Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan
di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting.
misalnya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dan
lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, mak makin besar perhatiannya
pada aspek manajemen risiko ini.
Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai
dampak pada pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko adalah
budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang
sambil mengelola efek yang tidak diharapkan atau kegiatan terkoordinasi
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko.
Referensi utama manajemen risiko adalah standar Australia dan New
Zealand AS/NZS 4360:2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan
standar ISO 31000:2009. ISO pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu ISO
Guide 73:2009 dan ISO/IEC 31010:2009. Dan sudah barang tentu, seluruh
aktifitas manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut.
Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori
accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai
kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi.
Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya
kerugian maupun ‘accident’.
.
2. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penculikan Bayi
Penyanderaan
KEAMANAN Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
LINGKUNGAN RS Kehilangan kendaraan bermotor
Kehilangan sarana prasarana RS
Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penanganan B3 yang salah
BAHAN BERACUN Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya
BERBAHAYA B3 yang tidak diberi label
Tidak memakai APD saat penanganan B3.
3. BENCANA
4. KEBAKARAN
5. PERALATAN MEDIS
B. ANALISA RESIKO
6. SISTEM UTILITAS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan
dengan sistem utilisasi adalah:
A. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel listrik, dan
sistem gas medis.
B. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan pengaman
agar tidak terjatuh.
10. SASARAN
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
A. Penambahan CCTV pada area-area yang beresiko terjadinya
ancaman keamanan seperti ruang Bayi/NICU untuk mencegah penculikan
bayi, Tempat parkir untuk mencegah pencurian kendaraan bermotor dan
tempat beresiko lainnya terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
B. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV dilakukan setiap hari terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
C. Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung
pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan tamu di RS terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
D. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis
: pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar mandi, tempat tidur
dengan penahan pada tepinya dll ) terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
E. Melengkapi sumber listrik dengan penutup terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
F. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
G. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan Gedung di
Rumah Sakit terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
4. KEBAKARAN
A. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya, terutama di
ruang khusus terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
B. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
C. Melakukan Patroli Asap secara rutin terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan.
D. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan larangan
merokok terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
E. Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang
rawan kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur, Radiologi dan
tempat perawatan Intensif terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
F. Pemeliharaan Hidran secara rutin terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
G. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan
gempa terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
H. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian kebakaran
terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
I. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
J. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
5. PERALATAN MEDIS
A. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
B. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga
medis yang mendapatkan alat baru terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
6. SISTEM UTILITAS
A. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel listrik, dan
sistem gas medis terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
B. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan pengaman
agar tidak terjatuh terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
7. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan yang telah disusun dapat dilihat di lampiran