You are on page 1of 13

ANALISA PENGARUH GETARAN MESIN GERINDA PADA

HASIL BENDA KERJA

Disusun Oleh :

NAMA : Bima Putra Mahendra


NIM : 40040417060024

JURUSAN D-III TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
ABSTRAK

Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan desain cross
sectional. Sampel yang diambil sebanyak 25 orang pekerja dengan metode pengambilan
sampel menggunakan proporsive sampling. Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
diperiksa dengan menggunakan tes pemeriksaan fisik yaitu dengan Phalen Tes.
Sedangkan untuk mengukur intensitas getaran mekanis mesin gerinda dengan
menggunakan Vibration Meter. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan
pilihan exact fisher. Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa dari 21 pekerja, ada
sebanyak 84,0% positif dengan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan diperoleh
nilai P = 0,020 dimana P ≤ 0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
intensitas getaran mesin gerinda dengan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Kepada
para pemilik Bengkel Las Medan khususnya di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota
saran untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan
berbahan dari kulit sehingga dapat meredam getaran dengan maksimal.

Kata Kunci : Getaran Mekanis, Mesin Gerinda, Bengkel Las, Carpal Tunnel
Syndrome

i
DAFTAR ISI
JUDUL

ABSTRAK ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
BAB II ISI

1. Pengertian Mesin Gerinda ..................................................... 3


2. Macam-macam Jenis Gerinda............................................... 3

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengaruh Getaran Mesin Gerinda pada Hasil Benda Kerja ................. 6


BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
“Analisa Pengaruh Getaran Gerinda Pada Hasil Benda Kerja.”

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Semarang, 20 Mei 2018

Bima Putra M.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /


pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt danmesin, tempat pembuatan bagian mesin dan
perakitan alsin..Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan
kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan
kehidupanyang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke
waktu. Dapat dikatakanbahwa pekerjaan perbengkelan hampir selalu menyertai setiap
pemilikan barang. Mesin-mesin jugamengalami kerusakan dalam pemakaiannya,
sehingga diperlukan perbaikan.

Dalam bengkel sendiri diperlukan sebuah alat untuk membentuk atau memotong.
Alat itu salah satunya adalah Mesin Gerinda. Mesin Gerinda adalah salah satu mesin
perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja
dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda
berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.

Namun dalam menggunakan mesin gerinda ini pun tidak semudah yang
dibayangkan dalam penggunaannya. Karena dalam menggunakan Mesin Gerinda ini
banyak faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah keselamatan kerja dan hasil
kerja. Jika menggunakan Gerinda tidak benar, maka akan mempengaruhi Hasil Benda
Kerja tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil beda kerja gerinda yang kuran baik, yaitu
diantaranya adlaah faktor getaran yang disebabkan oleh gerinda itu sendiri.

1
B. Rumusan Masalah

a. Apa itu Mesin Gerinda?

b. apa saja macam-macam Mesin Gerinda?

c. Apa saja Yang menyebabkan kurangnya hasil kerja Mesin Gerinda?

C. Tujuan Penulisan

a. Pembaca dapat mengetahui Apa itu Mesin Gerinda

b. Pembaca dapat mengetahui macam-macam jenis Alat Gerinda

c. Pembaca dapat mengetahui faktor kurangnya hasil kerja Mesin Gerinda

d. Memenuhi tugas makalah Bengkel Perkakas

2
BAB II

ISI

A. Apa itu Mesin Gerinda

Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Mesin Gerinda dalam pengoprasionalan nya menggunakan Mata Gerinda,


jadi mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata
potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana digunakan
untuk kemapuan dalam penggunaan untuk mengasah maupun sebagai alat potong
benda kerja.

B. Macam-macam Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding)

3
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk membuat bentuk
datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu
gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan
3
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.

2. Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat,
atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda
didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm.

4. Mesin Gerinda Lurus

4
Fungsi utama mesin gerinda lurus adalah untuk membuat profil atau ukiran pada suatu
permukaan benda. Biasanya Gerinda lurus memiliki batu gerinda yang kecil sehingga
sangat fleksibel pada saat melakukan pengukiran pada permukaan suatu komponen.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Getaran Mesin Gerinda pada Hasil Benda Kerja

Posisi kerja tangan responden saat menggunakan mesin gerinda sebagian besar
dengan posisi lateral pinch yaitu sebesar 59% atau 23 orang. Sedangkan yang
menggunakan posisi pronation adalah sebesar 41% atau 16 orang. Menurut Vienza (2011),
Posisi lateral pinch merupakan posisi yang tidak normal dan tidak ergonomis karena jari-
jari tangan tidak menggenggam sempurna sehingga berpotensi menyebabkan cedera pada
tangan. Sebagian besar responden menggunakan posisi lateral pinch karena merasa lebih
nyaman dan mudah memegang mesin gerinda. Selain itu, sebanyak 29 responden (74,4%)
saat menggunakan mesin gerinda tidak menggunakan APD sedangkan yang
menggunakan APD hanya sebanyak 10 responden (25,6%). Mayoritas responden
mengalami intensitas getaran dari mesin gerinda >NAB. Adapun NAB getaran menurut
Permenakertrans no. 13 tahun 2011 adalah 4 m/s2 dengan lama waktu paparan 8 jam.
Sebanyak 12,8% responden mengalami intensitas getaran dari mesin gerinda dibawah
NAB, namun bila terpapar dalam jangka waktu yang lama maka getaran akan menjadi
sebuah faktor risiko.

Menurut Tarwaka (2004), Keluhan nyeri otot merupakan penyakit kronis yang
membutuhkan waktu lama untuk berkembang dan bermanifestasi. Semakin lama waktu
bekerja seseorang maka semakin lama seseorang terpajan faktor risiko keluhan nyeri otot
dan semakin besar pula risiko untuk mengalami keluhan nyeri otot. tangensial (Fv) adalah
gaya yang dihasilkan pada arah kecepatan potong, sedangkan gaya aksial (Ff) adalah gaya
yang terjadi pada arah gerak makan. Dengan kecepatan potong jauh lebih tinggi daripada
kecepatan makan maka nilai gaya tangensial lebih besar daripada gaya aksial.

Peranan teknologi dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk beraktivitas


maupun untuk kebutuhan bisnis menjadi begitu urgen. Salah satu kebutuhan manusia
dalam bisnis adalah pada saat manusia harus membuat sebuah karya yang berdaya jual
tinggi, sehingga manusia membutuhkan sebuah alat yang mampu mengubah barang
6
mentah menjadi barang jadi secaracepat dengan nyaman. Seiring perkembangan
teknologi, manusia dapat menciptakan alat yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Salah satu produk teknologi yang saat ini di fungsikan manusia adalah handtools yang
berbasi motor listrik contohnya seperti mesin bor, gerinda, serut dan lain-lain. Pada
handtool ini di jumpai motor penggerak yang menjadi sunber tenaga atau energi. Energi
yang digunakan adalah listrik yang di transfusikan menjadi energy mekanik. Namun pada
proses perpindahan energi disini, terjadi sebuah gaya yang bervariasi dengan waktu atau
yang sering disebut dengan getaran. Beberapa hal lain yang mempangaruhi terjadinya
getaran dapat mengurangi kenyamanan manusia dalam menggunakan mesin tersebut.
Dalam memberikan kenyamanan dan keselamatan pengguna handtool, peneliti
merekayasa antisipasi dengan memanipulasi getaran ini dengan beberapa model dari jenis
bahan baku yang di gunakan untuk pembuatan peredam getaran berupa sarung tangan.
Sejauh ini beberapa teori yang muncul dalam rangka menyelesaikan persoalan yang
berkaitan dengan getaran cukup mampu menjawab kebutuhan. Bahan baku dalam
pembuatan peredam getaran pada umumnya menggunakan karet, dengan standart dan
kualitas yang telah di uji, baik dari kekuatan elastisitas hingga pada daya tahan dari panas
maupun dingin, serta daya tahan dari efek unsur yang lain, yang dapat mempangaruhi
beberapa aspek kualitas peredam getaran tersebut, akan tetapi pada penelitian kali ini
tidak hanya menggunakan karet sebagai peredam melainkan banyak lagi bahan yang
dapat digunakan seperti dakron, busa super, kulit dll.

7
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan pada 39 responden pekerja gerinda di PT DOK


dan Perkapalan Surabaya dapat disimpulkan adalah responden paling banyak berusia 26-
45 tahun sebesar 61,5% dan tergolong dalam kategori usia dewasa. Masa kerja responden
sebagian besar >10 tahun yaitu sebanyak 76,9% dan lama kerja menggunakan mesin
gerinda selama 2 – < 4 jam dengan intensitas getaran 10-12 m/s2 adalah sebesar 71,8%.
Sedangkan responden yang memiliki kebiasaan olahraga sebesar 71,8% dan responden
yang memiliki kebiasaan merokok sebesar 53,8%. Selain itu, status IMT responden
sebagian besar tergolong dalam kategori gizi baik yaitu sebesar 56,4% dan 38,5%
tergolong dalam kategori gizi lebih. Dari hasil lembar observasi dan kuesioner, diketahui
sebesar 59% atau 23 responden menggunakan mesin gerinda dengan posisi kerja tangan
secara lateral pinch dan sebanyak 29 responden (74,4%) tidak menggunakan APD saat
menggunakan mesin gerinda. Pengukuran intensitas getaran dengan menggunakan
vibrationmeter pada mesin gerinda adalah sebesar 8-12 m/s2 . Sebanyak 87,2% responden
menghasilkan intensitas getaran diatas NAB yaitu dengan percepatan getaran 10-12 m/s2
selama 2-8 jam. Sebesar 87,2% responden mengalami keluhan CTS. Responden paling
banyak merasakan nyeri dan kesemutan setelah beberapa menit menggunakan mesin
gerinda.

B. Saran

Saran bagi penulis adalah bahwa sudut sangat berpengaruh pada proses gaya
pemotongan pada proses bubut. Maka dari itu jika kita ingin memotong suatu specimen
maka yang di perlukan pahat yang sesuai dengan sudutnya, karena akan mempengaruhi
hasilnya.

8
DAFTAR 9PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/3807-ID-faktor-yang-berhubungan-
dengan-keluhan-carpal-tunnel-syndrome-pada-pekerja-
http://widyagama.org/pustaka/repo/items/show/57

You might also like