Professional Documents
Culture Documents
Di dalam otak kita, ada salah satu zat neurotransmitter yang disebut dengan
dopamine. Jika dopamine terlalu aktif, maka kita bisa mengalami halusinasi,
delusi, dan gangguan pikiran. Selain itu, dopamine juga berperan dalam
mengendalikan pergerakan otot. Dalam mengatasi gejala-gejala psikosis, obat
antipsikotik bekerja dengan cara memengaruhi dopamine.
Peringatan:
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain. Saat menjalani
pengobatan dengan obat antipsikotik, hindari minuman beralkohol karena
meningkatkan efek kantuk.
Gejala psikosis berisiko untuk kambuh kembali. Oleh karena itu, jangan
menghentikan penggunaan obat antipsikotik secara tiba-tiba tanpa adanya saran
dari dokter. Seluruh obat antipsikotik dapat berbahaya bagi janin dan bayi yang
sedang menyusui. Konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil atau
apabila Anda sedang merencanakan kehamilan.
Jenis Antipsikotik
Terdapat dua jenis golongan antipsikotik yang dikenal, yaitu tipikal dan atipikal.
Antipsikotik tipikal merupakan obat generasi lama atau generasi pertama, yang
mulai diperkenalkan pada tahun 1950-an. Obat ini mampu menghambat dopamine
dengan sangat kuat. Kendati demikian, obat ini menimbulkan efek samping yang
nyata pada otot dan saraf, seperti gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson
dan munculnya gerakan-gerakan tubuh tanpa disengaja. Contoh-contoh obat
antipsikotik tipikal adalah chlorpromazine, haloperidol, sulpiride, dan
trifluoperazine.
Minum
Anak-anak di atas 3 tahun: 25-50 mcg/kg berat badan (BB) per hari
yang dibagi dalam 2 dosis. Dosis maksimal 10 mg/kgBB per hari.
Dewasa: 0,5-5 mg/hari, maksimal 100 mg/hari.
Chlorpromazine
Intramuskular
Dewasa: 25-50 mg tiap 6-8 jam.
Lansia: 1/3 – ½ dosis dewasa.
Anak-anak 1-12 tahun: 500 mcg/kgBB tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 40
mg/hari (usia 1-5 tahun), 75 mg/hari (>5 tahun).
Minum
Dewasa: 25 mg 3 kali sehari. Dapat ditingkatkan sampai ≥ 1g per hari.
Lansia: 1/3 – ½ dosis dewasa.
Anak-anak 1-12 tahun: 500 mcg/kgBB tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 40
mg/hari (usia 1-5 tahun), 75 mg/hari (>5 tahun).
Sulpiride
Intramuskular
Dewasa: 200-800 mg/hari.
Minum
Dewasa: 200-400 mg, 2 kali sehari. Dapat ditingkatkan sampai 1200 mg, 2
kali sehari.
Lansia: Diberikan sesuai penilaian dokter, biasanya dimulai dengan dosis
yang rendah.
Anak-anak: Diberikan pada anak-anak usia ≥ 14 tahun dengan dosis yang
sama dengan dewasa.
Trifluoperazine
Intramuskular
Dewasa: 1-2 mg, dapat diulangi setiap 4-6 jam. Dosis maksimal 6mg/hari.
Lansia: Mulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan perlahan.
Anak-anak: 1 mg 1-2 kali per hari.
Minum
Anak-anak: maksimal 5 mg/hari.
Dewasa: 2-5 mg. Dapat ditingkatkan sampai 40 mg/hari.
Lansia: mulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan perlahan.
Intramuskular
Dewasa: 9,75 mg dosis tunggal. Dapat diulangi setelah 2 jam, dengan
dosis maksimal 30 mg/hari dan 3 kali suntik.
Lansia: Dosis dikurangi sesuai anjuran dokter.
Minum
Kondisi: Skizofrennia
Anak-anak ≥ 15 tahun: 2 mg untuk dua hari, ditingkatkan setiap 2 hari
sampai mencapai dosis 10 mg/hari. Dosis maksimal 30 mg/hari.
Dewasa: 10-15 mg satu kali setiap hari. Dosis ditingkatkan setiap 2
minggu sampai mencapai dosis 15 mg/hari. Dosis maksimal: 30 mg/hari.
Lansia: Dosis awal dikurangi sesuai dengan anjuran dokter.
Clozapine
Merek dagang Clozapine: Clorilex, Clozapin ika, Clozapine OGB Mersi, Luften,
Sizoril
Minum
Dewasa: 12,5 mg satu-dua kali sehari. Dosis ditingkatkan setiap hari
sampai mencapai 300 mg/hari. Dosis Maksimal: 900 mg/hari.
Lansia: 12,5 mg pada hari pertama dan ditingkatkan perlahan sesuai
dengan anjuran dokter.
Penderita psikosis pada pasien penyakit Parkinson: 12,5 mg sebelum
tidur. Dosis ditingkatkan tiap seminggu 2 kali sampai mencapai 25-37,5
mg/hari. Dosis maksimal: 100 mg/hari
Olanzapine
Intramuskular
Dewasa: 5-10 mg, dapat diulang setiap 2 jam bila dibutuhkan. Dosis
maksimal 20 mg/hari dan 3 suntikan per hari.
Minum
Dewasa: 10-15 mg/hari. Dapat diturunkan atau ditingkatkan dengan dosis
5-20 mg/hari.
Quetiapine
Minum
Dewasa: 25 mg pada hari pertama, 100 mg pada hari kedua, 150 mg pada
hari ketiga, dan 200 mg pada hari keempat. Selanjutnya dosis akan
disesuaikan dengan rentang 400-800 mg/hari dan dibagi menjadi 2 dosis.
Dosis maksimal: 800 mg/hari
Lansia: Dosis akan dinaikkan lebih perlahan dan dosis optimal yang lebih
rendah, pengaturan dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Risperidone
Intramuskular
Dewasa: 25-37,5 mg setiap 2 minggu sekali. Pemberian lewat suntikan
akan dikombinasi dengan risperidone minum.
Lansia: dosis maksimal 25 mg setiap 2 minggu.
Minum
Kondisi: Skizofrenia
Dewasa: 2 mg/hari, ditingkatkan 1-2 mg setiap minggu sampai mencapai
4-6 mg/hari. Dosis maksimal: 16 mg/hari.
Lansia: 0,5 mg 2 kali sehari. Dosis ditingkatkan sampai 1-2 mg 2 kali
sehari.