You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pasca persalinan ( masa nifas ) merupakan masa atau keadaan selama enam
Minggu atau 40 hari . Pada masa ini , ibu mengalami perubahan fisik dan alat -alat
Reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil , masa laktasi ( menyusui ) ,
Maupun perubahan psikologis menghadapin keluarga baru . Pada masa nifas Perawatan
payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk merawat Payudara
terutama untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
Menyusui . Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang
Merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini
Mungkin . Di mana tujuan perawatan payudara setelah melahirkan , salah satunya untuk
Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui
Pemijatan.
Pada negara berkembang , khususnya didaerah yang penduduknya berpendidikan
Rendah , pengetahuan rendah dan tingkat ekonomi rendah ,pengetahuan ibu mengenai
Perawatan payudara masih kurang . Umumnya pengetahuan tentang perawatan Payudara
diperoleh dari keluarga ataupun teman . Untuk menghindari kebiasaan yang Salah
diperlukan bantuan dari petugas kesehatan yang dapat memberikan pendidikan
Kesehatan yang benar tentang perawatan payudara ( Saryono dan Pramitasari )
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Perawatan payudara adalah suatu tindakann untuk merawat payudara terutatama
pada masa nifas ( masa menyusui ) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI
.Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya
duKungan terhadap pemberian ASI bagi sang buah hati tercinta . Apa saja yang
dilakukan dalam perawatan payudara ibu nifas akan diuraikan secara lengkap.
Perawatan payudara untuk ibu nifas dapat dimulai sesegera mungkin setelah
melahirkan pada saat dirumah sakit dan selnjutnya dilakukan secara rutin
dirumah , tujuan perawatan payudara ini adalah memperlancarkan pengeluaran air
susu ibu dan menghindari penyulit saat menyusui . Antara lain : puting susu lecet ,asi
tidak lancar berproduksi , pembengkakan payuadara . Sebaiknya setiap ibu menyusui
melakukan secara rutin minimal sekali sehari pada saaat menjelang mandi.
Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanya proses
menyusui yang tidak kontinyu , sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus . Hal ini
dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan . Penggunaan bra ( BH ) yang ketat
serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada
duktus. Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan
dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu , keluhan ibu adalah payudara
bengkak , keras , nyeri . Asi di dalam saluran payudara tidak keluar.
Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh . pada
payuadara bengkak : payudara odem , sakit , puting susu kencang , kulit mengkilat walau
tidak merah, dan Asi tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam .
sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa berat , panas dan keras .

Persyaratan untuk Mendapat Hasil yang Baik


• Dilakukan secara teratur dan sistematis
• Makanan dan minuman ibu yang seimbang dan sesuai dengan kesehatan ibu
• BH (Bra) yang dipakai ibu selalu bersih dan menyokong payudara
• Memperhatikan kebersihan sehari-hari
• Istarahat yang cukup dan pikiran yang tenang
B. TUJUAN
 Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
 Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
 Untuk menonjolkan puting susu
 Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
 Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
 Untuk memperbanyak produksi ASI
 Untuk mengetahui adanya kelainan

C. Manfaat perawatan payudara


• Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
• Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini
• Mempersiapkan mental ibu untuk menyusui

D. Perawatan Payudara Normal


Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2
hari sesudah bayi dilahirkan. Hal itu dilakukan 2 kali sehari.

E .Indikasi

 Bila ASI tidak teratur atau tidak lancar.


 Saluran susu tersumbat karena tekanan bayi sewaktu menyusui atau pemakaian
BH yang terlalu ketat.

F.Persiapan pasien
1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk.
2. Baju ibu dibagian depan dibuka
3. Pasang handuk

G.Persiapan Bidan
a. Memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
c. Mencuci tangan
d. Mengatur posisi sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan
Tanda-tanda menyusui yang benar :
- Bayi cukup tenang.
- Mulut bayi terbuka lebar
- Bayi menempel betul pada ibu
- Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
- Seluruh areola tertutup mulut bayi
- Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
- Putting susu ibu tidak terasa nyeri
- Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

H. Perawatan payudara dengan masalah


•Putting susu datar atau terbenam Bila pada masa menyusui putting susu ibu datar atau
terbenam maka perlu dilakukan tindakan penanganan. Untuk mengetahui apakah putting
datar atau tidak, cubitlah areola disisi putting susu ibu dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Putting susu yang normal akan menonjol, dan bila tidak berarti putting susu datar.
Penanganan yang dapat dilakukan pada keadaan putting susu datar atau terbenam dengan
cara :
a. Memegang putting dengan ibu jari dan telunjuk dimana sebelumnya tangan telah
dicuci, ian gerakkan ibu jari dan telunjuk berlawanan arah, sehingga seperti gerakan
mencubit.
b.Melankukan gerakan Hoffman yaitu dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari
didaerah areola, kemudian dilakukan pengurutan kearah yang berlawanan.
c. Menggunakan pompa putting susu atau spuit 10 cc yang sudah dimodifikasi setiap hari.
• Putting susu lecet Sebanyak 57 % ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita
kelecetan pada putting susu Penyebab putting susu lecet yaitu :
a. Kesalahan dalam tekhnik menyusui, bayi tidak menyusui sampai aerola tertutup oleh
mulut bayi.
b. Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu
c. Akibat dari pemakaian sabun, alcohol, krim / zat iritan lainnya untuk mencuci putting
susu.
d. Bayi dengan tali lidah yang pendek sehingga menyebabkan bayi sulit menghisap sampai
kekalang payudara dan isapan hanya pada putting susu saja.
e. Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui dengan kurang hati-
hati.

Penaganan :
- Susukan bayi pada putting yang lecetnya lebih sedikit lebih sedikit atau putting yang
masih normal terlebih dahulu baru digantikan keputing yang lecet
- Setiap selesai menyusui putting susu diolesi asi dan biarkan mongering dengan
sendirinya
- Jangan gunakan sabun, alcohol atau zat lain untuk membersihkan putting susu
- Apabila luka semakin berat, putting susu diistirahatkan sampai memungkinkan kembali
bayi menyusu pada putting yang sakit
- Selama diistirahatkan ASI dikeluarkan dengan tangan dan sebaiknya tidak dengan pompa
Setelah menyusui lepaskan isapan bayi dengan cara yang benar.
• Payudara bengkak Payudara bengkak terjadi karena penumpukan cairan ringan dibawah
kulit yang disebabkan oleh tidak lancarnya aliran pembuluh darah atau saluran limfe
akibat ASI yang mengumpul di dalam payudara. Payudara bengkak dapat ditangani
dengan cara :
- Bayi terus disusui, sebaiknya lebih sering dan paling sedikit 10-15 menit pada tiap
payudara sehingga mengurangi rasa bengkak
- Setiap kali menyusui payudara harus sampai kosong
- Gunakan bra yang dapat menopang dengan baik.
- Gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa tidak enak
- Kompres panas untuk melancarkan aliran darah
- Berikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
- Asi dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus lebih sering
- Beritahu ibu bahwa dalam 1-2 hari keluhan akan reda.
• Saluran susu tersumbat Saluran susu tersumbat merupakan suatu keadaan dimana
terjadinya sumbatan pada salah satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh beberapa
hal, misalnya tekan jari pada payudara ketika menyusui, pemakaian bra yang terlalu ketat,
dan masalah payudara bengkak yang berlanjut sehingga kumpulan ASI dalam saluran susu
tidak segera dikeluarkan.
Saluran susu tersumbat dapat diatasi dengan :
- Perawatan payudara setelah persalinan secara teratur
- Pemakaian bra yang menompang dan tidak terlalu ketat
- Pengeluaran ASI dengan tangan atau pompa bila setelah menyusui payudara masih terasa
penuh.
• Mastitis dan abses payudara Mastitis ialah suatu peradangan pada payudara. Bagian yang
terkena menjadi merah, bengkak, terasa nyeri dan panas, temperature ibu meningkat dan
kadang disertai mengigil.
Cara mengatasi mastitis antara lain:
- Melakukan kompres hangat pada payudara
- Pemakaian antibiotic sesuai saran dokter
- Pemakain obat untuk menghilangkan rasa sakit
Bila mastitis berlanjut, maka dapat menyebabkan terjadinya abses payudara dimana
keadaan ibu tampak lebih parah, payudara lebih merah mengkilap, benjolan sudah tidak
sekeras mastitis lagi tetapi mengandung cairan (nanah). Apabila hal ini terjadi maka:
- Dirujuk kedokter untuk diinsisi drainase
- Diberi antibiotic dosis tinggi

PERAWATAN PAYUDARA BERMASALAH / ABNORMAL


NO LANGKAH GAMBAR
1. Informed consent.
Key point :
Lakukan informed consent. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan sampai klien
mengerti dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
Key point :
Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan di bawah air mengalir dengan menerapkan
tujuh prinsip mencuci tangan.
3. a. Putting susu datar/ terbenam
Key point :
Memegang putting dengan ibu jari dan telunjuk dimana sebelumnya tangan telah
dicuci, kemudian gerakkan ibu jari dan telunjuk berlawanan arah, sehingga seperti
gerakan mencubit.
b. Melakukan gerakan Hoffman.
Key point :
dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari didaerah areola, kemudian
dilakukan pengurutan kearah yang berlawanan.

4. Mencuci tangan.
Key point :
Biasakan mencuci tangan setelah tindakan dengan menggunakan 7 prinsip mencuci
tangan.

MENYUSUI PADA IBU BEKERJA

Ketika ibu sedang cuti melahirkan, usahakan untuk memberi ASI secara penuh
(ASI EKSKLUSIF) sampai bayi berumur 6 bulan. Sering terjadi bahwa ibu-ibu terlalu
cepat memberikan susu formula, dengan alasan melatih atau mencoba agar pada waktu ibu
mulai bekerja bayi sudah terbiasa. Kebiasaan ini kurang tepat, justru selama cuti susuilah
bayi secara eksklusif. Bila saatnya ibu harus bekerja usahakan produksi ASI tetap
bertahan dan bayi tetap memperoleh ASI dengan cara :
1) Memerah dan menampung ASI
2) Selama ibu berada dirumah, tetap menyusui secara penuh
3) Saat ibu tidak berada dirumah, bayi tetap diberi ASI perah, ASI yang sudah diperah
dan disimpan dalam lemari es atau termos yang isi batu es
4) Usahakan memerah ASI minimal 2x ditempat kerja

LANGKAH-LANGKAH MEMERAH ASI DENGAN TANGAN

1) Mencuci kedua tangan agar bersih


2) Tentukan posisi nyaman apakah duduk atau berdiri

3) Pegang wadah/tempat ASI dekatkan payudara

4) Letakkan ibu jari pada daerah areola mamae atas dan jari lain pada areola
bawah

5) Tekan kedalam kearah dada, jangan mengurut jari pada tulang dada

6) Tekan dan lepaskan, kemudian tekan dan lepaskan kembali

7) Ulangi gerakan ini dengan cara yang sama disekeliling putting (daerah areola
mamae)

CARA MENYIMPAN ASI PERAH

* Perah ASI semampu anda masukan kedalam (gelas, mangkuk yang bersih)

* Tutup dengan tutup yang bersih

* Bila disimpan dalam suhu ruangan (tidak terkena sinar matahari) dapat disimpan 6-8
jam
* Masukan ASI perah tersebut kedalam lemari es atau termos yang diisi batu es
(suhu 4-80C) dan dapat disimpan 1 x 24 jam

* Bila ASI disimpan dalam freezer atau dibekukan bisa disimpan sampai 3 bulan.

CARA MEMBERIKAN ASI PERAH KE BAYI

Ambil ASI perah secukupnya rendam dengan air panas sampai suhunya sama
dengan ASI yang baru keluar dari tubuh yaitu suam-suam kuku. ASI perah diberikan
dengan menggunakan sendok atau dengan botol/dot.

1) Laktosa

merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai
sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa
yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu
penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.

2) Oligosakarida

merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena


terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam
sistem pencernaan bayi.

3) Protein

Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk
struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan
fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.

Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan payudara

1. Anak susah menyusu karena payudara yang kotor

2. Putting susu tenggelam sehingga bayi susah menyusu

3. ASI menjadi lama keluar sehingga berdampak pada bayi


4. Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui pemijitan dan pengurutan

5. Terjadi pembengkakan, peradangan pada payudara dan kulit payudara

DOMENTASI SOAP

A .INDETITAS
Nama istri : Ny.I Nama suami : Tn.s
Umur : 22 tahun umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Perkerjaan : IRT Perkerjaan : Wirasuwasta
Alamat : Tijue /Sigli Alamat : Tijue / Sigli

S : Ny I mengatakan bengkak pada payudara, lecet pada puting susu dan saat
menyusui bayi nya terasa sakit pada payudaranya

O k/u : Baik
Kesadaran : stabil
TFU : 2 jari dibawah pusat
Tanda Vital
TD : 120/80 Mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 X/Menit
S : 37 C0

A Ny.I GI ,PI,A0 umur 22 payudara bengkat dan puting susu lecet terasa sakit saat
menyusui pada payudaranya

P - Menjelaskan pada ibu tentang kondisi payudaranya disebabkan oleh


pemendungan asi
-Mengajurkan untuk menyusui sesering mungkin
- mengajurkan ibu untuk menggunakan BH sebagai penyangga
- memberitahukan ibu untuk mengompres payudara dengan air hangat dan
diperas sebelum menyusui
- mengajarkan ibu cara perawatan payudara/mesase
- mengajarkan ibu cara menyusui yang benar

You might also like