Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NAMA : LUCKY ANDANI ALPIONERI
KELAS : X MIPA 2
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula
bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum
biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan
struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen
tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja.
Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen
kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan
2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran
2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji
public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. Kemudian pada akhirnya
di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara bertahap.
Tujuan :
Manfaat :
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memilih metode mana yang lebih cocok
dalam pembelajaran siswa.
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. pengertian kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan
curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian
kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana
dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam
menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
(http://jabercaemdanunyuweb.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html)
B. Pengertian kurikulum 2013
(http://brebesnews.co/2015/01/quo-vadis-kurikulum-13-3/#.VVf5RY5sDIU)
Dampak positif :
1. Kompetensi lulusan: Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Analisanya
bahwa dalam draft kurikulum 2013, nampak jelas bahwa dari tiga domain pendidikan
yang ada, secara tegas terlihat adanya penekanan perhatian terhadap peningkatan
proporsi 2 domain yang selama ini kurang berkembang dalam diri siswa yaitu domain
afektif dan domain psikomotorik. Analisa ini sekaligus diperkuat pada cara
pengetikan domain kognitif dalam draft bahan uji publik kurikulum 2013, yang
sengaja diletakkan dibelakan kedua domain ini. Ini berarti bahwa kurikulum 2013
secara serius mengupayakan perubahan keseimbangan proporsi pengembangan ketiga
domain tersebut dalam pembelajaran.
3. Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10. Dalam hal ini mata pelajaran TIK, Muatan
Lokal, dan “Pengembangan Diri” diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan kegiatan
lain. Sehingga tidak lagi ditemukan di struktur kurikulum 2013, sementara itu
dimunculkan satu mata pelajaran baru dengan nama Prakarya.
4. TIK menjadi media semua mata pelajaran. Hal ini menjelaskan bahwa mata pelajaran
TIK sesungguhnya tidak “dilenyapkan” seperti kekhawatiran beberapa pihak, namun
diintegrasikan pada setiap pelajaran pada saat setiap guru menyajikan
pembelajarannya. Kendala yang bisa muncul disini adalah faktor rendahnya
kemampuan guru dalam memanfaatkan ICT dan kekurang tersediaannya fasilitas ICT
di sekolah.
5. Mata pelajaran Muatan lokal, bisa terintegrasi ke dalam mata pelajaran Penjasorkes,
Seni budaya, dan Prakarya dan Budidaya
6. IPA dan IPS masing-masing tetap diajarkan secara terpadu. IPA dan IPS
dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science danintegrative social studies,
bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu,
dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan
social
7. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).
8. Bahasa Inggris diajarkanuntuk membentuk keterampilan berbahasa
9. Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler.
10. . Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
Jumlah jam pelajaran per minggu yang tadinya 32 jam/minggu menjadi 38
jam/minggu. Hal ini diartikan bahwa beberapa mata pelajaran ditambahkan masing-
masing 1 (satu) jam pelajaran perminggunya meliputi Pendidikan Agama menjadi 3
jam, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi 3 jam, Bahasa Indonesia
menjadi 5 jam, Matematika menjadi 5 jam, Seni Budaya menjadi 3 jam, dan
Penjasorkes menjadi 3 jam. Hal ini ditujukan untuk memberikan kesempatan yang
lebih luas dalam memberikan proporsi yang seimbang antara kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik dalam pembelajaran.
Dampak negative :
(http://www.kaskus.co.id/thread/53e4ad13925233ca4d8b45bd/dampak-positif-amp-negatif-
kurikulum-2013)
1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan
budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan
potensi mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak
usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran
tersebut berbeda.
(http://jabercaemdanunyuweb.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html)
BAB 3
METODEOLOGI PENELITIAN
5.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari
peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Semenjak
berkembangnya zaman pendidikan, maka kurikulum yang dipakai saat ini adalah kurikulum
2013. Kkurikulum 2013 sendiri memiliki pengertian yaitu kurikulum yang berbasis karakter,
kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dan
kebudayaan republic Indonesia.
Kurikulum 2013 ini sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Dimana siswa dituntut untuk paham atas
materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap
disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapakan sejak 2006 lalu.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-
integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif,
sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan
di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pemberhentian kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk ketidaksiapan beberapa sekolah
dikarenakan adanya masalah tentang system penilaiaan, kesiapan buku, dan penataran guru
yang tidak terlalu baik. Pemberhentian kurikulum 2013 ini diberlakukan bagi sekolah yang
baru menerapkan kurikulum 2013selama satu semester. Sekolah yang tidak lagi menerapakan
kurikulum 2013 akan kembali menggunakan KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006). Sementara sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 selama tiga
semester akan tetap menggunakan kurikulum 2013.
1. Studi pustaka, dalam metode ini peneliti mencari banyak informasi melalui
website/link. Peneliti yang menemukan informasi mengenai pemberhentian kurikulum
2013 di beberapa sekolah.
2. Kuisioner, dalam metode ini peneliti hanya menggunakan waktu yang cukup
singkatdan dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan
responden dapat menjawab dengan bebas tanpa pengaruh lain
Beberapa bentuk pertanyaannya :
1. Apakah anda meyukai kurikulum 2013 ini?
ya
16%
tidak
52%
32%
tidak
terlalu
senang
36%
ya
tidak
64%
3. Apakah sekolah kamu menggunakan kurikulum 2013?
20%
ya
tidak
80%
40%
ya
tidak
60%
DAFTAR PUSTAKA
(http://jabercaemdanunyuweb.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html)
(http://brebesnews.co/2015/01/quo-vadis-kurikulum-13-3/#.VVf5RY5sDIU)
(http://www.kaskus.co.id/thread/53e4ad13925233ca4d8b45bd/dampak-positif-amp-negatif-
kurikulum-2013)