Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Pada tahun 2014, Badan Narkotika Nasional (BNN) melaporkan bahwa ada
sekitar dua juta pengguna ganja di Indonesia, menjadikan ganja sebagai zat yang paling
banyak digunakan di Indonesia, diikuti oleh stimulan jenis amfetamin (Amphetamine-
Type Stimulants, ATS) seperti metamfetamin (shabu) dan ekstasi.2 Hampir semua
ganja yang dikonsumsi di Indonesia diproduksi di Aceh, bagian paling-ujung utara
pulau Sumatera, serta di beberapa wilayah lain di Sumatera, yang kemudian
didistribusikan ke seluruh negeri. Budidaya ganja skala kecil juga mungkin ditemukan
di dan diangkut dari Garut, Jawa Barat, serta Papua, sebagaimana yang disampaikan
oleh lembaga advokasi Lingkar Ganja Nusantara (LGN).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka perlunya peran serta tenaga
kesehatan khususnya tenaga keperawatan dalam membantu masyarakat yang sedang
dirawat di rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
tentang perawatan dan pencegahan kembali penyalahgunaan NAPZA pada klien.
Untuk itu dirasakan perlu perawat meningkatkan kemampuan merawat klien dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyalahgunaan NAPZA.
b. Agar para pembaca mengetahui bahaya penyalahgunaan NAPZA.
c. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca.
1.3 Manfaat
1. Untuk Praktik Pelayanan Keperawatan
Memberikan pengetahuan cara mendeteksi dan penanganan penggunaan NAPZA
dalam praktik keperawatan.
2. Untuk Klien
Memberikan pengetahuan untuk mengenal jenis Zat NAPZA, tanda dan gejala,
pengaruh atau bahaya dari zat NAPZA yang digunakan, dampak dari penggunaan
NAPZA dan cara penanganan penggunaan NAPZA.