Professional Documents
Culture Documents
RPL BATURAJA
DI SUSUN OLEH:
NELPI YUSNITA
NIP. 198408012014092002
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya
bumi ini.
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada rekan dan teman yang telah
maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah meridhoi dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
menjaga kesehatan agar dapat terus hidup dengan sehat dan melakukan
aktifitas normal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun,
terkadang kita juga tidak menyadari bahwa kegiatan atau makanan yang
kita konsumsi menjadi salah satu penyebab tubuh kita menjadi lemah dan
kemudian sakit.
Dalam beberapa hal terkadang manusia yang sedang sakit tidak dapat
semakin lemah. Karena itu, ketika seseorang sedang dalam keadaan seperti
mereka tetap mendapat asupan nutrisi dari makanan dan obat sehingga
NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat. Untuk memenuhi
1
memasukan dan melakukan perawatan NGT adalah sangat dibutuhkan.
pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan pada sebagian anak terkadang
1.3 Tujuan
isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung (cairan,
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selang Naso Gastric Tube atau NGT adalah suatu selang yang
disedot.
a. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung (cairan,udara,darah,racun)
isi lambung.
3
2. Nutrisi Enteral
nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam sampai 48 jam setelah
dibandingkan dengan
3. Nutrisi Parenteral
mereka yang tidak bisa makan, tidak dapat makan, dan tidak cukup
pembedahan.
4
Namun, penelitian menunjukkan bahwa motilitas saluran cerna
lambung dan usus besar (kolon), dan tidak mempengaruhi fungsi usus
a. Komplikasi mekanis
1. Sondenya tersumbat.
b. Komplikasi pulmonal
terlalu cepat
sonde
5
2.4 Indikasi Pemasangan NGT
lambung
6
5. Klien dengan Koma juga potensial mual dan aspirasi sewaktu
makanan
nutrisi
1. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu diulangi lagi, anjurkan
3. Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi tenggorokan
2.6 Pengkajian
meliputi:
7
2. Riwayat kesehatan: Riwayat Masa lalu klien, Riwayat kesehatan
Blood pressure.
4. Data Penunjang:
Oxygen saturation
Chest X-Ray
8
Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada.
c. Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan.
1. Komplikasi mekanis
9
2. Komplikasi pulmonal: aspirasi.
sonde.
distal sternum.
Diare
enteral
10
b) Komplikasi metabolik hiperglikemia
Kemungkinan I
= 2400 kcal/hari.
Kemungkinan II
11
Nutrisi enteral konsep 12 jam
tidur. Apabila timbul rasa mual atau diare, pada waktu tahap
diturunkan 40 ml/jam.
Contoh :
diare.
Dianjurkan:
hilang
12
rasa mual dan diare hilang, kecepatan dinaikkan lagi. Perencanaan
insulin.
1) Indikasi
lambung.
2) Kontraindikasi
13
Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices,
pernafasan.
14
: perubahan anatomi dan fisiologi yang dapat mambuat sulitnya
Kegunaan :
Perhatian :
Refleks Vagal
Persiapan Alat :
2. Pelumas/ jelly
4. Stetoskop
15
6. Klem
7. Handuk kecil
8. Tissue
9. Spatel lidah
11. Plester
12. Nierbekken
Pelaksanaan
melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi
pada lubang hidung yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari
hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas. Periksa adakah infeksi
dan lain-lain.
16
9. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan
11. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien
12. Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring,
lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau
bernafas dalam.
14. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang
pasien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan
17
15. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2
inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang
hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester
16. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. Pita
Persiapan Alat
1. Spuit 50 cc – 100 cc
3. Handuk
4. Bengkok
5. Selang NGT
Prosedur pelaksanaan
4. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supaya
5. Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit
18
7. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka
mencuci dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air
mengundang bakteri.
Pelepasan NGT
waktu harus dilepas dan di pasang NGT yang baru. Selang NGT yang
pencernaan.
Persiapan Alat :
1. Spuit 10 cc
2. Handuk
3. Salin normal
Prosedur pelaksanaan
1. Mencuci tangan
19
4. Memutar selang,masukkan 10 cc salin normal dan memasang klem
pada selang
7. Memberi klien alat untuk perawatan mulut dan pelumas untuk hidung
yang kering
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Fungsi NGT yang paling umum adalah sebagai alat penyalur makanan
atau obat dalam bentuk cair dengan memasukkan slang dari hidung
tidak diinginkan
3.2 Saran
NGT )
21
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubation.
http://e-learning-keperawatan.blogspot.com/2009/01/tindakan-pemasangan-
nasogastric-tube.html.
http://bedahumum.com/bu/index.php?option=com_content&view=article&id=26
:pemasangan-nasogastric-tube-ngt&catid=3:artikel&Itemid=5.
Source : http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/06/pemasangan-slang-
nasogastrik-ngt.htm
22