You are on page 1of 1

ABSTRAK

Pendahuluan : Atresia ani merupakan suatu kelainan bawaan dimana tidak


terdapatnya saluran menuju anus yang hilang atau tertutup. Pada bayi perempuan,
atresia ani biasanya ditandai dengan rektum, kandung kemih dan vagina berbagi satu
lubang besar yang disebut kloaka. Kondisi ini berkembang di uterus selama 5 hingga
7 minggu kehamilan. Kondisi ini sering terjadi bersamaan dengan defek lain pada
rektum. Insiden 1 dalam 5000 kelahiran hidup. Keadaan ini lebih sering terjadi pada
laki-laki. Diagnosis biasanya dibuat segera setelah lahir.

Tujuan : untuk mengetahui tampilan atresia ani dengan menggunakan berbagai


modalitas radioogi.
Bahan dan Metoda : 10 kasus yang terdiri dari manifestasi khas maupun gejala yang
berhubungan dengan atresia ani yang datang ke rumah sakit Dhiraj dievaluasi dengan
modalitas radiologi yang berbeda seperti radiografi lateral polos, prone cross table
lateral radiograph, erect radiograph and contrast studies.

Hasil : dari 10 pasien yang terdiagnosis dan dievaluasi sebagai imperforata ani
terdapat 3 pasien (33.3%) dengan foto polos (lateral invertogram), 2 pasien (20%)
terdiagnosis dengan posisi prone cross table lateral, 2 pasien (20%) yang
terdiagnosis dengan foto abdomen erect, dan 2 pasien ditemukan adanya fistula recto-
vesical dengan bantuan micturating cystourethrogram.

Kesimpulan : dapat disimpulkan bahwa foto polos (lateral invertogram) merupakan


modalitas penting dalam mendiagnosis imperforata ani. Kemudian diikuti oleh posisi
prone cross table lateral radiograph dan foto abdomen erect. Micturating
cystourethrogram dapat digunakann untuk mendiagnosis kelainan yang berhubungan
seperti fistula recto-vesical.

You might also like