Professional Documents
Culture Documents
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi trakeobronkial,
pembentukan edema, peningkatan produksi sputum
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan akibat insusifiensi oksigen
untuk aktifitas
4. Nyeri berhubungan dengan Inflamasi parenkim paru, reaksi seluler terhadap
sirkulasi toksin dan batuk meneta
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
2 Perubahan nutrisi Tujuan : 1. Identifikasi faktor yang menimbulkan mual 1. Pilihan intervensi terganggung pada penyebab
kurang dari kebutuhan
- Menunjukkan atau muntah misalnya: sputum banyak, masalah.u kebersihanmulut setelah muntah,
tubuh berhubungan peningkatan nafsu makan pengobatan aerosol, dispenea berat, nyeri. setelah tindakan aerosol dan drainase postur
dengan anorexia - Mempertahankan/ 2. Berikan wadah tertutup untuk sputum dan sebelum makan
meningkatkan berat badan buang sesering mungkin. Berikan atau bantu. 2. Menghilangkan tanda bahaya, rasa bau, dari
3. Jadwalkan pengobatan pernapasan sedikitnya lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual.
1 jam sebelum makan. 3. Menurunkan efek mual yang berhubungan
4. Auskultasi bunyi usus. Observasi atau palpasi dengan pengobatan ini.
distensi abdomen. 4. Bunyi usus mungkin menurun / tak ada bila
5. Berikan makan dengan pori kecil dan sring proses infeksi memanjang. Distensi abdomen
termasuk dengan makan kering ( roti terjadi sebagai akibat menelan udara atau
panggang ) dan makanan yang menarik untuk menunjukkan pengaruh toksin, bakteri pada
pasien. saluran GI.
6. Evaluasi status nutrisi umum, ukuran berat 5. Tindakan ini dapat meningkatka masukkan
badan dasar. meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk
kembali.
6. Adanya kondisi kronis ( PPOM atau
alkoholisme ) atau keterbatasan keuangan dapat
menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan
terhadap innfeksi lambatnya respon terhadap
terapi.
3 Intoleransi aktivitas Tujuan : 1. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas 1. Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan
berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan 2. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi memudahkan pilihan intervensi
Kelemahan akibat keperawatan selama 2 x 24 pengunjung selama fase akut. 2. Menurunkan stres dan rangsangan berlebihan,
insusifiensi oksigen jam diharapkan klien dapat 3. Jelaskan pentingnya istitahat dalam meningkatkan istirahat
untuk aktifitas melakukan aktivitas dengan rencana pengobatan dan perlunya 3. Tirah baring dipertahankan untuk menurunkan
baik 4. Bantu aktivitas perawatan diri yang kebutuhan metabolik
kriteria hasil: diperlukan 4. Meminimalkan kelelahan dan membantu
TTV dalam rentang 5. Bantu pasien untuk memilih aktivitas keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
normal (RR: 16-20x/menit, konsisten yang sesuai dengan kemampuan 5. Aktivitas yang tepat dapat membantu pasien
TD: 120/80 mmHg, Nadi: fisik, psikologi dan sosial untuk menghindari kelelahan dan stress karena
80x/menit, Suhu: 36,5- aktivitas yang berlebihan
37,50C)
Pasien mampu
melakukan aktivitas sehari-
hari secara mandiri
4 Nyeri berhubungan Tujuan : 1. Tentukan karakteristik nyeri, misalnya : 1. Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa derajat
dengan Inflamasi Dalam perawatan 2 x 24 tajam, konstan, selidiki perubahan karakter / pada peneumonia,juga dapat timbul komplikasi
parenkim paru, reaksi jam diharapkan nyeri dapat lokasi nyeri dan ditusuk. pneumonia seperti perikarditis dan indokarditis.
seluler terhadap terkontrol 2. Pantau tanda vital. 2. perubahan frekuensi jantung atau TD
sirkulasi toksin dan Kriteria hasil 3. Berikan tindakan nyaman misalnya, pijatan menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri,
batuk meneta - Dispenea dan takipnea punggung, perubahan posisi, musik tenang, khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda
tidak ada relaksasi atau latihan napas. vital telah terlihat
Kesulitan bernafas tidak 4. Tawarkan pembersihan mulut dengan sering. 3. tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan
ada 5. Anjurkan dan bantu pasien dalam teknik lembut dapat menghilangkan ketidak nyamanan
Akral hangat sianosis menekan dada selama episode batuk. dan memperbesar efek terapi analgesik.
Kapilari refile kembali 6. Kolaborasi dalam pemberian analgesik dan 4. Pernapasan mulut dan terapi oksigen dapat
dalam 2-3 detik atitusip sesuai indikasi. mengiritasi dan mengeringkan membran mukosa,
Pucat dan sianosis tidak 6. Obat ini digunakan untuk menekan batuk non