You are on page 1of 5

Mitra Raflesia Vol. 5 No.

2 Juli – Desember 2013

ANALISIS SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DI INSTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BENGKULU

(DRUG ANALYSIS REQUIREMENTS PLANNING SYSTEM INSTALLATION


IN HOSPITAL PHARMACY BENGKULU POLICE HOSPITALS)

Hennie Erwin, Veby Fransisca Rozi

Public Health Program Study, STIKes Bhakti Husada


Jl.Kinibalu 8 Kebun Tebeng Bengkulu Telp (0736) 23422

ABSTRACT

Vacancy occurring in medicine Pharmacy Warehouse will greatly affect the quality of care
provided to patients. This is partly due to not maximal in drug supply planning. The purpose of
this research is to analyze the need for medication planning system in Hospital Pharmacy
Installation Bengkulu Police Police Hospitals. This study uses a qualitative descriptive
approach. Research performed at the Hospital Faramasi Police Hospitals in July-August 2013.
The sample in this study there were 5. Retrieval of data using primary data through
questionnaires. Data was collected by direct interview. The result is that planning needs in
medicine pharmacy Bengkulu Police Police Hospitals Hospital was appropriate procedure, but
for the amount of drugs do not meet all the needs of the patient. This is due Since installation
Hospital Pharmacy Police Hospitals Bengkulu Police do not yet have a set of planning SOP. The
conclusions of this study is a Phase Election drug using 61% of essential drugs, drugs used
Compilation Phase average of 1236 kinds of drugs, drug calculation phase using a combination
of approaches and methods for the planning phase of the procedure is still in contract drug
suppliers in 1 year.

Keywords: Drug Requirements, Planning Systems

PENDAHULUAN manajemen yang cermat. Dibutuhkan


sebuah sistem perencanaan kebutuhan obat
Rumah sakit merupakan salah satu yang baik dan benar hal ini untuk
bentuk usaha yang memberikan. pelayanan meningkatkan efisiensi sumber daya
kesehatan kepada masyarakat yang manusia dan pendapatan Rumah Sakit
peranannya sangat penting dalam rangka sehingga dapat rneningkatkan kesejahteraan
pemeliharaan sumber daya manusia. Oleh dan menutupi biaya investasi Rumah Sakit
karena itu perencanaan kesehatan di Rumah ke masa depan.
Sakit diarahkan pada tujuan Pembangunan Proses perencanaan kebutuhan obat
Nasional di bidang Kesehatan. di Rumah Sakit merupakan proses kegiatan
Instalasi Farmasi sebagai salah satu dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga
bagian atau unit terpenting dalam organisasi perbekalan farmasi yang sesuai dengan
Rumah Sakit sekàligus berfungsi sebagai kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari
sumber dana yang memerlukan suatu kekosongan obat dengan menggunakan

45
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013

metode yang dapat dipertanggungjawabkan ada. Dalam pembahasan untuk fokus


dan dasar-dasar perencanaan yang telah permasalahan penulis mencoba menganalisis
ditentukan antara lain konsumsi, permasalahan utama dengan metode analisis
epidemiologi, kombinasi metode konsumsi SWOT agar dihasilkan alternatif pemecahan
dan epidemiologi disesuaikan dengan masalah.
anggaran yang tersedia.
Hasil survei awal peneliti dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
Direktur RS, Kepala Bagian Keuangan dan
Perencanaan, Kepala Insatalasi Farmasi, HASIL
Petugas Apotik Bhayangkara Polda
Bengkulu dan pasien yang dirawat, Perencanaan kebutuhan obat di
menemukan bahwa sering terjadi instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
kekosongan obat di Gudang Farmasi akan Polda Bengkulu yang terlibat langsung
sangat berpengaruh terhadap mutu adalah Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh
pelayanan yang diberikan kepada pasien, berjumlah 4 orang tamatan SMF (Sekolah
karena perencanaan belum semaksimal Menengah Farmasi), perencanaan obat di
mungkin sehingga sering terjadi kekosongan Instalasi Farmasi sudah sesuai prosedurnya,
obat di Instalasi Farmasi. namun untuk sementara jumlah obat belum
Rumusan masalah dalam penelitian memenuhi semua kebutuhan pasien. Hal ini
ini adalah tidak terpenuhinya kebutuhan disebabkan Karena Instalasi Farmasi Rumah
obat esensial di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu belum
Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu. Tujuan memiliki SOP yang mengatur tentang
Penelitian yaitu menganalisa sistem perencanaan.
perencanaan kebutuhan obat di Instalasi a. Tahap Pemilihan Obat
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Pemilihan obat di Rumah Sakit
Bengkulu. Bhayangkara Polda Bengkulu
berdasarkan yang paling banyak
METODE PENELITIAN dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
oleh masyarakat menengah ke bawah,
Penelitian menggunakan pendekatan obat-obatan untuk penyakit terbanyak
kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang diderita oleh masyarakat
tentang perencanaan obat guna terpenuhinya kebanyakan, obat kelompok vital
kebutuhan obat di Instalasi Farmasi Rumah essensial, sesuai dengan pernyataan
Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu. kepala Instalasi Rumah Sakit
Informan dalam penelitian ini adalah 5 Bhayangkara Polda Bengkulu.
(lima) orang, yaitu Direktur Rumah Sakit b. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Bhayangkara Polda Bengkulu, Kepala Jenis obat yang di Gudang Farmasi
Bagian Keuangan dan Perencanaan Rumah Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu, Kepala Bengkulu, antara lain:
Instalasi Farmasi, Staf Petugas Apotik dan 1) Wujud : padat, cair, gas.
pasien melalui pedoman wawancara serta 2) Bentuk kemasan: tablet, kapsul,
formulir dan buku penerimaan obat. kaplet, sirup, tetes, injeksi, semprot,
Analisis data yang digunakan adalah salep, krim.
deskriptif kualitatif yaitu membandingkan Jenis obat disediakan oleh Gudang
hasil dengan tujuan, serta mengg unakan Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
analisis SWOT sesuai dengan teori yang

46
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013

Polda Bengkulu rata-rata setiap bulan 1) Obat merupakan kebutuhan untuk


digunakan sebanyak 90-100 jenis obat. sebagian besar populasi penyakit.
c. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat 2) Obat memiliki keamanan dan khasiat
Rumah Sakit Bhayangkara Polda yang didukung dengan bukti ilmiah.
Bengkulu dengan rnenggunakan 3) Obat memiliki manfaat yang maksimal
pendekatan kombinasi sudah dilakukan dengan resiko yang minimal.
sesuai dengan panduan Depkes, 2009. 4) Obat mempunyai mutu yang terjamin
Tahap perhitungan obat dengan baik ditinjau dan segi stabilitas
koordinasi dan perencanaan obat secara maupun bioavaibilitasnya.
terpadu serta melalui tahap yang 5) Biaya pengobatan mempunyai rasio
diharapkan obat yang direncanakan antara manfaat dan biaya yang baik.
dapat tepai jenis, tepat jumlah dan tepat 6) Bila pilihan lebih dan satu, dipilih
waktu dalam menghitung kebutuhan yang paling baik, paling lengkap data
obat. ilmiahnya dan farmakokinetiknya
d. Tahap Prosedur Perencanaan paling menguntungkan.
Konsep perencanaan di Instalasi 7) Mudah diperoleh dengan harga
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara terjangkau.
Polda Bengkulu menggunakan metode 8) Obat sedapat mungkin sediaan
konsumsi untuk perencanaan obat tunggal.
dilakukan 1 tahun sekali dengan b. Tahap Kompilasi Pemakaian
pembelian langsung melalui Apotek/ Informasi yang terdapat dalam kompilasi
Toko Obat terdekat, kontrak melalui pemakaian obat, yaitu :
surat perjanjian dan tender melalui 1) Jumlah pemakaian obat tiap jenis obat
pembelian melalui pelanggan terbuka / pada masing-masing unit Pelayanan
terbatas. Kesehatan.
2) Persentase pemakaian tiap jenis obat
PEMBAHASAN terhadap total pemakaian setahun
seluruh Unit pelayanan kesehatan
Perencanaan perbekalan farmasi pemakaian rata-rata untuk
adalah suatu proses kegiatan seleksi setiap jenis obat untuk tingkat
perbekalan farmasi dan penentu jumlah Kabupaten/Kotamadya.
perbekalan farmasi dalam rangka c. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat
pengadaan. Tujuan perencanaan perbekalan Untuk menentukan kebutuhan obat
farmasi adalah untuk mendapatkan jenis dan dilakukan pendekatan perhitungan
jumlah perbekalan farmasi yang sesuai melalui metode konsumsi dan morbiditas.
dengan kebutuhan dan menghindari 1) Metode Konsumsi
terjadinya kekosongan perbekalan farmasi Metode ini berdasarkan atas analisa
(Fatmasari, 2009). Pengadaan obat diawali data konsumsi obat tahun sebelumnya.
dengan perencanaan kebutuhan obat di mana 2) Metode Epidemiologi
kegiatan yang dilakukan melalui beberapa Metode ini berdasarkan pada data
tahap, yaitu : jumlah kunjungan, frekuensi penyakit
a. Tahap Pemilihan Obat dan standar pengobatan yang ada.
Untuk melakukan pengadaan obat publik d. Tahap Prosedur Perencanaan
perlu diperhatikan kriteria yang Fatmasari (2008) tahapan prosedur
dipergunakan sebagai acuan perencanaan meliputi :
dalam pemilihan obat, yaitu :

47
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013

1) Masing-masing ruangan pelayanan/ ANALISIS SWOT


user harus menyusun daftar kebutuhan
barang farmasi, memperhatikan data Tabel 1
konsumen, data mortalitas serta Inventarisasi SWOT
data/jumlah stok yang ada.
2) Daftar kebutuhan tersebut dikirim ke Internal Eksternal
Kepala Instalasi dimana ruangan Strengths Opportunity
pelayanan/user tersebut berada. (Kekuatan) (Peluang)
3) Kepala Instalasi pelayanan merekap 1. Adanya anggaran 1. Adanya
seluruh usulan ruangan-ruangan yang thn 2013. pembinaan dari
berada dalam orgnisasinya menjadi 2. Tersedianya alat Pusat.
daftar kebutuhan instansi. bantu teknologi 2. Adanya Bantuan
4) Mengirim usulan daftar kebutuhan Berupa computer. Obat.
tersebut ke Instansi Farmasi.
5) Diusulkan ke Pengendali Program Weakness Threat (Ancaman)
(Wadirpen untuk barang farmasi (Kelemahan) 1. Pembelian obat
rutin dan Wadirmed untuk barang 1. Belum adanya Pasien di luar
farmasi non rutin). SOP Perencanaan Apotek Rumah
6) Dan Pengendali Program usulan yang baku. Sakit
tersebut diteruskan ke Pengendali 2. Kurangnya SDM. Bhayangkara Jitra
Anggaran (Wadirum). Polda Bengkulu
7) Dibuatkan surat perintah untuk panitia Tabel 2
pembelian barang farmasi. Matrik KAFI dan KAFE
8) Panitia Pembelian melaksanakan
tender. Strength : Weakness:
9) Pemenang tender mengirim barang ke Faktor I. Adanya I. Belum
Panitia Penerimaan Barang Farmasi anggaran thn adanya SOP
Faktor 2013 Perencanaan
untuk disimpan dan disalurkan. II. Tersedianya yang baku.
10) Barang yang masih bermasalah Intern alat bantu II. Kurangnya
dikinim ke Gudang teknologi SDM.
Ekstern Berupa
Transito/Karantina.
komputer
Opportunity:. Adanya Adanya
I. Adanya anggaran dan Pembinaan-
Bantuan pembinaan pembinaan dari
Obat. dari pusat pusat
II. Adanya sehingga meningkatkan
pembinaa perencanaan pengetahuan
n dari kecukupan tentang
Pusat. obat dapat dokumentasi
terpenuhi agar perencanaan
obat sesuai
Dengan dengan
adanya kebutuhan pasien
pembinaan dan perencanaan
dari pusat dan kebutuhan SDM.
tersedianya
alat bantu Adanya bantuan
sehingga obat sudah
memudahkan terpenuhi tetapi

48
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013

proses adanya perbaikan Disarankan hendaknya perencanaan


perencanaan mengenai SOP kebutuhan obat adanya SOP perencanaan
kebutuhan dan perencanaan
obat yang baku dan
obat, sehingga, perencanaan obat ke
SDM sehingga depannya mendekati ketepatan jenis dan
Adanya SOP dan jumlahnya. Diharapkan perhitungan obat
anggaran dan perencanaan obat dengan menggunakan pendekatan analisis
bantuan obat harus dengan SWOT dan metode kombinasi.
sehingga adekuat
kebutuhan
obat terpenuhi
DAFTAR PUSTAKA

Tersedianya Aditama, T. 2008. Manajemen Rumah Sakit.


alat bantu Jakarta: Universitas Indonesia.
teknologi dan
bantuan obat Azwar, Azrul. 2007. Pengantar
sehingga Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina
memudahkan Rupa Aksa.
dalam
pemasukan Depkes RI. 2008. Pedoman Perencanaan
kebutuhan
obat. dan Pengolaan Obat. Jakarta:
Direktorat Jenderal POM.
Threat : Pembelian Perencanaan
Pembelian obat yang kebutuhan obat ---------, 2009. Pedoman Teknis Pengadaan
obat dilakukan berdasarkan SOP Obat Publik dan Pembekalan
Pasien di luar berdasarkan perencanaan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan
Apotek analisis sehingga Dasar (PKD). Jakarta: Direktorat
Rumah Sakit kebutuhan tercukupinya
Bhayangkara pasien. obat pasien. Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.
Kecukupan SDM
sehingga dalam Fatmasari, Rima. 2008. Perencanaan dan
pembelian obat Pengadaan Logistik (Diktat Perkuliahan
keluar tidak Tanggal 06 September 2000).
terjadi lagi.
Iskandar, Dalmi. 2009. Rumah Sakit,
Tenaga Kesehatan dan Pasien. Jakarta:
SIMPULAN DAN SARAN Sinar Grafika.
Perencanaan kebutuhan obat di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Ilyas, Yaslis. 2008. Perencanaan SDM
Bengkulu sebagai berikut : Rumah Sakit. Depok: CV. Usaha Prima.
1. Tahap pemilihan obat menggunakan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
pemilihan obat essensial 61%.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
2. Tahap kompilasi obat rata- rata yang di
Cipta.
gunakan 1236 jenis obat.
3. Tahap perhitungan obat dengan Subagan. 2008. Manajemen Logistik.
menggunakan pendekatan metode Jakarta: CV. Haji Masagung.
kombinasi.
4. Tahap prosedur perencanaan untuk Serigar, Carles JP. 2008. Farmasi Rumah
pemasok obat masih di kontrak dalam 1 Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta:
tahun. EGC.

49

You might also like