You are on page 1of 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Randy Apriano


Tanggal : 03 April 2019
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang perawatan RSIJ Klender Jakarta
Inisial Klien : Tn.A
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, menunduk.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat, kurang kooperatif dan banyak diam ketika ditanya

ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh saya P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat pembuka
duduk di sebelah Bapak ? K: Ekpresi datar dengan klien dan berharap dengan yang masuk ke lingkungannya untuk memulai suatu percakapan
sapaan sederhana P bisa diterima sehingga dapat terjalin rasa
oleh K. percaya.
K ragu terhadap orang baru
K : Sore, iya boleh K: Ekpresi datar P merasa senang ada tanggapan atas
P: Memandang K salam walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, bapak sedang bersantai P : Memandang ke sekitar sambil P ingin memulai percakapan K memberikan respon sepintas dan Topik ringan akan memudahkan
sendiri ya pak, pas sekali ya Pak melirik K dengan topik ringan sebelum masuk menunjukkan perhatian cukup interaksi lebih lanjut
K : Ikut melihat ke P lalu ke kondisi K terhadap P
menunduk lagi
K : (diam)
P : Oh ya, perkenalkan saya Randy, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
saya mahasiswa praktek disini yang menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya klien
akan merawat Bapak. K : Mengalihkan rokok ke tangan terhadap perawat
K : (diam) kiri lalu tanpa memandang P
menerima uluran tangan P

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Menyebut nama dengan
K : Aryono menunduk dan menarik tangannya P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya
formalitas belaka
P : Bapak senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa K : Menoleh ke halaman pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya pengakuan
K : Aryono saja K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban singkat K mulai tertarik dengan perkenalan atas namanya
menjawab singkat lalu menunduk dengan P
lagi
P : Wah, nama yang bagus pak P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
aryono tersenyum nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
K : Menunduk therapeutik dengan klien
P merasa pertanyaan mendapatkan
K : Iya K : Menoleh ke P respon K mulai merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K untuk membantu K

P : Bapak asalnya dari mana Pak ? P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien

K : Saya asli jakarta P senang karena K memberi respon


K : Menoleh ke P dan tersenyum K senang karena ingat daerah
lalu menunduk lagi asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah asalnya
tersebut
P : Oh bagitu pak. Bapak sudah P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha mengingat Lama rawat menentukan apakah
berapa lama disini? tersenyum pasien klien kronis atau akut
K : Menghisap rokok dan
melemparkannya karena sudah
habis
K membayangkan keadaan yang
K : baru 6 bulan. K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau pertanyaan telah lama dijalaninya
P : Memandang K membuat K tersinggung
P : Sejak tahun berapa Bapak P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat memperoleh data K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji
disini ? K : Menunduk sambil memandang lama rawat secara lebih pasti dengan menanyakan data-data
kakinya sambil mengkaji daya ingat pasien pasien yang sederhana
P senang karena mendapat respon
K : Yach, 4 tahun K : Masih menunduk dari K K menjawab dengan sekedarnya
P : Memperhatikan

P : Sekarang Bapak aryono P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama

K : Em…42 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Pak aryono ingat tidak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
bapak dirawat disini K : Menunduk sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : tidak tau K : Menoleh ke P dan menepuk- P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
nepuk kepalanya
P : Pak aryono pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk dirawat karena adanya stimulus tertentu

K : pernah tapi waktu dirumah saya K : Menoleh ke halaman lalu P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi lihat
suka dengar suara-suara yang menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi lihat
mengganggu P : Memperhatikan respon pasien
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P merasa didengarkan dan bercerita
untuk K tentang keadaannya
K : Saya suka malu karena tidak K : Menunjuk ke halaman dan P menemukan adanya flight of K teringat kondisi keluarganya
bisa lagi bekerja padahal orang tua nyerocos ideas dan berpikir tentang faktor
dan adik-adik saya butuh uang P : Memperhatikan penyebab
untuk sehari-hari.
P : Bapak Aryono sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang k membayangkan keadaan Isos kemungkinan terjadi karena
berkeluarga? K : Memandang kosong ke terkait kata-katanya tadi keluarganya harga diri rendah dan koping
halaman individu tidak efektif
K : Saya masih sendiri dan tidak K : Menunduk sambil berbicara P menemukan adanya kemungkinan K menyalahkan diri sendiri dan
ada yang mau sama saya, mungkin P : Memperhatikan Isos pada pasien merasa terpuruk
karena saya gemuk dan hitam
P : Pak Aryono, kegiatan bapak P : Menepuk bahu K P berusaha mengkaji data yang K teralih karena pertanyaan baru Mengkaji aktiviatas klien
sehari-hari ngapain saja Pak ? K : Menoleh P terkait kata-katanya

K : Mandi, makan, tidur ehm…ya K : Menggaruk-garuk kepalanya P menemukan K bingung tentang yang
itu. P : Memperhatikan respon K dilakukannya sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
K : Saya hanya diam dikamar, tapi K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya mendengar
saat dirumah sendiri kadang- P : Memperhatikan kemungkinan halusinasi dengar sesuatu
kadang saya mendengar suara yang
menganggu

P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
P : suara seperti apa yang bapak K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
dengar ? terkait masalah klien
K : ada suara laki-laki yang K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya mendengar
menyuruh saya untuk memukul P : Memperhatikan halusinasi dengar sesuatu
orang-orang

P : Bapak aryono betah tinggal di P : Melihat sekitar P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh halusinasi Pengalihan agar pasien tidak larut
sini?Suasananya enak ya! K : menunduk waham pada halusinasinya pada fase
interaksi ini
K : Betah. K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat mengalihkan K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan perhatian pasien
P : Tentunya keluarga Bapak P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support sistem
Aryono suka menjenguk kesini. tersenyum keluarga terhadap perawatan K bagi klien sehingga harus dikaji
K : Menoleh P keterlibatannya
K ingat terhadap keluarganya
K : Jarang sekali. K : Menunduk lagi P senang mendapatkan jawaban K
P : Memperhatikan respon K
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga terhadap K mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat K asyik
perawat atau teman-teman yang ada K : Menunduk K dengan dunianya sendiri
disini K menganggap ngobrol
K : Menunduk P mendapatkan data menarik diri mengganggu wahamnya
K : saya lebih suka dikamar, saya P : Memperhatikan pada K
merasa malu mau ngobrol duluan
P : Pak Aryono, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K dapat
berkenalan, masih inget nggak K : Menoleh sudah cukup banyak data yang mengingat nama P sehingga
nama saya? terkaji nantinya terjalin trust

K : Randy K : Memandang P dan tersenyum P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan pak Aryono. K : Menoleh dan tersenyum K ditentukan dan harus mendapatkan
Bagaimana kalau selesai makan persetujuan klien agar klien ingat
kita ngobrol lagi? Sebentar saja terhadap kontrak
kok, yach cukup 20 menit saja.
K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya

P : Nah kalau Pak aryono setuju, P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
nanti kita ngobrol tentang perasaan K : Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan K
Pak aryono terhadap keluarga Pak sehingga bila K keluar dari kegiatan
Ong. Sekalian saya periksa tekanan dimaksud, bisa diingatkan tentang
darahnya ya. batasan kegiatan sesuai kontrak

K : Ya, ya…. K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
P : Terimakasih atas kesediaan Pak P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
Aryono sudah mau ngobrol dengan mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
saya, selamat sore K : Menoleh, menjabat tangan P mencegah tidak percaya pada klien

K : Sore. K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau berinteraksi K menyambut salam P
P : Tersenyum dengan P

You might also like