You are on page 1of 18

ANALISA MENGENAI BADAN USAHA

Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan
Keuangan Bisnis

Dosen Pengampu:

Wiwiek Kusumaning Asmoro, Se., MM

Disusun Oleh:

1. Zuvita Erlinasari (931309216)


2. Rina Karisma (931310016)
3. Inas Na’ilah HP (931311016)
4. Muklis Abdullah (931316516)
5. Kiki Kurniawati (931317216)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami semua dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan
petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat kami selesaikan. Tujuan dalam
pebuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi
Bisnis. Dalam kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bu Wiwiek Kusumaning Asmoro, Se., MM., selaku dosen pengampu mata
kuliah Administrasi dan Keuangan Bisnis.
2. Orang tua dan juga keluarga kami yang telah mendukung dan memberikan
dorongan dalam bentuk materi dan juga spiritual.
3. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi seperjuangan.
Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Besar
harapan kami bahwa makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari materi Administrasi dan
Keuangan Bisnis. Orang tua dan juga keluarga kami yang telah. Juga merupakan
harapan bagi kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua
pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Administrasi dan Keuangan
Bisnis. Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, kami mengharapkan
saran dan kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah Ta’ala. Akhir kata, semoga segala daya dan
upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat.

Kediri, 21 Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Owner ...................................................................................................... 2
B. Badan Perwakilan Pemilik ...................................................................... 3
C. Pengusaha ................................................................................................4
D. Komisaris ................................................................................................8
E. Administrator ..........................................................................................11
F. Staff .........................................................................................................12
G. Executive Manager..................................................................................12

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................14
B. Daftar Pustaka .........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan administrasi dan keuangan bisnis tak luput dari
pola manajemen dalam hal mengemban tugas dan tanggung jawabnya.
Manajemen dalam badan usaha merupakan hal yang penting yang
mempengaruhi seluruh aspek dalam kegiatannya termasuk dalam
pencapaian tujuan. Dalam suatu badan usaha tak lepas dari pihak-pihak
yang ikut mengatur dan mengelola suatu badan usaha diantaranya meliputi
owner, badan perwakilan pemilik, pengusaha, komisaris, administrator,
staff, executive manager. Dimana proses kegiatan dan pemenuhan
kebutuhan tidak akan terlaksana tanpa adanya pihak-pihak yang terkait
dan terlibat dalam proses kegiatannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka kami sebagai penulis merasa
tertarik untuk membuat makalah dengan judul “Analisa Badan Usaha”
agar pembaca dapat memahami bagaimana tata kelola yang baik dan tepat
sebagai dasar dalam pengelolaan badan usaha
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari pihak-pihak yang termasuk dalam badan usaha
(owner, badan perwakilan pemilik, pengusaha, komisaris,
administrator, staff, executive manager) ?
2. Apa saja tugas dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang termasuk
dalam badan usaha ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan dari pihak-pihak yang termasuk dalam
badan usaha (owner, badan perwakilan pemilik, pengusaha, komisaris,
administrator, staff, executive manager).
2. Untuk mengetahui apa saja tugas dan tanggung jawab dari pihak-pihak
yang termasuk dalam badan usaha.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Owner
Memasarkan produk adalah hal yang pasti dilalui oleh semua
pemilik usaha, dari memasarkan hingga akhirnya memproduksi sendiri
semua produknya. Namun setelah itu semua terjadi, Anda memiliki tim
yang bertugas untuk semua operasional penjualan hingga produksi.
Banyak bisnis owner ikut serta bahkan turun langsung dalam
mengelola bisnisnya. Alasan yang sering diberikan adalah tidak ada orang
yang mengawasi kinerja karyawannya, khawatir jika ditinggal pergi
karyawan akan bekerja seenaknya, atau tidak ada yang dapat mengambil
keputusan jika bos tidak ada. Alasan tersebut wajar, karena Anda orang
yang bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan usaha Anda. Sebagai
business owner Anda memiliki tugas untuk mengembangkan usaha dan
menemukan peluang atau terobosan baru. Anda harus mendelegasikan
tugas-tugas Anda sebelumnya kepada karyawan. Dengan mendelegasikan
tugas kepada karyawan, maka Anda dapat fokus pada pengembangan
usaha, seperti melakukan terobosan baru atau memperluas area pemasaran.
Tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut Anda harus sering mobile
dan meninggalkan kantor Anda.
Karyawan memiliki kontribusi yang besar dalam mengembangkan
bisnis yang Anda kerjakan. Tanpa bantuan mereka bisnis Anda akan
berjalan stagnan. Melakukan koordinasi dan komunikasi dua arah antara
owner dan karyawan berperan penting untuk dapat mencapai goal yang
ditetapkan. Bisnis owner harus memiliki relasi bisnis yang luas, harus
cepat belajar dan tanggap dengan segala perubahan. Sedangkan karyawan
sebagai tim yang mengupayakan goal tersebut terjadi.1

1
http://www.beecloud.id/apa-utama-business-owner/ diakses pada 21 maret 2019.

2
B. Badan Perwakilan Pemilik
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau
kesatuan organisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang
bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi. Badan usaha adalah
mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional. Banyak peran
yang dapat dilakukan badan usaha untuk membantu pemerinah, antara lain
dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah
dalam pemerataan pendapatan masyarakat.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa macam bentuk badan usaha
yang dapat dipilih, yaitu:
Badan Usaha menurut pemilk modalnya dapat digolongkan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
a. Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang
modalnya dimilki oleh negara baik seluruhnya maupun sebagian.
b. Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta.
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang
modalnya berasal dari kekayaan daerah.
d. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya berasal
dari pihak swasta dan sebagian lagi bersal dari pemerintah.
Badan usaha menurut badan hukumnya dapat digolongkan menjadi
enam, yaitu sebagai berikut:
a. Perusahaan perseorangan
b. Persekutuan firma
c. Persekutuan komanditer
d. Perseroan terbatas
e. Koperasi
f. Yayasan
Badan Usaha menurut jenis usahanya dapat digolongkan menjadi
lima, yaitu sebagai berikut:

3
a. Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatan usahanya
mengolah dan mengambil hasil yang disediakan alam, tanpa mengubah
sifatnya. Misalnya, usaha pertambangan.
b. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang mengambil hasil dari
alam dengan mengusahakan dan mengolah tanahnya terlebih dahulu
untuk memperoleh hasilnya. Misalnya, pertanian, perternakan,
perkebunan, perikanan, dan lain-lain.
c. Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang membeli produk
(barang, ide, jasa) untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk. Usaha
pada bidang ini antara lai toko, pasar swalayan, supermarket, mall, dan
lain-lain.
d. Badan Usaha Industri adalah bada usaha yang membeli bahan baku
kemudian mengolah menjadi baha penolong dan bahan jadi. Misalnya,
pabrik semen, pembuatan tahu/tempe, dan lain-lain.
e. Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
dengan memberi jasa berupa kesenangan, kenikmata, kemudahan,
kenyamanan, dan fasilitas lain yang hanya dapat dirasakan. Misalnya,
usaha pengangkutan (udara, darat,dan laut),usaha bioskop, usaha
pendidikan, dan lain-lain.2
C. Pengusaha
1. Pengertian Pengusaha (Entrepeneur)
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepeneur) adalah orang
yang berjiwa pemberani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental
mansiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan
seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausaha dalam pikirannya
selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha
yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa
karena mereka memegang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada.

2
http://bebellarizki.wordpress.com/2014/10/26/badan-usaha-dan-perusahaan/

4
Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar
pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama
seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh
perhitungan. Inilah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausaha
(entrepeneur) adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif
dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap
pikiran dan langkah wirausahawan adalah bisnis. Bahkan mimpi seorang
pebisnis sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan
menciptakan bisnis-bisnis baru.
2. Etika wirausaha
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa seorang
pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam
berbicara maupun bertindak. Kejujuran diperlukan agar berbagai pihak
percaya terhadap apa yang dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak
akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
b. Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak
harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya sebatas pada
kewajiban, tetapi kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan
pemerintah.
c. Menepati Janji

5
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Jika seorang
pengusaha ingkar janji, maka hilanhlah kepercayaan pihak lain
kepadanya.
d. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk disiplin, misalnya dalam hal waktu
pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
e. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum berlaku, baik
yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
f. Suka Membantu
Pengusaha secara moral sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi
oleh banyak orang.
g. Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati, dengan hal ini maka seorang pengusaha akan dihargai oleh
berbagai pihak.
h. Mengejar Prestasi
Pengusaha sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi
mungkin. Tujuannya agar perusahaan dapat bertahan dari wkatu ke
waktu.3
3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat kewirausahaan, misalnya:
a. Menghasilkan produk baru dengan cara-cara baru
b. Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru
c. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru
d. Menciptakan struktur organisasi yang bersifat terbuka dan
disentralisitis
e. Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif
4. Kewirausahaan dan perspektif ukuran ekonomi

3
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), hlm 19-26.

6
Kewirausahaan telah dikenal sejak ekonomi klasik A. Smith
(1776) dalam bukunya The Wealth of Nations. Sebutan wirausaha
“capital” atau “owner manager”. Tugasnya mengkombinasikan
sumber-sumber dasar (tanah, modal, tenaga kerja) menjadi usaha
industry yang berhasil. Istilah entrepreuneur dipopuerkan di Prancis
pada abad sembilan belas (Entrepreunuer = to undertake =
menjalankan, melakukan).
5. Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Kewirausahaan
1) Tujuan Kewirausahaan
a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan mansyarakat
c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal,
dan unggul
d. Menumbuh kembangkan kesadaran dan oerientasi
kewirausahaan yag tangguh dan kuat terhadap masyarakat
2) Manfaat berkewirausahaan
a. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan
pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya
b. Menambah daya tamping tenaga kerja sehingga dapat
mengurangi pengangguran
c. Memberikan contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun,
tetapi tidak melupakan perintah agama
d. Berusaha mendidik masyarakat agara hidup secara efisien,
tidak berfoya-foya, dan tidak boros

Thomas W. Zimmerer (et al.)(2005) merumuskan manfaat


berkewirusahaan, sebagai berikut:

a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib


sendiri

7
b. Memberi peluang melakukan perubahan
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya4
D. Komisaris
1. Pengertian
Dalam sebuah tata perusahaan, terdapat banyak devisi yang bekerja
sama secara fungsional. Salah satunya adalah Komisaris.
Komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk
mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.
Di negara-negara Eropa dan Asia, biasanya ada dua dewan; dewan
eksekutif, yang bertugas menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari, dan
dewan pengawas yang bertugas mengawasi dewan eksekutif. Dewan
pengawas biasanya dipilih oleh pemegang saham atau pemilik
perusahaan.
Di Indonesia, istilah dewan direksi memiliki makna yang berbeda
dari board of directors tergantung dari istilah yang digunakan.
Umumnya, di Indonesia dewan direksi adalah dewan eksekutif,
sedangkan di negara barat, board of directors adalah dewan pengawas.
Sebagai contoh, di Bank OCBC NISP, dewan pengawas
dinamakan dewan komisaris, sedangkan dewan eksekutif
dinamakan dewan direksi. Namun, Pertamina menggunakan istilah
board of commissioners (sebagai pengawas) dan board of directors
(sebagai eksekutif). Untuk keperluan artikel ini, istilah yang akan
digunakan adalah dewan pengawas (biasanya disebut dewan
komisaris) dan dewan eksekutif (biasanya disebut dewan direksi)
untuk menghindari kekeliruan karena penggunaan istilah dewan

4
Dr. Basrowi, Kewirausahaan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011) hlm 1-13.

8
direksi di Indonesia bisa mengacu ke salah satu fungsi dari kedua
dewan tersebut.
2. Pengangkatan & Pemberhentian
Pengangkatan Komisaris dapat dilakukan dengan cara:
a) Komisaris diangkat oleh RUPS
b) Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi
atau lebih
c) Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu
dan dapat diangkat kembali. Tata cara pengangkatan diatur dalam
Anggaran Dasar.
d) Yang dapat diangkat menjadi anggota Komisaris adalah orang
perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan tidak
pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena merugikan negara
dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
Komisaris dapat diberhentikan apabila:
a) Masa tugas Komisaris telah berakhir, sesuai apa yang telah
ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Akte Pendirian
b) Komisaris dapat diberhentikan sementara waktu oleh RUPS
3. Tugas
Tugas Utama Komisaris adalah Komisaris wajib melakukan
pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan
serta memberi nasihat kepada Direksi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan
oleh masing-masing Anggota Komisaris namun keputusan pemberian
nasihat dilakukan atas nama Komisaris secara Kolektif (sebagai Board).
Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu,
Komisaris wajib berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan
melaksanakan seluruh tugas komisaris secara bertanggungjawab.
Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah :
 Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakan-
kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut

9
 Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan
eksekutif
 Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan
 Mengesahkan anggaran tahunan
 Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota
pemegang saham
 Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri
4. Wewenang
a. Wewenang Preventif
 Di dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat ditetapkan wewenang
Dewan komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan
kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu (Pasal
117 ayat 1 UU PT).
 Jika direksi berhalangan dapat bertindak sebagai pengurus
 Meminta keterangan kepada Direksi
 Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan barang milik
Perseroan untuk pengawasan.
b. Wewenang Represif
 Dewan Komisaris dapat memberhentikan anggota Direksi untuk
sementara dengan menyebutkan alasannya (Pasal 106 UU PT).
5. Kewajiban
a. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam
menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
b. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
c. Komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan
sahamnya beserta keluarganya.
6. Pertanggungjawaban
a. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian
Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap
pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan

10
Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban
Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan
Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan
anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
b. Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang
sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan
pailit diucapkan.
c. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat
membuktikan:
– kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
– telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan;
– tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang
mengakibatkan kepailitan; dan
– telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah
terjadinya kepailitan.
E. Administrator
1. Pengertian Administrator
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi
dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna. Administrasi dalam
arti sempit adalah kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya
yang bersifat teknis ketatausahaan.
Pengertian kerja sebagai admin adalah pekerjaan dalam sebuah
instansi atau perusahaan yang bersifat administratif atau bersifat teknis

11
ketatausahaan tergantung dari perusahaan dalam bidang tertentu
seperti mencakup data entry, filling, membuat pengaturan perjalanan,
mengambil pemesanan, dsb. Setiap instansi atau perusahaan
membutuhkan administrator yang efisien yang dapat memastikan
bahwa semuanya balik layar dari sebuah perusahaan yang sukses
berjalan lancar
2. Tugas administrator
 Memilah pos, surat, paket kiriman, pemesanan
 Menjawab dan menerima telepon, pengetikan dokumen, surat
menyurat offline maupun online
 Memesan persediaan alat tulis kantor
 Menyapa dan melayani klien
 Membuat agenda kantor
 Filling data entry / mengisi data entri perusahaan
 Mengelola buku harian
3. Tanggung jawab admin
Tanggung jawab admin sangat luas namun intinya memastikan segala
kegiatan yang bersifat administratif / ketatausahaan kantor atau
perusahaan agar berjalan dengan baik dan lancar5
F. Staff
Staf memiliki 3 arti. Staf adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Staf memiliki arti dalam bidang ilmu administrasi dan kepegawaian. Staf
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga staf dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan.
G. Executive Manager
1. Pengertian executive manager

5
http://jobsinfopedia.blogspot.com

12
Istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasi manajer tingkat
puncak, yaitu semua manajer yang berada pada tingkat perencanaan
strategis dimana mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
perusahaan. Manajer perencanaan strategis mempunyai tanggung
jawab untuk menetapkan tujuan atau arah perusahaan untuk beberapa
tahun yang akan datang.6
Manajer eksekutif juga disebut sebagai controller seperti yang
dijelaskan menurut Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2004:9)
adalah sebagai berikut:
“controller adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas
fungsi akuntansi. Controller mengkoordinasikan partisipasi
manajemen dalam bidang perencanaan dan pengendalian dari
pencapaian tujuan, dalam menentuan efektivitas dari kegiatan dan
dalam menciptajan struktur organisasi dan proses. Controller juga
bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode
perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan
mengusulkan atas metode-metode tersebut."
Menurut Deni Dermawan dan Kunkun (2013: 94), manajemen
puncak adalah: “…beberapa manajer eksekutif seperti direktur
pelaksana (Chief Executif Officer), Direktur sistem informasi (Chief
Information Officer), direktur operasi (Chief Operation Officer),
anggota dewan direksi, presiden, wakil presiden dan lain-lain.”
Akhmad Subkhi dan Mohammad Jauhar (2013: 154) menyatakan
bahwa manajemen puncak adalah: “Manajemen puncak (top
management) dikenal pula dengan istilah executive officer, yang
bertugas untuk merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.”

6
http://boldson.staff.gunadarma.ac.id/sistem-informasi-eksekutif.pdf

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Memasarkan produk adalah hal yang pasti dilalui oleh semua
pemilik usaha, dari memasarkan hingga akhirnya memproduksi sendiri
semua produknya.
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau
kesatuan organisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari keuntungan.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepeneur) adalah orang
yang berjiwa pemberani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan.
Dalam sebuah tata perusahaan, terdapat banyak devisi yang bekerja
sama secara fungsional. Salah satunya adalah Komisaris. Komisaris adalah
sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan
suatu perusahaan atau organisasi.
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi
dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Staf memiliki 3 arti. Staf adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Staf memiliki arti dalam bidang ilmu administrasi dan kepegawaian.
Istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasi manajer tingkat
puncak, yaitu semua manajer yang berada pada tingkat perencanaan
strategis dimana mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
perusahaan. Manajer perencanaan strategis mempunyai tanggung jawab
untuk menetapkan tujuan atau arah perusahaan untuk beberapa tahun yang
akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Basrowi, Kewirausahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011.


http://www.beecloud.id/apa-utama-business-owner/ diakses pada 21 maret 2019.
http://jobsinfopedia.blogspot.com
http://boldson.staff.gunadarma.ac.id/sistem-informasi-eksekutif.pdf
http://bebellarizki.wordpress.com/2014/10/26/badan-usaha-dan-perusahaan/
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014.

15

You might also like