You are on page 1of 20

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu
rangkaian kegiatan keperawatan yang diberikan kepada
keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Keluarga merupakan sistem terbuka sehingga
dapat dipengaruhi oleh lingkungan (masyarakat) dan
sebaliknya sebagai sub sistem dari lingkungan keluarga
dapat mempengaruhi masyarakat.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam
keperawatan adalah keluarga karena keluarga menempati
posisi diantara individu dan masyarakat. Keluarga
merupakan suatu sistem yang mempunyai anggota keluarga
yang tinggal dalam satu rumah, dimana setiap anggota
keluarga saling berinteraksi, interpelasi dan
interdepedensi untuk mencapai tujuan bersama.
Oleh karena itu betapa pentingnya peran
keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota
masyarakat yang sehat bio-psiko-sosial dan spiritual.

B. Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatannya secara mandiri.
Tujuan khusus:
1. Menemukan masalah kesehatan.
2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
3. Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
4. Memelihara lingkungan (fisik, psikis, social)
sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan
keluarga.
5. Memanfaatkan sumber daya (fasilitas kesehatan)
yang yang ada di masyarakat

C. Sasaran
Keluarga Tuan A.Q

D. Tempat
Rumah keluarga Tn. A.Q, Gunung Anyar Kidul No.8. RT
02/RW. 03
E. Waktu
Tanggal 11 Pebruari 2002 sampai dengan 21 Pebruari
2002

F. Metode
Tanya jawab, diskusi, observasi dan HE/penyuluhan

G. Media
Format pengkajian keluarga, leaflet dan PHN kit

H. Pelaksanaan
1. Fase preinteraksi
Tanggal 11 Pebruari 2002
 Menyiapkan formulir pengkajian dan catatan
lain yang diperlukan
 Seleksi data pengkajian komunitas untuk
dipergunkan sebagai keluarga binaan
 Menyiapkan PHN kit : tensimeter , timbangan
berat badan, stetoskop, thermometer, metlyn.
2. Fase interakasi
Tanggal 11 Pebruari 2002
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
 Menginformasikan tujuan kunjungan serta
meyakinkan keluarga bahwa kedatangan mahasiswa
adalah untuk membantu keluarga dalam
menyelesaikan masalah keperawatan dan kesehatan
yang ada dikeluarga dengan menggunakan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
keluarga.
 Menciptakan suasana yang baik dengan semua
anggota dengan komunikasi dua arah
 Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang
waktu kunjungan berikutnya
3. Fase kerja
Mulai tanggal 14 s/d 21 Pebruari 2002
 Memberi salam
 Mengingatkan kesepakatan waktu sesuai kontrak
 Melaksanakan pengkajian data keluarga dengan
wawancara , observasi dan pemeriksaan fisik
dilanjutkan dengan penentuan masalah
keperawatan keluarga dan perencanaan tindakan
keperawatan
 Melaksanakan rencana tindakan keperawatan
sesuai dengan kesepakatan keluarga
4. Fase terminasi
Tanggal 21 Pebruari 2002
 Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga yang telah
diberikan kepada keluarga
 Mengakhiri kontrak dengan keluarga
I. Evaluasi
1. Struktur
 Kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga
 Alat/bahan yang dibutuhkan sudah disediakan
oleh mahasisa
 Memberitahukan pada keluarga tentang kunjungan
berikutnya
2. Proses
 Kegiatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga ( dari pertama sampai terakhir) sesuai
dengan waktu yang telah disepakati oleh
keluarga dan mahasiswa
 Keluarga khususnya Ny. N. Aktif termotivasi
dalam pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
keluarga
 Mahasiswa dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan peran yan telah ditetapkan
 Tujuan khusus data dicapai
3. Hasil
 90% keluarga Tn.A.Q termotivasi dan mau diajak
kerjasama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga
 Asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan
dengan baik dan dukungan dari keluarga sampai
tahap terminasi

Mahasiswa,

Herry Reonardo
NIM 019930023 B
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

I. DATA UMUM
Nama kepala keluarga : Tn. A.Q (37 tahun).
Alamat : Gunung Anyar Kidul No.8. Rt
02/RW 03
Pekerjaan : Satpam UPN
Pendidikan : SLTA
Komposisi keluarga :
(thn)Umur
Jenis kelamin

Hubungan dengan

Pendidikan
Nama

Imunisasi
keluarga

BCG POLIO DPT HEP. CAMP


1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Ny.Nas P Istri 27 MAN - - - - - - - - - - -
An.Nur P Anak 2,5 Blm
seko √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lah
Genogram :

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal Laki-laki
: Meninggal Perempuan
: Tinggal Serumah

Type keluarga.
Melihat komposisi keluarga tersebut maka type
keluarga ini adalah terdiri dari ayah, ibu dan
anak . Tidak ada masalah sehubungan dengan type
keluarga karena pengambil keputusan 1 orang (Tn.
A.Q).

Suku bangsa.
Keluarga ini berasal dari suku Jawa, sedangkan
budaya-budaya yang menghambat bidang kesehatan tidak
ada (adat kebiasaan sehari-hari tidak ada yang
bertentangan dengan masalah kesehatan).

Agama.
Keluarga semuanya beragam Islam dan taat
melaksanakan kewajiban agama, tidak ditemukan
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Status social ekonomi keluarga


Keluarga ini termasuk keluarga sederhana.
Penghasilan keluarga didapat dari kepala keluarga
(Tn. A.Q) yang bekerja sebagai Satpam di UPN,
sementara dalam isteri sebagai ibu rumah tangga yang
mengatur dan mengelola keuagan keluarga. Penghasilan
Tn. A.Q + Rp. 800.000,00 per bulan ditambah Tips
dari orang Rp5.000,- s/d Rp15.000,-. Kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan adalah untuk makan
sehari-hari (Rp. 350.000,00), membayar listrik (Rp.
25.000,00), air (Rp. 15.000,00),Telpon Rp50.000,-
s/d Rp.100.000,- biaya lain-lain (Rp. 50.000,00)
sisanya ditabung.
Barang-barang yang dimiliki keluarga ruang tamu,
seperangkat TV 14 inchi, di kamar tidur tempat tidur
kayu dan meja keceil, lemari 1 buah di lorong sepeda
motor Yamaha bebek keluaran tahun 80 an
Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah merencanakan kapan harus
rekreasi. Yang rutin dilakukan adalaha nonton
televisi di rumah, kadang-kadang main ketempat
rekreasi spt kebun Binatang,THR atau Mall.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga.


Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak Balita oleh karena anak tertua berumur 2,5
tahun. Tugas perkembangan telah dapat dipenuhi oleh
keluarga yaitu membantu sosialisasi anak dengan
keluarga yang lain.
- Tn A.Q sebelumnya sakit Typus, Ibu riwayat
HT,Tensi 140/90 mmHg
- Ny. N sehat, tidak ada riwayat penyakit keturunan
dan kronis. Batuk, pilek atau lelah merupakan
sakit yang biasa diderita.
- An. N riwayat imunisasi dasar lengkap. Lahir
normal, BB lahir 3200 gram, panjang 48 cm,
mendapatkan ASI sampai usia 2 tahun. Saat ini
nampak kurus, rambut kemerahan dan tumbuh jarang-
jarang. KMS berada dibawah garis merah dengan BB
9,1 kg. sulit/tdk makan, bila makan dihabiskan 2-3
sendok. Makanan yang dikonsumsi yaitu nasi, sayur
dan lauk tetapi sayur hanya kuah,makan buah-buahan
mau.Keluarga tidak pernah memodifikasi makanan
anaknya, juga tidak pernah membuat camilan untuk
anaknya. Camilan yang dikonsumsi anak diperoleh
dengan membeli seperti chiki, kacang dan mi
kering. Keluarga memiliki perhatian besar dalam
upaya pencegahan penyakit. Bila ada yang sakit
sering ke puskesmas. Tidak ada pelayanan yang
menyakitkan dengan pelayanan kesehatan.
Riwayat keluarga sebelumnya.
Dari pihak suami Ibu menderita HT berat,kakak
perempuan HT dan sering batuk, isteri tidak
ditemukan riwayat kesehatan yang serius.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


Karakteristik rumah
Ukuran rumah 5,5 X 15 m, milik sendiri, bangunan
permanent, lantai dari semen. Jumlah ruangan : 1
Ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur,
1 dapur,WC,kamar mandi gabung dengan orang tua dan
saudara kandung. Ada jendela di ruang tamu dan di
depan kamar tidur. Pemanfaatan ruangan belum
optimal, perabotan tidak rapih, jenis septic tank
leher angsa, jarak dengan sumber air minum 9,5 m,
tempat sampah, penerangan dan ventilasi memenuhi
syarat kesehatan.

Denah rumah :
Keterangan : 1 : Teras
2 : Ruang tamu
3;5 : Ruang tidur
4 : lorong
6 : dapur
7 : Jalan

Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga hidup berdempetan dengan tetangga yang
semuanya adalah keluarga/saudara kandung Tn.AQ dan
lingkungan fisik tidak begitu rapi, lingkungan
terlalu sempit dan kotor.

Mobilitas geografis keluarga.


Keluarga tidak pernah berpindah-pindah.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
maxyarakat.
Sering ke pengajian yang diadakan oleh RT dan
mengikuti arisan di kampung.

System pendukung keluarga.


Keluarga belum memiliki fasilitas kartu JPS untuk
berobat. Saat ini keluarga kurang memilki
pengetahuan tentang manfaat gizi bagi pertumbuhan
dan perkembangan balita serta kurang dapat
memvariasi makanan untuk balitanya.
IV. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi keluarga
Memanfaatkan acara menonton tv, jam istirahat
sebagai media komunikasi. Komunikasi terjalin baik
dan tidak ada hambatan dalam komunkasi antara
anggota keluarga. Bahasa yang digunakan bahasa Jawa
dan Indonesia

Struktur kekuatan keluarga.


Tn. A.Q berperan sebagai pengambil keputusan dalam
keluarga dan Ny. N sebagai pengatur dan pengelola
keuangan keluarga.
Struktur peran.
Tn. A.Q beperan sebagai KK dan pengambil keputusan
sedangkan Ny. N dan lainnya berfungsi sebagaimana
perannya masing-masing.

Nilai atau norma keluarga.


Keluarga mempercayai sarana kesehatan seperti
Puskesmas dan Rumah sakit untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami. Nilai
yang ditanamkan keluarga : menjaga kebersihan diri
seperti cuci tangan sebelum makan.

V. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif.
Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling
memiliki, saling membantu dan menikmati hasil jerih
payah dalam kebersamaan.

Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga terjalin baik dan juga
interaksi. Anggota keluarga belajar disiplin
misalnya disiplin dalam jam makan, norma, budaya
yang diterapkan adalah Jawa.

Fungsi perawatan kesehatan.


- Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga tidak mengenal adanya kekuangan nutrisi
pada balita di dalam keluarganya, tidak mengenal
tanda dan gejala gangguan tersebut. Persepsinya
dianggap hal yang biasa.

- Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai


tindakan kesehatan yang tepat.
Keluarga tidak mengerti dampak bila anak
kekurangan nutrisi terutama pertumbuhan dan
perkembangan. Keluarga menyadari kalau balitanya
kurus,walaupun sudah mendapat makanan tambahan
dari posyandu dan kota madya, tetapi dianggap hal
biasa, tidak takut terhadap masalah ini, tidak
mempunyai perasaan negative terhadap petugas
kesehatan dan percaya pada petugas kesehatan.
Keluarga memperoleh informasi tentang kesehatan
dari kader posyandu dan petugas puskesmas.
- Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga tidak mengerti bahwa yang terjadi pada
balita termasuk gangguan sehingga tidak mengetahui
prognosa yang ditimbulkan dari gangguan tersebut.
Keluarga tidak mengetahui perawatan dan sumber
keuangan yang menunjang perawatan. Sikap keluarga
biasa saja karena dianggap bukan gangguan.
- Kemampuan keluarga memeliharaa lingkungan rumah
yang sehat.
Menurut keluarga lingkungan terpelihara maka enak
dilihat dan jauh dari penyakit. Pengetahuan
tentang kesehatan lingkungan terbatas pada hal
umum seperti air minum harus dimasak, anak harus
diimunisasi. Keluarga mendukung upaya hygiene
sanitasi tetapi tidak tercermin dalam kehidupan
sehari-hari.
- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Keluarga tahu keberadaan puskesmas, poliklinik
atau posyandu. Selama ini keluarga memanfaatkan
sarana tersebut untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.

Fungsi reproduksi.
Jumlah anak 1 (satu) orang, keluarga ingin mempunyai
anak lagi, tidak mengikuti KB.

Fungsi ekonomi.
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan pangan yaitu makan
3 X sehari, tinggal di rumah permanent, dan membeli
baju 1 X setahun.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.


Masalah yang dirasakan sampai saat ini adalah
kepala keluarga baru sembuh dari sakit
typus,isteri khawatir akan kondisi serta tensinya
yg tinggi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stressor.
Dalam menghadapi permasalahan di atas, bila ada
kesulitan keluarga selalu mengedepankan musyawarah
untuk mencari pemecahan bersama-sama.

c. Strategi koping yang digunakan.


Bila menghadapi permasalahan keluarga berusaha
menyelesaikan secepat mungkin dengan kemampuan
yang dimiliki.

VII. Pemeriksaan fisik.


No Nama Umur TD BB TB Suhu Nadi Keluhan
(tahun (mmHg) (Kg) (cm) (0C)
)
1 Tn 37 140/90 75 170
37 88 An.N
A.Q Tdk mau
2 Ny. 27 110/70 50 155 36 5
80 makan
N LLA=9,8
3 An. 2,5 - 9,1 82 36 8
108 cm
N
Khusus anak N KMS di bawah garis merah, rambut
kemerahan dan susah makan.mukosa mulut kering,turgor
kulit baik.

Harapan keluarga.
Setelah diberikan penyuluhan kelarga berharap anaknya
mau makan banyak dan bisa bertambah berat badannya.

Mahasiswa,

Herry Reonardo
NIM 019930023 B

B. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan


NO Data Penunjang Masalah
1. An. N umur 2,5 tahun, jarang Perubahan nutrisi
minum susu karena harga kurang dari
mahal/tdk mau, makan nasi, kuah kebutuhan tubuh
sayur dan kadang lauk, porsi pada anak N ke-
makan habis 2-3 sendok, menu luarga Bapak A.Q
kurang bervariasi, hanya makan ber-hubungan
bila saat senang tetapi kadang- dengan keti-dak
kadang, sering membeli permen mampuan keluarga
dan makanan ringan,BB 9,1 kg, merawat anggota
TB 82 cm,LLA = 9,8cm, KMS ke-luarga yang
dibawah garis merah, mukosa kurang gizi
mulut kering, turgor baik,
2. Perabotan rumah banyak debu dan Resiko gangguan
tidak tertata rapih, lingkungan kesehatan pada
rumah kurang bersih, anggota keluarga
pemanfaatan ruangan : ruang berhubungan
tamu, ruang makan, ruang dengan
keluarga, tempat parker motor ketidakmampuan
dalam satu kamar tanpa ada keluarga mengenal
sekat yang membatasi, jarak masalah
septic tank dengan sumur 9,5 lingkungan yang
meter,kamar mandi gabung dng tidak sehat.
keluarga yg lain, keluarga
merasakan tidak adanya masalah.
3 Riwayat keluarga Tn.A.Q Ibu dan Resiko tinggi
kakak perempuan menderita bertambah
Hipertensi, tensi 140/90 memburuknya
mmHg,pola hidup kurang sehat penyakit
suka makan yg asin,merokok dan Hipertensi yang
minum kopi serta kurang tidur diderita Tn.A.Q
(pekerjaan Satpam) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga mengenal
karak-teristik
penyakit dan
pera-watannya

Skala prioritas asuhan keperawatan keluarga.


Nutrisi
Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah : 3/3 X 1 1
tidak/ kurang sehat
2. Kemungkinan ½ X 2 1
masalah dapat
diubah : sebagian
3. Potensi masalah 2/3 X 1 2/3
untuk dicegah : cukup
4. Menonjolnya
masalah : ada masalah ½ X 1 1/2
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Total skor 3 1/6

Resiko terjadi Hipertensi


Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah : 3/3 X 1 1
ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah ½ X 2 1
dapat diubah :
sebagian
3. Potensi masalah untuk 3/3 X 1 1
dicegah : tinggi
4. Menonjolnya masalah
0/2 X 1 0

Total skor 3

Lingkungan
Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah : 2/3 X 1 2/3
ancaman kesehatan
2. Kemungkinan ½ X 2 1
masalah dapat
diubah : sebagian
3. Potensi masalah 3/3 X 1 1
untuk dicegah :
tinggi
4. Menonjolnya
masalah 0/2 X 1 0

Total skor 2 2/3


C. Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Rencana intervensi


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga
1 2 3 4 5 6 7
1. Perubahan Setelah Setelah 3 X Verbal - arti nutrisi 1. Gali pengetahuan
nutrisi kurang dilakukan pertemuan 60 - triguna keluarga tentang nutrisi
dari kebutuhan kunjungan menit, keluarga makanan ; zat 2. Diskusikan tentang
pada balita (an. 3 kali, dapat tenaga, zat nutrisi, triguna makanan,
N) keluarga Tn. keluarga 1. Mengen pembangun dan zat dengan alat bantu leaflet
A.Q berhubungan mampu al masalah pengatur dan contoh makanan.
dengan merawat nutrisi dengan - tanda gizi 3. Demonstrasikan
ketidakmampuan anak N menjelaskan : kurang : rambut pengelompokan bahan
keluarga merawat - arti merah, mudah makanan sesuai triguna
anggota nutrisi dicabut, kulit makanan.
keluarganya yang - triguna kering, BB turun 4. Beri kesempatan dan
kurang gizi. makanan (kurus), menangis motivasi keluarga untuk
- gizi tidak tanpa sebab mencoba mengelompokan
adekuat, (cengeng) jenis makanan.
tanda, - penyebab: 5. Beri pujian atas
penyebab intake kurang, perilaku yang benar
- akibat gizi penyakit cacing, 6. Jelaskan kepada
kurang pada keadaan usus yang keluarga tanda-tanda,
balita tidak dapat penyebab kurang gizi
mencerna dengan dengan menggunakan leaflet
baik 7. BImbing keluarga
untuk mengulang apa yang
- akibat :
dijelaskan.
gangguan
8. Jelaskan akibat
pertumbuhan,
lanjut gizi kurang dengan
gangguan fungsi
alat bantu leaflet.
otak dan lain-
9. Bimbing untuk
lain.
mengatasi gizi kurang.
Verbal 1. Beri
2. Memutu pujian atas keputusan yang
skan tindakan diambil atau beri
yang tepat kesempatan pada keluarga
untuk mengatasi Keputusan keluarga untuk memikirkan
masalah kurang 2. Diskusikan
gizi bersama keluarga dengan
contoh makanan, mengolah
dan menyajikan makanan,
pemberian makanan pada
balita.
3.Mampu melakukan Verbal - menu sehari- 1. Demonstrasika
perawatan pada Perilaku hari bervariasi n cara menyusun menu
anggota /psikomo - memilih, sehari-hari.
keluarga yang tor mengolah, 2. Beri pujian
kurang gizi menyusun menu pada keluarga setelah
sehari-hari : mampu menyusun menu sesuai
nasi, lauk, apa yang telah
sayur, buah, susu didemonstrasikan.
diencerkan dahulu 3. Evaluasi apa
- Penyajian dan yang disajikan keluara
balia : keadaan untuk makanan sehari
hangat, porsi 4. Ulangi
kecil tapi penjelasan jika ada yang
sering, suasana terlupakan.
yang 5. Timbang BB
menyenangkan, tiap bulan.
jangan memaksa
(telaten) dan
jumlah sesuai
kebutuhan
D. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan khusus Tgl. Pelaksanaan Evaluasi


keperawatan
keluarga
1 2 3 4 5 6
1. Perubahan 1. Keluarga 14/2/02 a. Menggali pengetahuan tentang Tgl. 14 Pebruari
nutrisi mengenal . nutrisi. 2002.
kurang dari masalah nutrisi b. Mendiskusikan tentang nutrisi, S : keluarga dapat
kebutuhan dengan triguna makanan dengan alat bantu leaflet menyebutkan :
pada balita menjelaskan : dan model makanan - arti nutrisi
(an.N) - arti c. Mendemonstrasikan pengelompokan - triguna
keluarga nutrisi bahan makanan sesuai triguna makanan makanan
Tn.A.Q - triguna d. Memberikan kesempatan dan - gizi tidak
berhubungan makanan memotivasi keluarga untuk mencoba adekuat, tanda,
dengan - gizi tidak mengelompokan jenis makanan penyebab
ketidakmamp adekuat, - akibat gizi
uan tanda, kurang
keluarga penyebab O : keluarga penuh
merawat - Akibat gizi perhatian dalam
anggota kurang pada menyebutkan arti
keluarganya balita nutrisi, triguna
yang kurang makanan, gizi
gizi. 2. Keluarga tidak adekuat,
memutuskan tanda dan
tindakan yang penyebab, akibat
tepat untuk gizi kurang dengan
mengatasi bimbingan
masalah kurang A : Tujuan berhasil
gizi sebagian
P : Rencana
dipertahankan
18/2/02 Tgl. 18 Pebruari
3. Keluarga a. Menjelaskan kepada keluarga tanda- 2002.
mampu melakukan tanda penyebab kurang gizi dengan S : - keluarga
perawatan pada menggunakan leaflet. mengatakan an.
anggota b. Membimbing keluarga untuk mengulang N makan habis 1
keluarga yang apa yang telah dijelaskan porsi dengan
kurang gizi c. Menjelaskan akibat lanjut gizi kurang menu seimbang
dengan alat bantu leaflet. - keluarga
d. Membimbing untuk mengatasi bizi kurang mengatakan
e. Memberi pujian atas keputusan yang sudah tidak ada
diambil dan memberi kesempatan kepada - an. N
keluarga untuk memikirkan. sekarang hanya
kadang-kadang
minta makanan
sejenis chiki-
chikian
- an. N mulai
minum susu yang
masih
diencerkan
O : - an. N makan
habis 1 porsi.
- menu an. N :
nasi, pindang 1
potong, sayur
bayam, buah
papaya 1
potong, susu ½
gelas.
A : Tujuan berhasil
P : rencana
dipertahankan.
21/2/02 a. Mendiskusikan bersama keluarga dengan Tgl. 21 Pebruari
menggunakan model makanan, mengolah dan 2002.
menyajikan makanan serta pemberian pada S : keluarga dapat
balita menyebutkan
b. Mendemonstrasikan cara menyusun menu cara menyajikan
sehari makanan yang
c. Memberi pujian untuk keluarga setelah sesuai dengan
mampu menyusun sesuai dengan apa yang gizi seimbang
telah didemonstrasikan. dan selera
d. Mengevaluasi apa yang telah disajikan anak.
keluarga untuk makanan sehari-hari O : keluarga telah
e. Mengulangi penjelasan jika ada hal-hal dapat menyajikan
yang terlupakan makanan bergizi
bagi balita (an.
N).
A : Tujuan berhasil
P: rencana
dipertahankan :
keluarga
menyajikan
makanan dalam
menu seimbang dan
lebih telaten
dalam memberi
makan an. N.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGATN. D
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN (ASMA)
DI RT 02/RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR
SURABAYA

OLEH :

MARTINUS PERNANDO
NIM. 019930045 B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
S U RABAYA
2002
DAFTAR PUSTAKA

Kumpulan makalah pelatihan Asuhan Keperawatan


Keluarga,FIK UI. Jakarta.

Marvyn,Leonard.1995.Hipertensi;Pengendalian Lewat
Vita-min,Gizi dan Diet.Arcan.Jakarta.

Nasrul Effendy,1998.Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan


Masyarakat.EGC.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan


UNICEF, 1998.Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta.

Markum, A.H.,1991.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid


1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Sacharin, Rosa M.1994.Prinsip Keperawatan Pediatrik


Edisi 2, EGC, Jakarta,

You might also like