You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF DENGAN HEMORRHOIDEKTOMY

PADA PASIEN Tn. K DENGAN DIAGNOSA HEMOROID GRADE III DI RUANG


IBS RS PANTI WILASA CITARUM

Nama perawat : Kelompok RS PANTI WILASA CITARUM


Tanggal pengkajian : 12 Februari 2019
Ruang : IBS RS PANTI WILASA CITARUM

I. Asuhan Keperawatan Pre Operatif


A. Pengkajian
Identitas Pasien
1. Nama : Tn. K
2. Umur : 51 Tahun
3. Alamat : Semarang
4. Nomor Rekam Medis : 269028
5. Ruang : Anggrek 2
6. Diagnosa Keperawatan : Hemoroid grade III
7. Tindakan Operasi : Hemorrhoidektomy
8. Waktu : 12 Februari 2019 jam 08.00 WIB
Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 51 Tahun
3. Agama : Semarang
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Hubungan dengan pasien : Istri
7. Asal Pasien : Rawat Inap

B. Pengkajian Pre Operasi


1. Data Subjektif
Tn. K mengeluh nyeri saat BAB. BAB pasien bercampur darah. Dari hasil
pengkajian nyeri dengan PQRST didapatkan hasil
P (nyeri saat BAB),
Q (nyeri seperti terbakar),
R (nyeri pada bagian anus dan tidak menyebar),
S (skala nyeri 5),
T (nyeri timbul 5-10 menit setelah duduk dan bab).
Tn. K mengatakan mengatakan cemas karena baru pertama kali melakukan
operasi. Dan menanyakan tentang tindakan operasinya.
2. Data Objektif
Tn. K terlihat cemas dan takut. Pasien terlihat meringis kesakitan menahan
nyeri, wajah tegang dan mengerutkan dahi.
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Seminggu yang lalu Tn. K dirawat di rumah sakit karena muntah dan
mencret. Setelah beberapa hari mendapatkan perawatan kondisi pasien
membaik dan diperbolehkan pulang. Namun sejak pagi hari pasien merasa
nyeri saat BAB, badan pasien lemas dan mual namun tidak muntah. BAB
pasien bercampur darah sehingga pasien dibawa ke RS Panti Wilasa Citarum
pada tanggal 11 Februari 2019 kemudian didiagnosa hemoroid dan pada pukul
08.00 pasien akan dilakukan tindakan pembedahan Hemorrhoidektomy.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Tn. K mengatakan sudah lama mengalami hemoroid dan pada saat BAB
atau kecapekan sering merasa nyeri dan seperti ada yang keluar dari anus tetapi
bukan feses melainkan bagian dari hemoroid. Sebelumnya pasien belum pernah
melakukan operasi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pada keluarga Tn. K tidak ada yang mengalami hipertensi, diabetes
mellitus maupun penyakit menular lainnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis (baik)
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 130/90 mmHg
2) Heart rate : 100 kali/menit
3) Respiratory rate : 20 kali/menit
4) Suhu : 37,6oC
5) Berat badan : 50
6) Tinggi Badan : 165
7) Golongan darah :A+
c. Status Emosional yaitu kooperatif, tingkat kecemasan yaitu cemas skala 1
mengungkapkan kecemasan.
d. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Bentuk kepala normal, ukurannya sedang, tidak ada benjolan di kepala,
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
3) Mata
Bentuk kedua mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik, tidak ada sekret pada mata.
4) Hidung
Rongga hidung bersih,, tidak terdapat nafas cuping hidung.
5) Telinga
Daun telinga simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan terbentuk
sempurna.
6) Mulut
Mukosa mulut tidak kering, tidak tampak tanda-tanda sianosis
7) Dada
a) Paru
Napas teratur, pergerakan dada kanan dan kiri saat inspirasi maupun
ekspirasi simetris, RR 20 x/mnt,tidak teraba benjolan di sekitar dada,
terdengar suara sonor di seluruh permukaan paru, tidak terdengar suara
tambahan ronchi maupun wheezing
b) Jantung
Ictus cordis teraba kuat, letak jantung dalam batas normal bersuara
redup, terdengan suara jantung S1 dan S2
8) Abdomen
Perut tampak datar, tidak ada distensi, suara gerakan peristaltic
10x/menit, tidak ada pembesaran hati dan limpa, suara timpani pada bagian
abdomen
9) Genetalia dan Perineal
Pasien tidak mengalami gangguan pada alat kelaminnya. Pada anus
pasien terdapat bagian hemoroid yang keluar hemoroid grade III.
10) Ekstermitas
Atas : tangan kanan dan kiri dapat digerakan dengan baik, tidak ada
edema, tidak ada laserasi, tidak sianosis, capillary refill kembali < 2detik
Bawah : kaki kanan dan kiri dapat digerakan dengan baik, tidak ada edema,
tidak ada laserasi, tidak sianosis.
11) Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ada sianosis kulit bersih

5. Data Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 12,9 g/dL 14 – 18
Eritrosit 4,38 10^6/ ul 4,4 – 5,9
Hematokrit 39 % 40 – 52
Trombosit 297 10^3/ul 150 – 400
Leukosit 9,1 10^3/ul 4,0 – 12
Gula darah sewaktu 116 mg/dL 80-150
Kimia Klinik
Ureum 23 mg/dL 19-44
Kreatinin 1,1 mg/dL 0,6-1,3

6. Premedikasi
Pasien mendapatkan terapi Ceftriaxone 1x2 gr, Ketorolac 3x30 mg dan
Ondansentron 2x4 mg.

7. Analisa Data
No Tanggal Data Problem Etiologi TTD
Fokus
Jam
1 12/02/19 DS : Nyeri akut Agen
P (nyeri saat BAB), Q (nyeri
08.00 cedera
seperti terbakar), R (nyeri pada
fisik
bagian anus dan tidak
menyebar), S (skala nyeri 5), T
(nyeri timbul 5-10 menit
setelah duduk dan bab).
DO :
Pasien terlihat wajahnya
tegang dan mengerutkan dahi.
TD : 100/70 mmHg, dan N :
100 x/menit, RR : 20 x/menit,
suhu : 37,60C.

2 12/02/19 DS Ansietas Stressor


08.00 Pasien mengatakan cemas krn
baru perta kali operasi dan
menanyakan tentang tindakan
yang akan dilakukan
DO
Pasien terlihat cemas dan
gelisah.TD : 130/ 90 mmHg,
Nadi : 100 x/menit

8. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b.d agen cedera fisik
b. Ansietas b.d. stessor

9. Intervensi Keperawatan
No Tgl/jam Diagnosa Tujuan Intervensi TTD

1 12/02/19 Nyeri Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian


08.10 akut b.d asuhan dan tindakan nyeri secara
agen keperawatan selama komprehensif
cedera 1x 30 menit menggunakan PQRST.
2. Observasi reaksi non
fisik diharapkan:
1. Nyeri yang verbal dari
dilaporkan di ketidaknyamanan
3. Gunakan tehnik
pertahankan pd
komunikasi terapeutik.
skala 3 (sedang)
4. Ajarkan tekhnik
ditingkatkan ke 4
relaksasi nafas dalam.
(ringan)
2 12/02/19 Ansietas Setelah dilakukan 1. Jelaskan semua prosedur
08.10 b/d tindakan keperawatan dan apa yang dirasakan
stressor selama 1x 30 menit selama prosedur.
diharapkan 2. Temani pasien untuk
kecemasan pasien memberikan keamanan
teratasi dengan dan mengurangi takut
kriteria hasil : 3. Instruksikan pada pasien
1. 1. Perasaan cemas untuk menggunakan
disampaikan secar tehnik relaksasi
lisan 4. Dorong pasien untuk
dipertahankan pd mengungkapkan
skala 3 (sedang) perasaan, ketakutan,
ditingkatkan pd persepsi
skala 4 (ringan)

10. Implementasi Keperawatan


Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Pasien TT
Keperawatan jam D
Nyeri akut 12/02/19 1. Mendampingi pasien Pasien terlihat tenang dan
b.d agen 08.10 dan bina hubungan komunikatif ketika diberi
cedera fisik saling percaya pertanyaan dan ketika
bercerita.

08.13 2. Mengkaji nyeri P (nyeri saat BAB), Q


(nyeri seperti terbakar),
secara komprehensif
R (nyeri pada bagian anus
Dan tidak menyebar), S
(skala
nyeri 5), T (nyeri hilang
timbul, kadang menetap).

TD : 100/70 mmHg,
N : 100 x/menit,
RR : 20 x/menit
08.15 3. Mengobservasi
Suhu : 37,60C.
tanda – tanda vital.
P (nyeri saat BAB),
Q (nyeri seperti terbakar),
R (nyeri pada bagian anus
4. mengajarkan teknik Dan tidak menyebar),
S (skala nyeri 4),
relaksasi nafas
08 :20 T (nyeri timbul 5-10 menit
dalam
setelah duduk dan bab).
Pasien mampu melakukan
relaksasi nafas dalam seperti
yang diinstruksikan oleh
perawat.

Ansietas b/d 12/02/19 1. Menjelelaskan Pasien mengatakan paham


stressor 08.30 semua prosedur dan tentang apa yang dijelaskan
apa yang dirasakan
selama prosedur Pasien sudah tidak terlihat
08.33 2. Menemani pasien takut. Raut wajah rileks, dan
untuk memberikan tampak tenang.
keamanan dan
Pasien melakukan teknik
mengurangi takut
relaksasi dengan baik
08.35 3. Menginstruksikan
pada pasien untuk
menggunakan
tehnik relaksasi.

11. Evaluasi Keperawatan


Diagnosa Tanggal Evaluasi TTD
Keperawatan Jam
Nyeri akut b.d 12/02/19 S: pasien menyatakan nyeri berkurang
agen cedera 08.40 -P: nyeri saat BAB
-Q: nyeri seperti terbakar
fisik
-R: nyeri pada anus.
-S: skala nyeri 4
-T: nyeri timbul 5-10 menit setelah
duduk dan bab.
O:-Raut wajah nampak rileks
-Pasien nampak tenang.
A: masalah teratasi.
P: hentikan intervensi
Ansietas b/d 12/02/19 S : pasien mengatakan tidak merasa takut
stressor 08.40 setelah sudah dijelaskan tentang prosedur
operasi.
O : pasien tidak terlihat cemas, tampak
tenang tidak gelisah
A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi
II. Asuhan Keperawatan Intra Operatif

1. Tanggal Operasi : 12 Februari 2019


2. Posisi saat Operasi : Litotomy
3. Jenis Anastesi : Regional Anastesi
4. Waktu Anestesi : 08:40 WIB
5. Waktu Pembedahan : 08:55
6. Intravena Terapi : RL
7. Inhalasi : O2 3 lt/mnt
8. Balance cairan : +392cc
a. Intake : Infus 500 cc, obat 8 cc
b. Output : Perdarahan kurang lebih 100 cc
9. Catatan anestesi : tidak ada
10. Tanda-tanda vital : Nadi 91x/mnt teratur, TD 122/94 mmHg,
SPO2 99%
11. Survei sekunder head to toe :
Kepala : Normal
Leher : Normal
Dada : Normal
Abdomen : Normal
Genitalia : Normal
Perineal : Tidak normal, Terjadi insisi pd rektum ±3 cm
Integumen : Tidak normal, Terjadi insisi pd rektum ±3 cm
Ektremitas : Tidak normal, Tidak bisa bergerak akibat anestesi
12. Prosedur operasi
A. Prosedur Operasi
1. Pasien diberitahu bahwa operasi akan segera dimulai, pasien dalam
posisi lithotomi.
2. Pasien dilakukan pemasangan katheter no 16 dan urine bag.
3. Scrab Ners melakukan desinfeksi didaerah anus
4. Desinfektan yang pertama menggunakan cairan alkohol 70% dengan cara
melingkar sesuai arah jarum jam dari luar ke dalam dilakukan berulang
ulang.
5. Desinfeksi yang kedua menggunakan kassa bethadin10% dengan cara
melingkar dari luar ke kedalam dandilakukan berulang - ulang.
6. Melakukan pemasangan duk steril dibawah pantat
7. Melakukan drepping dengan 4 duk sedang, 3 kecil dan 1 duk lubang
besar.
8. Mendekatkan meja mayo dan troly
9. Time out dipimpin perawat sirkuler ( Fase Time Out )
No TIME OUT Sudah Belum
1. Konfirmasi seluruh anggota tim telahmemperkenalkan nama dan p
√ -
erannya masing-masing
2. Dokter bedah, √ -
dokter anastesi dan perawatmelakukan konfirmasi secara verbal.
Nama Pasien √ -
Prosedur √ -
Lokasi dimana insisi akan dibuat/posisi √ -
3. Apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan 60
√ -
menit sebelumnya?
Nama Antibiotik yang diberikan Ceftriaxon
Dosis antibiotik yang diberikan 1 gram
4. Antisipasi kejadian krisis:
Re Review dokter bedah :langkah apa yang dilakukan bila kondisi
krisis atau kejadian yang tidak diharapkan, lamanya operasi, √ -
antisipasi kehilangan darah?
Review tim anastesi: apakah ada hal khusus yang perlu
√ -
diperhatikan pada pasien
3. Review tim perawat:
Apakah peralatan sudah steril √ -
Cekalat-alat khusus atau implant - √
5. Apakah foto rongten/ CT-Scan dan MR telahditayangkan? √ -

10. Sebelum dilakukan operasi operator memimpin doa.


11. Benang degul dijepit dengan pean dan dipertahankan dari luar.
12. Memberikan kochker untuk memegang hemoroid dari 4 arah
13. Memberikan mess untuk melakukan incisi di dasar hemoroid exsterna
14. Dilakukan pengupasan tumpul serta tajam yang hati-hati untuk mengangkat
hemoroid externa dari tepi luar bagian subkutis spingter anus.
15. Dilakukan kontrol perdarahan
16. Muscosa dasar hemoroid diklem lalu diantara kedua klem digunting setahap
demi setahap sampai hemoroid diangkat
17. Perawat sirkuler melakukan sign out
No SIGN OUT Sudah Belum
.
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal pada tim

a. Nama prosedur tindakan telah dicatat √ -


b. Instrumen, sponge, dan jarum yang
√ -
telahdihitung dengan benar.
Item Pra Intra +an Pasca
Instrumen 40 40 - 40
Kasa 40 40 - 40
Jarum 2 2 - 2
Spesimen telah diberikan label ( termasuknama pasien dan asal
√ -
jaringan specimen
d. Adakah masalah dengan peralatan, selamaoperasi - √
2. Operator, dokter bedah, dokter anastesi, perawatmereview- √
masalah utama apa yang harusdiperhatikan untuk penyembuhan
dan managemenpasien lanjutan.

18. Dilakukan heating hemoroidalis dengan benang cromic no 0


19. Dilakukan heating kulit dengan mukosa dengan cromic no 0 mengelilingi anus.
20. Kontrol perdarahan lagi bila masih ada diheating lagi
21. Memasang tampon yang diolesi bethadin dan salep kulit kemicitin
22. Membersihkan luka dengan bethadin 10%
23. Kemudian dibersihkan dengan kassa yang diberikan NaCl dan dikeringkan
disekitar anus dengan kassa kering.
24. Kemudian ditutup dengan kassa kering dan ditutup dengan Plester.
25. Membuka duk lubang dan mengambil duk klem, duk sedang dan duk kecil.
26. Membersihkan klem dari darah menggunakan NaCl
27. Mengembalikan posisi penderita supinasi
28. Operasi dinyatakan selesai pada jam 11.10, pasien dirapikan kembali.
29. Instrumen di dekontaminasi dengan clorin selama 5 menit lalu cuci dengan air
bersih mengalir dan keringkan lalu di packing dan di beri label dan nama set
instrumen, lalu kirim ke CSSD.
30. Pasien di pindah ke RR.

13. Analisa Data


No Tanggal Data Fokus Problem Etiologi TT
Jam D
1 09:00 DS : - Kerusakan intregitas Prosedur
DO: Pembedahan di
jaringan bedah
perineal luka insisi
(Hemorr
±3cm, Terjadi
hoidekto
perdarahan dan
my).
kerusakan jaringan.

14. Diagnosa Keperawatan


1. Kerusakan intregitas jaringan b/d prosedur bedah (Hemorrhoidektomy)

15. Intervensi Keperawatan


No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
jam Keperawatan
1 12/02/19 Kerusakan intregitas Setelah 1. Monitor TD,
09.00 jaringan b/d prosedur dilakukan nadi, SPO2
2. Menggunakan
bedah tindakan dan
teknik steril,
(Hemorrhoidektomy) asuhan
keperawatan tentukan
selama 1x 55 metode
menit jahitan yg
diharapkan: paling sesuai
1. Tekstur
dan berikan
dipertahanan
balutan sesuai
pada skala 2
kebutuhan.
(banyak
terganggu)
ditingkatkan pd
skala 4(sediit
terganggu)
16. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Pasien T
Keperawatan jam T
D
Kerusakan 07/03/16 1. Memonitor Tekanan TD : 122/94
intregitas jaringan 08.30 Darah , Nadi, SPO2 Nadi : 86x/menit
b/d prosedur bedah SpO2 : 99%
tindakan operasi 2. Menggunakan
Hemorrhoidektomy 08.35 teknik steril, Pasien dijahit ±3
menentukan metode jahitan, diberikan
jahitan yg paling tampon pd
sesuai dan rektal.tekstur kulit
memberikan balutan sekitar rata,tidak
sesuai kebutuhan menonjol.

17. Evaluasi Keperawatan


Diagnosa Tanggal Evaluasi TTD
Keperawatan Jam
Kerusakan 07/03/16 S:-
intregitas 08.40 O : Pasien dijahit ±3 jahitan, diberikan
jaringan b/d tampon pd rektal.tekstur kulit sekitar
prosedur rata,tidak menonjol. TD : 122/94, Nadi :
bedah 86x/menit, SpO2 : 99%
(Hemorrhoid A : masalah teratasi.
ektomy) P : hentikan intervensi
III. Asuhan Keperawatan Post Operatif

A. Pasien pindah ke RR : 09:50


B. Keluhan di RR : Kaki terasa baal
C. Keadaan umum : Baik
D. Tanda-tanda vital : TD:101/61mmHg, N:94x/menit, RR:19 x/menit, S: 36,3 0C,
SaO2 = 98%.
E. Survei sekunder head to toe :
Kepala : Normal
Leher : Normal
Dada : Normal
Abdomen : Normal
Genitalia : Normal
Perineal : Tidak normal, Terjadi insisi pd rektum ±3 cm
Integumen : Tidak normal, Terjadi insisi pd rektum ±3 cm
Ektremitas : Normal

1. Data Subjektif
Pasien merasakan badannya lemas setelah dilakukan operasi.
2. Data Objektif
Kesadaran : Compos mentis
Bibir nampak kering, terdapat luka insisi di bagian anus
Tanda-tanda vital : TD:101/61mmHg, N:94x/menit, RR:19 x/menit, S: 36,3 0C,
SaO2 = 98%.
CRT : < 2 detik
Perdarahan : terpasang tampon pada bagian anus
Data lain : Turgor kulit baik
3. Standart Score
Penilaian Bromage Score
SKOR KRITERIA
0 Gerakan penuh dari tungkai
1 Tak mampu ekstensi tungkai
2 Tak mampu fleksi lutut
3 Tak mampu fleksi pergelangan kaki
Skor pasien adalah 2

4. Analisa data
No Tanggal Data Problem Etiologi TTD
Fokus
Jam
1. 12/02/19 DS : Resti jatuh Periode
09.55 Pasien merasakan badan
pemulihan
lemas
pasca
DO :
operasi.
Keadaan pasien lemah dan
bingung.
Nilai Bromage score adalah
2

5. Diagnosa Keperawatan
1. Resti jatuh b.d periode pemulihan pasca operasi

6. Intervensi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TT
Jam Keperawatan D
1. 12/02/19 Resti jatuh b.d Setelah dilakukan 1. Pindahkan pasien
09.55
periode tindakan dan asuhan dengan aman
2. Sediakan
pemulihan pasca keperawatan selama
lingkungan yang
operasi 1x 30 menit
aman untuk
diharapkan:
1. Pasien dapat pasien
3. Pasang side rail
dipindahkan dengan
tempat tidur
aman pada skala 3
(cukup terganggu)
ditingatkan ke skala
4 (tidak terganggu)

7. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Pasien TTD
Keperawatan jam
Resti jatuh 12/02/19 1. Memindahkan pasien Petugas
b.d periode 09.55 dengan aman memindahkan
pemulihan pasien dengan
pasca aman tanpa
operasi menimbulkan
2. Menyediakan
cedera
lingkungan yang aman
10.10 Pasien merasa
untuk pasien
aman .
Side rail terpasang
3. Memasang side rail
Nilai bromage
tempat tidur
score 1
10.15 Side rail sudah
terpasang dengan
benar dan gelang
pasien dipasang
stiker resiko jatuh

8. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Tanggal Evaluasi TTD
Keperawatan Jam
Resti jatuh b.d 12/02/19 S : Pasien mengatakan lebih aman
periode pemulihan 10.20 O : Pasien dipindahkan dg aman,terpasang
pasca operasi side rail pada brancart pasien dan stiker
kuning pada gelang pasien nilai
bromage score 1
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

9. Serah terima pasien pindah ruang (SBAR)

Situation :

Nama: Tn. K umur 51 tahun, tanggal masuk kamar operasi 12 Februari 2019
dengan Hemorrhoidektomy.

Masalah Keperawatan :

Resiko tinggi cedera jatuh

Background:

Pasien tampak lemas dan lemah, terpasang tampon pada bagian anus,
terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri pasien, pasien terpasang selang kateter
no. 16.

Assessment:

Pasien tampak lemas dan lemah, TD: 101/61mmHg, N: 94x/menit, RR: 19


x/menit, SPO2 98%

Recommendation:
- Monitor perdarahan pada bagian insisi

- Monitor adanya tanda-tanda infeksi pada luka insisi

- Monitor tanda-tanda vital pasien

- Anjurkan pasien untuk duduk setelah 1 x 24 jam post operasi

- Kolaborasi pemberian terapi ondansentron 4 mg bila mual

- Kolaborasi pemberian terapi ketorolac 30 mg

- Kolaborasi pemberian terapi injeksi Ceftriaxone 2 x 1 gram

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit pasien dengan lunak tinggi
serat.

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


DENGAN HEMORRHOIDEKTOMY PADA PASIEN Tn. K
DENGAN DIAGNOSA HEMOROID GRADE III
DI RUANG IBS RSUD PANTI WILASA CITARUM

Di Susun Oleh :
1) Dirman Hadi Bowo (17.022)
2) Moch. Syamsudin (17.055)
3) Muhammad Ivan Savero (17.057)
4) Muhammad Rizal Fahlaifi (17.058)
5) Mukhamad Ya’qub (17.059)
6) Oktalfi Melinda Saori (17.065)
7) Perdana Yuni Pratiwi Adiningsih (17.070)
8) Satria Tri Nugrono (17.077)
9) Shinta Putri Normala (17.080)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
2017/2018

You might also like