You are on page 1of 4

1.x.

Minyak Serai Wangi


Minyak sereh wangi merupakan minyak atsiri yang diperoleh dengan cara
distilasi uap daun tanaman sereh wangi. Dalam perdagangan dikenal dua tipe minyak
sereh wangi, yaitu tipe Ceylon dan tipe Jawa. Minyak sereh wangi tipe Ceylon
diperoleh dari distilasi daun Cymbopogon nardus Rendle atau Lenabatu, sedangkan
minyak sereh tipe Jawa diperoleh dari Cymbopogon winterianus Jowitt atau
Mahapengiri. Minyak sereh wangi dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan
untuk menolak serangga, seperti nyamuk dan semut.
Senyawa utama minyak sereh wangi adalah sitronellal, geraniol, dan
sitronellol. Senyawa-senyawa tersebut merupakan bahan volatil. Sitronellal adalah
senyawa berbentuk cairan yang tak berwarna dan berbau wangi seperti Mellisa
officinalis. Sitronellal memiliki gugus aldehida dan ikatan etilenik yang reaktif. Oleh
sebab itu, sitronellal mudah sekali teroksidasi karena pengaruh sinar matahari dan
udara menjadi ikatan kompleks, keton, asam metiladipik, isopulegol, dan menthon.
Geraniol adalah senyawa alkohol yang tidak berwarna (kuning pucat), seperti
minyak, berbau menyenangkan, bersifat larut dalam alkohol dan eter tapi tidak larut
dalam air. Geraniol adalah senyawa reaktif karena memiliki dua ikatan etilenik.
Sitronellol adalah senyawa berbentuk cairan seperti minyak, tidak berwarna
dan harum mawar, mudah larut dalam alkohol dan eter tapi sedikit larut dalam air.
Sitronellol memiliki gugus hidroksil dan merupakan senyawa yang relatif lebih stabil
daripada geraniol. Sitronelol dan geraniol, serta ester geraniol dan ester sitronelol
banyak digunakan sebagai bahan pengharum ruangan, tisu, sabun, dan kosmetik.
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup komplek, namun komponen yang
terpenting adalah sitronellal dan geraniol. Kedua komponen tersebut menentukan
intensitas bau, harum, serta nilai harga minyak sereh wangi. Kadar komponen kimia
penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung pada beberapa
faktor. Biasanya jika kadar geraniol tinggi maka kadar sitronellal juga tinggi.
Sitronelol dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat
dihindari serangga, termasuk nyamuk sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat
bermanfaat sebagai bahan pengusir serangga.

1.x. Pembuatan Pestisida Nabati Serai Wangi


Pestisida alami atau disebut juga pestisida nabati adalah bahan aktif
tunggal atau majemuk yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme
pengganggu tumbuhan, denganbahan dasar yang berasal dari tumbuhan. Pestisida
nabati ini relatif aman bagi lingkungan,mudah dibuat dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas. Pestisida nabati dapat berfungsi sebagai penolak,
penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya. Pestisida nabati
sangat baik untuk ekosistem karena terbuat dari bahan alami/nabati maka jenis
pestisida ini bersifat mudah terurai di alam jadi residunya singkat sekali. Pestisida
nabati bersifat pukul dan lari yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada
waktu itu dan setelah terbunuh maka residunya cepat menghilang di alam. Jadi
tanaman akan terbebas dari residu sehingga tanaman aman untuk dikonsumsi.
Pestisida nabati dapat membunuh atau menganggu serangga hama dan
penyakit melalui cara kerja yang unik yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara.
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida nabati yaitu
bahan aktif pada beberapa pestisida nabati belum diketahui, sehingga sangat
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahuinya bahan aktif dapat bervariasi baik
dalam hal komposisi maupun konsentrasi pada tanaman sejenis, tergantung pada
bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati dan umur tanaman.
Biopestisida dari serai wangi didapatkan dari hasil ekstraksi serai wangi
menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 cara yaitu, penyulingan
(distillation), pengepresan (pressing), ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent
extraction), dan ekstraksi dengan lemak padat (enfleurasi). Umumnya, metode yang
paling sering digunakan adalah penyulingan. Minyak atsiri dalam industri digunakan
untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavoring agent dalam
bahan pangan atau minuman dan sebagai pencampur rokok kretek. Ekstraksi minyak
atsiri yang dilakukan dengan berbagai macam metode untuk meningkatkan efisiensi
ekstraksi minyak atsiri. Ekstraksi minyak atsiri serai wangi dengan menggunakan
pelarut organik, destilasi air, destilasi uap air, serta destilasi kombinasi air dan uap air
dengan bantuan microwave merupakan metode yang umum digunakan. Serai wangi
memiliki kandungan komponen menguap (volatile oil) dan umunya tidak berwarna
yang biasa disebut dengan minyak atsiri. Minyak serai wangi diperoleh dari
penyulingan tanaman serai wangi (Cymbopogonnardus L) yang mengandung
senyawa sitronellal sekitar 32-45%, geraniol 10-12%, sitronellol 11-15%, geranil
asetat 3-8%, sitronellal asetat 2-4% dan sedikit mengandung seskuiterpen serta
senyawa lainnya. daun serai hendaknya disuling untuk menghindari kehilangan
minyak karena penguapan.
Daun serai dirajang dahulu sampai panjangnya menjadi sekitar 10 -15cm dan
secepatnya dimasukkan ke dalam ketel suling. Perajangan ini berfungsi untuk
memperbesar bulk density bahan, sehingga secara kuantitas dapat dimasukkan lebih
banyak bahan ke dalam ketel suling. Perajangan ini berpengaruh terhadap rendemen
minyak yang menguap ke udara bebas. Ketel suling bevolume 3000 liter mamnpu
menampung bahan olah 800-1000 kg daun rajangan. Penyulingan dilakukan baik
dengan penyulingan uap air atau penyulingan uap pada tekanan sedidikt di atas 1 atm.
Waktu penyulinga antara 1–3 jam, tegantung pada jumlah uap dan jumlah bahan yang
diolah. Rendemen minyak bervariasi antara 0,2–0,4% basis basah.
Rendemen minyak pada serai dapur dipengaruhi oleh tingkat kesegaran bahan
olah. Semakin segar bahan olah, semakin tinggi rendemannya. Bahan yang kering
kemungkinan telah terjadi penguapan sejumlah kecil minyak ke udara bebas.
Rendemen minyak juga dipengaruhi oleh kualitas bahan olah. Bahan olah yang
mengandung banyak batang semu dibandingkan daunnya akan menghasilkan
rendemen minyak yang kecil. Minyak atsiri banyak terdapat dalam daun sedangkan
tangkai / batang pada bahan olah sedikit menghasilkan minyak dan berkontribusi
besar terhadap berat bahan olah. Minyak serai dapur harus dismpan dalam wadah
yang terlindung dari udara dan cahaya, dan bebas dari air sebelum dimasukkan ke
dalam wadah penyimpanan. Media simpan yang paling baik adalah botol-botol
tertutup berwarna gelap sehingga tidak tembus cahaya. Penyimpanan minyak serai
perlu diperhatikan dengan baik karena sangat berpengaruh terhadap kualitas minyak,
terutama kadar sitralnya. Apalagi untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama yang
memungkinkan terjadinya degradasi kualitas minyak, seperti terjadinya oksidasi
aldehid, hidrolisa ester, polimerisasi, dan resinifikasi. Komponen utama minyak serai
wangi adalah sitronellal dan geraniol yang masing-masing mempunyai aroma yang
khas dan melebihi keharuman minyak serai sendiri. Komponen-komponen tersebut
diisolasi lalu diubah menjadi turunannya. Baik minyak, komponen utama atau
turunannya banyak digunakan dalam industri kosmetika, parfum, sabun dan farmasi.

You might also like