Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS BENGKULU
2018/2019
BAB III
TINAJUAN KASUS
No Registrasi : 17-03-24-02
No RM : 056931
Pengkaji : Kelompok 5
A. Data Subjektif
Identitas
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang :
Ibu mengatakan sekarang tidak menderita seperti flu, pilek dan batuk.
b. Riwayat penyakit sitemik :
1) Jantung : Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah merasakan jantung
berdebar-debar saat beraktivitas, rasa nyeri dada bagian kiri dan berkeringat di
bagian tangan.
2) Ginjal : Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah merasakan sakit
pinggang bagian kanan dan kiri.
3) Asma/TBC : Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah sesak nafas dan batuk
berkepanjangan selama 3 bulan.
4) Hapatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning dimata, ujung kaki
dan ujung kulit.
5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit gula dengan
gejala sering haus, lapar dan sering kencing di malam hari.
6) Hepertensi : Ibu mengatakan tidak pernah tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg.
7) Epilpsi : Ibu mengetakan tidak pernah mengalami kejang disertai
pengeluaran air liyr yag berbusa.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
1) Menular : Ibu mengatakan dari keluarganya dan keluarga suaminya tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, PMS.
2) Keturunan : Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, DM, asma.
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki keturunan kembar
e. Riwayat operasi
Ibu mengatakan todak pernah mengalami operasi.
5. Riwayat Perkawinan
6. Riwayat Kontrasepsi
a. Nutrisi
Sebelum hamil
1) Makan
Frekuensi : 2-3 kali sehari
Jenis : Nasi, lauk-pauk dan sayuran
2) Minum
Frekuensi : 7-8 kali sehari
Jenis : Air putih dan air teh
Selama hamil
1) Makan
Frekuensi : 3-4kali sehari
Jenis : Nasi, lauk-pauk dan sayuran
2) Minum
Frekuensi : 8-9kali sehari
Jenis : Air putih dan air susu
b. Eliminasi
Sebelum hamil
1). BAB
2). BAK
Frekuensi : 4-5 kali sehari
Warna : Kuning Jernih
Bau : Khas urin
Masalah : Tidak ada
Selama hamil
1). BAB
2). BAK
Ibu mengtakan sehari-hari melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti memcuci,
menyapu, mengeoel lantai, dll.
Ibu mengtakan sehari-hari melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti memcuci,
menyapu, mengeoel lantai, dll.
e. Seksual
1) Sebelum hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3-4 × dalam seminggu dan tidak ada
keluhan.
2) selama hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3 × dalam seminggu dan tidak ada
keluhan, namun selama hamil ibu merasa takut dan cemas melakukan hubungan seksual.
f. Personal hygine
Sebelum hamil
1) . Mandi : 2 kali sehari
2). Sikat gigi : 2 kali sehari
3) . Ganti pakaian : 2 kali sehari
Sebelum hamil
1. mandi : 2 kali sehari
2. Sikat gigi : 2 kali sehari
3. Ganti pakaian : 2 kali sehari
g. Keadaan psikologis
B. Data Obyektif
1. Pemerikasaan umum
TD : 110/70 mmhg
N : 82 ×/menit
P : 22 ×/menit
S : 36,80 C
d. TB : 150 cm
e. BB sebelum hamil : 47 kg
f. BB saat hamil : 59 kg
g. penambahan BB : 12 kg
h. LILA : 28 kg
2. pemeriksaan fisik
a. kelapa
Kebersihan : bersih
Warna : hitam
b. muka
c. mata
bentuk :simetris
conjungtiva : an-anemis
sklera : an-ikterik
d. hidung
kebersihan : bersih
e. mulut
kebersihan : bersih
f. telinga
bentuk : simetris
kebersihan : bersih
pendengaran : baik
g. leher
h. dada/payudara
areola : hiperpigmentasi
papila : menonjol
i. abdomen
1) inspeksi
Linea : nigra
Striae : livide
2) palpasi
Leoplod I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus ( 31 cm, pada bagian fundus teraba
bagian agak bulat, lunak tidak melenting ( bokong)
Leoplod II : pada perut bagian kiri teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas), bagian
kanan teraba keras memanjang (pungguang)
Leplod III : pada perut bagian bawah teraba bagian bulat, keras dan melenting (
kepala)
Lepload IV : kepala tidak dapat di goyangkan, kepala sudah masuk pintu atas panggul
( Divergen), perlimaan 1/5 bagian
3) auskultasi
Djj : + (positif)
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
j. Ekstremitas
1) atasan
Fungsi : baik
2) bawah
Bentuk : simetris kiri kanan
k. genetalia
1) vulva vagina
2) pemeriksaan dalam
Portio : tebal
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : merembes
Presentasi : kepala
Penurunan : hodge 1
3) anus
l. pemeriksaan panggual
1) distansia spinarum : 24 cm
2) distansia kristarum : 28 cm
3) conjungtiva eksterna : 19 cm
4) lingkar panggual : 87 cm
m. pemeriksaan penunjang
1) pemeriksaan laboratorium :
Hb : 10,8 mg/dl
Haemotokrit : 33%
C. Analisa
Ny “M” umur 31 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup, intrauterine,
persentasi kepala, inpartu, keadaan umum ibu dan janin baik dengan ketuban pecah dini.
D. Penatalaksanaan
10. 30 WIB Berkolaborasi dengan dokter Advis : pasang infus Dokter dan Bidan
obgyn dalam pemberian terapi RL 20 gtt/menit
dan persiapan operasi SC Pasang Kateter
Berikan Cefotaxime
2 x1 gr
10.40 WIB Menganjurkan ibu untuk Ibu mengerti dan Irmaya
berpuasa sebelum operasi mau melakukkannya
15.10 WIB Menjemput pasien di ruang TD : 110/80 mmhg Bidan dan Irmaya
recovery room, N : 84 x /menit
mengobservasi TVV ibu dan P : 24 x /menit
memberikan obat injeksi Metronidazole infus
500 mg sudah
diberikan, Extrace
100 mg secara IV
dan drip oksitosin 2
UI dalam 500 cc RL
telah diberikan 30
tetes/ menit
15.25 WIB Memindahkan pasien keruang Pasien sudah berada Bidan dan irmaya
perawatan di ruang perawatan
03.00 WIB Memeberikan obat injeksi Obat injeksi nuvaldo Bidan Jaga
500 mg secara IV
telah dierikan
1. Data Subjektif
Pada kasus KPD aterm dan preterm penderita merasa basah di vagina atau mengeluarkan
cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan janin. Cairan berbau khas dan perlu juga
diperhatikan warna keluarnya cairan tersebut, his belum teratur atau belum ada pengeluaran
lendir bercampur darah.
Pada Ny’M’ umur 31 tahun G1P0A0 mengatakan hamil 39 minggu mengeluh keluar air-
air berwarna jernih dan berbau amis dari jalan kemaluanya dan belum ada keluar lendir
bercampur darah. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan antara teori dengan kasus di
lapangan.
2. Data Okjektif
Pada kasus Ny. “M’ umur 31 Tahun G1P0A0 hmail 39 minggu pemeriksaan objektif
didapatkan hasil tekanan darah 110/70mmHg, nadi: 82x/menit, pernapasan: 22x/menit, suhu
36,80 C, genetalia keluar cairan berwarna putih jernih, portio teraba tebal, pembukaan 1 cm,
ketuban (-). Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin :
Hemoglobin 10,8 mg/dl, Haemotorik 33%, Leuklosit 7.200 𝑚𝑚3 , Trombosit 296.000 sel/𝑚𝑚3 .
Pemeriksaan sengan kertas lakmus dan spekulum tidak dilakukan karena cairan yang keluar dari
vagina berwarna putih jernih berbau amis yang merupakan ciri dari ketuban dengan jumlah yang
banyak jadi bisa dilihat secara lansung menggunakan spekulum. Hal ini menunjukan tidak ada
perbedaan anatara teori dan kasus di lapangan.
3. Analisa
Analisa merupakan masalah atau diagnosa yang di tegakkan berdasarkan data atau
informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan yang dibuat dari data
subjektif dan objektif (Rukiyah, 2014)
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
asuhan disusun berdasarkan hasil analisa, data subjektif dan data objektif. Rencana asuhan ini
bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan memtahankan
kesejahteraannya.. pelaksaan tindakan harus disetujui pasien, kecuali bila tindakan tidak
dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien (Muslimah, 2013).
Penatalaksanaan ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan dan tanda infeksi
intrauterine. Pada umumnya lebih baik membawa pasien KPD kerumah sakitdan melahirkan bati
yang berumur >37 minggu dalam 24 jam dari pecahnya ketuban ubtuk meminimalkan resiko
infeksi intrauterine. Tindakan konservatif (mempertahan kehamilan) kolaborasi dengan dokter
diantaranya dengan pemberian antibiotik dan cegah infeksi (tidak melakukan pemeriksaan
dalam), tokolitik, pematangan paru, minitoring fetal dan maternal. Tindakan aktif
(termisi/mengakhiri kehamilan) yaitu dengan SC atau partus pervaginam (fadlun, 2011).
Pada kasus Ny. “M” dilakukan mengabsorsi keadaan umu, TTV, his, DJJ dan tanda-tanda
inpartu, memberitahu pada ibu dan keluarga bahwa ibu harus dilakukan operasi karena ketuban
sudah pecah sementara tanda-tanda persalinan belum ada dan denyut jantung janin lebih dari
normal dan meminta persetujuan keluarga, memberikan support mental kepada ibu dan keluarga
agar tetap semangat dalam menghadap persalinan dan tyidak usa cemas, melaukukan persiapan
sebelum operasi yaitu memasang infus, kateter, mencukur rambut pubis, membuka pakaian ibu,
pemambilan sampel darah, melakukan skin test cefotaxime, memberikan obat injeksi cofataxime
1 gr secra IV, mengantarkan pasien ke ruang operasi, menjemput pasien di ruang recovery room
mengobservasi TTV dan memberikan obat injeksi, memindahkan pasien ke ruangan perawatan,
memberikan obat injeksi navaldo 500 mg secara IV.