You are on page 1of 13

MAKALAH

Pendekatan Teoritis Terhadap Bioetik

Dosen : Riyanti., SST., M.Keb., M.H.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

Dony Sentory 2018.C.10a.0965


Julius 2018.C.10a.0973
Lala Veronica 2018.C.10a.0974
Rama 2018.C.10a.0981
Ruly Ramadana 2018.C.10a.0983
Sused 2018.C.10a.0986
Yoga Pratama 2018.C.10a.0992

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah dengan
judul “PENDEKATAN TEORITIS TERHADAP BIOETIK”.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga
makalah ini dapat penulis selesaikan. Penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, oleh karena itu, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yng membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Dengan adanya pembuatan makalah ini penulis beharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bgi pembaca pada umumnya dan bagi tenaga keperawatan pada
khususnya.

Palangka Raya, 31 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioetik ..................................................................................... .....3
2.2 Pendekatan Bioetik..........................................................................................4
2.3 Isu Bioetik Dalam Keperawatan......................................................................5
2.4 Nilai-Nilai Pribadi dan Praktik Profesional.....................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Kemajuan dan pengetahuan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja
secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.Perawat
dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk klien bik secara individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial
spiritul yang komprehensif.
Sebagai tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu
sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab
secara moral.
Masalah merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi
kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah.
Begitu juga dalam praktik keperawatan terdapat beberapa hal yang bisa jadi
merupakan masalah dalam praktik keperawatan. Baik merupakan perbuatan dari pihak
yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh
pertimbangan etis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bioetik ?
2. Apa saja pendekatan dalam bioetik ?
3. Apa isu bioetik dalam keperawatan ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang perlu kiranya penulis menyusun makalah tentang
pendekatan etika dan bioetik, sebagai suatu hal yang dilakukan dilingkungan medis dan
keperawatan yang intinya adalah dunia kita sendiri
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek – aspek etik dan bioetik dalam
aplikasi pelayanan keperawatan.
2. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Etika Keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Bioetik adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan . Bioetik adalah
etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang
sberkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan ( Ismani Nila, 2001 hal;16 ).
Bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan
waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan
membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan tindakan pengobatan dan biologi.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-
masalah pelayanan kesehatan.
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan dalam kaitannya dengan pengobatan. Lebih
lanjut bioetik difokuskan kepada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara
ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan,politik, hukum dan theologi.Isu bioetik
yang muncul antara lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pmberian
pelayananan kesehatan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
( 1978 ) berarti “ kebiasaan “, “model perilaku” atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Etik merupakan suatu pertimbangan yang
sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang
berhubungan dengan perilaku. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang
filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus kepada prinsip-prinsip dan konep
yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupan yang dilandasi
oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak fihak yang menggunakan istilah etik untuk

3
menggambarkan etika suatu profesi dalam hubungnnya dengankode etik profesional
seperti kode etik PPN, IDI dan profesi lainnya.

2.2 PENDEKATAN BIOETIK


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentuny setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan setiap
pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar
belum teratasi ( Catalano,1991 )
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan
asuhan keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam
praktek asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan
berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di
lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini
keperawatan seringkali menggunakan 3 pendekatan yaitu : pendekatan teleologik,
deontologik dan intuitionism.

2.2.1 Pendekatan Teleologik


Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan
terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini
mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the end justifies the means (
pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil
untuk kepentingan medis ).

4
Contoh : Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter ahli
bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan
pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini dilakukan demi
keselamatan pasien tersebut.

2.2.2 Pendekatan Deontologik


Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban
moral.
Contoh : Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah
hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

2.2.3 Pendekatan Intuitionism


Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui
hal yang benar atau salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional
suatu keadaan.
Contoh : Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada
perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

2.3 ISU BIOETIK DALAM KEPERAWATAN


Isu bioetik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan dan
berhubungan dengan profesi lain. Hal ini muncul hampir di semua bidang praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang
memberikan kesejahteraan kepada manusia. Hal ini dilakukan salah satunya dengan
memberikan bantuan kepada individu baik sehat maupun sakit.
Contoh :

5
Beberapa tahun lalu, salah satu Pahlawan Nasional Korea Selatan, Profesor
Woo Suk Hwang, seorang pioner dan pakar terkenal bidang kloning telah tersandung
kasus bioetika. Hasil kerja keras bersama timnya sejak tahun 2001 telah menghasilkan
karya yang bisa disebut monumental yaitu melakukan kloning sel somatis manusia
untuk mendapatkan sel stem, suatu proyek yang didanai Pemerintah Korea sebesar 4
milyar won atau sekitar 40 milyar rupiah. Sebelumnya, tim riset yang dipimpinnya
pertama kali di dunia berhasil mengkloning anjing, dan salah satu staf pengajar
Universitas Gadjah Mada juga merupakan kandidat doktor ikut terlibat di dalamnya.
Kesuksesan luar biasa tersebut ternyata diikuti dengan tuduhan bernada
miring yaitu adanya kemungkinan bahwa Profesor Woo Suk Hwang telah melakukan
kebohongan publik dan melanggar rambu-rambu bioetika. Dia dianggap telah
menggunakan telur yang diperoleh dengan cara membeli dari donor di rumah sakit
maupun mendapatkannya dari beberapa anggota tim yang terlibat langsung dalam
penelitian tentang kloning tersebut.
Walaupun tuduhan ini lebih besar gaungnya di luar negeri ketimbang di dalam
negeri, namun Profesor Hwang merasa perlu untuk mundur dari segala jabatan
strategis terutama jabatan sebagai ketua lembaga pusat sel stem dunia. Keputusan
berat yang berarti kemungkinan besar harus meninggalkan segala kemewahan
fasilitas penelitian yang telah dikucurkan oleh pemerintah Korea.

Contoh lain :
Menurut pandangan almarhum mufti syafi, dari pakistan dalam kondisi biasa,
transfusi darah merupakan sesuatu yang haram karena, pertama, darah merupakan
bagian yang tak yerpisahkan dari tubuh manusia, kedua, darah termasuk benda najis
(Wulan, 2011:27).
Adapun masalahnya dalam etika praktik keperawatan yaitu sebagai berikut :
Transfusi darah merupakan masalah bioetik yang juga menjadi perdebatan
terutama di Eropa dan negara barat lainnya. Dilihat dari aspek bioetis, transfusi
darah paling banyak menyebabkan kematian pada pasien karena pasien mendapatkan
transfusi darah yang salah darah yang dimasukkan kedalam tubuhnya tidak sesuai

6
dengan darah resipien. Selain itu, masalah etis yang sering terjadi juga masalah
malpraktik perawat yang sengaja menyebabkan pasien meninggal dengan
menginjeksikan darah dengan tidak benar dan tidak sesuai dengan kebutuhan resipien.
Oleh karena itu hal tersebut melanggar hukum dan etika keperawatan (Suhaimin,
2003:40).

Berbagai masukkan telah diberikan oleh para ahli terhadap transfusi darah baik
yang mendukung maupun yang menolaknya. Untuk masa sekarang ini, pertanyaan
moral dari masyarakat yang perlu dijawab bukan: apakah transfusi darah secara moral
diperbolehkan, melainkan jenis dan metode transfusi darah yang mana yang layak, dan
pada kondisi seperti apa ?

Contoh Kasus:
Seorang ibu yang taat pada ajaranya menderita sakit anemia dan sangat
membutuhkan donor darah secepatnya akan tetapi pada kondisi tersebut ibu ini
menolak untuk ditransfusikan karena dalam kepercayaannya atau pada agamanya
melarang transfusi darah kerena dianggap telah melanggar ketentuan keyakinanya.

2.4 NILAI- NILAI PRIBADI DAN PRAKTIK PROFESIONAL


Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktik
keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
konflik antara nilai- nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktik
keperawatan yang dilakukan setiap hari.

Contoh :
Bantuan perawat sangat dibutuhkan untuk melakukan aborsi terapeutik pada
pasien, padahal perawat tersebut berkeyakinan bahwa aborsi itu adalah tindakan yang
berdosa. Pada kasus ini perawat tersebut berhak menolak tugas itu karena hal itu

7
betentangan dengan nilai-nilai pribadinya dan ia dapat mengalihkan tugas tersebut
pada perawat lain yang mempunyai pandangan berbeda

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan
tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.Etika
keperawatan dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu pendekatan teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan
intuitionism.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan
mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan tertentu, tetapi seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun
menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari – hari atau dalam lingkungan
kerja kita sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya ketika kita bekerja
sebagai tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke
rumah sakit lebih tinggi, dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan di rumah sakit
setempat, padahal perawat tahu alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk,
misal karena statusnya orang miskin, cerewet dan sebaganya.

3.2 Saran
Diharapkan kepada rekan – rekan perawat agar setiap melaksanakan tugas
sesuai dengan nilai – nilai etik profesional, sehingga kejadian- kejadian yang tidak
diharapkan bisa kita hindari

9
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC


Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
Amir amri. 1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien. Jakarta. Pustaka Yustisia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioetika

10

You might also like