You are on page 1of 16

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM KESORGA
TAHUN 2018

Di susun oleh:
INA RASINA

UPT PUSKESMAS TEGALGUBUG


Jln. Lapang bola No.100 Telp (0231) 8830125
TAHUN 2018
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESORGA
UPT PUSKESMAS TEGALGUBUG KECAMATAN ARJAWINANGUN
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2018

Cirebon, 31 Desember 2018


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Tegalgubug Koordinator Program

Dr.H.Naswidi Ina Rasina


NIP. 19801025 201412 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan mempunyai perna penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan
atau olah raga. Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010,
program kesehatan olah raga merupakan salah satu program dari pokok program perilaku
hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olah raga telah ditetapkan sebagai
salah satu indikator keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aktivitas
fisik dan atau olah raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan secara baik,
benar, terukur dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai dengan kaidah tersebut
dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang mungkin akan berakibat fatal.
Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di perkotaan maupun pedesaan
sudah melakukan kegiatan aktivitas fisik dan atau olah raga, baik olah raga kelompok
atau perorangan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan
sarana olah raga terutama pada hari libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam
memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk menunjang kegiatan
olah raga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness center) maupun di rumah tangga,
namun proses dan hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan
perubahan perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktivitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu dampak negatif dari
perkembangan IPTEK di berbagai bidang.
Data SKRT Tahun 2001 menunjukkan 61% penduduk Indonesia tidak aktif dalam
melakukan aktivitas fisik di mana persentase perempuan yang tidak aktif (73%) lebih
tinggi dari pada laki-laki (63%), baik di setiap kelompok umur ataupun di perkotaan.
Hasil survei Departemen Kesehatan Tahun 2002 pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor
Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Provinsi di Sumatera Selatan, DKI Jakarta,
Jawa Barat dan Bali pada komponen daya tahan jantung-paru (Cardio Respiratory
Endurance/CRE) menunjukkan 73% dengan tingat kebugaran jasmani yang kurang dan
kurang sekali. Selain itu pada Susenas 2003, dilaporkan bahwa 74% penduduk usia 10
tahun ke atas kurang gerak dalam perjalanan, 81% kurang gerak dalam waktu senggang
dan 14% kurang gerak dalam pekerjaan. Hasil penelitian Dede Kusmana Tahun 2002
memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok,
berolah raga secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih
tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup
sebaliknya.
Dari data-data di atas, upaya kesehatan olah raga mempunyai peran penting dalam
mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan olah raga dapat
dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Tegalgubug
Kesehatan Olah raga Masyarakat (BKOM), Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain
baik pemerintah maupun swasta. Pada tahun 1995 telah diterbitkan Petunjuk Pelaksanaan
Upaya Kesehatan Olah Raga untuk digunakan sebagai bahan rujukan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan olah raga di puskesmas. Terjadinya perubahan sistem
ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan-kebijakan termasuk di
Departemen Kesehatan, yaitu reformasi di bidang kesehatan. Sejalan dengan itu disusun
Kebijakan Dasar Puskesmas, dimana visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia
Sehat 2010.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas tersebut,
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
kesehatan Puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.
Puskesmas memiliki beberapa program pokok dan adapula program tambahan.
Salah satu program tambahan tersebut adalah Upaya Kesehatan Olahraga (UKO). Upaya
Kesehatan Olahraga sendiri merupakan suatu upaya yang memanfaatkan aktivitas fisik
dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah
raga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan
kesehatan dasar. Sehingga masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular
dan dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup, melalui latihan
fisik dan untuk untuk menunjang terwujudnya kecamatan sehat
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui latihan
fisik.
2. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja.
3. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga prestasi,
olahraga masyarakat dan olahraga tradisional.
4. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga.
5. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor,
dunia usaha/swasta, LSM, organisasi profesi dan media massa.
6. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olah raga
di Puskesmas.
7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olah raga.

1.3 RUANG LINGKUP


Kesehatan olah raga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan olah raga dan
pemanfaatan olah raga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani yang
diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan daya tahan
tubuh terhadap penyakit.
2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit atau penyulit
akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya penyembuhan
penyakit (exercise is medicine).
4. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi tubuh akibat
penyakit dan kecacatan

1.4 SASARAN
Masyarakat pada umumnya, serta kelompok-kelompok olahraga yang ada di wilayah kerja.
Serta kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus dan kelompok/ individu latihan fisik
untuk kelompok khusus

1.4 KEGIATAN
Kegiatan Kesorga di Puskesmas Tegalgubug antara lain :
1. Promotif
Pendataan kelompok olahraga.
2. Preventif
Pembinaan kelompok olahraga.
3. Kuratif
Konsultasi individu tentang kesehatan olahraga.
Pembentukan kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus misal senam lansia.
4. Rehabilitatif
BAB II
ANALIASA DAN SITUASI
PUSKESMAS TEGALGUBUG
1.1 GAMBARAN UMUM

Puskesmas Tegalgubug terletak di desa Tegalgubug kecamatan Arjawinangun


kabupaten Cirebon, merupakan Puskesmas yang berada di wilayah pantura, dengan
luas wilayah Puskesmas 2.231.005 Ha, yang terdiri dari 11 desa, diantaranya :
1. Tegalgubug
2. Tegalgubug Lor
3. Rawagatel
4. Karangsembung
5. Arjawinangun
6. Junjang
7. Junjang Wetan
8. KebonTuri
9. Geyongan
10. Sende
11. Bulak

Bila dilihat dari segi geografisnya puskesmas Tegalgubug memiliki batas wilayah
meliputi :
 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Gegesik
 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Susukan
 Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Panguragan
 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Ciwaringin

1.2 KEADAAN KHUSUS

1. Jumlah sasaran kesehatan


a. Jumlah Puskesmas :1
b. Jumlah Putsu :1
c. Jumlah BP swasta : 12
d. Jumlah Polindes :2
e. Poskesdes : 11
f. Jumlah Posyandu : 80

2. Jumlah Tenaga di Puskesmas


a. Dokter Umum :2
b. Dokter Gigi :0
c. Bidan :16
d. Paramedis : 10
e. Perawat Gigi :2
f. Sanitarian :0
g. Jurim :1
h. Tenaga Pelaksana Gizi :0
i. Tenaga Farmasi :3
j. Administrasi Puskesmas :1
k. Petugas Laboratorium :1
l. PTT :5
m. PKD :3
n. Tanaga Sukwan : 28
3. Jumlah Kader Kesehatan
a. Jumlah Kader yang di latih :
b. Jumlah Kader yang aktif :
4. Jumlah Sekolah
a. Jumlah TK/RA : 15 Sekolah
b. Jumlah SD/MI : 34 Sekolah
c. Jumlah SLTP/MTs : 16 Sekolah

Jumlah SMA/SMK/MA : 9 Sekolah


BAB III
PENGELOLAAN KEGIATAN KESORGA

Penerapan proses keperawatan dalam pelaksanaan kesorga merupakan bagian dari


pengelolaan Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dapat diterapkan pada sasaran individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Pabuaran.
Sebagai gambaran umum, tahapan pelayanan kesorga yang sudah berjalan di Puskesmas
Pabuaran adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan (Promotif)
Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu cara memadukan latihan, gizi
yang baik, perhatian terhadap aspek faal, psikologis, dan lain-lain yang dapat memastikan
keberhasilan peningkatan kesegaran jasmani. Dengan latihan yang benar, didapat
peningkatan derajat kesehatna tubuh perorangan, maupun kesehatna masyarakat.
2. Pencegahan (Preventif)
Seperti kita ketahui struktur dan kapasitas organ tubuh tergantung kepada
besarnya rangsangan yang diterima.Proses penuan diandai dengan perubahan fisik secara
organik maupun fungsional tubuh. Dari penelitian-penelitian ternyata fungsi alat tubuh
meningkat, mencapai puncaknya, pada beberapa saat menetap dan kemudian akan
menurun sedikit demi sedikit dengan bertambahnya umur. Latihan fisik ternyata dapat
menghambat kemunduran-kemunduran yang diakibatkan bertambahnya umur. Hal ini
berarti bahwa umur harapan hidup dapat lebih tinggi bila upaya kesehatan olahraga juga
mencakup golongan usia dewasa.
Kehamilan, persalinan dan nifas suatu proses normal yang terjadi dalam siklus
kehidupan wanita. Latihan fisik secara teratur sejak sebelum hamil, dalam masa
kehamilan akan memperbaiki sistem pernafasan, peningkatan kerja jantung, otot-otot
menjadi lebih kuat dan persendian menjadi lebih stabil. Latihan fisik dalam masa
kehamilan akan memperbaiki pula kesehatan janin karena oksigenisasi dalam tubuh ibu
lebih lancar. Latihan fisik setelah kehamilan akan bermanfaat kerena mengurangi
jaringan lemak, memperbaki kelemahan otot pinggul dan dinding perut, menghilangkan
kerutan-kerutan kulit dan menurunkan berat badan. Latihan-latihan ini harus disertai
dengan gizi yang baik, dengan demikian upaya kesehatan olahraga bagi golongan wanita
hamil akan mengurangi angka kematian ibu dalam masa kehamilan dan masa nifas serta
menurunkan angka kematian bayi karena bayi telah dipersiapkan semenjak janin. Hal ini
berarti bahwa derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui upaya kesehatan
olahraga. Atas dasar inilah kesehatan olahraga dapat berperan sebagai pencegahan, untuk
itu perlu penyebaran megenai manfaat upaya kesehatan olahraga melalui penyuluhan atau
pendidikan pada kesempatan lokakarya, ceramah langsung pada masyarakat umum
maupun melalui organisasi yang ada dalam masyarakat.
3. Pengobatan (Kuratif)
Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan atau dikurangi dengan olahraga
adalah kelemahan /kelainan sirkulasi darah, infusiensi koroner, keadaan setelah infark
jantung, kelainan pembuluh darah tepi, diabetes melitus, phlebitis, thrombophlebitis dan
osteoporosis.
4. Rehabilitatif (Pemulihan)
Untuk membantu para penderita cacat tubuh dengan memberikan latihan fisik
(fisioterapi) yang biasanya berbentuk latihan penguatan otot dan memperkuat organ-
organ lain. Disini penting sekali peranan para ahli fisioterapi karena pengobatan
berlangsung lama dan tidak boleh dilupakan peraan alat-alat bantu, misalnya : tongkat,
penyangga dan lain-lain.
5. Menunjang peningkatan prestasi keolahragaan
Tiap kegiatan fisik akan memberikan perubahan fisiologis sesuai dengan beban
yang diberikan pada tubuh, terutama perubahan pada sistem kardivaskuler-respirasi.
Latihan fisik yang dilakukan sedini mungkin akan merangsang koordinasi gerak motorik
bagi anak, sehingga pada usia remaja koordinasi anggota gerak tubuh lebih baik.
Pada masa pertumbuhan terjadi penambahan besar dan massa daipada jaringan
tubuh dan perrtumbuhan akan berjalan terus sampai usia 20 tahun. Kemampuan tubuh
untuk meningkatkan kesegaran jasmani dengan latihan olahraga dimulai usia 5-20 tahun
dan akan menurun setelah usia 20 tahun. Upaya meningkatkan kesehatan jasmani bagi
golongan usia prasekolah sampai purbetas sangat tepat bila dilakukan sedini mungkin
sehingga pada masa produktif telah dicapai tingkat kesegaran jasmani yang lebih tinggi.
BAB IV
ANALISIS CAKUPAN KEGIATAN KESORGA

NO UPAYA KEGIATAN SUB SASARAN PELAKSANA


KESEHATAN KEGIATAN/RINCIAN
KEGIATAN

1. Promotif Pendataan Mendata kelompok Kelompok olahraga di Pemegang program


kelompok olahraga di wilayah kerja wilayah kerja dan mengajak
olahraga Puskesmas pabuaran Puskesmas pabuaran karyawan Puskesmas
pabuaran

2. Preventif Pembinaan Mendata kelompok Kelompok olahraga di Pemegang program


kelompok olahraga wilayah kerja dan mengajak
olahraga Puskesmas Pabuaran karyawan Puskesmas
pabuaran

3. Kuratif Konsultasi & 1. Konsultasi olahraga Masyarakat umum Pemegang program


pembentukan 2. Pembentukan dan lansia dan mengajak
kelompok kelompok olahraga karyawan Puskesmas
berdasarkan kondisi
olahraga pabuaran
khusus (lansia)
4. Rehabilitative Pembentukan Terapi latihan pada Masyarakat umum Pemegang program
kelompok kelompok post stroke post stroke dan mengajak
latihan fisik karyawan Puskesmas
untuk kelompok pabuaran, serta
khusus Fisioterapi

1. ANALISIS KAGIATAN

2. ANALISIS KELENGKAPAN LAPORAN


Lengkap dan Tepat dilaporkan.
3. CAKUPAN KEGIATAN
Cakupan kegiatan Keperkom Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

CAKUPAN PEMBINAAN KELOMPOK OLAHRAGA

No Desa Jumlah
1 Arjawinangun 5
2 Tegalgubug 5
3 Tegalgubug Lor 5
4 Karangsambung 5
5 Rawagatel 5
6 Geyongan 5
7 Kebonturi 5
8 Jungjang Wetan 5
9 Jungjang 5
10 Bulak 5
11 Sende 5
TOTAL 55

4. ANALISIS MASALAH
Total cakupan Puskesmas pada semua kasus masih belum mencapai target.

5. PENYEBAB MASALAH
 Tenaga dan waktu yang terbatas
 Luas wilayah yang tidak seimbang dengan petugas kesorga
 Kurangnya Pengetahuan dan Ketrampilan petugas dalam melakukan kegiatan olahraga
kusus
 Kurangnya motivasi peserta olehraga
 Kurangnya Koordinasi Petugas dengan unit terkait pelaksanaan olahraga
RENCANA USULAN KEGIATAN KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2018
UPT PUSKESMAS TEGALGUBUG
UPAYA PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI
NO KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET JAWAB KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN PELAKSANAAN BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembinaan Meningkatkan Masyarakat
kesehatan derajat umur di januari 1 or x 11 klp x 3
1 KESORGA 100% Prog kesorga 3 kl Desa BOK
olah raga kesehatan atas 15 s/d Des kl x Rp. 30.000
masyarakat masyarakat tahun
Pembinaan
Meningkatkan
kesehatan anak
kebugaran Feb,Sept, 1 or x 10 Sd x 1
2 olahraga sekolah SD 10% Prog kesorga 10 SD Sekolah BOK
anak sekolah Okt kl x Rp. 30.000
anak kls 4
Sd
sekolah
152 x 2 kl x Rp.
Pembinaan Meningkatkan
Jamaah Maret, 50.000, Snek
3 kesehatan kebugaran 100% Prog kesorga 2 kl Puskesmas Bok
haji Juni 152 x 2 kl x Rp.
jamaah haji jamaah haji
10.000

Mengetahui , Arjawinangun, 3 Januari 2017


Kepala UPT Puskesmas Tegalgubug Pelaksana Program

Dr.Hj.ELIYAH INA RASINA


NIP. 19631003 2003112 2 001
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2018
UPT PUSKESMAS TEGALGUBUG
UPAYA PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI
NO KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET JAWAB KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN PELAKSANAAN BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembinaan Meningkatkan Masyarakat
kesehatan derajat umur di januari 1 or x 11 klp x 3
1 KESORGA 100% Prog kesorga 3 kl Desa BOK
olah raga kesehatan atas 15 s/d Des kl x Rp. 30.000
masyarakat masyarakat tahun
Pembinaan
Meningkatkan
kesehatan anak
kebugaran Feb,Sept, 1 or x 10 Sd x 1
2 olahraga sekolah SD 10% Prog kesorga 10 SD Sekolah BOK
anak sekolah Okt kl x Rp. 30.000
anak kls 4
Sd
sekolah
152 x 2 kl x Rp.
Pembinaan Meningkatkan
Jamaah Maret, 50.000, Snek
3 kesehatan kebugaran 100% Prog kesorga 2 kl Puskesmas Bok
haji Juni 152 x 2 kl x Rp.
jamaah haji jamaah haji
10.000

Mengetahui , Arjawinangun, 3 Januari 2018


Kepala UPT Puskesmas Tegalgubug Pelaksana Program

Dr.Hj.ELIYAH INA RASINA


NIP. 19631003 2003112 2 001
BAB V
PENUTUP

I. KESIMPULAN
a. Pada umumnya kegiatan Program Kesehatan olah raga di Puskesmas Tegalgubug sudah
dilaksanakan sejak Tahun 2017, dan pada Tahun 2018
b. Cakupan Kegiatan Kesorga pada Tahun 2018 masih belum mencapai target yang ditentukan.
Dikarenakan Tenaga dan waktu yang terbatas dan Luas wilayah yang tidak seimbang
dengan petugas kesorga
II. SARAN
a) Diperlukan pembinaan kepada petugas secara lebih intensif dan berkesinambungan serta
evaluasi hasil pelaksanaan program secara periodik.
b) Diperlukan subsidi sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan program
Kesorga.
PENUTUP

Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan Kesorga
yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Tegalgubug selama tahun 2018 Dan untuk tercapainya
kegiatan Kesorga yang lebih baik, diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas
program, lintas sektor serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
profesional.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Tegalgubug Koordinator Program

Dr.H.NASWIDI INA RASINA


NIP. 19801025 201412 1 002

You might also like