You are on page 1of 2

1.

Asam Mefenamat
a. Efficacy : 6
b. Safety : 8
c. Suitability : 6
d. Cost : 9
e. Total : 655

PENJELASAN :
Asam mefenamat merupakan kelompok anti-inflamasi non steroid
(NSAID), yang bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin
dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzym siklooksigenase
sehingga mempunyai efek analgesik anti-inflamasi dan antipiretik.
Termasuk dalam Turunan NSAID N-arilantranilat.
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang
sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri setelah operasi, nyeri
pada persalinan.

Efek samping

a. Pada pencernaan : mual, muntah, diare, dan rasa sakit pada


abdominal,

b. Pada sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia,


trombocytopenia, dan agranulocytopenia,

c. Pada sistem saraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur


dan insomnia

Kontra indikasi

a. Pasien yang hipersensitf terhadap asam mefenamat

b. Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme,


alergi rinitis dan urtikaria.

c. Penderita dengan tukak lambung dan usus.

d. Penderita dengan gangguan ginjal yang berat


Rata-rata harga dari penjualan obat Asam mefenamat :
Rp. 500/ tablet

2. Paracetamol
a. Efficacy : 4
b. Safety : 9
c. Suitability : 8
d. Cost : 9
e. Total : 585

Penjelasan
Paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik ya
ng populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala dan demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik selesma dan flu. Ia
aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat
baik sengaja ataupun tidak sering terjadi. Paracetamol tidak tergolong
dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Pada dosis yang direkomendasikan, paracetamol tidak mengiritasi
lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal.
Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg/hari) dapat meningkatkan
risiko gangguan pencernaan dan paracetamol di atas rentang dosis terapi
dapat menyebabkan gangguan hati
Mekanisme aksi utama dari paracetamol adalah hambatan terhadap
enzim siklooksigenase (COX, cyclooxygenase), dan penelitian terbaru
menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif menghambat COX-2.
Meskipun mempunyai aktivitas antipiretik dan analgesik, tetapi aktivitas
antiinflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa faktor, salah
satunya adalah tingginya kadar peroksida dapat lokasi inflamasi. Hal lain,
karena selektivitas hambatannya pada COX-2, sehingga obat ini tidak
menghambat aktivitas tromboksan yang merupakan zat pembekuan
darah.
Kontra Indikasi :
a. Hipersensitif terhadap paracetamol
b. Tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi
hati
Rata-rata harga penjualan obat Paracetamol : Rp. 3000/strip

You might also like