Listrik adalah kebutuhan umat manusia yang harus selalu dipenuhi.
Ketergantungan akan listrik ini tidak lepas dari perkembangan zaman itu sendiri, dimana saat ini semua peralatan yang dipakai sudah menggunakan listrik sebagai pencatu dayanya. Sehingga keadaan listrik yang handal merupakan hal yang selalu diharapkan oleh konsumen dan juga selalu diusahakan oleh pihak penyedia energi listrik itu sendiri dalam hal ini adalah PLN. Dalam proses penyaluran energi listrik dari PLN ke konsumen keandalan sistem merupakan salah satu faktor yang selalu diperhatikan oleh pihak PLN. Kontinuitas pelayanan yang baik, tidak sering terjadi pemutusan, baik karena gangguan maupun hal-hal yang direncanakan. Biasannya kontinuitas pelayanan terbaik diprioritaskan pada beban-beban yang dianggap vital dan sama sekali tidak dikehendaki mengalami pemadaman sekalipun dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan kualitas daya yang baik, antara lain meliputi kapasitas daya yang memadai, tegangan yang selalu konstan dan frekuensi yang selalu konstan untuk arus bolak-balik. Jatuh tegangan merupakan merupakan salah satu bentuk dari ketidakstabilan sistem dalam melakukan penyaluran energi listrik ke konsumen. Jatuhnya tegangan ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan beban aktif maupun reaktif secara tiba-tiba, pasokan daya yang tidak memadai maupun gangguan yang terjadi pada sistem itu sendiri seperti misalnya lepasnya salah satu saluran transmisi atau pembangkit. Pusat pembangkit dan pusat beban adakalanya memiliki jarak yang cukup dekat namun adakalanya jarak antara pusat pembangkit dan pusat beban bias mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer, hal tersebut dapat mengakibatkan jatuh tengangan yang disebabkan oleh saluran, dimana semakin panjang saluran maka semakin besar pula resistansi dan reaktansi dari saluran tersebut, sehingga jatuh tegangan pun juga semakin besar. Selain itu juga semakin banyak perusahaan yang menggunakan beban-beban induktif seperti motor-motor listrik dan juga konsumen rumah tangga yang hampir semua menggunakan beban/peralatan yang bersifat induktif. Dengan pola beban tersebut maka akan sangat banyak menyerap daya reaktif dari sistem, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan jatuh tegangan yang disebabkan oleh komponen r dan komponen x (XL) dari beban. Dimana semakin induktif beban tersebut maka akan semakin besar pula terjadi jatuh tegangan. Jika jatuh tegangan masih pada level yang diizinkan bukanlah suatu masalah. Perkembangan sistem kelistrikan dewasa ini telah mengarah pada peningkatan efesiensi dan kualitas dalam penyaluran energy listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan hal tersebut yaitu dengan mengurangi rugi-rugi daya dan meminimalkan jatuh tegangan. Oleh karena itu pentingnya menjaga tegangan agar berada dalam level yang ditentukan, maka dilakukan perbaikan jatuh tegangan pada suatu penyulang atau pada bus baik yang disebabkan oleh saluran maupun oleh beban.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam analisa kestabilan tegangan ini, ada beberapa yang harus diperhatikan adalah : 1.
Jurnal Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Menggunakan Metode Section Technique Di PT PLN UP3 Banten Selatan Penyulang Bojongleles - Farhan Aditya Rizky 1704432