You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN

INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUANG BOUGENVIL VK

RSUD TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH:

ELIYA VITA AFIYANTI

1808008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2018/2019

1
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Sub Pokok Bahasan : Inisiasi Menyusu Dini segera setelah persalinan

Tempat : Ruang Bougenvil (VK)

Waktu Pelaksanaan :

Sasaran : Ibu Inpartu di Ruang VK

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman ibu
tentang pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah
persalinan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat Pendidikan kesehatan tentang inisiasi menyusu dini selama
±20 menit pada ibu, maka diharapkan ibu dapat memahami dan menjelaskan
kembali tentang :
a. Mengetahui tentang pengertian IMD.
b. Mengetahui tentang prinsip IMD.
c. Mengetahui tentang manfaat IMD bagi Ibu dan Bayi
d. Mengetahui langkah – langkah pelaksanaan IMD
3. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media

1 3 menit Pembukaan : Penyaji

 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam


mengucapkan salam.

 Memperkenalkan diri.
 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
 Memperhatikan
Pendidikan kesehatan.
 Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan

2
diberikan.

2 10 Pelaksanaan : Leafet
menit
 Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan dan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) lembar
 Memperhatikan
balik
 Menjelaskan tentang prinsip
 Bertanya dan
IMD
menjawab
 Memberi kesempatan kepada pertanyaan yang
peserta untuk bertanya. diajukan

 Menjelaskan manfaat IMD bagi  Memperhatikan


Ibu dan Bayi
 Bertanya dan
 Memberi kesempatan kepada menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang
diajukan
 Menjelaskan langkah – langkah
pelaksanaan IMD

 Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya

3 5 menit Evaluasi : Penyaji

 Menanyakan kepada peserta  Menjawab


tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.

4 2 menit Terminasi : Penyaji

 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan


peran serta peserta.

3
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

4. Metode : Ceramah dan tanya jawab


5. Media dan Alat Pendidikan : Leafet dan lembar balik
6. Evaluasi :
a. Standar persiapan
1) SAP sudah dibuat dan dikonsulkan pembimbing klinik.
2) Materi dan media telah dipersiapkan sebelum pertemuan.
3) Waktu, tempat, dan perlengkapan pendidikan kesehatan telah disediakan
b. Standar proses
1) Ibu dapat memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
2) Ibu dapat aktif bertanya ataupun ada umpan balik kepada penyaji
c. Standar hasil
1) 70% ibu atau pasien mampu menjelaskan tentang pengertian IMD.
2) 50% ibu atau pasien mampu menyebutkan tentang prinsip IMD.
3) 50% ibu atau pasien mampu menyebutkan tentang manfaat IMD bagi ibu
dan bayi.
4) 50% ibu atau pasien mampu menjelaskan tentang langkah – langkah
pelaksanaan IMD
7. Pustaka
1) Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. (2018). Kebidanan Teori dan Asuhan.
Jakarta: EGC

2) Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2014). Breastfeeding Sick Babies.

3) Maryuani, Anik. (2015). Asuhan Pada Ibu Dalam masa Nifas. Jakarta: TM

4) Prasetyono, Dwi Sunar. (2012). Buku Pintar ASI Eksklusif, Pengenalan,


Praktik, dan Kemanfaatan-Kemanfaatannya. Yogyakarta: DIVA Press

5) Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda

6) Sondakh, Jenny J.S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: Erlangga

7) Walyani, Elisabeth S. (2015). Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak


Pertama Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Perss

8. Lampiran

4
a. Materi
b. Leafet

Materi Pendidikan Kesehatan


A. Inisiasi Menyusu Dini ( IMD )
1. Pengertian inisiasi menyusu dini
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau dalam istilah Early Initiation adalah

memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusui sendiri pada ibunya

dalam 1 jam pertama, bayi dibiarkan merangkak mencari payudara ibu dan

membiarkan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibu (skin to skin) (Roesli,

2008). Setelah bayi lahir, ia akan dibersihkan dengan kain lap, lalu ditaruh di

atas perut ibu. Selanjutnya, bayi dibiarkan mencari puting payudara ibu secara

mandiri (Prasetyono, 2012).


2. Prinsip inisiasi menyusu dini
Menurut Roesli (2008), prinsip utama dari IMD adalah kontak kulit dg kulit

(skin to skin) antara bayi dengan ibu sesegera mungkin setelah proses kelahiran

selama minimal 1 jam dan bukan menemukan puting atau menghisap ASI. Pada

saat pelaksanaan IMD jika ada bayi yang menemukan puting ibunya < 1 jam

5
dan setelah itu bayi dipisahkan dengan ibu, maka proses IMD-nya tidak

berhasil.
Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai

menyusu sendiri segera setelah lahir. Seperti halnya bayi mamalia lainnya, bayi

manusia mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri. Segera setelah lahir

antara kulit bayi dengan kulit ibunya dibiarkan berkontak kurang lebih selama

satu jam, kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan sendirinya. Cara

bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan the brest crawl atau

merangkak mencari payudara. Beberapa prinsip dalam melakukan inisiasi

menyusui dini sebagai berikut :


a. Setelah bayi lahir, tali pusat segera diikat
b. Letakkan bayi terungkap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan

langsung ke mulut ibu


c. Biarkan kontak kulit berlangsung setidaknya satu jam atau lebih, bahkan

sampai bayi dapat menyusu sendiri apabila sebelumnya tidak berhasil


d. Bayi diberi topi dan diselimuti
e. Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk menyusui
f. Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
g. Memberikan kolostrum kepada bayi
h. Tidak memberikan makanan pralaktal seperti air gula atau air tajin kepada

bayi baru lahir sebelum ASI keluar, tetapi mengusahakan bayi mengisap

untuk merangsang produksi ASI


i. Menyusui bayi dari kedua payudara secara bergantian sampai masing –

masing 15 – 25 menit (Sondakh, 2013).


3. Manfaat inisiasi menyusu dini
a. Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini untuk Ibu
Saat ibu melakukan inisiasi menyusu dini tanpa disadari akan melepaskan

hormon prolaktin, yaitu hormon yang membuat ibu merasa lebih santai dan

damai. Selain prolaktin juga akan menghasilkan hormon oksitosin, hormon

yang mengakibatkan perasaan kasih sayang dan hubungan emosional

6
antara ibu dan bayinya. Di samping kepuasan emosional, menyusui

memberi keuntungan kesehatan bagi ibu. Hormon oksitosin berfungsi

mengembalikan uterus ke ukuran normal dengan lebih cepat dan mencegah

perdarahan setelah persalinan (Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia,

2017). Adapun keuntungan IMD bagi ibu antara lain:


1) Hisapan bayi dapat membantu rahim menciut, mempercepat kondisi

ibu kembali ke masa pra- kehamilan atau disebut involusi uterus ,

dan mengurangi risiko perdarahan


2) Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa

kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing


3) Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko

lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara


4) Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui

bayinya mendapat manfaat emosional


(Walyani, 2015).
5) Oksitosin
a) Stimulasi kontraksi uterus dan menurunkan risiko perdarahan

pasca persalinan
b) Merangsang pengeluaran kolostrum dan meningkatkan produksi

ASI
c) Keuntungan dan hubungan mutualistik ibu dan bayi
d) Ibu menjadi lebih tenang, memfasilitasi kelahiran plasenta, dan

pengalihan rasa nyeri dari berbagai prosedur pasca persalinan

lainnya
6) Prolaktin
a) Meningkatkan produksi ASI
b) Membantu ibu mengatasi stres terhadap berbagai rasa kurang

nyaman
c) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusu
d) Menunda ovulasi
b. Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini untuk Bayi

7
Proses IMD memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk ibu namun

juga untuk bayi. Riset Edmond dkk pada tahun 2006 membuktikan bahwa

IMD dapat mengurangi resiko kematian bayi baru lahir sebanyak 16% bila

dilakukan hari pertama dan 22% bila dilakukan pada satu jam pertama

pasca-kelahiran (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2014). Menurut Sondakh

(2013) keuntungan inisiasi menyusu dini untuk bayi antara lain :


1) Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal. Mendapat kolostrum

segera, disesuaikan dengan kebutuhan bayi


2) Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah

imunisasi pertama bagi bayi


3) Meningkatkan kecerdasan
4) Membantu bayi mengoordinasikan kemampuan mengisap, menelan,

dan napas
5) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu – bayi
6) Mencegah kehilangan panas
7) Mencegah kehilangan panas
8) Meningkatkan berat badan
4. Langkah – langkah pelaksanaan IMD
Pelaksanaan inisiasi menyusu dini juga perlu diperhatikan bagi tenaga

kesehatan, karena dalam proses pelaksanaan inisiasi menyusu dini yang benar

maka dapat menentukan keberhasilan bayi menyusu dini atau tidak. Berikut

langkah – langkah IMD yang perlu diperhatikan menurut Maryunani 2015 :


a. Langkah 1 : lahirkan, keringkan dan lakukan penilaian awal
1) Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran
2) Letakkan bayi di perut bawah ibu
3) Menilai bayi apakah memerlukan resusitasi atau tidak
4) Setelah itu keringkan bayi mulai dari muka , kepala, dan bagian

tubuh yang lain dengan halus tanpa membersihkan verniks


5) Hindari membersihkan tangan bayi, karena bau cairan pada tangan

bayi juga membantunhya untuk mencari puting ibunya yang berbau

sama
6) Membersihkan lendir dengan kain bersih

8
7) Melakukan rangsangan taktil
8) Periksa kembali uterus kemudian suntikan Intramuskular 10 IU

oksitosin pada ibu. Biarkan bayi di atas handuk atau kain bersih di

perut ibu
b. Langkah 2 : lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu

jam
1) Lakukan penjepitan tali pusat
2) Lakukan pemotongan tali pusat
3) Lakukan pengikatan tali pusat
4) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu
5) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat
6) Biarkan ibu dan bayi melakukan kontak kulit di dada ibu paling

sedikit 1 jam
7) Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi

menyusu
8) Selama kontak kulit tersebut lanjutkan dengan manajemen aktif kala

3 persalinan
c. Langkah 3 : biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai

menyusu
1) Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusu
2) Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusui

atau memindahkan bayi dari payudara satu ke payudara yang lain


3) Menunda asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai

menyusu
4) Ibu dan bayi tidak dipindahkan ke ruangan lain sampai IMD selesai
5) Setelah bayi selesai IMD kenakan pakaian pada bayi dan selimuti
6) 1 jam kemudian berikan suntikan hepatitis B

You might also like