Perkenalan

Kalimat Pengantar: Dewasa ini, Indonesia kembali digemparkan isu terorisme, Terorisme
diartikan sebagai, tindakan kekerasan atau ancaman untuk melakukan tindakan kekerasan
yang ditujukan kepada sasaran acak (tidak ada hubungan langsung dengan pelaku) yang
berakibat pada kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian dan keputusasaan massal.
Seperti kasus pengeboman di Kota Surabaya pada hari Minggu 13 Mei 2018. Sasaran
pengeboman adalah pada 3 titik berbeda yaitu Gereja.

Dan parahnya, pelaku menganggap aksi ini adalah sebuah jalan “jihad” dan mempercayai
bahwa jihad adalah cara mempermudah seseorang menggapai surga.

Aksi ini sungguh mengoyak kemanusiaan yang mendalam, disamping banyaknya korban
yang berjatuhan, dan mirisnya pelaku adalah 1 keluarga, dan yang lebih ditakutkan, aksi ini
juga akan memicu keretakan persatuan bangsa dalam hal beragama, adanya sikap saling tidak
percaya antar golongan, lunturnya toleransi antar umat beragama dan mungkin saja bisa
menimbulkan koflik yang lebih besar lagi. Namun apakah pernyataan ini akan benar memang
terjadi?

Mari kita tanyakan pendapat tentang ini kepada berbagai masyarakat pemeluk agama. Dan
bagaimana sih harapannya nanti?

Tanya pendapat orang islam, kristen, katolik, hindu, budha

Nah itu tadi pendapat dan harapannya dari berbagai (elemen atau masyarakat enaknya?)
pemeluk agama di Indonesia.

Ternyata, mereka bla bla bla bla (sesuai hasil)

Maka dalam hal besosial, perlulah kita berpartisipasi untuk menciptakan sebuah kesadaran
pada diri kita masing masing dan menularkan kepada orang lain, untuk menjaga ke
Bhinnekaan kita, mengamalkan nilai nilai Pancasila, membangun kembali sikap toleransi,
meningkatkan kembali rasa saling percaya, dan ikut serta dalam tindakan preventif lainnya.
karena secara historinya negara ini bukan dibangun karena adanya satu suku, ras atau agama,
namun karena adanya persamaan senasib dan seperjuangan!

Lalu? Bagaimana pendapatmu? Komen dibawah ya!

Kalimat Penutup: Kita sebagai warga Indonesia yang dari berbagai macam suku bangsa harus
menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan pancasila. Penerapan hal tersebut salah
satunya dapat hidup rukun dan berdampingan.