Professional Documents
Culture Documents
A twenty seven years old came to RSGM UMY with complained of anterior
upper teeth feel pain and gum swelling. Past dental history showed tooth been
fractured since 2 years ago and feel pain, but the pain disappeared in 5 days.
Since 3 days ago, teeth feel pain and after analgetic intake the pain doesn’t
healed.
Objective examination :
21 : horizontal crown fractured to incisal third, pulp doesn’t exposed
Sondation : -
Percussion : +
Palpasion : -
Vitality test (EPT) : reach 80 score
Radiograph examination :
Crown : radiolluscent area reach incisal third.
Tooth root : single root with straight root canal.
Lamina dura : discontinue in apical third
Periodontal ligament : widening in periodontal ligament
Periapical : diffused radioluscent area around 2 mm diameter.
KLARIFIKASI MASALAH
1. Diagnosis (beserta alasannya)?
- Pulpa nekrosis
Sondasi (-) : tidak ada rangsang taktil
Vitality test EPT : 80 nonvital (normalnya anterior 20-40, posterior
maks. 60)
Periapikal : akut periradikuler abses , karena saat perkusi (+) ada
inflamasi di ligament periodontal
Palpasi : (-)
Pemeriksaan Radiograf
Lamina dura discontinue
Pelebaran ligament periodontal
Radiolusen diffuse 2mm apical : adanya abses
- Akut abses periapikal biasanya disertai dengan rasa sakit yang
spontan, terjadi pembengkakan.
- Abses periradikuler akut terasa nyeri spontan, adanya gigi nonvital
dan biasanya perkusi dan palpasinya menandakan (+) yang artinya
sensitive. Pelebaran ligament periodontal dan radiolusen diffuse 2 mm
sering dikaitkan dengan adanya abses. Lamina dura terputus 1/3
apikal.
- Abses periapikal sering terjadi pada gigi nonvital.
Tes vitalitas EPT 80, padahal gigi anterior score nya lebih kecil dari
80.
Tes vitalitas EPT kurang akurat karena masih menurut subjektifitas
pasien. Dikatakan akurat apabila terdapat perbedaan score yang
signifikan dari gigi yang dicurigai terhadap gigi pembandingnya.
- Gigi vital biasanya disertai periodontitis.
Tes EPT punya limit. Tidak bisa menggambarkan kondisi hitologis
dan status penyakit pulpa.
- Gigi pembandiing tes EPT, yang jenis giginya mirip. Misal gigi 21
dengan 11.
- Gigi pembanding harus gigi yang sehat.
- Tes vitalitas EPT menstimulasi elemen” saraf di pulpa. Score normal
dipengaruhi ketebalan dari enamel.
- Tes vitalitas EPT menggunakan pasta gigi diletakkan di bukal, labial
- Positiv palsu : ada partial pulp nekrosis, tingkat kecemasan pasien
tinggi, isolasi gigi tidak efektif, EPT kontak dengan metal restoration.
- Negatif palsu : Obliterasi root kanal, gigi trauma, immature apeks.
- Nekrosis pulpa dengan abses periapikal akut (diagnosis).
2. Mengapa palpasi negative sedangkan pasien mengalami pembengkakan
gusi?
- Seharusnya palpasi (+) karena pasien merasakan sakit dan terjadi
pembengkakan gusi.
- Abses pembengkakannya fluktuatif (perlu pemeriksaan penunjang)
- Abses diameter 2 mm, masih awal palpasi (-). Menunjukkan diffuse
radiografnya.
3. Mengapa rasa nyeri ketika diberi analgesic tidak sembuh?
- Kasus abses periapical acut adanya nyeri spontan, maka dari itu
ketika minum analgesic rasa nyerinya tidak sembuh- sembuh.
Penyebab rasa nyerinya belum hilang, absesnya masih ada.
- Terjadi abses menunjukkan peradangan sebabkan sakit karena adanya
mediator inflamasi. Distribusi dari darah yang membawa analgesic
kurang tersampaikan karena abses menekan intravaskuler.
4. Apa diagnosis banding?
- Nekrosis pulpa disertai periodontitis apikalis akut
Karena palpasi (-)
- Nekrosis pulpa dengan kronik periradikuler abses / supuratif
periradikuler periodontitis
Sondasi, perkusi, palpasi negative semua.
- Subakut periradikuler periodontitis / kronik periradikuler periodontitis
Bedanya pada gejala yang ditimbulkan, gejalanya intermiten tidak
mengganggu. Perkusi (+), palpasi (+/-).
- Step PSA :
1. Open akses
Menggunakan bur round steel, endo akses bur.
2. Mendeteksi oriface
Menggunakan smooth broach (lentulo)
3. Ekstirpasi
Menggunakan barbed broach
4. Pembersihan saluran akar / preparasi menggunakan K-file.
Menggunakan metode stepback (lebih ke ini)/ crowndown.
5. Penentuan IAF, MAF (berhenti sampai ditemukan white dentin)
6. Irigasi (setiap ganti file)
Tujuannya mengeluarkan kotoran.
7. Dikeringkan saluran akarnya menggunakan paper point.
8. Dressing
Menggunakan kalsium hidroksid
9. Tumpatan sementara
10. 5-7 hari kembali lagi
11. Kunjungan ke 3 : pembongkaran tumpatan sementara
12. Tes bakteri menggunakan ?
(+) dilakukan dressing ulang
(-) obturasi , menggunakan gutta perca, sealer
13. Tumpat permanen
14. Kunjungan ke 4 : evaluasi, control, (SOAP).