Professional Documents
Culture Documents
“Chikungunya”
Disusun oleh :
B. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. An
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 4 tahun
Tanggal Lahir : 3 Desember 2014
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Alamat : Mejing RT 01 Mulyodadi, Bambanglipuro
No JKN : 0000191624***
Kunjungan 1 : 11 Oktober 2018
Kunjungan 2 : 15 Oktober 2018
C. IDENTITAS KELUARGA
Nama : Ny.T
Usia : 41 tahun
Tanggal Lahir : 11 April 1977
Pekerjaan : ART
Pendidikan : Tamat SMP
1
D. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Demam
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh demam naik-turun sejak 3 hari SMPK (Sabtu, tanggal 6
Oktober 2018). Demam tidak disertai menggigil. Pada hari Sabtu (6 Oktober
2018), pasien diberikan obat demam dari apotik, demam sempat turun, namun
akhirnya demam naik kembali.
Ketika sudah 3 hari diberi obat dan tidak ada perbaikan, sehingga tanggal 9
Oktober pasien dibawa ke Puskesmas Bambanglipuro. Saat dibawa ke
puskesmas, pasien diperiksa darahnya dan mendapatkan hasil Hb 12,7 (N : 12-
16gr%), Hematokrit 35 (N: 36-43/0, HT 156rb (N: 200-500rb/mmk). Dan AL
3,7rb (N: 4-10 rb/mmk). Dengan hasil pertimbangan lab tersebut, pasien
disarankan untuk di rawat inap di puskesmas. Pasien mengatakan demam
disertai muntah sebanyak 1x dan nyeri pada bagian tangan dan kaki.
Pasien menyangkal adanya nyeri perut, gusi berdarah, mimisan, ruam
kulit dan nyeri kepala.
2
e. Anamnesa Sistemik
Sistem neurologis : tidak ada keluhan.
Sistem kardiovaskular : tidak ada keluhan.
Sistem respiratorius : tidak ada keluhan.
Sistem muskuloskeletal : pasien mengatakan nyeri pada daerah
terutama kaki dan tangan
Sistem gastrointestinal : pasien mengatakan merasa mual
Sistem urogenital : tidak ada keluhan
Sistem integumentum : tidak ada keluhan
f. Life style
Pasien adalah seorang anak berumur 4 tahun yang akan masuk PAUD.
Aktivitas sehari-hari pasien berada di rumah. Saat malam pasien istirahat di
rumah bersama ibu. Pasien memiliki pola makan yang baik, seimbang makan
sayur dan buah. Namun saat sakit, nafsu makan pasien menurun dan jumlah
asupan cairan menurun.
3
Keterangan:
: Laki laki
: Perempuan
B. FAMILY SCREEN
Social : Hubungan diantara keluarga terjalin baik. di sekitar rumah pasien sudah
jarang melakukan kerja bakti membersihkan desa. Sehingga tampak di sekitar
rumah pasien banyak sampah yang dapat digunakan unutk sarang nyamuk.
Hubungan keluarga pasien dengan tetangga sekitar terjalin baik. Hal ini terbukti
kemarin saat mondok pasien dijenguk oleh tetangga-tetangga.
Culture : pasien dan keluarga merupakan orang Jawa. Bapak pasien berasal dari
desa Mulyodadi dan ibu pasien dari Kebumen.
Religious : pasien dan keluarga menganut agama Islam dan tidak ada kendala
dalam menjalankan ibadah. Pasien masih belajar dalam mengenal agama.
Education : pasien belum duduk dibangku sekolah, bapak pasien lulusan SMK
dan ibu pasien lulusan SMA.
Medical: pasien memiliki jaminan kesehatan “Kartu Indonesia Sehat”. Orang tua
pasien juga sudah memiliki jaminan kesehatan tersebut. Jika pasien dan keluarga
sakit, mereka dapat mencari bantuan kesehatan ke unit pelayanan kesehatan
seperti bidan, dokter praktek swasta, puskesmas atau Rumah Sakit.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2018 di Puskesmas
Bambanglipuro
a. Status Generalis
KU : lemah
GCS : EVM 4/5/6
BB : 15kg
4
TB : 95 cm
Vital Sign :
o Nadi : 88 kali/menit
o Frekuensi nafas : 20 kali/menit
o Suhu : 39,1 oC
b. Status Lokalis
- Kepala : normochepali, KI (-/-), SI (-/-), sianosis (-), lidah kotor (-),
gusi berdarah (-), otorrhea (-), rhinorea(-) ,tampak
mengeluarkan saliva dari bibir
- Leher : pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
- Thorax :
Paru :
1. Inspeksi : gerakan dada simetris, retraksi interkosta(-), jejas (-)
2. Palpasi : tidak teraba adanya benjolan , nyeri tekan (-) , fremitus
kanan dan kiri simetris , ketinggalan gerak (-)
3. Perkusi : sonor semua lapang paru
4. Auskultasi : vesikuler(+/+) , ronki (-/-) , wheezing (-/-)
Jantung :suara jantung S1/S2 normal (reguler) , S3 (-) dan S4(-)
- Abdomen :
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : peristaltik usus (+) normal (9 kali/menit)
Perkusi : tymphani pada 9 regio abdomen
Palpasi : abdomen teraba supel, nyeri tekan epigastrik (-),
pembesaran hepar (-), pembesaran limpa (-), turgor kulit normal
- Ekstremitas : akral teraba hangat, nadi cukup kuat, CRT<2 detik,
edema (-) 5 5
- Pemeriksaan kekuatan otot : 5 5
Dextra Sinistra
Atas + +
Bawah +
+
5
BAB II
DATA KUNJUNGAN RUMAH
Profil Keluarga
Umur
Nama Kedudukan L/P Pendidikan Pekerjaan
(Tahun)
6
An. S Anak ke I L 16 SMK Pelajar
An. N Anak ke II P 4 - -
7
yang dimiliki pasien, hanya lemari tv, kursi dan meja tamu. Kamar
tidur pertama ditempati oleh pasien dan ibu pasien dan kamar tidur ke
dua ditempati oleh nenek pasien. Di kamar terdapat jendela kaca
yang dibuka dan cukup terang karena cahaya matahari yang masuk.
Kondisi kamar cukup luas dengan satu lemari baju dan tempat tidur
yang tertata rapi dan terlihat baju-baju yang digantung. Dapur pasien
terletak bersebelahan dengan kamar mandi. Pada dapur pasien ada 1
jendela dan terdapat satu pintu menuju pekarangan samping rumah,
satu pintu menuju gudang rumah dan satu pintu menuju depan rumah.
Dapur luas dengan peralatan masak yang tersusun rapi. Ruang
kosong terdapat disebelah kamar tidur dan ruang tamu, digunakan
untuk gudang rumah, dengan satu pintu yang menghadap ke dapur
dan jendela yang tertutup.
4) Kondisi kamar mandi : kamar mandi pasien terletak bersebelahan
dengan sumur dan di dalam rumah bersebelahan dengan dapur.
Kamar mandi dan sumur tertutup dinding bata dan beratapkan
genteng. Kamar mandi terasa lembab dan gelap karena hanya ada 1
jendela yang tidak bisa dibuka. Bak mandi dan sumur terbuat dari
semen yang tidak dicat. Kualitas air mandi dan air sumur tampak
baik, berwarna jernih, tidak berbau atau berasa namun terlihat adanya
jentik nyamuk di bak mandi. Ibu pasien mengaku membersihkan bak
mandi seminggu sekali. WC yang digunakan jenis leher angsa.
Kondisi kamar mandi secara keseluruhan tampak cukup bersih.
5) Sumber air : Sumber air berasal dari sumur yang terletak di luar
rumah. Sumur terletak di samping dapur dan kamar mandi. Sumur
tidak tertutup oleh penutup atau atap. Kualitas air dalam sumur
seperti air pada kamar mandi dan terdapat banyak nyamuk yang
bertebaran di dalam sumur. Tampak 3 buah ember disekitar sumur
yang tengkurap yang biasa digunakan untuk mencuci. Sumur terbuka
digunakan sebagai sumber air untuk mandi dan kegiatan rumah
tangga seperti mencuci dan memasak. Sumur pernah di kuras sekitar
3x dari awal pembuatan hingga sekarang.
8
6) Pembuangan air limbah rumah tangga termasuk septiktank berada di
depan rumah jaraknya kurang lebih hanya 5 meter dari kamar mandi
pasien. Bentuk pembuangan limbah tertanam dan sudah tertutup
semen sehingga limbah rumah tangga tidak menimbulkan bau.
7) Jemuran baju : jemuran baju terdapat di sisi kiri rumah pasien, dekat
sumur dengan disinari cahaya matahari yang cukup.
2. Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah
Lingkungan rumah pasien dikelilingi pekarangan dan dekat dengan
sawah dan kebun. Sisi kiri dan kanan pekarangan rumah ditanami pohon
pisang. Di sisi kiri setelah pohon-pohon, terdapat sebuah sungai dengan
lebar sekitar 3 meter,dan terdapat air yang berwarna kehijauan banyak
sampah dan tidak mengalir. Di depan rumah ada kandang ayam yang cukup
besar dan terdapat banyak pohon pisang. Kondisi kandang kering dan
sedikit bau.
Jawaban
No. Indikator / Pertanyaan
Ya Tidak
9
alita
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I. Gejala Klinis
Rata-rata masa inkubasi bagi Chikungunya adalah sekitar 2-12 hari tetapi umumnya 3-7
hari.
Gejala yang sering ditimbulkan infeksi virus ini berupa demam mendadak disertai
menggigil selama 2-5 hari. Gejala demam biasanya timbul mendadak secara tiba-tiba
dengan derajat tinggi ( 39-40ºC). Demam kemudian menurun setelah 2-3 hari dan bisa
kambuh kembali 1 hari berikutnya. Demam juga sentiasa berhubungan dengan gejala-
gejala lainnya seperti sakit kepala, mual dan nyeri abdomen.
Nyeri sendi (arthralgia) dan otot(myalgia) bisa muncul pada penderita chikungunya.
Keluhan arthralgia ini ditemukan sekitar 80% pada penderita chikungunya dan biasanya
sendi yang sering dikeluhkan adalah sendi lutut,siku, pergelangan, jari kaki dan tangan
serta tulang belakang. Pada posisi berbaring biasanya penderita miring dengan lutut
tertekuk dan berusaha mengurangi dan membatasi gerakan. Gejala ini dapat bertahan
selama beberapa minggu, bulan bahkan ada yang sampai bertahan beberapa tahun
sehingga dapat menyerupai Rheumatoid Artritis. Nyeri otot pula bisa terjadi pada
seluruh otot terutama pada otot penyangga berat badan seperti pada otot bagian leher,
daerah bahu dan anggota gerak.
Pada kebanyakan penderita , gejala peradangan sendi biasanya diikuti dengan adanya
bercak kemerahan makulopapuler yang bersifat non-pruritic. Bercak kemerahan ini
sering ditemukan pada bagian tubuh dan anggota gerak tangan dan kaki. Bercak ini akan
menghilang setelah 7-10 hari dan kemudiannya diikuti dengan deskuamasi.
Gejala-gejala lain yang bisa ditemukan termasuk sakit kepala, pembesaran kelenjar
getah bening di leher dan kolaps pembuluh darah kapiler.
II. Pemeriksaan
Deteksi dini dan diagnosis yang teratur memainkan peran penting dalam mengontrol
infeksi virus ini secara efektif. Pemeriksaan melihat perkembangan IgM melalui
11
enzyme linked immunosorbent asssay (MAC-ELISA) telah menjadi pemeriksaan
serologi yang major karena teknik pemeriksaan ini sangat cepat dan. Teknik
pemeriksaaan lain yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dan mengindentifikasi antigen
virus adalah teknik immunofluorescent antibodi secara tidak langsung. Reverse
transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) juga telah dikenal sangat berguna
dalam mendiagnosa virus chikungunya (CHIKV) dengan cepat. Malah RT-PCR juga
merupakan teknik mendeteksi m-RNA yang paling sensitif. Dibandingkan dengan 2
teknik lain yang sering digunakan untuk menkuantifikasi m-RNA level yaitu Northen
blot analysis dan RNase protection assay, RT-PCR dapat digunakan untuk
menkuantifikasi m-RNA level dari jumlah sampel yang kecil. Malah kombinasi RT-
PCR dan nested PCR terbukti efisien untuk deteksi spesifik dan mengenotip CHIKV.
I. Komplikasi
Demam Chikungunya
III. TATALAKSANA
Penanganan pada demam chikungunya dibagai menjadi 2 stage yaitu:
a. Acute stage
Domiciliary (Perawatan di rumah)
Merupakan penenganan pertama pada demam chikungunya.
12
1. Istirahat yang cukup dan hindari lingkungan yang lembab. Panas dapat
meningkatkan / memperburuk nyeri sendi dan karena itu sebaiknya
dihindari selama tahap akut.
2. Melakukan gerakan ringan atau jangan melakukan pekerjaan berat.
3. Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri sendi.
4. Konsumsi banyak air dengan elektrolit (kurang lebih 2 liter. Jika
memungkinkan pastikan hasil urin diukur lebih dari satu liter dalam 24
jam.
5. Minum obat anti nyeri selama periode demam
Apabila setelah dilakukan semua hal itu dan gejala gejala tidak
berkurang atau memburuk maka harus segera dibawa ke faskes
terdekat.
1. Demam bertahan selama lebih dari lima hari
2. Nyeri yang tidak dapat ditahan
3. Pusing postural, ekstremitas dingin
4. Keluaran urine menurun
5. Pendarahan di bawah kulit atau melalui lubang
6. Tidak henti-hentinya muntah
Pada tingkat dasar atau titik kontak pertama (tingkat PHC / CHC)
Semua kasus demam harus dilihat oleh petugas medis karena demam
memiliki diagnosis banding seperti demam berdarah, leptospirosis,
malaria dan penyakit lain yang dapat diketahui melalui pemeriksaan
klinis dan pemeriksaan laboratorium dasar seperti lekosit dan trombosit.
Jumlah leukosit biasanya berada di sisi bawah (di bawah 5000 sel / cm).
Jika memang lebih dari 10 000 per cu mm, kemungkinan leptospirosis
harus dipertimbangkan. Jumlah trombosit yang rendah (di bawah 50
000 per cu. Mm) harus diwaspadai kemungkinan demam berdarah.
Apusan darah perifer harus diperiksa untuk malaria parasit juga dan jika
positif, pengobatan dimulai sesuai pedoman nasional. Pemberian obat
secara simtomatik dilakukan karena demam chikungunya belum ada
13
obatnya dan vaksinnya. Demam chikungunya akan sembuh sendiri
dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Chronic stage
Penatalaksanaan masalah osteoartikular yang terlihat pada demam
Chikungunya biasanya hilang dalam satu hingga dua minggu. Dalam sekitar 20%
kasus, mereka menghilang setelah jeda beberapa minggu. Dalam kurang dari 10%
kasus, mereka cenderung bertahan selama berbulan-bulan. Sekitar 10% kasus,
pembengkakan menghilang, rasa sakit reda, tetapi hanya muncul kembali dengan
setiap penyakit demam lainnya selama berbulan-bulan. Tatalaksana masalah
osteoartikular biasa menggunakan steroid. Kecacatan akibat radang sendi demam
Chikungunya dapat dinilai dan dipantau menggunakan salah satu skala standar.
fisioterapi tepat waktu akan membantu pasien dengan kontraktur dan deformitas.
Pembedahan mungkin diindikasikan pada kasus yang parah yang terjadi kontraktur
dan deformitas.
14
BAB IV
ANALISA KASUS DAN DETERMINAN
Analisis Determinan
Pada hari Senin (15 Oktober 2018) dilakukan kunjungan ke rumah pasien.
Kunjungan tersebut bermaksud untuk menggali beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan individu terkait infeksi dengue pada pasien dengan
melakukan:
15
b. Kondisi Pasien
Kondisi pasien saat dikunjungi sudah tidak mengeluhkan gejala apapun.
Pasien juga sudah aktif beraktifitas.
Status gizi pasien jika diamati dari postur tubuhnya dengan berat badan 15
kg dan tinggi badan 95 cm. Indeks Massa Tubuh pasien termasuk kurang dari
normal.
Status gizi berpengaruh terhadap imunitas. Apabila status gizi tidak cukup
baik maka akan menurunkan kekebalan tubuh seseorang sehingga menjadi
mudah tertular penyakit atau mempengaruhi tingkat keparahan suatu penyakit.
16
d. Faktor Lingkungan
Di dalam rumah pasien terdapat banyak tempat air tergenang yang tidak
ditutup seperti sumur dan bak mandi. Sumur di rumah pasien sduah tidak
pernah dikuras dan terlihat banyak sekali nyamuk. Bak mandi di belakang
rumah pasien juga terlihat kotor dan banyak jenti. Ibu pasien mengaku bahwa
bak mandi tersebut sudah jarang sekali dikuras. Selain itu tempat tinggal pasien
terletak di dekat sawah dan pepohonan depan rumah. Tetangga sebelah rumah
pasien juga mengoleksi banyak rongsokan dan botol bekas tidak terpakai yang
dibiarkan menumpuk di pekarangan rumah. Selain itu di rumah pasien juga
banyak terdapat bekas kandang hewan yang tidak terpakai dan jarang
dibersihkan. Kondisi seperti yang dijelaskan tersebut dapat dijadikan habitat
nyamuk.
Menurut segitiga epidemiologi, faktor host, agent dan environment saling berkaitan.
Tetapi ada beberapa faktor determinan yang tidak dapat dinilai misalnya faktor agent
yaitu virulensi dan jenis virus yang tidak dapat diketahui serta faktor lingkungan,
misalnya suhu udara, kelembaban, curah hujan, iklim yang dapat mempengaruhi
persebaran nyamuk sebagai vektor.
17
Pengendalian nyamuk dapat berupa pengoptimalan kegiatan PSN yang dapat
dilakukan sebagai penanggulanan Demam Chikungunya di keluarga yaitu dengan
3M Plus:
18
Puskesmas Bambanglipuro yang dilaksanakan di daerah tempat tinggal pasien,
seperti :
1. Penyuluhan
2. Gertak PSN
3. Fogging
4. DB4MK
19
REFLEKSI
20
penyakit. Sebab dengan membekali masyarakat dengan pengetahuan, akan membantu
mereka membentengi diri agar tidak terkena penyakit/supaya tetap sehat, atau apabila
sudah terlanjur sakit supaya tidak lebih sakit dan menjadi sehat kembali. Pengetahuan
yang perlu dibagi untuk masyarakat mengenai suatu penyakit mencakup : pengertian,
penyebab, tanda-gejala, bagaimana penyakit dapat terjadi, cara penularan, pengobatan,
prognosis, cara mencegah, dan hal-hal apa saja yang patut diwaspadai.
Banyak hal dari kesadaran akan kebersihan yang dinilai kurang, namun
kesadaran pasien akan kesehatan termasuk baik. Ini dapat dilihat dari cara pasien
merespon ketika anak sakit. Saat demam, ibu pasien langsung membelikan obat demam
dari apotik, dan setelah 3 hari tidak membaik, pasien langsung dibawa ke puskesmas.
Selain itu, pasien juga mengonsumsi banyak air putih.
21
LAMPIRAN
22
23
24
25