Professional Documents
Culture Documents
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh peradangan pada bronkus
(jalan udara). Peradangan ini mengakibatkan bronkus membengkak dan menyempit, serta
memproduksi lendir berlebih sehingga membuat Anda sulit bernapas.
Gejala asma umumnya ditandai dengan sesak napas, suara mengi (napas berbunyi “ngik-
ngik), dada terasa sesak dan berat, serta batuk-batuk terutama di malam hari. Gejala asma
bisa muncul secara berkala.
Penyebab Asma
Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti menduga bahwa faktor
keturunan dan lingkungan bisa jadi penyebab asma yang utama.
Serangan asma juga dapat terjadi ketika tubuh terpapar hal yang bisa menyebabkan saluran
pernapasan jadi meradang.
Pemicu asma tiap orang berbeda, tidak sama satu dengan yang lain. Pemicu terjadinya
asma bisa berupa:
Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan
bunga.
Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa
dalam produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray).
Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-
blocker.
Sulfit atau pengawet kimia dalam makanan dan minuman yang dimakan.
Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti influenza.
Melakukan aktivitas fisik berat, termasuk olahraga.
1. Tetap tenang
Menurut Ruiz Huidoboro, seorang pakar alergi (imunologi) dari Allergy and Asthma
Healthcare di Missouri, Amerika Serikat, langkah pertolongan pertama pada asma tidak
akan efektif apabila Anda atau orang lain yang terkena panik. Panik malah akan membuat
tubuh makin stres sehingga Anda makin sulit bernapas.
Maka begitu asma menyerang, tetap tenang. Jika Anda atau orang tersebut berada di pusat
keramaian, coba untuk melipir ke tempat yang agak sepi.
2. Duduk
Setelah bisa tenang, langsung duduk serileks mungkin sambil coba mengatur napas
perlahan. Coba tarik napas dalam-dalam dengan 10 ketukan dan hembuskan perlahan
dengan hitungan yang sama. Ulangi berkali-kali sampai napas Anda jadi teratur.
Anda juga bisa melonggarkan pakaian yang terlalu ketat agar bisa bernapas lebih bebas.
Jika Anda atau orang tersebut tahu apa yang memicu serangan asma, sebisa mungkin
langsung hindari pemicunya saat itu juga. Misal apabila serangan asma dipicu oleh asap
rokok, segera pergi dari area tersebut untuk cari udara segar atau minta perokok itu untuk
segera berhenti merokok dan matikan puntungnya.
Apabila asma kambuh setelah olahraga atau melakukan aktivitas fisik tertentu, misalnya
bolak-balik angkat barang berat, tandanya tubuh Anda sudah kewalahan. Maka, segera
hentikan segala aktivitas yang Anda lakukan dan istirahatlah. Duduk atau berbaring santai
untuk mengatur napas.
Jika Anda tinggal bersama atau memiliki hubungan erat dengan orang yang mengidap
asma, penting untuk mengetahui apa pemicu asma mereka. Dengan begitu, Anda bisa
membantu mereka menghindari atau menyingkirkannya agar gejala asma tidak kambuh.
Setelah serangan asma Anda berlalu, rekap ulang apa saja gejala yang timbul dan
seberapa parah serangan tersebut.
Bila orang lain yang terserang asma, penting juga bagi Anda sebagai penolong untuk
mengetahui seberapa parah asma yang mereka alami. Informasi ini nantinya akan berguna
bagi mereka ketika melaporkan serangan asmanya ke dokter.
Farmakologi
Ketika asma Anda atau orang lain kambuh, pemberian obat-obatan yang tepat bisa sangat
efektif untuk mencegahnya semakin parah.
1. Obat
Berikut ini beberapa pilihan obat pertolongan pertama pada asma yang bisa Anda gunakan:
Obat antikolinergik: Obat ini merupakan obat yang berfungsi untuk menghambat reseptor
kolinergik muskarinik dan mengurangi bunyi intrinsik vagal pada saluran udara. Sedangkan
kandungan Ipratropium bromida bermanfaat mengatasi kambuhnya asma dari tingkat yang
sedang sampai berat.
SABA (Short Acting Beta2 Agonis): Albuterol, Levalbuterol, dan Pirbuterol merupakan
salah satu obat bronkodilator yang dapat membuka dan melemaskan saluran pernapasan
(bronkus).
Kortikosteroid Sistemik: Meskipun obat ini bukan merupakan obat pertolongan pertama
pada asma, namun obat kortikosteroid sistemik oral dapat digunakan untuk serangan
akut sedang sampai berat. Kadang obat SABA juga ditambahkan guna mempercepat
pemulihan dan mencegah kembalinya eksaserbasi.
2. Alat bronkodilator
Bronkodilator adalah salah satu alat pertolongan pertama pada serangan asma.
Bronkodilator berfungsi membuka jalur udara yang tersumbat karena kambuhnya
asma. Efek bronkodilator bekerja langsung dalam beberapa menit setelah dihirup dan
bertahan hingga 2-4 jam kemudian.
Bronkodilator biasa digunakan sebelum berolahraga untuk mencegah asma yang dipicu
olahraga. Alat ini juga bisa digunakan sebagai obat cair yang dimasukkan dalam nebulizer
untuk mengatasi serangan asma di rumah.
Alat pertolongan pertama pada asma ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti:
3. Inhaler
Inhaler adalah salah satu alat pertolongan pertama pada asma yang kambuh. Ada dua jenis
inhaler, yaitu reliever inhaler dan controller inhaler yang mengandung kortikosteroid.
Reliever inhaler adalah obat asma yang mengandung albuterol atau salbutamol. Reliever
inhaler juga sering disebut dengan ventolin inhaler. Warna kemasan inhaler ini adalah warna
biru. Inhaler ventolin dapat bekerja cepat kurang dari 15 menit untuk menghentikan
serangan asma. Inhaler jenis ini sangat efektif sebagai obat pereda serangan asma ringan
hingga berat.