Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORITIS
Pada bab ini, penulis akan membahas tentang konsep dasar penyakit dan
konsep dasar keperawatan serta asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri
akut.
yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba dalam buku
dan fisiologik yang memudahkan kemampuan wanita secara aktif dan aman untuk
satu fungsi dari seorang wanita. Fungsi ini berupa produk hasil konsepsi (janin, air
ketuban, plasenta, selaput ketuban) yang dilepaskan dan dikeluarkan dari uterus
melalui vagina ke dunia luar. Menurut caranya persalinan dibagi menjadi dua cara
yaitu persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada
kehamilan cukup bulan (aterm: 37-42 minggu), pada janin letak memanjang,
presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh
proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan/
7
8
dengan bantuan alat-alat maupun melalui dinding perut dengan operasi caesarea
(Padila, 2014).
artinya memotong. Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina
(Mochtar dalam buku Maryunani, 2014). Sectio Caesarea adalah proses persalinan
dengan membuat insisi pada bagian uterus melalui dinding abdomen dengan
tujuan untuk meminimalkan risiko ibu dan janin yang timbul selama kehamilan
atau dalam persalinan serta mempertahankan kehidupan atau kesehatan ibu dan
janinnya. (Yusmiati Dewi, 2007 dalam Nurmah, 2012). Persalinan caesar atau
Sectio Caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melalui
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat janin diatas 500 gram (Wiknjosatro, 2007 dalam Nurhayati,
2. Ketegangan otot
Otot rahim akan meregang dengan maju kehamilan, oleh karena isinya
persalinan.
menimbulkan his.
4. Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal pada janin meregang peranan dalam proses
persalinan, oleh karena itu anencepalus kehamilan lebih lama dari biasanya.
5. Teori prostaglandin
tempat tinggal, seksual, keselamatan dan rasa aman (fisik dan psikologis), cinta
dan rasa memiliki, penghargaan dan harga diri, aktualisasi diri. Kenyamanan mesti
dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu secara fisik,
kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan
eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah.
Kebutuhan rasa nyaman penting untuk ibu post Op Sectio Caesar dalam
hal ini yang dimaksud adalah dari segi kenyamanan secara fisik yaitu dalam
permasalahan mengatasi nyeri laparatomi (irisan vertikal besar pada dinding perut
ke dalam rongga perut) dan yang dimana nyeri adalah sensasi yang tidak
adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain (Asmadi, 2008). Ibu yang
melahirkan dengan Sectio Caesarea cukup banyak dan pada umumnya banyak
terjadi di wilayah perkotaan kemudian yang paling utama pada saat persalinan
pasien mengalami masalah nyeri terutama pada ibu yang mengalami persalinan
B. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Menurut Fauziah dan Sutejo (2012) identitas klien meliputi: Nama, Umur,
penanggung jawab.
b. Riwayat Kesehatan
pernah diderita baik akut maupun kronis serta penyakit menular dan
keturunan.
dan lain-lain).
c. Riwayat Obstetrik :
yang dimiliki saat periksa sekarang. Riwayat Obstetrik menurut Fauziah dan
aborsi spontan atau elektif); L = living (jumlah anak hidup saat ini).
12
d. Pemeriksaan umum
di bagi menjadi :
b) Apatis adalah keadaan klien dimana tampak acuh tak ach dan segan
Gcs: 10 – 11.
dirangsang, tapi jika rangsangan berhenti klien akan tidur kembali, Gcs
: 7 – 9.
sangat dalam, tidak terdapat respon pada rangang nyeri serta tidak ada
Nilai normal tekanan darah adalah untuk tekanan darah sistolik 100-140
mmHg dan tekanan darah diastolik <85 mmHg (Kusuma & Huda, 2015).
4) Suhu : untuk mengetahui ada peningkatan suhu tubuh normal atau tidak
pada klien post sectio caesarea dengan nilai normal 36.5 C – 37.5 C
5) Nadi : untuk mengetahui nadi pada klien post sectio caesarea dengan nilai
3) Mata : anemis atau tidak, dengan melihat konjungtiva merah segar atau
4) Hidung : ada polip atau tidak, bersih atau kotor, untuk mengetahui adanya
gangguan jalan.
5) Gigi : bersih atau kotor, ada karies atau tidak, untuk mengetahui
kecukupan kalsium.
6) Lidah : bersih atau kotor, untuk mengetahui indikasi yang mengarah pada
8) Telinga : bersih atau kotor, ada peradangan maupun benjolan atau tidak,
9) Payudara : simetris atau tidak, bersih atau kotor, ada retraksi atau tidak,
10) Abdomen : ada luka bekas operasi atau tidak, simetris atau tidak.
11) Dada : adanya jejas atau tidak, suara tambahan atau tidak, simetris atau
tidak.
12) Genetalia eksternal : Ada oedema atau tidak, ada pembengkakan kelenjar
13) Ekstermitas : ada varises atau oedema pada tangan maupun kaki atau
kaki.
keadaan umum.
menggunakan stetoskop.
f. Pengkajian Tambahan
Data penunjang pada klien post sectio caesarea menurut Huda & Kusuma
(2015) adalah:
1) Pemantauan EKG
2) Elektrolit
4) Urinalisis
C. Patofisiologi
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal / spontan misalnya plasenta
previa sentralis dan lateralis panggul sempit disproporsi cephalo pelvic ruptur uteri
16
mengancam partus lama partus tidak maju pre-eklamsia distosia serviks dan
pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara mandiri
masalah ansietas pada pasien. Selain itu dalam proses pembedahan juga akan
daerah insisi. hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin
yang akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan
berakhir daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op yang bila tidak
1. Penyebab
abrupsio plasenta, penyakit pada calon ibu, bedah sesarea ulangan (simkin dkk
kepada sang ibu atau bayi. adapun hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan
disaran nya bedah caesar antar lain : a. Indikasi yang berasal dari ibu yaitu
pada plasenta previa terutama pada primigravida, primi para tua disertai letak
yang berasal dari janin c. Fetal distress/gawat janin, prolapsus tali pusat
a. Syok Peristiwa ini terjadi karena insufisiensi akut dari sistem sirkulasi
keabuabuan. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat diagnosis sedini
lagi.
urinae. Pengeluaran air seni perlu diukur, jika air seni yang dikeluarkan
kateterisasi.
berkemih, dan pemeriksaan air seni (yang dikeluarkan dengan kateter atau
d. Distensi Perut Pada pasca laparatomi tidak jarang perut agak kembung
perut pada periksa ketok, serta penderita merasa mual dan muntah.
kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat
pasca pembedahan ialah luka tidak dijahit dengan sempurna, distensi perut,
D. Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi jalan (mukus dalam jumlah
2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir, episiotomi)
6. Resiko Infeksi b.d faktor risiko: episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan
pertolongan persalinan
8. Konstipasi
E. Perencanaan
Airway management
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
2. Posisikan px utk
memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasikan px perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
23
diprediksi dan berlangsung <6 bulan. untuk mengurangi 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri, mencari respon nyeri
Faktor yang berhubungan: bantuan) 5. Evaluasi pengalaman nyeri
1. Agen cedera (mis. biologis, zat masa lampau
kimia, fisik, psikologis) 2. Melaporkan bahwa 6. Evaluasi bersama pasien dan
nyeri berkurang tim kesehatan lain tentang
dengan ketidakefekstifan kontrol nyeri
menggunakan masa lampau
manajemen nyeri 7. Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
3. Mampu mengenali dukungan
nyeri (skala, 8. Kontrol lingkungan yang dapat
intensitas, mempengaruhi nyeri seperti
frekuensi, dan tanda suhu ruangan, pencahayaan, dan
nyeri) kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan
4. Mampu nyeri (farmakologi,
menyatakan rasa nonfarmakologi, dan
nyaman setelah interpersonal)
nyeri berkurang 11. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifak kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
25
px yg beresiko
17. Pertahankan teknik isolasi k/p
18. Berikan perawatan kulit pada
area epidema
19. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas dan drainase
20. Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
21. Dorong masukan nutrisi yg
cukup
22. Dorong masukan cairan
23. Dorong istirahat
24. Instruksikan px utk minum
antibiotik sesuai resep
25. Ajarkan px dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
26. Ajarkan cara menghindari
infeksi
34
menyediakan
perlengkapan
mandi
7. Membersihkan dan
mengeringkan
tubuh
8. Mengungkapkan
secara verbal
kepuasan tentang
kebersihan tubuh
dan hygiene oral
8. Defisit Perawatan Diri Makan NOC NIC
Definisi: hambatan kemampuan untuk 1. Activity intolerance Self Care Assistance : Feeding
melakukan atau menyelesaikan aktivitas 2. Mobility: physical
impaired 2. Memonitor kemampuan pasien
makan sendiri
3. Self care deficit untuk menelan
Faktor yang berhubungan: hygiene 3. Identifikasi diet yang
4. Self care deficit diresepkan
2) Gangguan kognitif 4. Mengatur nampan makanan
feeding
3) Penurunan motivasi dan meja menarik
Kriteria hasil
4) Ketidaknyamanan 5. Ciptakan lingkungan yang
5) Kendala lingkungan 1. Status nutrisi menyenangkan selama waktu
6) Keletihan ketersediaan zat makan (mis. menempatkan
7) Gangguan muskuloskeletal gizi untuk pispot, urinal, dan peralatan
8) Gangguan neuromuskular memenuhi penyedotan keluar dari
9) Nyeri kebutuhan pandangan)
10) Gangguan persepsi metabolik 6. Pastikan posisi pasien yang
37
hasil: spesifik
1. Keterbatasan kognitif
2. Jelaskan patofisiologi dari
2. Salah intepretasi informasi 1. Pasien dan keluarga
penyakit dan bagaimana hal ini
3. Kurang pajanan menyatakan tentang
berhungan dengan anatomi dan
4. Kurang minat dalam belajar penyakit, kondisi,
fisiologi ,dengan cara yang
5. Kurang dapat mengingat prognosis dan
tepat.
6. Tidak familier dengan sumber program
informasi 3. Gambarkan tanda dan gejala
pengobatan
yang biasa pada penyakit,
2. Pasien dan keluarga
dengan tanda yang tepat
mampu
4. Identifikasi kemungkinan
melaksanakan
penyebab, dengan cara yang
prosedur yang
tepat
46