You are on page 1of 14

TELAAH JURNAL (JOURNAL REVIEW)

OLEH :

Kelompok :5

Anggota : 1. Giovani R. Hadi 1608010005

2. Augenina M. Radja 1608010019

3. Maria C. Mau Meta 1608010038

Fakultas Kedokteran

Universitas Nusa Cendana

2018/2019
I. Pendahuluan

a. Metode Pencarian Literatur

 Database yang digunakan: Google Cendikia

 Kata kunci pencarian literatur: Jurnal Keracunan Makanan Laut

 Jumlah literatur yang didapatkan: 1

 Proses seleksi Literatur

Kriteria Inklusi: jurnal yang digunakan merupakan jurnal

penelitian, menjelaskan adanya kandungan zat racun (chemical

toxic) yang mencemari makanan laut dan memiliki efek terhadap

kesehatan masyarakat.

Kriteria Eksklusi: jurnal tersebut merupakan karya ilmiah atau

thesis, tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap kesehatan

masyarakat.

b. Abstrak

Merkuri (Hg) merupakan salah satu jenis logam berat yang

berbahaya. Sebagai salah satu kontaminan, merkuri masuk ke dalam

ekosistem air melalui dekomposisi atmosfer atau bersumber dari limbah

industri dan biologis dan kimia yang dikonversi dalam methyl merkuri.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menentukan konsetrat

merkuri yang terkandung dalam air laut, sedimen dan jaringan ikan

belanak (Liza melinopetra) di perairan Teluk Palu. Analisis kandungan

merkuri pada sampel yang diuji menggunakan Automatic Mercury


Analyzer. Prinsip kerja dari alat yang digunakan yaitu metode

amalgamasi emas dengan cara pemanasan dan pemisahan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri dalam jaringan ikan

belanak adalah 0,143-0,188 ppm, sedimen 2,453-2,800 ppm dan air laut

0,030-0,040 ppm. Berdasarkan Keputusan Menteri lingkungan nomor:

Kep-51/2004 tentang Pedoman Penentuan kualitas standar Hg untuk air

laut adalah 0,002 ppm dan 0,001 ppm untuk biota laut. Hal ini

menunjukkan bahwa kondisi perairan Teluk Palu telah tercemar dan

ikan belanak yang terdapat pada perairan tersebut tidak layak untuk

dikonsumsi.

Kata kunci: Merkuri (Hg), Air laut, Sedimen, Belanak (Liza

melinoptera), Perairan Teluk Palu

II. Deskripsi Jurnal

a. Deskripsi Umum

1. Judul: Kandungan Merkuri (Hg) Dalam Air Laut, Sedimen, dan

Jaringan Ikan Belanak (Liza melinoptera) di Perairan Teluk

Palu.

2. Penulis: Moh. Yusuf, Baharuddin Hamzah dan Nurdin

Rahman.

3. Publikasi: Jurnal Akademika Kimia, Volume 2, No. 3, Agustus

2013.
4. Penelaah/Reviewer:

1. Giovani R. Hadi (1608010005)

2. Augenina M . Radja (1608010019)

3. Maria C. Maumeta (1608010038)

5. Tanggal telaah: 16 Maret 2019

b. Deskripsi Konten

1. Tujuan Penelitian:

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan

menentukan konsentrasi merkuri yang terkandung dalam air

laut, sedimen dan jaringan ikan belana di perairan Teluk Palu.

2. Hasil Penelitian:

Hasil penelitian secara statistika menunjukkan bahwa

kandungan merkuri dalam jaringan ikan belanak adalah 0,143-

0,188 ppm, sedimen 2,453-2,800 ppm dan air laut 0,030-0,040

ppm.

3. Kesimpulan Penelitian:

Berdasarkan Keputusan Menteri lingkungan nomor: Kep-

51/2004 tentang Pedoman Penentuan kualitas standar Hg untuk

air laut 0,002 ppm dan 0,001 ppm untuk biota laut. Hal ini

menunjukkan bahwa kondisi perairan Teluk Palu telah

tercemar dan ikan belanak yang terdapat pada perairan tersebut

tidak layak untuk dikonsumsi.


III. Telaah Jurnal

a. Fokus Penelitian

Perairan Teluk Palu merupakan ekosistem pesisir yang

memiliki berbagai macam potensi alam diantaranya perikanan

tangkap. Potensi sumberdaya ikan merupakan sumber mata

pencaharian utama bagi nelayan di sekitar perairan laut Kota Palu.

Akan tetapi, air perairan Teluk Palu mulai tercemar akibat limbah

cair yang dibuang di sepanjang Sungai Palu seperti limbah cair

rumah tangga, pembengkelan, pertanian, dan pertambangan. Salah

satu bahan kimia yang telah mencemari Teluk Palu merupakan

logam merkuri (Hg). Merkuri (Hg) adalah jenis logam berat yang

sangat beracun dan bersifat bioakumulatif sehigga sangat

berbahaya bagi ekosistem perairan. Merkuri masuk ke dalam

ekosistem ekuatik melalui dekomposisi atmosferik maupun

bersumber dari eksternalisasi limbah industri (pertambangan emas)

dan secara biologis maupun kimiawi terkonversi dalam bentuk

metil merkuri. Keracunan metil merkuri menyebabkan efek pada

sistem gastrointestinal yang lebih ringan tetapi menimbulkan

toksisitas neurologis yang berat seperti rasa sakit pada bibir, lidah

dan pergerakan (kaki dan tangan), konfusi, halusinasi, iritabilitas,

gangguan tidur, ataxia, hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran

cara berfikir, koma, dan kematian. Pencemaran perairan akibat

pertambangan emas dengan menggunakan merkuri seringkali


menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak karena dapat

menimbulkan keracunan kronis pada biota perairan dan apabila

dikonsumsi oleh manusia maka manusia paling berisiko terpapr

lebih banyak dari zat toksik tersebut.

Menyadari akan bahaya pencemaran akibat kandungan

berlebihan merkuri di perairan, maka peneliti memutuskan

melakukan penelitian ini dengan fokus untuk menentukan

konsentrasi kandungan bahan kimia merkuri (Hg) dalam air laut,

sedimen dan ikan belana perairan Teluk Palu.

b. Gaya dan Sistematika Penulisan

Gaya penulisan pada jurnal ini menggunakan gaya

Vancouver yang dapat diketahui dari cara penulisan sitasi yang

terdapat dalam jurnal.

c. Penulis

Penelitian ini ditulis oleh Moh. Yusuf, Baharuddin Hamzah

dan Nurdin Rahman.

d. Judul penelitian

Kandungan Merkuri (Hg) Dalam Air Laut, Sedimen, dan

Jaringan Ikan Belanak (Liza melinoptera) di Perairan Teluk Palu.


e. Abstrak

 Kelebihan:

1. Sesuai dengan sistematika penulisan abstrak dan

mencantumkan kata kunci terkait penelitian yang

dilakukan.

2. Jumlah kata yang digunakan untuk abstrak dan kata

kunci memenuhi syarat yaitu tidak boleh melebih

dua ratus kata pada abstrak dan kata kunci tidak

boleh lebih dari lima.

 Kekurangan: Abstrak tidak dibuat dalam dua versi bahasa,

melainkan hanya Bahasa Inggris saja.

f. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian tidak nampak atau tidak

dituliskan secara jelas namun secara tersirat dapat dilihat pada

bagian pendahuluan.

g. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dimuat dalam bagian pendahuluan sesuai

dengan pedoman penulisan pendahuluan dimana pendahuluan

harus memuat tujuan penelitian. Penelitian yang ditelaah ini sendiri

memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan

menentukan konsentrasi merkuri yang terkandung dalam air laut,

sedimen dan jaringan ikan belana di perairan Teluk Palu.


h. Literatur/Tinjauan Pustaka

Jurnal ditulis dari hasil analisis kritis dengan menggunakan

berbagai sumber/literatur terdahulu dan dibandingkan dengan hasil

yang didapatkan oleh peneliti. Literatur yang digunakan sebagai

referensi jurnal merupakan penelitian-penelitian bersifat ilmiah

yang memiliki keterkaitan dengan penelitian dalam jurnal.

i. Hipotesis

Pada jurnal penelitian ini, penulis tidak mencantumkan

hipotesisnya.

j. Populasi dan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut,

sedimen, dan daging ikan belanak (Liza melinoptera) yang berasal

dari muara Sungai Palu (Teluk Palu).

k. Pertimbangan Etik

Penelitian tidak membutuhkan pertimbangan etik karena

bukan merupakan suatu penelitian eksperimental serta tidak

melibatkan manusia sebagai sampel penelitian.

l. Metode Penelitian

 Waktu dan Lokasi Penelitian:

Penelitian dilakukan meliputi pengambilan,

preparasi dan analisis sampel. Pengambilan sampel

dilakukan dimuara Sungai Palu pada tiga titik yang

berbeda. Tempat penelitian adalah di Laboratorium


Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan UNTAD

Palu.

 Alat dan Bahan:

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Mercury Analyzer SP-3D (MA-1S dan MD-1),

jaring, neraca digital (Shimadzu Corporation), alat-alat

gelas, spatula, pH meter (Hanna Instrument), cutter, pipa

PVC, dan botol plastik.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah daging ikan Belanak (Liza melinoptera), sedimen

dan air laut yang berasal dari muara Sungai Palu (Teluk

Palu), larutan standar merkuri 1 ppm, aquades, Ca(OH)2,

Na2SO3, dan Al2O3 (Merck Darsmated Germany).

m. Data dan Analisis Data

 Metode Pengambilan Sampel:

Teknik pengambilan sampel air laut dilakukan

dengan menggunakan botol plastik, selanjutnya botol

plastik dimasukkan ke dalam permukaan air setelah itu

sampel air laut dimasukkan ke dalam wadah tertutup.

Sampel yang diambil di setiap titik diberi kode yaitu A1,

A2 dan A3.

Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan

menggunakan jaring ikan di sekitar muara sungai,


selanjutnya dipisahkan antara daging dan tulangnya,

sedangkan pengabilan sampel sedimen dilakukan dengan

menggunakan pipa PVC, selanjutnya sampel sedimen

dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Sampel

yang diambil di setiap titik diberi kode yaitu S1, S2, dan

S3.

 Prosedur Analisis

Sampel air laut yang akan diuji diambil masing-

masing sebanyak 0,1 mL, untuk sampel ikan belanak

ditiriskan (tanpa matahari), kemudian sampel yang akan

digunakan diblender hingga halus dan homogen.

Selanjutnya ditimbang masing-masing sebanyak 0,0213

gram, 0,0233 gram dan 0,0210 gram. Sampel sedimen yang

akan dianalisis ditimbang masing-masing sebanyak sampel

S1 = 0,0052 gram, S2 = 0,0053 gram, dan S3 = 0,0050

gram.

Penentuan kadar merkuri dalam sampel dilakukan

cara pengukuran larutan standar, pengukuran blanko dan

pengukuran sampel
n. Hasil Penelitian

Gambar 1. Diagram Kadar Merkuri Dalam Air Laut, Ikan dan Sedimen
di Perairan Teluk Palu.

o. Pembahasan Hasil Penelitian

Data pada Gambar 1, menunjukkan bawa kondisi perairan

Teluk Palu telah mengandung logam merkuri, dengan kadar

sebesar 0,030-0,040 ppm. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)

nomor 82 tahun 2001, konsentrasi merkuri dalam air adalah <0,001

ppm. Maka, jika dibandingkan dengan standar baku mutu air

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi perairan Teluk Palu

sudah tercemar. Hal ini disebabkan karena kandungan merkuri

yang diperoleh melebihi standar baku yang ditentukan. Unsur

merkuri pada ekosistem perairan di Teluk Palu mengalami

penurunan konsentrasi yang sangat lambat disebabkan oleh

lemahnya merkuri yang larut dalam air, terlebih lagi akumulasinya

di bagian dasar sungai seringkali dihubungkan dengan karakteristik

hidrologis sungai tersebut.


Data pada Gambar 1, juga menunjukkan bahwa logam

merkuri lebih banyak mengendap dipermukaan dimana diperoleh

konsentrasinya sebesar 2,453-2,800 ppm. Hal tersebut disebabkan

karena pada kondisi netral hingga basa, kation akan terhidrolisis

membentuk hidroksidanya, dimana sebagian besar hidroksida

logam bersifat tidak larut. Sedangkan, konsentrasi merkuri pada

ikan dibandingkan dengan perairan yaitu sebesar 0,143-0,188 ppm.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No.Kep-51/2004 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Air Laut

NAB Hg adalah 0.001 ppm untuk biota laut. Hal ini berarti bahwa

kandungan merkuri yang terdapat pada bagian daging ikan belanak

tidak layak dikonsumsi. Secara umum, ada 4 cara bahan tertentu

(termasuk logam-logam) dapat terakumulasi ke dalam jaringan

tubuh ikan, yaitu melalui aliran air pada insang, proses makan dan

minum, serta kulit. Akumulasi logam pada ikan diawali dengan

proses pengambilan melalui insang dan kemudian terserap ke

dalam seluruh jaringan tubuh dan tersimpan/tersekap di dalam.

p. Referensi atau Daftar Pustaka

Literatur yang digunakan sebagai referensi jurnal

merupakan penelitian-penelitian bersifat ilmiah yang memiliki

keterkaitan dengan penelitian dalam jurnal.


q. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan:

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa perairan Teluk Palu telah tercemar oleh

logam berat merkuri (Hg) dengan kadar yang melebihi

kadar aman yang ditetapkan pemerintah, terkhusunya untuk

kandungan kadar merkuri yang tinggi pada ikan Belanak

(Liza melinoptera) sangat berbahaya bagi kesehatan

sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh

masyarakat sekitar.

 Saran:

1. Perlu juga untuk dilakukan analisis kadar merkuri pada

masyarakat yang mengkonsumsi Belanak (Liza

melinoptera) dalam kurun waktu yang lama.

2. Perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut tentang zat

lain yang mungkin juga tercemar seperti loga timbal

atau cadmium dalam ikan yang membahaykan

masyarakat

3. Perlu juga dilampirkan ciri-ciri ikan yang tercemar zat

berbahaya sehingga masyarakat dalam lebih mudah

mengerti.
Daftar Pustaka

1. Yusuf M, Hamzah B. KANDUNGAN MERKURI (Hg) DALAM AIR LAUT,

SEDIMEN, DAN JARINGAN IKAN BELANAK (Liza melinoptera) DI

PERAIRAN TELUK The Mercury (Hg) Content In Sea Water, Sediment

And Belanak (Liza Melinoptera) Tissue In Palu Bay Water.

2013;2(August).

You might also like