Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan desain cross
sectional. Sampel yang diambil sebanyak 25 orang pekerja dengan metode pengambilan
sampel menggunakan proporsive sampling. Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
diperiksa dengan menggunakan tes pemeriksaan fisik yaitu dengan Phalen Tes.
Sedangkan untuk mengukur intensitas getaran mekanis mesin gerinda dengan
menggunakan Vibration Meter. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan
pilihan exact fisher. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa dari 21 pekerja, ada
sebanyak 84,0% positif dengan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan diperoleh
nilai P = 0,020 dimana P ≤ 0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
intensitas getaran mesin gerinda dengan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Kepada
para pemilik Bengkel Las Medan khususnya di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota
saran untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan
berbahan dari kulit sehingga dapat meredam getaran dengan maksimal.
Kata Kunci : Getaran Mekanis, Mesin Gerinda, Bengkel Las, Carpal Tunnel
Syndrome
i
DAFTAR ISI
JUDUL
ABSTRAK ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
“Analisa Pengaruh Getaran Gerinda Pada Hasil Benda Kerja.”
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bima Putra M.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bengkel sendiri diperlukan sebuah alat untuk membentuk atau memotong.
Alat itu salah satunya adalah Mesin Gerinda. Mesin Gerinda adalah salah satu mesin
perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja
dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda
berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.
Namun dalam menggunakan mesin gerinda ini pun tidak semudah yang
dibayangkan dalam penggunaannya. Karena dalam menggunakan Mesin Gerinda ini
banyak faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah keselamatan kerja dan hasil
kerja. Jika menggunakan Gerinda tidak benar, maka akan mempengaruhi Hasil Benda
Kerja tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil beda kerja gerinda yang kuran baik, yaitu
diantaranya adlaah faktor getaran yang disebabkan oleh gerinda itu sendiri.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
ISI
Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
3
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk membuat bentuk
datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu
gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan
3
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat,
atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda
didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm.
4
Fungsi utama mesin gerinda lurus adalah untuk membuat profil atau ukiran pada suatu
permukaan benda. Biasanya Gerinda lurus memiliki batu gerinda yang kecil sehingga
sangat fleksibel pada saat melakukan pengukiran pada permukaan suatu komponen.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Posisi kerja tangan responden saat menggunakan mesin gerinda sebagian besar
dengan posisi lateral pinch yaitu sebesar 59% atau 23 orang. Sedangkan yang
menggunakan posisi pronation adalah sebesar 41% atau 16 orang. Menurut Vienza (2011),
Posisi lateral pinch merupakan posisi yang tidak normal dan tidak ergonomis karena jari-
jari tangan tidak menggenggam sempurna sehingga berpotensi menyebabkan cedera pada
tangan. Sebagian besar responden menggunakan posisi lateral pinch karena merasa lebih
nyaman dan mudah memegang mesin gerinda. Selain itu, sebanyak 29 responden (74,4%)
saat menggunakan mesin gerinda tidak menggunakan APD sedangkan yang
menggunakan APD hanya sebanyak 10 responden (25,6%). Mayoritas responden
mengalami intensitas getaran dari mesin gerinda >NAB. Adapun NAB getaran menurut
Permenakertrans no. 13 tahun 2011 adalah 4 m/s2 dengan lama waktu paparan 8 jam.
Sebanyak 12,8% responden mengalami intensitas getaran dari mesin gerinda dibawah
NAB, namun bila terpapar dalam jangka waktu yang lama maka getaran akan menjadi
sebuah faktor risiko.
Menurut Tarwaka (2004), Keluhan nyeri otot merupakan penyakit kronis yang
membutuhkan waktu lama untuk berkembang dan bermanifestasi. Semakin lama waktu
bekerja seseorang maka semakin lama seseorang terpajan faktor risiko keluhan nyeri otot
dan semakin besar pula risiko untuk mengalami keluhan nyeri otot. tangensial (Fv) adalah
gaya yang dihasilkan pada arah kecepatan potong, sedangkan gaya aksial (Ff) adalah gaya
yang terjadi pada arah gerak makan. Dengan kecepatan potong jauh lebih tinggi daripada
kecepatan makan maka nilai gaya tangensial lebih besar daripada gaya aksial.
7
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran bagi penulis adalah bahwa sudut sangat berpengaruh pada proses gaya
pemotongan pada proses bubut. Maka dari itu jika kita ingin memotong suatu specimen
maka yang di perlukan pahat yang sesuai dengan sudutnya, karena akan mempengaruhi
hasilnya.
8
DAFTAR 9PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/3807-ID-faktor-yang-berhubungan-
dengan-keluhan-carpal-tunnel-syndrome-pada-pekerja-
http://widyagama.org/pustaka/repo/items/show/57