Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORITIS
1. Pengertian
rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
tidak enak baik episodic, atau persisten yang diduga berasal dari saluran
umumnya dirasakan sebagai gangguan perut bagian atas dan sering disertai
dengan kurangnya asupan makanan (Prof. Dr. Ahmad H. Asdie Sp. Pd,
1999).
limpa.
pilorik.
b. Susunan Lapisan
1) Fungsi Motorik.
a) Fungsi reservoir.
c) Fungsi mencampur.
3. Etiologi
a. Dispepsia organik.
penyebabnya.
esofagitis.
3) Obat : Aspirin.
4) Kolelitiasis simtomatik.
5) Pankreatitis kronik.
(DNU).
3) Disritmia gaster.
4) Hipersensitivitas gaster/duodenum.
5) Factor psikososial.
6) Gastritis H. pylori.
7) Idiopatik.
4. Patofisiologi
(multifaktorial) :
refleks fagal. Pada beberapa pasien Dyspepsia Non Ulkus, refleks ini
tidak berfungsi dengan baik sehingga pengisian bagian antrum terlalu
cepat.
bagian ini.
gejala :
4) Nyeri episodik.
b. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like
1) Mudah kenyang.
3) Mual.
4) Muntah.
Dispepsia non spesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas).
Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas jangka waktu tiga bulan.
6. Pemeriksaan Diagnostik
d. Endoskopi :
2) Patologi anatomi.
7. Pengobatan.
b. Antikolinergik.
Obat yang agak selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor
famotidin.
Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir
e. Sitoprotektif.
Lavin, 1974).
keterampilan interpersonal.
1. Pengkajian
keperawatan.
adalah cara pengumpulan data melalui tanya jawab dengan klien, keluarga,
maupun dengan tim medis lain. Sedangkan pemeriksaan fisik adalah cara
sebagai berikut :
a. Keluhan utama
samping dada depan epigastrium, mual, muntah, dan tidak ada nafsu
makan.
Pola aktivitas
Aspek psikososial
Aspek ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dengan tempat
tinggal.
Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
sering muntah.
3) Auskultasi
perlukaan.
Laboratorium
1) Endoskopi
2) Pemeriksaan diagnostik
Feses ada darah (melena) jika terjadi perdarahan, terjadi peningkatan asam lambung yang dapat
2. Diagnosa keperawatan
data yang terkumpul. Pada tahap ini merupakan langkah kedua dari proses
mukosa lambung.
3. Rencana Keperawatan
pokok dari suatu proses keperawatan yang nantinya memberikan arah bagi
kegiatan keperawatan.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1) Buat jadwal masukan tiap jam. Anjurkan mengukur
perlahan.
Timbang berat badan tiap hari. Buat jadwal teratur setelah pulang.
Rasional :
nutrisi/keefektifan terapi.
operasi pembagian.
berpartisipasi/kontrol.
nutrisi.
makan klien.
Nyeri ulu hati berhubungan dengan peningkatan asam lambung.
Tujuan :
Kriteria hasil :
4) Skala nyeri 0.
Intervensi :
10).
ketidaknyamanan.
perubahan diet.
Rasional:
1) Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan
kandungan gaster.
pembatasan Na.
Tujuan :
Kriteria hasil :
1) Klien berpartisipasi dalam proses belajar.
Intervensi :
keluarga.
masyarakat.
Rasional :
berjalan/perhatian baru.
4. Pelaksanaan
cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologi
Ode Jumadi ).
implementasi dilakukan.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi
Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang
5. Evaluasi
kelengkapan, dan kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta
tujuan dan bisa tidaknya tujuan tersebut diukur. Di samping evaluasi yang
dilakukan oleh perawat yang bertanggung jawab pada klien dapat dinilai
juga oleh klien sendiri, teman kerja perawat dan pimpinan administrasi.