You are on page 1of 12

MAKALAH IRIGASI

SISTEM JARINGAN IRIGASI BERDASARKAN CARA


PENGAMBILAN AIR

Disusun Oleh:
Nurwanti Anggraeni (30201700143)
Wahyu Cahyo Nugroho (30201700180)
Wahyu Waradani (30201700183)
Zaki Fuad Abdillah (30201700190)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2018/2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang
berkat rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Makalah Saluran
Irigasi sesuai waktu yang ditentukan.

Tugas ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen
Irigasi. Tugas ini disusun sesuai instruksi dari dosen. Terlepas dari itu semua, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Tugas Besar ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmad dan ridho-Nya, sehingga
Makalah Saluran Irigasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Ibu Ir. Gata Dian Asfari, MT, selaku dosen 1 mata kuliah Irigasi yang telah membantu
dalam pemberian materi kuliah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
3. Kedua orang tua kami yang telah mendukung dan memberi kasih sayang kepada saya.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang memberi kritik dan saran yang bias menjadikan laporan
ini lebih baik.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan serta cara penulisan laporan ini. Karena saran dan kritik sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan ini sangat saya harapkan.

Semarang, Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ABSTRAK ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
I.1 Latar Belakang ...................................................................................
I.2 Maksud dan Tujuan ...........................................................................
I.3 Ruang Lingkup ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN MASALAH .................................................................
II.1. Definisi Umum .................................................................................
II.2. Klasifikasi Cara Pengambilan Air Irigasi.........................................
1. Irigasi Sistem Gravitasi atau Permukaan .......................................
2. Irigasi Sistem Pompa .....................................................................
3. Irigasi Sistem Pasang Surut ...........................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iv
ABSTRAK

Pengertian irigasi sendiri adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mangairi
lahan pertania. Dalam dunia modern, saat ini telah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Sistem irigasi memiliki beberapa jenis dalam cara pengambilan air
irigasi adalah irigasi sistem gravitasi, irigasi sistem pompa, dan irigasi sistem pasang
surut. Irigasi gravitasi merupakan sistem yang telah lama dikenal dan diterapkan dalam
kegiatan masyarakat sebagai kegiatan usaha tani. Sistem irigasi dengan pompa bisa
dipertimbangkan, apabila peengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak dari segi
ekonomi maupun teknik. Suatu sistem irigasi yang memanfaatkan pengempangan air
sungai akibat peristiwa pasang-surut air laut.

Kata kunci : irigasi, sistem irigasi, sistem irigasi gravitasi, sistem irigasi pompa, sistem
rigasi pasang surut

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Menyadari akan pentingnya suatu negara dalam mendukkung ketahanan pangan
dan produktivitas perekonomian negara salah satunya ialah dalam bidang/sektor
pertanian. Menurut PP.Nomor 20 tahun 2006 tentang irigasu, dinyatakan bahwa fungsi
irigasi adalah untuk mendukung produktivitas pertanian dalam rangka ketahanan
pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya kepada para petani.
Pengertian irigasi sendiri adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mangairi
lahan pertania. Dalam dunia modern, saat ini telah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Sistem irigasi memiliki beberapa jenis dalam cara pengambilan air
irigasi adalah irigasi sistem gravitasi, irigasi sistem pompa, dan irigasi sistem pasang
surut.

I.2 Maksud dan Tujuan


 Maksud dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui sistem pengambilan air
dalam jaringan irigasi.
 Tujuannya untuk menjelaskan setiap sistem pengambilan air dalam jaringan irigasi.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penyusun makalah ini antar lain:
 Penjelasan mengenai garis besar jaringan irigasi dan kelompok sistem pengambilan
air pada jaringan irigasi
 Menjelaskan secara garis besar mengenai irigasi sistem gravitasi, irigasi sistem
pompa, dan irigasi sistem pasang surut.

1
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

II.1 Definisi Umum


Pengertian irigasi menurut PP 20 Tahun 2006 :
 Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukiman, irigasi rawa,
dan irigasi tambak.
 Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang terdapat air dari satu jaringan irigasi.
 Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan pelengkapannya yang merupakan
satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
 Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan
produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya petani, yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem
irigasi.

II.2 Klasifikasi Cara Pengambilan Air Irigasi


1. Irigasi Sistem Gravitasi atau Permukaan
 Pengertian
Irigasi gravitasi merupakan sistem yang telah lama dikenal dan diterapkan
dalam kegiatan masyarakat sebagai kegiatan usaha tani. Dalam sistem irigasi ini,
sumber air diambil dari air yang ada di permukaan bumi yaitu dari sungai, waduk
dan danau atau kolam di dataran tinggi yang kemudian dilalirkan pada lahan
pertanian yang berada lebih rendah. Cara ini digunakan karena karena modal yang
digunakan relatif kecil. Dimana jaringan ini terbagi menjadi 4 yaitu : irigasi
genangan liar, irigasi genangan dari saluran, irigasi alur dan gelombang.

Gambar : Irigasi sistem gravitasi

 Prinsip irigasi sistem gravitasi atau permukaan


Sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung
maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi
dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian.

2
 Kelebihan irigasi sistem gravitasi atau permukaan :
1) Tidak membutuhkan pemahaman yang tinggi dalam O&M.
2) Dapat dikembangkan dengan biaya investasi kecil.
3) Jika topograafi tidak terlalu bergelombang, biaya yang diperlukan tidak
terlalu besar.
4) Energi yang digunakan berupa energi gravitasi.
5) Kurang dipengaruhi oleh karakteristik iklim dan kualitas air.
6) Aliran gravitasi memiliki fleksibilitas tinggi dan relatif mudah dikelola.
7) Sanitasi lebih muda dikendalikan.

 Kelemahan irigasi sistem gravitasu atau permukaan :


1) Efisiensi kurang dari 65%.
2) Membutuhkan air dalam jumlah besar.
3) Perkiraan jumlah air irigasi yang digunakan lebih sulit.
4) Membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan lebih intensif.

2. Irigasi Sistem Pompa


Sistem irigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan, apabila
pengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak dari segi ekonomi maupun
teknik. Teknik ini membutuhkan modal yang kecil, namun membutuhkan biaya
ekspoitasi yang besar. Pada sistem ini air yang digunakan dapat diambil dari
sungai misalnya stasiun pompa atau dari air tanah misalnya pompa air suplesi.

Gambar : Irigasi sistem pompa

Dalam irigasi sistem pompa terdapat perkembangan model baru yaitu


irigasi dengan pancaran dan irigasi lokal.
 Irigasi pancaran
Irigasi pancaran merupakan irigasi modern yang baru dikembangkan. Caranya
adalah dengan mengalirkan air dari sumbernya dengan menggunakan pipa
diberi penyumbat khusus sehingga air akan terpancar seperti hujan.
 Irigasi lokal
Irigasi lokal merupakan irigasi yang melakukan kerja distribusi air
menggunakan pipa yang dipasang pada suatu area. Sehingga air hanya berada
pada satu wilayah saja.

3
 Kelebihan irigasi sistem pompa :
1) Adanya kepastian perolehan air dibandingkan dengan irigasi
permukaan sehingga dapat diharapkan tersedia sepanj'ang tahun.
2) Rencana tata tanam sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan
jenis tanaman, waktu tanam serta ketersediaan tenaga kerja.
3) Petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk irigasinya

 Kekurangan irigasi sistem pompa :


1) Diperlukan investasi/modal yang relatif besar untuk pembangunannya.
2) Perlu perawatan yang intensif dan terus-menerus, sehingga membutuhkan
dukungan tenaga operator yang trampil
3) Diperluka biaya operasi dan pemeliharaan yang memadai, agar
keberlanjutannya dapat terjaga.

3. Irigasi Sistem Pasang Surut


Suatu sistem irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai
akibat peristiwa pasang-surut air laut. Areal yang direncanakan untuk tipe
irigasi ini adalah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang-
surut air laut. Air genangan yang terdorong air laut akan masuk pada areal
persawahan yang berupa air tawar akan menekan dan mencuci kandungan tanah
sulfur masam dan akan ikut terbuang keluar area pertanaman ketika air laut
surut.

Gambar : irigasi sistem pasang surut

Sistem pengairan pada lahan pasang surut dapat dilakukan dengan


berbagai cara sistem irigasi dari bawah ke atas (lowe toupperflow irrigation
system) dan cara sistem aliran satu arah.
Sistem irigasi dari bawah ke atas (lowe toupperflow irrigation
system)Sistem ini dilakukan dari keadaan air sungai yang permukaannya
di bawah rata-rata permukaan tanah di tepi sungai maka untuk mendapatkan
air dari sungai petani diberika alternatif pompanisasi membutuhkan pompa
lebih dari satu untuk dipasang secara paralel.
Sistem Aliran Satu ArahPelaksanaan sistem ini tergantung kepada
kesepakatan pengaturan pintu-pintu air. Jika salah satu saluran tersier berfungsi
sebagaisaluran pemasukan (irigasi), maka saluran tersier disebelahnya
dijadikan saluran pengeluaran(drainase).Saluran pemasukan diberi pintu air

4
yang membukake dalam, sehingga pada waktu pasang air dapat masuk dan
air tidak dapat ke luar jika air surut. Saluran pengeluaran diberi pintu air
yangmembuka ke luar, sehingga pada waktu air surut airdapat keluar dan air
tidak dapat masuk jika air sedang pasang.
 Kelebihan irigasi sistem pasang surut
1) Efisiensi air tinggi
2) Investasi dengan mempertimbangkan kebutuhan
3) Pengukuran air lebih mudah
 Kekurangan irigasi sistem pasang surut
1) Hasil yang diperoleh sangat bergantung pada pengolahannya
2) Petani perlu memahami sifat dan kondisi tanah air pasang surut

5
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Dimana terdapat 3 sistem klasifikasi pembagian irigasi yaitu pertama irigasi
sistem gravitasi dimana sistem yang digunakan menggunakan cara pengaliran
dari daratan timggi ke daratan rendah sistem ini memiliki prinsip menyadap
langsung di sungai lalu di alirkan secara gravitasi,
2. kedua irigasi sistem pompa dimana sistem ini menggunakan alat pompa untuk
mengalirkan air dan sistem ini terdapat perkembangan baru yaitu irigasi
pancaran dan irigasi local,
3. ketiga irigasi sistem pasang surut yang pemanfaatanya mengandalkan pasang
surutnya air laut yang terdapat pada aliran air laut yang kemudian masuk ke area
persawahan dan sistem ini terdapat 2 cara untuk pengalirannya yaitu cara sistem
irigasi dari bawah ke atas (lowe toupperflow irrigation system) dan cara
sistem aliran satu arah.
III.2 Saran
Sistem irigasi di Indonesia ini memang sudah mulai diusahakan, namun
masih sangat jarang dan minim sekali aplikasinya baik dari pemerintah maupun
petani itu sendiri padahal Indonesia adalah Negara agraris dengan makanan pokok
adalah beras. Situasi dan fakta seperti itulah yang seharusnya menumbuhkan dan
menyadarkan betapa pentingnya sistem irigasi yang baik di sawah ataupun lahan
pertanian. Kemajuan dengan program-program untuk mewujudkan pertanian yang
berkelanjutan dari pemerintahlah yang menjadi harapan terbesar para petani di
negeri yang kaya ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net
https://www.sarjanasipil.my.id/2017/04/3-jenis-sistem-irigasi.html
https://dokumen.tips/documents/sistem-irigasi-pompa-pu.html
https://www.picswe.com/pics/irigasi-asia-b0.html
https://studylibid.com/doc/502025/sistem-pengairan-lahan-pasang-surut--tidal-irrigation

You might also like