Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELAS A
PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
CONTOH STUDI KASUS :
Sumber : http://ardi-virtuous.blogspot.co.id/2011/07/kesalahan-dalam-pemberian-obat.html
ANALISA KASUS :
Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian perawat dapat membahayakan
keselamatan pasien. Seharusnya perawat memberikan terapi obat yang sesuai dengan apa yang
telah di programkan.. Dokter telah mendiagnosis pasien tersebut mengalami Avascular necrosis ,
yakni dimana Avascular necrosis adalah kematian jaringan tulang akibat kurangnya pasokan darah Bisa
dibayangkan dari penyakitnya saja telah dikatakan bahwa hal ini dapat terjadi karena kematian
jaringan tulang akibat kurangnya pasokan darah, jadi jika pasien tidak diberikan terapi obat
antikoagulan berapa banyak darah yang akan keluar dari tubuh pasien jika tidak di bekukan oleh
obat antikoagulan dan apabila pasien dalam keadaan setelah pembedahan harusnya pasien
mendapatkan terapi antikoagulan, karena otomatis pasien akan mengalami peningkatan jumlah
pengeluaran darah maka dari pada itu pasien harus diberikan obat antikoagulan dimana pada
dasarnya obat antikoagulan ini adalah jenis obat yang digunakan untuk membekukan darah.
Pada kasus ini perawat juga tidak menjalankan prinsip 12 benar pemberian obat yakni terutama:
1. Benar Obat
2. Benar Dokumentasi
Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit. Dan
selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta
respon klien terhadap pengobatan
Seharusnya perawat melihat terapi yang akan diberikan kepada pasien sesuai order,
namun dalam hal ini perawat tidak menjalankan prinsip benar obat.
Disamping itu juga, perawat tidak melaporkan keadaan pasien dan di pulangkan tanpa
penanganan lebih lanjut. terkait dengan hal ini perawat tidak mengaplikasikan konsep patient
safety dengan benar, terbukti dari kesalahan akibat tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan yang menyebabkan ancaman keselamatan pasien.