Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak
manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan
juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari
menyatu nya manusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi.
Kegiatan produksi lah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian di konsumsi oleh
para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula
sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan
banyak faktor produksi.
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah input dengan output
yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu.Dalam teori produksi
memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang perilaku produsen dalam
memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain
sebagai berikut.
Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan
langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen.
Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan,
singkong goreng. dan lain-lain.
Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama.
Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-
bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi
suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin
secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses
memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang
mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti,
proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai
dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari
mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut
digabungkan menjadi mobil.
b. Tujuan-Tujuan Produksi
Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain sebagai berikut.
1. Menghasilkan barang atau jasa
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
2.1.2 Jenis Proses Produksi:
A. Terus-menerus
Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan yang
pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Contoh: usaha tekstil, kertas, dll.
3
Ciri-ciri proses produksi secara terus-menerus:
1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa)
dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir.
2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan
peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan.
3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-
mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal
dengan nama Special Purpose Machines.
4. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan biasanya agak otomatis,
maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan kecil
sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang
tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
5. Apabila terjadi salah satu mesin / peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh
proses produksi akan terhenti.
6. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan variasi dari produknya kecil
maka job structurenya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah
daripada intermitten process / manufacturing.
4
8. Oleh karena mesin-mesin yang dipakai bersifat khusus maka proses seperti ini
membutuhkan maintenance specialist yang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang banyak.
9. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixed
(fixed path equipment) yang menggunakan tenaga mesin seperti ban berjalan
(conveyer).
5
c. Biaya tenaga kerja (labor cost) nya adalah rendah, karena jumlah tenaga
kerjanya yang sedikit dan tidak memerlukan tenaga yang ahli (cukup yang
setengah ahli) dalam pengerjaan produk yang dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak
antara mesin yang satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan
tersebut digerakkan dengan tenaga mesin (mekanisasi).
B. Terputus-putus
Ciri-ciri proses produksi secara terputus-putus:
1. Menghasilkan produk lebih kecil tetapi variasinya banyak
2. Berproduksi atas pesanan
3. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya
4. Mesin-mesin bersifat general purpose machine
5. Pengaruh karyawan besar
6. Bila terjadi kemacetan pada satu bagian tidak akan menyebabkan kemacetan
total
7. Diperlukan pengendalian proses yang baik
8. Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi
9. Peralatan bersifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia
10. Diperlukan ruangan yang cukup besar
1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan
variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan
peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang
sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process lay
out atau departmentation by equipment.
3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-
mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan
bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana
dikenal dengan nama General Purpose Machines.
6
4. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan biasanya kurang otomatis,
maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan sangat
besar, sehingga operatornya perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi
dalam pengerjaan produk tersebut.
5. Proses produksi tidak mudah / akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau
terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
6. Oleh karena mesin-mesin bersifat umum dan variasi dari produknya besar,
maka terhadap pekerjaan (job) yang bermacam-macam menimbulkan
pengawasan (control) nya lebih sukar.
7. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapat ditentukan
pesanan apa yang akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan dalam
proses lebih tinggi daripada continuous process / manufacturing, karena
prosesnya terputus-putus / terhenti-henti.
8. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat
flexible (varied path equipment) yang menggunakan tenaga manusia seperti
kereta dorong atau forklift.
9. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak balik
sehingga perlu adanya ruangan gerak (aisie) yang besar dan ruangan tempat
bahan-bahan dalam proses (work in process) yang besar.
7
d. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi, karena banyak
dipergunakannya tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga
yang ahli dalam pengerjaan produk tersebut.
8
25% harga jual produk (tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang
diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin
dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan
produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh
lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan)
strategi bisnis sebuah perusahaan. Kerja keras yang dilakukan manajemen untuk
menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. Keputusan
lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi
yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk
bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada
memaksimalkan pendapatan.
Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk
operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable.
Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi
perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
- Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
- Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di
tempat lain
- Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
Pada umumnya keputusan lokasi merupakan keputusan jangkja panjang, susah
sekali untuk direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable seperti biaya
transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain. Dengan kata lain tujuan strategi lokasi
adalah mamaksimumkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
9
yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi
material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi.
Littlefield dan Peterson (1956) lebih dulu menjelaskan tentang pengertian
layout. Menurut mereka layout merupaan penyususnan perabotan dan perlengkapan
kantor pada luas lantai yang tersedia. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik
tempat memproduksi barang.
Faktor Sekunder
10
pemindahan bahan dalam pabrik serta pertimbangan fleksibelitas untuk perubahan
atau perluasan diwaktu yang akan datang.
a. Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi
Adalah untuk mendapatkan kombinasi yang optimal antara fasilitas-fasilitas
produksi. Tujuan khususnya meliputi;
- Untuk simplikasi dari proses produksi
- Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dalam pabrik dapat
diminimumkan
- Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yang tinggi
- Mengurangi investasi yang kurang penting
- Memperoleh kepuasan dan keamanan kerja untuk para karyawan
a. Pentingnya perencanaan tata letak produksi
Perusahaan senantiasa memerlukan Perencanaan Tata letak produksi disebabkan
oleh hal-hal :
- Adanya dari perubahan disain produk/produk baru
- Adanya perubahan volume permintaan konsumen
- Telah usangnya fasilitas produksi yang ada
- Timbulnya kecelakaan kerja
- Adanya pemindahan lokasi perusahaan
- Lingkungan kerja yang kurang aman
- Untuk menghemat biaya
1. Perencanaan
Pengendalian perencanaan lazimnya menggunakan alat bantu berupa kartu
material atau bill of material. Kartu material merupakan catatan yang terkait
dengan pesanan barang yang akan di produksi. Kartu ini berisikan komponen-
komponen barang yang sudah jadi maupun yang masih perlu diproses lagi.
11
2. Routing
Routing adalah upaya untuk menentukan prosedur atau runtutan porses produksi.
Mulai dari masuknya bahan mentah, peralatan dan mesin-mesin yang digunakan,
sampai pada finishing barang produksi. Prosedur dan peralatan tersebut biasanya
dicantumkan dalam routing sheet. Dalam proses bisnis perusahaan manufaktur
yang menggunakan sistem produksi pesanan, maka tahap routing dilakukan
setelah tahap scheduling. hal yang demikian, dikarenakan banyaknya variasi dan
model produk dalam pesanan pelanggan.
3. Scheduling
Scheduling adalah penjadwalan tentang kapan produksi dimulai dan kapan
produksi harus selesai kemudian diserahkan kepada konsumen. Scheduling ini
dibuat sebelum proses produksi dimulai dalam bentuk master schedule, dari
master schedule itulah yang kemudian dipecah-pecah kembali dalam beberapa
schedule yang lebih spesifik. Dalam proses bisnis perusahaan manufaktur yang
menggunakan sistem produksi terus menerus, maka tahap routing dilakukan
pertama kali sebelum tahap scheduling. Hal ini dilakukan karena pada awal
pendirian perusahaan manufaktur, pada umumnya routing telah ditetapkan untuk
jangka waktu yang lama.
4. Dispatching
Dalam proses bisnis perusahaan manufaktur yang kompleks, dispatching adalah
sesuatu yang penting untuk lebih diperhatikan. Dispatching merupakan surat
perintah yang digunakan untuk memberikan wewenang melakukan kegiatan
produksi. Berbagai hal yang dimuat dalam dispatching ini diantaranya adalah
desain, ukuran, dan bahan baku yang digunakan, barang apa yang dibuat sekaligus
seberapa banyaknya, mesin dan peralatan yang dipakai, petugas atau karyawan
yang mengerjakan, waktu memulai dan batas akhir pengerjaan, serta kepada siapa
barang tersebut akan dijual.
5. Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar
Routing, Scduling dan Dispatching sesuai rencana serta untuk menghindari
kegagalan proses produksi
12
2.4.2 Pengendalian Produksi akan Diperoleh keuntungan-keuntungan,
− membantu tercapainya operasi produksi secara efesien dari perusahaan
− lebih menyederhanakan prosedur pekerjaan
− mempertinggi modal pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai
pengendalian
13
proses. Dan dari blok tersebut akan dilanjutkan ke blok lainnya untuk diproses
lebih lanjut.
e. Pengendalian Proyek khusus ( special project control)
Pengendalian ini biasanya dilakukan diproyek proyek besar, misalnya
pembuatan jalan, peluncuran roket dll. Pengendalian ini harus cermat sekali,
karena jika ada satu kesalahan dapat berakibat fatal. Oleh karenanya,
pekerjaan di bagi kedalam sub-sub bagian. Routing, scheduling, dan
dispatching harus diteliti dan dicermat untuk dikoordinasikan dengan
perencanaan produksi
f. Pengendalian Kekecualian (control By Exception)
System pengendalian ini beranggapan bahwa, pada umumnya proses produksi
selalu berjalan dalam keadaan yang sama dari waktu-kewaktu, sehingga tidak
diperlukan pengendalian yang ketat dan kontinyu setiap saat. Kebaikan system
ini ialah biayanya rendah. Tetapi juga mempunyai keburukan yakni tidak
cocok untuk usaha pencegahan atau Preventif. Tipe pengendalian ini hanya
cocok untuk jenis pekerjaan yang relative tetap dari waktu ke waktu.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau
menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
oleh orang atau badan (produsen). Konsep mengenai kegiatan produksi antara lain
sebagai Kegiatan menghasilkan barang dan jasa, Kegiatan menambah nilai guna
barang dan jasa, Proses Produksi. Jenis Proses Produksi yakni, terus-menerus dan
terputus-putus.
- Pengertian Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu
malakukan kegiatan fisik. Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industri
Faktor Primer
o Letak bahan mentah
o Letak pasar
o Suplai tenaga kerja
Faktor Sekunder
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni. Murti, Soeprihanto. Jhon, 2005, Pengantar Bisnis Edisi Kelima, Leberty,
Yogyakarta
http://sumberiptek-ku.blogspot.co.id/2015/05/makalah-fungsi-produksi.html
http://fekool.blogspot.co.id/2015/09/pengantar-bisnis-fungsi-produksi.html
16