You are on page 1of 75

PEDOMAN

PENGELOLAAN INFORMASI,
DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN

PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

LUGAS, INTEGRITAS, BERKUALITAS


DAFTAR ISI

1
BAB I
PENDAHULUAN
• KATA PENGANTAR..........1
• DEFINISI..........2
• MAKSUD DAN TUJUAN..........6
• RUANG LINGKUP..........7
• LANDASAN HUKUM..........8
• SASARAN PERATURAN..........10
• AKSES INFORMASI DAN
DOKUMENTASI..........11
• KLASIFIKASI INFORMASI..........12

27
BAB III
PENGELOLAAN
KETERBUKAAN
INFORMASI
• PEMOHON INFORMASI PUBLIK.......28
• MEKANISME PERMOHONAN
INFORMASI..........46
• MEKANISME PEMBERIAN
INFORMASI.........48
• MEKANISME PENYAMPAIAN
KEBERATAN.......50
• PENYALAHGUNAAN INFORMASI
PERUSAHAAN..........53
• PELAPORAN..........54
• PEMBARUAN..........55
• FAQ..........56
18
BAB II
PENGELOLAAN
KETERBUKAAN
INFORMASI
• PRINSIP DASAR KETERBUKAAN
INFORMASI..........19
• PENGELOLA KETERBUKAAN
INFORMASI..........20
• TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLA
KETERBUKAAN INFORMASI..........21
• JURU BICARA PENGUNGKAPAN
INFORMASI..........22
• KEWAJIBAN PENGELOLA
KETERBUKAAN INFORMASI..........23
• HAK PENGELOLA KETERBUKAAN
INFORMASI..........25
• PENGUNGKAPAN INFORMASI..........26

57
BAB IV
PENUTUP
• CONTACT PERSON..........58
• SOSIALISASI..........58
• PENUTUP..........58
• LAMPIRAN..........59
BAB I
PENDAHULUAN
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
1. KATA PENGANTAR
Sebagai perusahaan yang profesional, independen, berintegritas
dan berkelanjutan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) senantiasa
melandaskan setiap kegiatannya pada prinsip pengelolaan
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Ketaatan pada prinsip-prinsip GCG ini diaplikasikan pada seluruh
aktivitas perusahaan salah satunya dengan disusunnya sebuah
Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi sebagai bukti

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


upaya transparansi perusahaan.
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu,
hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan
keterbukaan informasi publik. Hak atas Informasi ini menjadi sangat
penting, karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk
diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat
dipertanggungjawabkan.
Sebagai dasar hukum yang mendorong keterbukaan informasi di
Indonesia, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik pada 30 April 2010, PT Pelabuhan

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Indonesia II (Persero) sebagai Badan Publik mempunyai kewajiban
dalam menyediakan dan melayani permohonan informasi publik
secara lugas, integritas dan berkualitas.
Untuk melaksanakan pelayanan informasi maka dibentuklah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang
bertanggung jawab memberikan pelayanan informasi yang meliputi
proses penyimpanan, pendokumentasian, dan penyediaan pelayanan
serta pengumuman informasi publik. Pelayanan informasi PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) juga dilakukan di 12 (dua belas)
cabang pelabuhan yang tersebar diseluruh Indonesia.
Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di harapkan
dapat menjadi panduan yang akan membantu Pejabat Pengelola
PENUTUP

Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan seluruh insan IPC dalam


menjalankan amanat Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Pedoman ini berisi klasifikasi informasi, prosedur permohonan, tata
cara memperoleh informasi, hak dan kewajiban pengelola
keterbukaan informasi serta hak dan kewajiban pemohon.
1
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

2. DEFINISI

A-E
Ÿ Atasan PPID adalah Executive Vice President Sekretaris
Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau pejabat
yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan
dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang
bersangkutan.

• Daftar Informasi Publik adalah catatan yang berisi keterangan


secara sistematis tentang seluruh Informasi Publik yang
berada di bawah penguasaan Badan Publik tidak termasuk
informasi yang dikecualikan.

• Data adalah fakta yang berupa angka, karakter, simbol,


g a m b a r, t u l i s a n , d a n f a k t a l a i n n y a y a n g d a p a t
mempresentasikan keadaan sebenarnya, valid, update,
terakreditasi dan terverifikasi serta dapat dipakai sebagai
masukan suatu sistem dan dapat diolah menjadi suatu
informasi.

• Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris PT Pelabuhan


Indonesia II (Persero) atau organ Persero yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Persero.

• Direksi adalah Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau


organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan BUMN
untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta mewakili BUMN
baik di dalam maupun di luar pengadilan.

• Dokumentasi adalah pengumpulan, pengolahan, penyusunan,


dan pencatatan dokumen, dan data secara teratur dan dengan
mudah untuk diakses pada waktu tertentu.

Ÿ Eksternal adalah semua pihak diluar perusahaan diantaranya


Pemegang Saham, Stakeholder, Regulator, Investor, Mitra Kerja,
Pelanggan dan Publik.

Ÿ Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-


tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data,
fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan
dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
2
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
I-K
Ÿ Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,
dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu badan publik
yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan
negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan
Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang No 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


informasi lain yang berkaitan dengan informasi publik.

Ÿ Informasi Unit adalah terkait dengan cabang pelabuhan dan


anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Ÿ Internal adalah semua pihak didalam perusahaan diantaranya


Jajaran, Dewan Komisaris dan Pemegang saham PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero).

Ÿ Jajaran PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah Direksi,


Pejabat dan Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Ÿ Juru Bicara adalah pihak-pihak yang memiliki kewenangan


dalam mengungkapkan informasi perusahaan.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Ÿ Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Perusahaan.

Ÿ Kantor Cabang Pelabuhan adalah Kantor Cabang Pelabuhan


yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
diantaranya Tanjung Priok, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon,
Lampung, Padang, Palembang, Pontianak, Tanjung Pandan,
Bengkulu, Jambi dan Pangkal Balam.

Ÿ Kantor Anak Perusahaan adalah Kantor Anak Perusahaan yang


dibawah naungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
diantaranya PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Jakarta
Internasional Container Terminal (JICT), PT Multi Teriminal
Indonesia (MTI), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), PT
Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS), KSO Terminal Petikemas
Koja, PT Rumah Sakit Pelabuhan (RSP), PT Electronic Data
PENUTUP

Interchange Indonesia (EDII), PT Pengerukan Indonesia


(Rukindo), PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), PT
Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), PT Jasa Peralatan Pelabuhan
Indonesia (JPPI), PT Jasa Armada Indonesia (JAI), PT Terminal
Petikemas Indonesia (TPI), PT Pendidikan Maritim Logistik
Indonesia (PMLI) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).
3
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

K-P
Ÿ Kebijakan adalah Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan
Dokumen Perusahaan.

Ÿ Perusahaan adalah PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)


sebagai Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan
informasi publik.

Ÿ Pekerja adalah seluruh pekerja yang bekerja pada PT


Pelabuhan Indonesia II (Persero) termasuk pekerja kantor
pusat, pekerja cabang pelabuhan dan pekerja yang ditugaskan
di anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau
menduduki jabatan Perusahaan yang ditunjukkan dengan kelas
jabatan tertentu yang diangkat dan ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi.

Ÿ Pemegang Saham adalah Negara/Perorangan/Badan Hukum


yang memiliki saham PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan
tercatat dalam Anggaran Dasar PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).

Ÿ Pejabat adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk


menduduki posisi atau jabatan tertentu pada PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) berdasarkan Keputusan Direksi.

Ÿ Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang


selanjutnya disebut PPID adalah Senior Deputi Vice President
Komunikasi Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
atau pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi
di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada
atasan PPID sebagaimana dimaksud pada Peraturan ini.

• Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau


badan hukum Indonesia yang mengajukan permohonan
Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

• Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan


Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.
4
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
P-O
• Pengklasifikasian Informasi adalah proses pemilihan informasi
sesuai dengan kepentingan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).

• Pengungkapan Informasi adalah proses penyampaian


informasi baik kepada pihak internal maupun publik dengan

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


menggunakan media yang disediakan PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero).

• Sistem Informasi adalah sistem pengelolaan informasi yang


dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau
sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan/atau
aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengelola
data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan.

Ÿ Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kewenangan


dalam menggunakan informasi sebagaimana diatur dalam
peraturan.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Ÿ Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan
hukum, atau badan publik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, yang meliputi :
a. Pemegang Saham;
b. Stakeholder;
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Pekerja;
d. Orang-perorangan yang karena kedudukan atau profesinya
atau karena hubungan usahanya dengan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) memungkinkan orang tersebut
mendapatkan informasi yang bersifat sangat rahasia,
rahasia dan terbatas.
PENUTUP

5
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

3. MAKSUD & TUJUAN


Maksud dari penyusunan Pedoman
Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data
dan Dokumen Perusahaan adalah :

a. Keseragaman sistem dan


mekanisme dalam pengelolaan dan
pelayanan Informasi Publik yang
cepat dan tepat waktu, biaya ringan
dan cara sederhana.

b. Sebagai pedoman kebijakan


pengelolaan informasi, data dan
dokumen Perusahaan di lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

c. Sebagai bentuk kepatuhan


Perusahaan kepada Undang-undang
dan peraturan yang berlaku atas
kesiapan Pengungkapan Informasi
Publik yang diajukan oleh Pemohon
dan Pengguna Informasi Publik.

Tujuan dari penyusunan Pedoman Kebijakan Pengelolaan Informasi,


Data dan Dokumen Perusahaan adalah :

a. Melakukan pengelolaan informasi Perusahaan yang transparan,


efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggung jawabkan
sesuai dengan prinsip good corporate governance.

b. Meningkatkan pengelolaan informasi publik melalui klasifikasi


informasi, data dan dokumentasi sesuai kepentingan Perusahaan
dengan mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang
berlaku.

c. Menjamin keamanan atas informasi, data dan dokumentasi


Perusahaan dengan pengelolaan informasi publik yang baik.

d. Menjamin pengungkapan informasi, data dan dokumen


Perusahaan secara tepat dan akurat.
6
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
4. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari penyusunan Pedoman Kebijakan
Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan
melingkupi :

a. Peraturan tentang Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan


Dokumentasi Perusahaan ini melingkupi informasi, data dan
dokumentasi yang diserahkan kepada regulator, institusi
pemerintah, investor, media massa, dan Pemohon Informasi

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


Publik baik bentuk laporan rutin, bahan presentasi, dan/atau
bentuk lainnya

b. Peraturan tentang Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan


Dokumentasi Perusahaan ini melingkupi informasi, data dan
dokumentasi yang disampaikan dengan berbagai metode
komunikasi.
1. Disampaikan secara lisan pada sebuah rapat, konferensi,
presentasi, kunjungan kerja dan wawancara media.
2. D i s a m p a i k a n s e c a r a t e r t u l i s d e n g a n m e d i a
elektronik/digital melalui website, intranet, email, telepon,
sms, dll.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


3. Disampaikan dengan cara lainnya.

PENUTUP

7
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

5. LANDASAN HUKUM
Pedoman Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen
Perusahaan disusun berdasarkan landasan hukum yang berlaku
diantaranya :

a. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha


Milik Negara;
b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 1991 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (PERUM)
Pelabuhan II menjadi Perusahaan
Perseroan (PERSERO);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2009 tentang Kepelabuhanan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
h. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1
Tahun 2010 tentang Standar Layanan
Informasi Publik;
I. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Nomor PER-
01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara, sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-
09/MBU/2012;
j. Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor
HK.568/30/8/1/PI.II-16 tanggal 30 Agustus 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) ;
8
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
k. Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor
HK.568/9/1/1/PI.II-17 tanggal 9 Januari 2017 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas dan E-Office PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) ;
l. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pelabuhan Indonesia II Nomor: SK-82/MBU/04/2016 tanggal
22 April 2016 tentang Pengangkatan Direktur Utama

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II;

m. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik


Negara Selaku Rapat Umum
Pe m e g a n g S a h a m Pe r u s a h a a n
Perseroan (Persero) PT Pelabuhan
Indonesia II Nomor: SK-
101/MBU/05/2016 tanggal 16 Mei
2016 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-Anggota
D i re k s i P e r u s a h a a n P e r s e ro a n
(Persero) PT Pelabuhan Indonesia II;

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


n. Anggaran Dasar PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) sebagaimana
tertuang dalam Akta Pendirian
Nomor 3 tanggal 1 Desember 1992,
sebagaimana diubah dengan Akta
Nomor 4 tanggal 5 Mei 1998 yang
keduanya dibuat oleh Imas Fatimah,
SH., Notaris di Jakarta dan diubah
lagi dengan Akta Nomor 2 tanggal 15
Agustus 2008 dan Akta Nomor 3
tanggal 30 Juli 2009 yang keduanya dibuat di hadapan Agus
Sudiono Kuntjoro, SH., Notaris di Bekasi, kemudian diubah lagi
PENUTUP

dengan Akta Nomor 12 tanggal 21 September 2012, yang


dibuat di hadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa,
SH., M.Kn., Notaris di Jakarta dan terakhir diubah dengan Akta
Nomor 03 tanggal 2 Agustus 2013, yang dibuat di hadapan
Nanda Fauz Iwan, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta.

9
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

6. SASARAN PERATURAN
Pedoman Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen
Perusahaan disusun dengan sasaran sebagai berikut :

a. Peraturan tentang Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan


Dokumentasi Perusahaan ini berlaku bagi seluruh Jajaran PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero).

b. Peraturan tentang Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan


Dokumentasi Perusahaan ini berlaku bagi Internal perusahaan
yang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
berhubungan, berkomunikasi dan bekerjasama dengan
Pemegang Saham, Stakeholder, Regulator dan Publik.

c. Peraturan tentang Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan


Dokumentasi Perusahaan ini berlaku di lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) baik di Kantor Pusat, Cabang Pelabuhan.

10
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
7. AKSES INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI
Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan yang disampaikan
pada penerapan keterbukaan informasi publik memiliki sifat
sebagai berikut :

a. Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh


setiap Pengguna Informasi Publik.

b. Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan,
dan cara sederhana.

c. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat, terbatas dan


rahasia sesuai dengan Undang-undang, kepatutan, dan
kepentingan umum.

d. Informasi Publik yang dikecualikan didasarkan pada


pengujian konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi
diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan
dengan seksama bahwa menutup Informasi Publik dapat
melindungi kepentingan Perusahaan atau risiko yang lebih

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


besar lainnya.

PENUTUP

11
PEDOMAN
PEDOMAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN INFORMASI,
INFORMASI, DATA
DATA DAN
DAN DOKUMENTASI
DOKUMENTASI PERUSAHAAN
PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

8. KLASIFIKASI INFORMASI

INFORMASI INFORMASI
RAHASIA TERBATAS

Informasi perusahaan yang Informasi perusahaan


berlaku di internal
yang dapat diakses
perusahaan yang bersifat
rahasia. Informasi ini hanya oleh internal
dapat diungkap pada perusahaan dan hanya
kondisi tertentu dengan dipergunakan untuk
ditunjang alasan yang sah kepentingan internal
sebagaimana perusahaan.
dipersyaratkan dalam pengungkapan
peraturan perundang-
informasi terbatas yang
undangan yang berlaku.
Penggunaan yang tidak tidak sesuai dapat
tepat pada jenis informasi mengakibatkan
ini dapat mengakibatkan terganggunya
terganggunya fungsi pelaksanaan fungsi dan
penyelenggaraan tugas perusahaan,
perusahaan, sumber daya seperti kerugian
perusahaan dan negara,
finansial yang
ketertiban umum, termasuk
terhadap ekonomi negara, signifikan.
hilangnya kepercayaan,
serta merusak kemitraan
dan reputasi.

KLASIFIKASI
10
12
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
INFORMASI YANG INFORMASI
DIKECUALIKAN BIASA

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


Informasi yang tidak Informasi yang apabila
boleh disampaikan dan fisiknya dibuka untuk
tidak dapat umum tidak membawa
dipublikasikan kepada dampak apapun
publik. Informasi yang terhadap keamanan
dikecualikan adalah perusahaan dan negara.
apabila informasi Pada informasi biasa,

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


tersebut telah melalui Direksi memiliki
pengujian konsekuensi kewenangan untuk
yang disampaikan melakukan pengaturan
secara tertulis dan terhadap mekanisme
disertakan dalam surat akses pihak yang
pemberitahuan tertulis berkepentingan pada
atas permohonan Informasi Biasa
Informasi Publik. tersebut.
PENUTUP

INFORMASI
13
11
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan yang di sampaikan


pada penerapan keterbukaan informasi publik, dibedakan dalam
beberapa klasifikasi sebagai berikut :

a. Informasi Perusahaan berdasarkan tingkat kerahasiaan


diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kategori yaitu :
1) Informasi Rahasia adalah informasi perusahaan yang
berlaku di internal perusahaan yang bersifat rahasia.
Informasi ini hanya dapat diungkap pada kondisi tertentu
dengan ditunjang alasan yang sah sebagaimana
dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Penggunaan yang tidak tepat pada jenis
informasi ini dapat mengakibatkan terganggunya fungsi
penyelenggaraan perusahaan, sumber daya perusahaan
dan negara, ketertiban umum, termasuk terhadap ekonomi
negara, hilangnya kepercayaan, serta merusak kemitraan
dan reputasi.

Informasi Rahasia tidak dapat di ungkapkan kepada pihak


manapun, kecuali kepada Pemegang Saham, Dewan
Komisaris, Direksi dan digunakan dalam rangka
kepentingan penyelidikan dan/atau penyidikan dan/atau
pemeriksaan di pengadilan/arbitrase/mediasi.

2) Informasi Terbatas adalah informasi perusahaan yang dapat


diakses oleh internal perusahaan dan hanya dipergunakan
untuk kepentingan internal perusahaan. pengungkapan
informasi terbatas yang tidak sesuai dapat mengakibatkan
terganggunya pelaksanaan fungsi dan tugas perusahaan,
seperti kerugian finansial yang signifikan.

Informasi Terbatas terdiri dari :


a) Informasi dari internal yang khusus hanya digunakan
untuk kepentingan internal
b) Informasi dari eksternal yang khusus hanya digunakan
untuk kepentingan internal.

14
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
c). Informasi Biasa adalah informasi yang apabila fisiknya
dibuka untuk umum tidak membawa dampak apapun
terhadap keamanan perusahaan dan negara. Pada
informasi biasa, Direksi memiliki kewenangan untuk
melakukan pengaturan terhadap mekanisme akses pihak
yang berkepentingan pada Informasi Biasa tersebut.

Informasi Biasa terdiri dari :


(1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


secara berkala
(2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta
(3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat
(4) Informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon
Informasi Publik
d) Informasi Yang Dikecualikan adalah informasi yang tidak
boleh disampaikan dan tidak dapat dipublikasikan kepada
publik. Informasi yang dikecualikan adalah apabila
informasi tersebut telah melalui pengujian konsekuensi
yang disampaikan secara tertulis dan disertakan dalam
surat pemberitahuan tertulis atas permohonan Informasi
Publik.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Informasi yang dikecualikan terdiri dari :
(1) I n f o r m a s i ya n g d a p a t m e n g h a m b a t p ro s e s
penegakan hukum
(2) Informasi yang dapat mengganggu kepentingan
perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan
perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat
(3) Informasi yang dapat membahayakan pertahanan dan
keamanan negara
(4) Informasi yang dapat mengungkapkan kekayaan alam
Indonesia
(5) Informasi yang dapat merugikan ketahanan ekonomi
nasional
(6) Informasi yang dapat merugikan kepentingan
perusahaan atas hubungan luar negeri
PENUTUP

(7) Informasi yang dapat mengungkapkan isi akta otentik


perusahaan

15
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

(8) Informasi yang dapat mengungkap rahasia pribadi


Jajaran PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
perusahaan;
(9) Memorandum atau surat-surat antara Perusahaan
dengan pihak eksternal, yang menurut sifatnya
dirahasiakan kecuali ada putusan Komisi Informasi
atau pengadilan;
(10) Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan
Undang-Undang.

Tidak termasuk informasi yang dikecualikan apabila pihak


yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis
dan/atau pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang
dalam jabatan-jabatan publik.

b. Apabila sebuah Informasi Perusahaan memiliki 2 (dua)


kategori klasifikasi, maka informasi tersebut dikategorikan
dalam klasifikasi yang paling tinggi.
c. Prosedur penentuan tingkat klasifikasi keamanan dan hak
akses terhadap informasi perusahaan akan diatur kemudian
dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri.
d. Informasi yang berdasarkan isi, sifat, dan kondisinya belum
dapat diklasifikasikan dalam kategori mana pun sesuai dengan
ketentuan ini, maka kemudian akan ditetapkan klasifikasinya
oleh Direksi.

16
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI
PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

17
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

BAB II
PENGELOLAAN
KETERBUKAAN
INFORMASI

18
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
A. PRINSIP DASAR KETERBUKAAN INFORMASI
1. Perusahaan mengungkapkan informasi secara lengkap, akurat
dan tepat waktu kepada Pemohon Informasi Publik.
2. Perusahaan wajib memenuhi informasi publik melalui :
3. Pengumuman informasi publik
4. Penyediaan informasi publik berdasarkan permohonan
5. Perusahaan wajib mengungkapkan informasi publik secara
berkala dan dengan cara yang mudah diakses dalam bentuk

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


yang memudahkan bagi pemohon dengan kemampuan
berbeda untuk memperoleh informasi.
6. Pengungkapan Informasi dilakukan dengan memperhatikan
klasifikasi informasi, kepentingan perusahaan, dan kebutuhan
pihak yang berkepentingan sesuai dengan aturan Undang-
Undang yang berlaku.
7. Penyampaian informasi publik dengan mempergunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami serta dapat
mempertimbangkan penggunaan bahasa yang digunakan
penduduk setempat.
8. Perusahaan melarang penggunaan informasi oleh Jajaran PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk kepentingan pribadi,

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


keuntungan diri sendiri, kelompok atau orang lain secara tidak
sah dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
9. Pengungkapan Informasi Rahasia kepada Pemohon Informasi
Publik dilakukan atas persetujuan Direktur Utama atas nama
Direksi.
10. Pengungkapan Informasi Terbatas kepada Pemohon Informasi
Publik dilakukan atas persetujuan pejabat setingkat dibawah
Direksi atau pejabat lain yang ditunjuk.
11. Pengungkapan Informasi Biasa kepada Pemohon Informasi
Publik dilakukan atas persetujuan setiap jajaran perusahaan.
12. Informasi yang belum terklasifikasi, tidak dapat diungkap
kepada pemohon informasi publik sebelum informasinya
ditetapkan klasifikasinya oleh Direksi.
PENUTUP

13. Informasi perusahaan yang terkait hubungan masyarakat/


publikasi, hubungan investor, serta bagian lain hanya dapat
dikeluarkan dibawah koordinasi Executive Vice President
Sekretaris Perusahaan.

19
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

B. PENGELOLA KETERBUKAAN INFORMASI


1. Fungsi Pengelola keterbukaan informasi publik di lingkungan
Perusahaan dilakukan oleh Senior Deputy Vice President
Komunikasi Perusahaan (SDVP Komunikasi Perusahaan).
2. SDVP Komunikasi Perusahaan adalah pejabat yang
membidangi tugas dan fungsi pelayanan informasi dan
dokumentasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, kemudian
disebut juga Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Kantor Pusat (PPID Kantor Pusat).
3. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kantor Pusat
(PPID Pusat) di lingkungan Perusahaan ditetapkan oleh Direksi
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
4. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kantor Pusat
(PPID Pusat) memberikan laporan dan bertanggungjawab
kepada Executive Vice President Sekretaris Perusahaan.
5. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dibantu oleh
Officer Komunikasi Perusahaan.
6. Pengelolaan keterbukaan informasi publik di Kantor Cabang
Pelabuhan ditetapkan Pejabat Hubungan Masyarakat/Pejabat
Pelayanan Pelanggan/Pejabat setara sebagai Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kantor Cabang
Pelabuhan (PPID Cabang).
7. Pengelolaan keterbukaan informasi publik di Kantor Anak
Perusahaan ditetapkan Pejabat Hubungan Masyarakat/
Pejabat Pelayanan Pelanggan/Pejabat setara sebagai Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kantor Anak
Perusahaan (PPID Anak Perusahaan)
8. PPID Cabang memberikan laporan dan bertanggungjawab
kepada General Manager Kantor Cabang Pelabuhan.
9. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Anak
Perusahaan (PPID Anak Perusahaan) memberikan laporan dan
bertanggungjawab kepada Direksi Kantor Anak Perusahaan.

20
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
C. TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLA
KETERBUKAAN INFORMASI
1. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan pengumpulan materi
Informasi dan Dokumentasi Publik kepada seluruh
Direktorat/EVP/VP/Unit Kerja/Komponen/Satuan Kerja/Pejabat
Perusahaan/Kantor Cabang Pelabuhan dan Kantor Anak
Perusahaan di lingkungan perusahaan sesuai dengan cakupan
kerjanya.
2. Mengkoordinasikan pengumpulan seluruh Informasi Publik secara
fisik dari setiap unit/satuan kerja yang meliputi :

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
b. Informasi yang wajib tersedia setiap saat
c. Informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik
3. Mengkoordinasikan pendataan Informasi Publik yang dikuasai oleh
setiap unit/satuan kerja di Badan Publik dalam rangka pembuatan
dan pemutakhiran Daftar Informasi Publik setelah dimutakhirkan
oleh pimpinan masing-masing unit/satuan kerja sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
4. Menyimpan dan mendokumentasikan materi Informasi dan
Dokumentasi Publik.
5. Penyimpanan Informasi Publik dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


6. Mengambil tindakan dan keputusan dengan cepat dan cermat
terhadap perkembangan kondisi Perusahaan yang berkaitan
dengan kemungkinan adanya Informasi yang harus disajikan kepada
pihak Eksternal.
7. Melakukan review atas informasi perusahaan dan memberikan
rekomendasi kepada Direksi terkait informasi yang harus dikoreksi
dan/atau diperbaharui.
8. Bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
terkait Pengungkapan Informasi Publik, Pengklasifikasian Informasi
Publik dan/atau hal lain yang terkait dengan Keterbukaan Informasi
Publik.
9. Melakukan uji konsekuensi atas informasi yang dikecualikan.
10. Melakukan pemutakhiran atas informasi yang dikecualikan.
11. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengelola Pengungkapan Informasi
PENUTUP

dan Dokumentasi mendapatkan dukungan untuk memperoleh


akses atas seluruh informasi dan dokumentasi perusahaan seperti
laporan, data, peraturan, fasilitas, pendapatan, personalia
perusahaan, dll.
12. Melakukan review, perbaikan dan penyempurnaan atas Kebijakan ini
secara berkala.
21
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

D. JURU BICARA PENGUNGKAPAN INFORMASI


1. Juru Bicara utama Perusahaan dalam berkomunikasi dengan
Investor dan Calon Investor adalah Direktur Utama, Direktur
Keuangan, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan dan
Vice President Hubungan Antar Lembaga.
2. Juru Bicara utama Perusahaan dalam berkomunikasi dengan
media massa dan masyarakat adalah Jajaran Direksi dan Sekretaris
Perusahaan sesuai dengan tingkat kewenangannya.
3. Juru Bicara utama Perusahaan dalam berkomunikasi dengan tamu
negara, mitra pelabuhan, regulator, pelanggan adalah Direksi,
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan, Vice President
Hubungan Antar Lembaga dan Vice President terkait sesuai
dengan materi pembahasan.
4. Juru Bicara Kantor Cabang Pelabuhan dalam berkomunikasi
dengan media massa dan masyarakat, tamu negara, mitra
pelabuhan, regulator dan pelanggan adalah General Manager
Cabang Pelabuhan atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
tingkat kewenangannya.
5. Juru Bicara Kantor Anak Perusahaan dalam berkomunikasi dengan
media massa dan masyarakat, tamu negara, mitra pelabuhan,
regulator dan pelanggan adalah Direktur Utama Anak Perusahaan
atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan tingkat kewenangannya.
6. Jajaran Perusahaan yang bukan Juru Bicara tidak diperbolehkan
melakukan Pengungkapan Informasi, memulai komunikasi berisi
Informasi Perusahaan dan memberi tanggapan atas permintaan
pihak Eksternal.
7. Setiap Juru Bicara Perusahaan dimungkinkan, dari waktu ke waktu,
menunjuk pejabat lain, atas persetujuan Direktur Utama untuk
berbicara atas nama Perusahaan dalam memberikan respon atas
permintaan spesifik terkait dengan kompetensi Pejabat tersebut.
8. Juru Bicara Perusahaan tidak diperkenankan membicarakan
informasi Rahasia dan Informasi Terbatas yang belum
diungkapkan kepada Publik.
9. Juru Bicara Perusahaan harus memastikan kebenaran informasi
yang diberikan.
10. Jajaran Perusahaan yang bukan Juru Bicara Perusahaan tidak
diperbolehkan memberikan tanggapan atas permintaan dari, atau
memulai komunikasi dengan investor, media massa maupun pihak
eksternal lainnya.

22
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
11. J a j a ra n Pe r u s a h a a n ya n g b u ka n J u r u B i c a ra h a r u s
mereferensikan permintaan informasi dan pertanyaan-
pertanyaan dari Stakeholder maupun pihak Eksternal kepada
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan.
12. Jajaran Perusahaan selain Juru Bicara Perusahaan dapat
dilibatkan untuk melakukan pengungkapan informasi, selain
Informasi Rahasia, Informasi Terbatas, Informasi yang
dikecualikan dan Informasi Biasa yang belum diungkapkan ke
publik pada kegiatan tertentu misalnya pameran, peresmian,

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


bazar perekrutan, forum pemerintah, dll. Namun demikian,
Jajaran Perusahaan yang ditunjuk harus diberikan pengarahan
atau pelatihan yang memadai oleh Juru Bicara yang akan
bertanggung jawab.

E. KEWAJIBAN PENGELOLA KETERBUKAAN INFORMASI


Kewajiban Pengelola Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan :
1. Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi
Publik kepada Pemohon Informasi Publik yang berada dibawah
kewenangannya, selain informasi yang dikecualikan sesuai
dengan ketentuan.
2. Menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


menyesatkan.
3. Mengkoordinasikan pengumuman Informasi Publik melalui
media yang secara efektif dapat menjangkau seluruh
pemangku kepentingan.
4. Mengkoordinasikan penyampaian Informasi Publik dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami serta
mempertimbangkan penggunaan bahasa yang digunakan oleh
penduduk setempat.
5. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
dokumentasi secara baik dan efisien sehingga dapat diakses
dengan mudah.
6. Menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional
layanan Informasi Publik sesuai Peraturan yang berlaku.
PENUTUP

7. Menetapkan dan memutakhirkan secara berkala Daftar


Informasi Publik atas seluruh Informasi Publik yang dikelola.
8. Menyediakan sarana dan prasarana layanan Informasi Publik,
termasuk papan pengumuman dan meja informasi serta situs
resmi.
23
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

9. Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh


Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan.
10. Mengkoordinasikan dan memastikan agar pegajuan keberatan
atas penyediaan dan pelayanan Informasi Publik diproses
berdasarkan prosedur penyelesaian keberatan.
11. Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan
Informasi Publik sesuai dengan ketentuan serta menyampaikan
salinan laporan kepada Komisi Informasi.
12. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
layanan Informasi Publik sesuai lingkup kewenangannya.
13. Menghitamkan atau mengaburkan Informasi Publik yang
dikecualikan beserta alasannya.
14. Menyertakan alasan tertulis pengecualian Informasi Publik
secara jelas dan tegas.
15. Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan
Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
16. Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang
diambil untuk memenuhi hak Pemohon Informasi Publik antara
lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya
dan/atau pertahanan dan keamanan perusahaan dan/atau
negara.
17. Memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non
elektronik dalam penyediaan Informasi Publik.
18. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada
Direksi terhadap klasifikasi informasi perusahaan dan sejauh
mana informasi tersebut dapat/perlu diungkapkan kepada
Publik.
19. Melakukan review dan perbaikan atas Pedoman Pengendalian
Informasi dan Dokumentasi secara berkala dengan persetujuan
Direksi.
20. Meminta dukungan Direksi untuk memperoleh akses atas
seluruh informasi perusahaan berupa laporan, kajian, panduan,
pedoman, data mengenai kinerja, aset, fasilitas dan personalia
atau hal lain yang serupa.
21. PPID Cabang wajib menetapkan dan memutakhirkan secara
berkala informasi yang dikelola kepada PPID Pusat.
22. PPID Cabang bertugas membantu PPID Pusat melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 lampiran
Surat Keputusan Direksi ini.
23. PPID Pusat atau PPID Cabang dapat bekerja sama dengan
PPID Anak Perusahaan.

24
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
F. HAK PENGELOLA KETERBUKAAN INFORMASI
Hak Pengelola Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan :
1. Menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
2. Menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Menolak memberikan Informasi Publik apabila permohonan
tidak disampaikan dengan jelas.
4. Meminta dan memperoleh informasi dan dokumentasi,

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh
Direktorat/EVP/VP/Unit Kerja/Komponen/Satuan/Kerja/
Pejabat Perusahaan/Kantor Cabang Pelabuhan dan Kantor
Anak Perusahaan di lingkungan perusahaan sesuai dengan
cakupan kerjanya.
5. PPID Pusat mengkoordinasikan pengungkapan informasi
dengan PPID Cabang dan dapat bekerjasama dengan PPID
Anak Perusahaan.
6. PPID Pusat menugaskan PPID Cabang untuk membuat,
mengumpulkan serta memelihara pemutakhiran informasi dan
dokumentasi untuk kebutuhan perusahaan, dan dapat

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


bekerjasama dengan PPID Anak Perusahaan.
7. Setiap Direktorat/EVP/VP/Unit Kerja/Komponen/Satuan
Kerja/Pejabat Perusahaan/PPID Cabang wajib memberikan
pembaharuan/pemutakhiran informasi dan dokumentasi yang
berkaitan dengan keterbukaan informasi publik kepada Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
8. Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik
sebagaimana dimaksud adalah :
a. Informasi yang dapat membahayakan negara
b. Informasi yang dapat membahayakan perusahaan
c. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan
usaha dari persaingan usaha tidak sehat
d. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi
PENUTUP

e. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan


f. Informasi mengenai kegiatan yang dananya bukan dari APBN
g. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau
didokumentasikan.

25
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

G. PENGUNGKAPAN INFORMASI
1. Informasi Rahasia hanya dapat diungkapkan pada kondisi
tertentu dengan ditunjang alasan yang sah sebagaimana
dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Informasi Terbatas dapat diungkapkan dengan alasan dan
relevansi yang kuat dari pihak Pemohon Informasi Publik yang
ditetapkan oleh Executive Vice President Sekretaris
P e r u s a h a a n a t a s p e r s e t u j u a n D i re k s i a t a u a p a b i l a
pengungkapan informasi terbatas diminta demi hukum atau
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
3. Direksi atau Pejabat satu level di bawahnya dapat menolak
permohonan permintaan akses terhadap informasi terbatas,
apabila terdapat pertimbangan bahwa pengungkapan
informasi terbatas tersebut dapat merugikan kepentingan
Perusahaan dan Pemegang Saham, melanggar perjanjian
dengan pihak lain dan dugaan akan adanya penyalahgunaan
informasi yang merugikan pihak lain.

26
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

BAB III :
PENYAMPAIAN
INFORMASI PUBLIK

27
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

A. PEMOHON INFORMASI PUBLIK


Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan
ketentuan undang-undang. Pemohon Informasi Publik
diantaranya :

Internal
Perseorangan
Perusahaan

Lembaga
Kelompok
Swadaya
Masyarakat Masyarakat

Organisasi
Partai Politik
Masyarakat

Badan Hukum &


Institusi Badan Publik
Lainnya

28
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
1. PERSYARATAN PEMOHON INFORMASI
Pemohon Informasi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Mencantumkan identitas yang jelas dan lengkap
b. Memberikan fotocopy tanda bukti diri (KTP/KK/SIM/Kartu
Pelajar/Kartu Mahasiswa)
c. Mencantumkan alamat dan nomor telepon yang jelas
d. Menyampaikan secara jelas jenis informasi yang dibutuhkan

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


e. Mencantumkan maksud dan tujuan permohonan informasi
f. Melampirkan surat perintah tugas (bila pemohon
mengatasnamakan institusi/badan hukum

Permohonan Informasi Publik dilakukan secara tertulis dengan


cara :
a. Mengisi formulir permohonan
b. Membayar biaya salinan dan/atau pengiriman informasi
apabila dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan kebijakan Perusahaan.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Permohonan Informasi Publik dapat dilakukan dengan :
a. Mengajukan permohonan tertulis melalui surat elektronik;
atau
b. Mengajukan permohonan tertulis yang disampaikan dengan
datang langsung ke Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor
Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
PENUTUP

29
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK


DILAKUKAN SECARA DATANG LANGSUNG
Road Timeline
KE KANTOR PPID

1. Mencantumkan identitas
Pemohon mengisi
yang jelas dan lengkap
formulir permohonan 2. Memberikan fotocopy

01 02
dengan melampirkan tanda bukti diri
dokumen persyaratan (KTP/KK/SIM/Kartu
(Step 2) Pelajar/Kartu Mahasiswa)
3. Mencantumkan alamat
dan nomor telepon yang
jelas
4. Menyampaikan secara
jelas jenis informasi yang
dibutuhkan
5. Mencantumkan maksud
dan tujuan permohonan
informasi
6. Melampirkan surat
perintah tugas (bila
pemohon
mengatasnamakan
Membayar biaya salinan
03
institusi/badan hukum
dan/atau pengiriman
informasi apabila dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan kebijakan
Perusahaan

30
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
Road Timeline
DILAKUKAN SECARA ELEKTRONIK

Mengisi formulir

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


permohonan
tertulis melalui
01
Lorem
surat elektronik
dengan
melampirkan
1. Mencantumkan
persyaratan
identitas yang jelas dan
lengkap dokumen
2. Memberikan fotocopy
tanda bukti diri
(KTP/KK/SIM/Kartu
Pelajar/Kartu
Mahasiswa)
02
3. Mencantumkan alamat

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


dan nomor telepon
yang jelas
4. Menyampaikan secara
jelas jenis informasi
yang dibutuhkan Membayar biaya
salinan
5. Mencantumkan maksud
dan tujuan permohonan
informasi
03 dan/atau
pengiriman
6. Melampirkan surat informasi apabila
perintah tugas (bila dibutuhkan
pemohon sesuai dengan
mengatasnamakan ketentuan
institusi/badan hukum yang berlaku dan
kebijakan
Perusahaan
PENUTUP

31
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

2. HAK PEMOHON INFORMASI


a. Setiap orang berhak :
1) Melihat dan mengetahui Informasi Publik
2) Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk
umum untuk memperoleh Informasi Publik
3) M e n d a p a t k a n s a l i n a n I n f o r m a s i P u b l i k m e l a l u i
permohonan sesuai dengan Undang-Undang
4) Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
b. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan
permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut.

3. KEWAJIBAN PEMOHON INFORMASI


a. Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari
mana ia memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan
untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Pemohon Informasi Publik wajib memenuhi persyaratan yang
ditetapkan perusahaan sesuai dengan undang-undang.

4. POLA KETERBUKAAN INFORMASI


a. Keterbukaan Informasi bagi Internal Perusahaan
1) Keterbukaan Informasi bagi Internal Perusahaan memiliki
fungsi sarana informasi, edukasi dan sosialisasi kebijakan
dan program kerja manajemen kepada seluruh internal
Perusahaan.
2) Keterbukaan Informasi Internal Perusahaan diantaranya
melalui media :
a) Intranet
(1) Informasi/konten dibuat oleh masing-masing
Direktorat/Divisi, Kantor Cabang Pelabuhan dan
Kantor Anak Perusahaan.
(2) Informasi/konten yang ingin dipublikasikan
dikirimkan kepada Sekretaris Perusahaan.

32
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
(3) Informasi yang diterima kemudian dikelola oleh
Sekretaris Perusahaan dengan dukungan Divisi
Sistem Informasi untuk ditayangkan pada media
intranet yang ada dapat diakses oleh seluruh internal
Perusahaan.
(4) Sekretaris Perusahaan berkewajiban melakukan
review atas informasi/konten agar sesuai dengan
kebijakan Perusahaan.
(5) Sekretaris Perusahaan berhak memodifikasi
informasi/konten yang tidak sesuai dengan

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


kebijakan Perusahaan.
(6) Informasi/konten pada intranet berisi liputan
kegiatan, penghargaan, pencapaian kerja dan
kerjasama yang dilakukan dengan pihak lain.
b) Majalah Internal
(1) Informasi/konten dan desain majalah disusun oleh
Sekretaris Perusahaan.
(2) Masing-masing Direktorat/Divisi, Kantor Cabang
Pelabuhan dan Kantor Anak Perusahaan diperkenankan
mengirimkan informasi/konten untuk ditayangkan.
(3) Majalah Internal diterbitkan menjadi 2 (dua) format,
majalah cetak dan e-magazine.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


(4) Pencetakan dan distribusi majalah dilakukan oleh
Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan berhak
memodifikasi informasi/konten yang tidak sesuai
dengan kebijakan perusahaan.
(5) Informasi/konten pada majalah berisi liputan kegiatan,
penghargaan, pencapaian kerja, kerjasama yang
dilakukan dengan pihak lain, kebijakan manajemen dan
program kerja.

c) Email Perusahaan
(1) Email Perusahaan adalah salah satu bentuk komunikasi
eksklusif antara manajemen dengan masing-masing
individu/personel dalam Perusahaan.
(2) Pengiriman email Perusahaan dapat berupa CEO letter,
PENUTUP

s u r v e y, k e b i j a k a n p e r u s a h a a n a t a u b e n t u k
pengumuman lain yang membutuhkan paparan dan
akurasi yang lebih detail.
(3) CEO Letter disusun oleh Sekretaris Perusahaan atas
persetujuan Direktur Utama.

33
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

(4) CEO Letter dikirimkan melalui email kepada internal


Perusahaan setidaknya 1 (satu) bulan sekali.
(5) Bentuk informasi/konten lain yang dikirimkan melalui
email dilakukan sesuai kebutuhan.
(6) Masing-masing Direktorat/Divisi, Kantor Cabang
Pelabuhan dan Kantor Anak Perusahaan
diperkenankan mengirimkan informasi/konten
dengan mengajukan permohonan penyampaian
informasi/konten untuk didistribusikan melalui email
kepada Sekretaris Perusahaan.
(7) Informasi/konten yang dikirimkan melalui email
kepada internal Perusahaan menjadi tanggung jawab
atau atas persetujuan Sekretaris Perusahaan.
(8) Pengiriman email Perusahaan dilakukan oleh Divisi
Sistem Informasi.

d) Pesan Singkat/SMS (Short Message Service)


(1) Pesan singkat/SMS adalah salah satu bentuk
komunikasi eksklusif antara manajemen dengan
masing-masing individu/personel dalam Perusahaan.
(2) Pengiriman SMS berisi informasi singkat yang
membutuhkan aksi/respon/tanggapan secara cepat.
(3) Informasi/konten SMS berisi 145 (seratus empat
puluh lima) karakter yang disusun oleh Sekretaris
Perusahaan dan dikirimkan Divisi Sistem Informasi.
(4) Bentuk informasi/konten dikirimkan melalui SMS
dilakukan sesuai kebutuhan.
(5) Informasi/konten yang dikirimkan melalui SMS
kepada internal Perusahaan menjadi tanggung jawab
atau atas persetujuan Sekretaris Perusahaan.
(6) Masing-masing Direktorat/Divisi, Kantor Cabang
Pelabuhan dan Kantor Anak Perusahaan
diperkenankan mengirimkan informasi/konten
dengan mengajukan permohonan penyampaian
informasi/konten untuk didistribusikan melalui SMS
kepada Sekretaris Perusahaan

34
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
SHORT
MESSAGING

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


SERVICE

INTRANET
MEDIA
KETERBUKAAN
INFORMASI
INTERNAL
PERUSAHAAN

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


MAJALAH INTERNAL
(IPC NEWS)
EMAIL PERUSAHAAN
- CEO Letter
PENUTUP

35
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

b. Keterbukaan Informasi bagi Publik


1) Keterbukaan Informasi bagi Publik memiliki fungsi sarana
informasi, edukasi dan sosialisasi kebijakan, pencapaian dan
program kerja manajemen kepada publik.
2) Keterbukaan Publik diantaranya melalui media :
a) Website
(1) Website digunakan sebagai media pengungkapan
informasi dan dokumentasi untuk kepentingan publik.
(2) Informasi/konten yang dipublikasikan adalah
Informasi Biasa.
(3) Informasi Terbatas dan Informasi Rahasia tidak boleh
dipublikasikan pada website.
(4) Publikasi dan update informasi/konten pada website
dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan dan menjadi
tanggung jawab perusahaan.
(5) Sekretaris Perusahaan dengan dukungan Divisi Sistem
Informasi berkewajiban melakukan review dan update
informasi/konten secara berkala untuk menjaga
kekinian, kelengkapan dan akurasi.

b) Email Perusahaan
(1) Perusahaan menyediakan dan mempublikasikan
alamat email sebagai sarana komunikasi elektronik
dengan Publik.
(2) Email Perusahaan digunakan untuk melakukan
korespondensi antara Perusahaan dan Publik yang
berkaitan dengan hubungan kerja.
(3) Email Perusahaan hanya dapat diakses dan menjadi
tanggung jawab Sekretaris Perusahaan.
(4) Sekretaris Perusahaan berkewajiban memonitor,
mengidentifikasi dan merespon email Perusahaan
setiap hari.
(5) Respon yang dikirimkan oleh Sekretaris Perusahaan
harus sesuai dengan ketentuan Perusahaan yang
berlaku.
(6) Divisi Sistem Informasi secara berkala memonitor
keamanan dan kelancaran penggunaan email
perusahaan.
(7) Penyalahgunaan penggunaan email Perusahaan akan
dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

36
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
c) Media Sosial
(1) Perusahaan menyediakan dan mempublikasikan
akun media sosial sebagai salah satu alternatif
komunikasi elektronik dengan Publik secara
umum.
(2) Kegiatan yang dilakukan di media sosial harus
sesuai dengan Panduan Pengelolaan Media
Sosial Di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).
(3) M e d i a s o s i a l d i g u n a ka n s e b a g a i wa d a h

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


penyampaian dan penyebaran Informasi Biasa
seperti laporan kegiatan perusahaan, rencana
pengembangan, program kerja Perusahaan dan
informasi lainnya kepada Publik secara umum.
(4) Akun media sosial Kantor Pusat hanya dapat
diakses dan menjadi tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan.
(5) Akun media sosial Kantor Cabang Pelabuhan
hanya dapat diakses dan menjadi tanggung
jawab Pejabat Kantor Cabang Pelabuhan terkait.
(6) Akun media sosial Kantor Anak Perusahaan
hanya dapat diakses dan menjadi tanggung

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


jawab Pejabat Kantor Anak Perusahaan terkait.
(7) Sekretaris Perusahan berkewajiban memonitor,
mengidentifikasi dan merespon komunikasi yang
melibatkan akun media sosial Perusahaan setiap
hari.
(8) Respon yang dikirimkan oleh Sekretaris
Perusahaan harus sesuai dengan ketentuan
Perusahaan yang berlaku.
(9) Penyalahgunaan media sosial Perusahaan atau
yang mengatasnamakan Perusahaan akan
dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

d) Sponsorship, Pameran dan Iklan Non Media Massa


PENUTUP

(1) Partisipasi Perusahaan pada acara tertentu


dalam bentuk sponsorship, iklan non media
massa dan pameran mengacu kepada Pedoman
Sponsorship Atau Bentuk Partisipasi Lainnya di
Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
37
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

(2) Seluruh bentuk sponsorship, pameran dan iklan non


media massa dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan dan
harus dilakukan atas persetujuan Direktur Utama atau
Direksi yang mewakili seperti Pelaksana Harian
Direktur Utama dan/atau Direktur lain yang ditunjuk
oleh Direktur Utama.
(3) Partisipasi Perusahaan fokus pada acara yang memiliki
lingkup promosi, publikasi dan cakupan kegiatan yang
berskala nasional, berkaitan dengan Kantor Cabang
Pelabuhan dan Kantor Anak Perusahaan, rencana
pengembangan Perusahaan di masa depan atau
memiliki kaitan dengan pola kerja dan bisnis
Perusahaan.
(4) Seluruh partisipasi Kantor Pusat dalam bentuk
sponsorship, iklan non media massa dan pameran pada
acara tertentu harus dikoordinasikan dengan
Sekretaris Perusahaan atau Departemen Komunikasi
Perusahaan.
(5) Seluruh partisipasi Kantor Cabang Pelabuhan dalam
bentuk sponsorship, pameran dan iklan non media
massa dan pameran pada acara tertentu dalam kendali
dan menjadi tanggung jawab Pejabat Kantor Cabang
Pelabuhan bersangkutan.
(6) Seluruh partisipasi Kantor Anak Perusahaan dalam
bentuk sponsorship, pameran dan iklan non media
massa dan pameran pada acara tertentu dalam kendali
dan menjadi tanggung jawab Pejabat Kantor Anak
Perusahaan bersangkutan.

38
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
WEBSITE
PERUSAHAAN
MEDIA SOSIAL
FACEBOOK
TWITTER
INSTAGRAM
YOUTUBE
2
3

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


MEDIA
EMAIL 1 KETERBUKAAN
PERUSAHAAN INFORMASI
INTERNAL
PERUSAHAAN SPONSORSHIP
PAMERAN
4 IKLAN NON
MEDIA MASSA

c. Keterbukaan Informasi bagi Media Massa

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


1) Keterbukaan informasi media massa memiliki fungsi sarana
informasi, edukasi dan sosialisasi kebijakan dan program
kerja Perusahaan kepada media massa.
2) Keterbukaan informasi bagi media massa memiliki tujuan
publikasi dan promosi Perusahaan dalam rangka
membangun serta mempertahankan citra Perusahaan.
3) Bertindak selaku Juru Bicara Perusahaan ialah :
a) Kantor Pusat oleh Direktur Utama dan Sekretaris
Perusahaan sesuai dengan tingkat kewenangannya.
b) Kantor Cabang Pelabuhan oleh General Manager
Cabang Pelabuhan sesuai dengan tingkat
kewenangannya.
PENUTUP

c) Kantor Anak Perusahaan oleh Direktur Utama Anak


Perusahaan sesuai dengan tingkat kewenangannya.

39
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

4) Keterbukaan Informasi Media Massa diantaranya melalui


media:
a) Press Release
(1) Press release berisi Informasi Biasa mengenai
kinerja, kegiatan, program kerja, rencana
pengembangan Perusahaan yang memiliki nilai
berita dan harus disebarluaskan kepada publik
sebagai salah satu upaya mempromosikan
Perusahaan.
(2) Press release disusun dan disebarluaskan oleh
Sekretaris Perusahaan atas persetujuan
Direktur Utama atau Direksi yang mewakilkan
seperti Pelaksana Harian Direktur Utama
dan/atau Direktur lain yang ditunjuk oleh
Direktur Utama.
(3) Press release harus memuat informasi
Perusahaan yang tepat, terkini, dan akurat.
Tidak memuat Informasi Terbatas maupun
Informasi Rahasia.
(4) Press release harus bersifat netral dengan
menggunakan bahasa yang baik. Tidak
mengandung informasi yang berpotensi
merusak citra Perusahaan atau pihak lain serta
mengandung informasi yang bersifat
provokasi.
(5) Press release dapat dimungkinkan berisi
gabungan informasi Perusahaan dan mitra
kerja/stakeholder lain yang berkolaborasi
d a l a m s e b u a h k e r j a s a m a /p e r j a n j i a n /
kesepakatan/kegiatan yang dibuat dengan
format Join Release.
(6) Joint release dapat dipublikasikan setelah
disetujui oleh para pihak yang melakukan
kerjasama/perjanjian/kesepakatan.
(7) J o i n t re l e a s e h a r u s m e m u at i n fo r m a s i
b e r i m b a n g ya n g m e n g u n t u n g ka n a t a u
mempromosikan para pihak.
40
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
b) Press Conference/Briefing, media gathering, media visit,
port visit, editorial luncheon dan media training.
(1) Untuk keperluan sosialisasi dan pembinaan jurnalis,
dapat dilakukan kegiatan seperti port visit, media visit,
press conference/press briefing, media gathering,
media training, editorial luncheon atau kegiatan
pembinaan jurnalis lainnnya sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan.
(2) Kegiatan pembinaan jurnalis dilakukan oleh
Departemen Komunikasi Perusahaan pada Divisi

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


Sekretaris Perusahaan.
(3) Kegiatan pembinaan jurnalis dilakukan secara reguler
setiap tahun. Jenis kegiatan dan intensitas kegiatan
dilakukan atas persetujuan Direktur Utama atau
Direksi yang mewakili seperti Pelaksana Harian
Direktur Utama dan/atau Direktur lain yang ditunjuk
oleh Direktur Utama.
(4) Press conference/press briefing adalah kegiatan
penyampaian informasi Perusahaan oleh Juru Bicara
Perusahaan dengan mengundang jurnalis. Juru Bicara
Perusahaan melakukan paparan program/kegiatan/

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


kebijakan/rencana kerja Perusahaan kepada jurnalis
dengan tujuan untuk mendapatkan publikasi dan
promosi Perusahaan melalui media massa sehingga
seluruh informasi mengenai Perusahaan dapat
diketahui oleh Publik. Press conference/press briefing
dapat diselenggarakan pada waktu tertentu ketika
dibutuhkan.
(5) Media Gathering adalah kegiatan pembinaan
hubungan melalui penyampaian paparan program/
kegiatan/kebijakan/rencana kerja Perusahaan oleh
Juru Bicara Perusahaan yang diselingi dengan
memberikan kegiatan hiburan/entertainment kepada
jurnalis. Penyelenggaraan media gathering ditujukan
PENUTUP

untuk menjalin silaturahmi dan memberikan


pemahaman adanya hubungan saling
menguntungkan antara jurnalis dengan Perusahaan.
Media gathering diselenggarakan setidaknya 2 (dua)
kali dalam setahun.

41
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

(6) Media visit adalah kegiatan kunjungan dan


silaturahmi yang dilakukan Juru Bicara
Perusahaan ke kantor media dalam rangka
pembinaan hubungan dengan jurnalis. Pada
kegiatan media visit ini, Juru Bicara Perusahaan
melakukan paparan program/kegiatan/
kebijakan/rencana kerja Perusahaan. Media
visit diselenggarakan setidaknya 4 (empat) kali
dalam setahun.
(7) Port visit adalah kegiatan kunjungan jurnalis ke
pelabuhan. Kegiatan ini bertujuan memberikan
edukasi dan kesempatan kepada para jurnalis
melihat secara langsung dan mendapatkan
gambaran terkait proses kerja di pelabuhan.
Port visit diselenggarakan setidaknya 4
(empat) kali dalam setahun.
(8) E d i t o r i a l l u n c h e o n a d a l a h k e g i a t a n
penyampaian informasi kepada editor/
redaktur/pemimpin redaksi media massa.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi,
sosialisasi dan pemahaman secara menyeluruh
kepada top management dari media massa
terkait kepelabuhanan dan program
Perusahaan sehingga dapat memberikan
pengarahan kepada jurnalis untuk
menyampaikan informasi yang akurat dan
berimbang. Kegiatan edukasi top management
level berbagai media massa dapat menghindari
adanya kesalahan dalam penulisan berita.
Editorial luncheon diselenggarakan setidaknya
3 (tiga) kali dalam setahun.

c) Sponsor dan Iklan Media Massa


(1) Partisipasi Perusahaan pada acara tertentu
dalam bentuk sponsorship, kegiatan yang
diselenggarakan oleh media massa dan
pemasangan iklan di media massa dengan
tujuan mendapatkan publikasi dan promosi
Perusahaan.

42
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
(2) Beberapa jenis Iklan Media Massa yang dilakukan
Perusahaan diantaranya iklan display, iklan
advertorial, iklan TV dan talkshow berbayar.
Pemasangan iklan pada media massa dilakukan
beberapa kali dalam setahun diantaranya iklan
ucapan hari besar agama, iklan anti gratifikasi,
iklan program/rencana kerja Perusahaan.
(3) Pemasangan iklan media massa ditujukan untuk
mendapatkan publikasi dan promosi Perusahaan
dengan target utama publik atau masyarakat

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


umum.
(4) Seluruh bentuk sponsorship dan iklan media
masa dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan dan
harus dilakukan atas persetujuan Direktur Utama
atau Direksi yang mewakili seperti Pelaksana
Harian Direktur Utama dan/atau Direktur lain
yang ditunjuk oleh Direktur Utama.
(5) Partisipasi sponsorship dan iklan media massa
oleh Perusahaan fokus pada media massa
nasional yang memiliki lingkup promosi, publikasi
dan cakupan kegiatan yang berskala nasional.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Partisipasi sponsorship dan iklan media massa
yang tidak berskala nasional dapat dilakukan
apabila sesuai dengan rencana pengembangan
Perusahaan dimasa depan atau memiliki kaitan
dengan pola kerja dan bisnis Perusahaan.
(6) Seluruh partisipasi Kantor Pusat dalam bentuk
sponsorship dan iklan media massa harus
dikoordinasikan dengan Sekretaris Perusahaan
atau Departemen Komunikasi Perusahaan.
(7) Seluruh partisipasi Kantor Cabang Pelabuhan
dalam bentuk sponsorship dan iklan media massa
dalam kendali dan menjadi tanggung jawab
General Manager Kantor Cabang Pelabuhan
PENUTUP

bersangkutan.
(8) Seluruh partisipasi Kantor Anak Perusahaan
dalam bentuk sponsorship dan iklan media massa
dalam kendali dan menjadi tanggung jawab
Pejabat Kantor Anak Perusahaan bersangkutan.

43
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

d) Hak Jawab/Sanggahan
(1) P e r u s a h a a n d a p a t m e n g g u n a k a n h a k
jawab/sanggahan saat terdapat informasi
Perusahaan yang tidak benar dan tidak akurat
pada berita yang diterbitkan oleh sebuah media
m a s s a ya n g b e r p o t e n s i m e r u s a k c i t ra
Perusahaan atau pihak lain serta mengandung
informasi yang bersifat provokasi.
(2) Hak jawab/sanggahan berisi Informasi Biasa
mengenai kinerja, kegiatan, program kerja,
rencana pengembangan Perusahaan yang
memiliki nilai berita dan harus disebarluaskan
kepada publik sebagai salah satu upaya
klarifikasi atas kesalahan informasi Perusahaan
pada berita yang diterbitkan sebuah media
massa.
(3) Hak jawab/sanggahan disusun oleh Sekretaris
Perusahaan. Hak jawab dikirimkan kepada
media massa yang melakukan kesalahan dalam
menerbitkan informasi Perusahaan setelah
mendapat persetujuan Direktur Utama atau
Direksi yang mewakilkan seperti Pelaksana
Harian Direktur Utama dan/atau Direktur lain
yang ditunjuk oleh Direktur Utama.
(4) Hak jawab/sanggahan harus bersifat netral
dengan menggunakan bahasa yang baik yang
disampaikan secara singkat, jelas dan tepat
menjawab kesalahan pada penulisan berita.
(5) Hak jawab/sanggahan tidak memuat Informasi
Terbatas maupun Informasi Rahasia.

e) Contingency statement/standby statement


(1) Contingency statement/standby statement
berisi pernyataan/komentar tertulis Perusahaan
yang dipersiapkan untuk menjawab berbagai
potensi situasi/permasalahan/isu/kejadian yang
muncul.

44
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
(2) Contingency statement/standby statement
dikirimkan kepada media massa saat terdapat
keadaan darurat yang berpotensi merusak citra
Perusahaan atau pihak lain serta mengandung
informasi yang bersifat provokasi.
(3) Contingency statement/standby statement
disusun dan disebarluaskan oleh Sekretaris
Perusahaan atas persetujuan Direktur Utama
atau Direksi yang mewakilkan seperti Pelaksana
Harian Direktur Utama dan Direktur lain yang

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


ditunjuk oleh Direktur Utama.
(4) Contingency statement/standby statement
harus bersifat netral dengan menggunakan
bahasa yang baik yang disampaikan secara
singkat, jelas dan tepat menjawab
situasi/permasalahan/isu/kejadian yang
terjadi.
(5) Contingency statement/standby statement
tidak memuat Informasi Terbatas maupun
Informasi Rahasia.

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


PRESS
RELEASE
PRESS CONFERENCE
/BRIEFING,
MEDIA GATHERING,
MEDIA VISIT,
PORT VISIT,
MEDIA EDITORIAL LUNCHEON,

CONTINGENCY
KETERBUKAAN MEDIA TRAINING

STATEMENT INFORMASI
/ STANDBY MEDIA
STATEMENT MASSA

HAK JAWAB /
SANGGAHAN
PENUTUP

SPONSORSHIP
DAN IKLAN
MEDIA MASSA

45
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

B. MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI


1. Permohonan Informasi Publik dilakukan secara tertulis atau
tidak tertulis.
2. Permohonan yang diajukan secara tertulis, pemohon :
a. Mengisi formulir permohonan
b. Membayar biaya salinan dan/atau pengiriman informasi
apabila dibutuhkan
3. Permohonan yang diajukan secara tidak tertulis, PPID
memastikan permohonan Informasi Publik tercatat dalam
formulir permohonan
4. Formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) pasal ini sekurang-kurangnya memuat :
a. Nomor pendaftaran yang diisi berdasarkan nomor setelah
permohonan Informasi Publik di registrasi
b. Nama
c. Alamat
d. Nomor telepon/email
e. Rincian informasi yang dibutuhkan
f. Tujuan penggunaan informasi
g. Cara memperoleh informasi
h. Cara mengirimkan informasi
5. Permohonan Informasi Publik disampaikan secara tertulis
dengan cara datang langsung ke Kantor Pusat, Kantor Cabang
Pelabuhan atau Kantor Anak Perusahaan, atau melalui surat
elektronik, atau melalui faksimili, ataupun melalui surat.
6. Pemohon Informasi Publik harus menyebutkan nama, alamat,
subjek/jenis informasi yang diminta, format informasi yang
diminta, tujuan permohonan informasi dan cara penyampaian
informasi yang diminta oleh Pemohon Informasi Publik.
7. Pemohon Informasi Publik harus menyerahkan seluruh
persyaratan yang disampaikan pada Pasal 19 lampiran Surat
Keputusan Direksi ini.
8. PPID mengkoordinasikan pencatatan pemohonan Informasi
Publik dalam buku pendaftaran Pemohon Informasi Publik.
9. Buku pendaftaran permohonan Informasi Publik sekurang-
kurangnya memuat :
a. Nomor pendaftaran permohonan
b. Tanggal permohonan
c. Nama Pemohon Informasi Publik
d. Alamat
46
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
e. Nomor kontak
f. Informasi Publik yang diminta
g. Tujuan penggunaan informasi
h. Status informasi untuk mencatat apakah informasi
sudah berada di bawah penguasaaan Perusahaan atau
telah didokumentasikan
i. Jenis permohonan untuk mencatat apakah Pemohon
Informasi ingin melihat atau mendapatkan salinan
informasi
j. K e p u t u s a n u n t u k m e n e r i m a , m e n o l a k a t a u

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


menyarankan ke Perusahaan lain apabila informasi
ya n g d i m i n t a b e ra d a d i b awa h kewe n a n g a n
perusahaan lain
k. Alasan penolakan bila permohonan Informasi Publik
ditolak
l. Hari dan tanggal pemberitahuan tertulis serta
pemberian informasi
m. Biaya serta cara pembayaran untuk mendapatkan
Informasi Publik yang diminta
10. PPID wajib memastikan formulir permohonan yang telah
diberikan memiliki nomor pendaftaran sebagai tanda bukti
permohonan Informasi Publik yang diserahkan kepada

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Pemohon Informasi Publik.
11. Dalam hal permohonan informasi dilakukan melalui surat
elektronik atau cara lain yang tidak memungkinkan
Perusahaan memberikan nomor pendaftaran secara
langsung, maka PPID wajib memastikan memberikan
nomor pendaftaran dikirimkan kepada Pemohon Informasi
Publik saat permohonan diterima.
12. Bila permintaan informasi disampaikan melalui surat atau
faksimili, maka PPID memberikan nomor pendaftaran
diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi.
13. Apabila Pemohon Informasi Publik bermaksud untuk
melihat dan mengetahui Informasi Publik, PPID wajib
memberikan akses bagi Pemohon untuk melihat Informasi
PENUTUP

Publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai.


14. PPID wajib menyimpan salinan formulir permohonan yang
telah diberikan nomor pendaftaran sebagai tanda bukti
permohonan Informasi Publik.

47
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

15. PPID harus memberikan pemberitahuan tertulis


sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik apabila
permohonan Informasi Publik ditolak.
16. PPID wajib memberikan akses bagi Pemohon untuk melihat
Informasi Publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai
untuk membaca dan/atau memeriksa Informasi Publik
yang dimohon.
17. PPID harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada
Pemohon Informasi Publik apabila Informasi Publik yang
dimohon diberikan baik sebagian atau seluruhnya.
18. PPID harus memberikan informasi kepada pemohon
Informasi Publik tentang tata cara mengajukan keberatan
beserta formulirnya bila dikehendaki.
C. MEKANISME PEMBERIAN INFORMASI
1. Pemberian informasi didasarkan pada prinsip cepat, tepat
waktu dan biaya ringan.
2. Pemberian informasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
a. Melihat/membaca/mendengarkan/mencatat
b. Mendapatkan salinan informasi (hardcopy/soft copy)
3. Pemohon Informasi Publik mendapatkan informasi dengan
4 (empat) cara :
a. Mengambil langsung
b.PPID mengirimkan salinan informasi melalui jasa
pengiriman/kurir
c. PPID mengirimkan salinan informasi melalui email
d. PPID mengirimkan salinan informasi melalui faksimili
4. PPID wajib memastikan Pemohon Informasi Publik dibantu
dalam melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 19 selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
permohonan Informasi Publik diterima oleh PPID.
5. Dalam hal permohonan Informasi Publik ditolak, PPID
wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis bersamaan
dengan Surat Keputusan PPID tentang penolakan
permohonan informasi.
6. Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya
permintaan, PPID wajib menyampaikan pemberitahuan
tertulis yang berisikan :

48
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
a. Informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya
ataupun tidak;
b. Perusahaan wajib memberitahukan pihak lain yang
menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang
diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan pihak
lain yang menerima permintaan mengetahui keberadaan
informasi yang diminta;
c. Penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan
informasi yang diminta termasuk pada klasifikasi informasi
yang dikecualikan;

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


d. Pemberian informasi atas permohonan yang diterima
seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi
yang akan diberikan;
e. Dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang
dikecualikan, maka informasi yang dikecualikan tersebut
dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya;
f. D a l a m h a l P P I D b e l u m m e n g u a s a i a t a u m e n -
dokumentasikan Informasi Publik yang dimohon dan/atau
belum dapat memutuskan apakah informasi yang dimohon
termasuk Informasi Publik yang dikecualikan, PPID
memberitahukan perpanjangan waktu pemberitahuan
tertulis beserta alasannya.
g. Alat penyampaian dan format informasi yang akan

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


diberikan; dan/atau
h. Biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi
yang diminta.
7. Surat Keputusan PPID tentang Penolakan Permohonan
Informasi oleh PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
pasal ini sekurang-kurangnya memuat :
a. Nomor pendaftaran
b. Nama
c. Alamat
d. Nomor telepon/email
e. Informasi yang dibutuhkan
f. Keputusan pengecualian dan penolakan informasi
g. Alasan pengecualian
h. Konsekuensi yang diperkirakan akan timbul apabila
PENUTUP

informasi dibuka dan diberikan kepada Pemohon informasi.


8. Perusahaan dapat memperpanjang waktu untuk
mengirimkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) pasal ini, paling lama 7 ( tujuh) hari kerja berikutnya
dengan memberikan alasan secara tertulis.

49
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

D. MEKANISME PENYAMPAIAN KEBERATAN


1. TATA CARA PENYAMPAIAN KEBERATAN
a. Tata cara bagi Pemohon Informasi dalam pengajuan
keberatan atas penolakan terhadap informasi yang diminta
adalah sebagai berikut :
1) Keberatan diajukan kepada Atasan PPID
2) A t a s a n P P I D h a r u s m e m b e r i k a n k e p u t u s a n /
tanggapan/jawaban atas pengajuan keberatan tersebut
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak
diterimanya pengajuan keberatan secara tertulis. Apabila
Atasan PPID menguatkan putusan bawahannya maka
alasan tertulis disertakan bersama keputusan/tanggapan
tersebut.
3) Jika pengaju keberatan sengketa informasi publik merasa
puas atas keputusan/tanggapan Atasan PPID, maka
sengketa informasi publik dianggap selesai.
4) Jika pengaju keberatan sengketa informasi publik merasa
tidak puas atas keputusan/tanggapan Atasan PPID, maka
sengketa informasi publik dapat dilanjutkan melalui
Komisi Informasi.
5) Pengajuan sengketa Informasi Publik ke Komisi Informasi
selambat-lambatnya dilakukan 14 (empat belas) hari kerja
sejak diterimanya keputusan/ tanggapan tertulis dari
Atasan PPID.
b. Perusahaan wajib mengumumkan tata cara pengelolaan
keberatan disertai dengan nama, alamat, dan nomor kontak
PPID Kantor Pusat, PPID Cabang Pelabuhan.
c. Perusahaan dapat menggunakan sarana komunikasi yang
efektif dalam menerima keberatan sesuai dengan kemampuan
sumber daya yang dimiliki.

2. PENGAJUAN KEBERATAN
a. Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan keberatan
dengan alasan sebagai berikut :
1) Penolakan atas permohonan Informasi Publik berdasarkan
alasan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
2) Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 UU KIP.
50
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
3) Tidak ditanggapinya permohonan Informasi Publik.
4) Permohonan Informasi Publik ditanggapi tidak
sebagaimana yang diminta.
5) Tidak terpenuhinya permohonan Informasi Publik.
6) Pengenaan biaya yang tidak wajar.
7) Penyampaian Informasi Publik yang melebihi waktu
yang diatur dalam Kebijakan ini.
b. Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud pada

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


ayat (1) pasal ini.
c. PPID Kantor Pusat, PPID Cabang Pelabuhan dan PPID Anak
Perusahaan wajib membantu Pemohon Informasi Publik
yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima
kuasa untuk mengisikan formulir keberatan dan kemudian
memberikan nomor registrasi pengajuan keberatan.
d. PPID Kantor Pusat, PPID Cabang Pelabuhan dan PPID Anak
Perusahaan wajib memberikan salinan formulir keberatan
kepada Pemohon Informasi Publik yang mengajukan
keberatan atau kuasanya sebagai tanda terima pengajuan
keberatan.
e. Formulir keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


pasal ini sekurang-kurangnya memuat :
1) Nomor registrasi pengajuan keberatan
2) Nomor pendaftaran permohonan Informasi Publik
3) Tujuan penggunaan Informasi Publik
4) Identitas lengkap Pemohon Informasi Publik dan/atau
kuasanya yang mengajukan keberatan
5) Identitas kuasa Pemohon Informasi Publik yang
mengajukan keberatan bila ada
6) Alasan pengajuan keberatan
7) Kasus posisi pemohonan Informasi Publik
8) Waktu pemberian tanggapan atas keberatan yang diisi
oleh petugas
9) Nama dan tanda tangan Pemohon Informasi Publik yang
PENUTUP

mengajukan keberatan
10) Nama dan tanda tangan petugas yang menerima
pengajuan keberatan

51
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

f. Format formulir keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat


(5) pasal ini berlaku pula dalam hal pengajuan keberatan
melalui alat komunikasi elektronik.
g. PPID Kantor Pusat, PPID Cabang Pelabuhan dan PPID Anak
Perusahaan wajib mencatat pengajuan keberatan dalam
buku pendaftaran keberatan.
h. Pendaftaran keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
pasal ini sekurang-kurangnya memuat:
1) Nomor registrasi pengajuan keberatan
2) Tanggal diterimanya keberatan
3) Identitas lengkap Pemohon Informasi Publik dan/atau
kuasanya yang mengajukan keberatan
4) Nomor pendaftaran permohonan Informasi Publik
5) Informasi Publik yang diminta
6) Tujuan penggunaan informasi
7) Alasan pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 35 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
8) Keputusan Atasan PPID
9) Hari dan tanggal pemberian tanggapan atas keberatan
10) Nama dan posisi Atasan PPID
11) Tanggapan Pemohon Informasi
I. Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam Pasal ini ditujukan kepada Atasan PPID/Atasan PPID
Cabang Pelabuhan dan/atau Atasan PPID Anak Perusahaan.

3. TANGGAPAN KEBERATAN
1. Atasan PPID Kantor Pusat, Atasan PPID Kantor Cabang
Pelabuhan dan Atasan PPID Anak Perusahaan wajib
memberikan tanggapan dalam bentuk keputusan tertulis
yang disampaikan kepada Pemohon Informasi Publik yang
mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak dicatatnya
pengajuan keberatan tersebut dalam buku register
keberatan.
2. Keputusan tertulis sebagai mana dimaksud pada ayat (1)
dalam Pasal ini sekurang-kurangnya memuat :
a. Tanggal pembuatan surat keputusan/tanggapan/
jawaban atas keberatan
b. Nomor surat tanggapan atas keberatan

52
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
c. Keputusan/tanggapan/jawaban tertulis Atasan PPID atas
keberatan yang diajukan
d. Perintah Atasan PPID kepada PPID untuk memberikan
sebagian atau seluruh Informasi Publik yang diminta
dalam hal keberatan diterima.
e. Jangka waktu pelaksanaan perintah sebagaimana
dimaksud pada huruf (D).
3. PPID Kantor Pusat, PPID Kantor Cabang dan PPID Anak
Perusahaan wajib melaksanakan keputusan tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Pasal ini pada

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


saat ditetapkannya keputusan tertulis tersebut.
4. Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan atau
p i h a k ya n g m e n e r i m a k u a s a b e r h a k m e n g a j u k a n
permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada
Komisi Informasi selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja sejak diterimanya keputusan Atasan PPID Kantor Pusat,
Atasan PPID Kantor Cabang Pelabuhan dan Atasan PPID
Anak Perusahaan, sesuai ketentuan dalam UU Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
E. PENYALAHGUNAAN INFORMASI PERUSAHAAN
SANKSI

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


a. Penyalahgunaan terhadap pengungkapan Informasi
Perusahaan dengan klasifikasi Informasi Biasa yang
dilakukan oleh internal Perusahaan selain Juru Bicara
Perusahaan dengan bahasa dan cara penyampaian yang
berpotensi merusak citra Perusahaan atau pihak lain serta
mengandung informasi yang bersifat provokasi, merupakan
pelanggaran disiplin yang dapat dikenakan hukuman
sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku di
Perusahaan, dan/atau sanksi pidana sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Penyalahgunaan terhadap pengungkapan Informasi
Perusahaan dengan klasifikasi Informasi Terbatas dan/atau
Informasi Rahasia yang dilakukan oleh internal Perusahaan,
PENUTUP

merupakan pelanggaran disiplin yang dapat di kenakan


hukuman sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku
di Perusahaan, dan/atau sanksi pidana sebagaimana di atur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

53
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

c. Penyalahgunaan terhadap pengungkapan Informasi


Perusahaan dengan klasifikasi Informasi Terbatas dan
Informasi Rahasia yang dilakukan oleh eksternal
Perusahaan, merupakan pelanggaran yang dapat
dikenakan hukuman dan/atau sanksi pidana sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

F. PELAPORAN
1. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan
layanan Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun pelaksanaan anggaran berakhir.
2. PPID Kantor Cabang harus menyampaikan laporan
layanan Informasi Publik kepada PPID Kantor Pusat paling
lambat 1 (satu) bulan setelah tahun pelaksanaan anggaran
berakhir.
3. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
Pasal ini sekurang-kurangnya memuat:
a) Gambaran umum kebijakan pelayanan Informasi
Publik di Perusahaan
b) Gambaran umum pelaksanaan pelayanan Informasi
Publik, antara lain:
1) Sarana dan prasarana pelayanan Informasi Publik
yang dimiliki
2) Sumber daya manusia yang menangani pelayanan
Informasi Publik
3) Anggaran pelayanan informasi serta laporan
penggunaannya
c) Rincian pelayanan Informasi Publik yang meliputi :
1) Jumlah permohonan Informasi Publik dalam 1 (satu)
tahun
2) Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap
permohonan Informasi Publik dengan klasifikasi
tertentu
3) Jumlah permohonan Informasi Publik yang
dikabulkan baik sebagian atau seluruhnya
4) Jumlah permohonan Informasi Publik yang ditolak
beserta alasannya
5) Daftar identitas Pemohon Informasi Publik
6) Tujuan permohonan Informasi Publik
7) Lampiran formulir permohonan Informasi Publik
54
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
d) Rincian penyelesaian sengketa Informasi Publik,
meliputi :
1) Jumlah keberatan yang diterima
2) Tanggapan atas keberatan yang diberikan dan
pelaksanaannya oleh Perusahaan
3) Jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke
Komisi Informasi yang berwenang
4) Hasil mediasi dan/atau keputusan ajudikasi Komisi
Informasi yang berwenang dan pelaksanaannya oleh
Perusahaan

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


5) Jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan
6) Hasil putusan pengadilan dan pelaksanaan layanan
Informasi Publik
7) Jumlah pengajuan keberatan Informasi Publik
8) Daftar identitas Pengaju Keberatan Informasi Publik
9) Lampiran formulir pengajuan Keberatan Informasi
Publik
e) Kendala eksternal dan internal dalam pelaksanaan
layanan Informasi Publik
f) Rekomendasi dan rencana tindak lanjut untuk
meningkatkan kualitas pelayanan Informasi Publik
4. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan

PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK


Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
a. Ringkasan mengenai gambaran umum pelaksanaan
layanan Informasi Publik di Perusahaan
b. Laporan lengkap yang merupakan gambaran utuh
pelaksanaan layanan Informasi Publik di Perusahaan
5. Laporan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dalam Pasal ini merupakan bagian dari Informasi Publik yang
wajib tersedia setiap saat.
6. Salinan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Komisi Informasi.
7. Laporan dan evaluasi disampaikan kepada Direksi
Perusahaan
PENUTUP

G. PEMBAHARUAN
1. Hal-hal yang belum cukup dan/atau belum diatur dalam Surat
Keputusan Direksi ini, akan diatur kemudian dalam perubahan
dan tambahan Kebijakan ini.
55
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

2. Surat Keputusan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


dan apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan, akan diadakan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Anak Perusahaan atau Perusahaan Afiliasi PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) dapat mengatur tentang kebijakan pengelolaan informasi,
data dan dokumen melalui ketentuan internal masing-masing
dengan berpedoman pada Surat Keputusan Direksi ini.

H. FAQ
Q. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
A. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.

Q. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan


Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
A. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.

Q. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan


Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
A. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.

Q. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan


Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
A. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.

Q. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan


Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
A. Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.
56
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

BAB IV
PENUTUPAN

57
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

A. CONTACT PERSON
1. Pekerja dapat mengajukan pertanyaan mengenai Kebijakan
Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan Di
Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini kepada
Sekretaris Perusahaan.
2. Jajaran PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) diharapkan
melaporkan pelanggaran atas Kebijakan Pengelolaan
Informasi, Data dan Dokumen Perusahaan Di Lingkungan PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini kepada Sekretaris
Perusahaan.
B. SOSIALISASI PERATURAN
1. Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen
Perusahaan di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) ini disebarluaskan kepada seluruh Jajaran PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) melalui media internal
Perusahaan dan/atau intranet.
2. Kebijakan Pengelolaan Informasi, Data dan Dokumen
Perusahaan di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) ini disosialisasikan kepada Jajaran PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) di Kantor Pusat, Kantor Cabang
Pelabuhan dan Kantor Anak Perusahaan.

C. PENUTUPAN
Perusahaan membuat dan mengumumkan laporan layanan
Informasi Publik paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
pelaksanaan anggaran berakhir.

58
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
D. LAMPIRAN

PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI


PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

59
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

60
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI
PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

61
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

62
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI
PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

63
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

64
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI
PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

65
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

66
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

PENDAHULUAN
PENGELOLAAN KETERBUKAAN INFORMASI
PENYAMPAIAN INFORMASI PUBLIK
PENUTUP

67
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI, DATA DAN DOKUMENTASI PERUSAHAAN PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

68
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
Jl. Pasoso No. 1 Tanjung Priok
Jakarta 14310 - Indonesia
T. +62 21 430 1080
F. +62 21 435 1225

You might also like