Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN
Prinsip dasar dari praktikum modul alat ukur debit saluran tertutup adalah
mengalirkan air melalui pipa dengan bantuan hydraulic bench. Aktifkan hydraulic bench
dan keluarkan udara yang ada di dalam piezometer dan posisi muka air ada di ketinggian
280 mm. Pengukuran dilakukan dengan 5 variasi debit yang berbeda dengan cara
mengatur valve di hydraulic bench. Setiap variasi debit dilakukan 3 kali pegukuran
waktu. Aliran air tersebut menyebabkan perubahan bacaan pada venturimeter dan
orificemeter. Lakukan perhitungan beda tinggi tekan yang tampak dan hitung debit
aktual yang terjadi dengan menghitung waktu tuas hydraulic bench untuk dapat kembali
ke posisi semula setelah pemberian 2,5 kg beban.
a. VENTURIMETER
Gambar 1. Venturimeter
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi
merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit
1
Gambar 1. Venturimeter
dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat
diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki
penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian
tepi lebih besar daripada bagian tengahnya.
Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir
melalui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit, dengan demikian, maka
akan terjadi perubahan kecepatan.Efek venturi terjadi pada sebuah aliran fluida
yang mengalami kenaikan velocity seiring dengan penurunan luas penampang aliran,
hal tersebut diiringi juga dengan terjadinya penurunan tekanan statis (static
pressure) fluida tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan hukum aliran fluida dinamik, kecepatan aliran fluida
harus naik apabila terdapat restriksi pada pipa untuk memenuhi Hukum Kontinuitas,
sedangkan besar tekanan harus turun untuk memenuhi Hukum Konservasi
Mekanika Energi.
Bagian-bagian venturimeter :
1. Bagian konvergen
Bagian ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan aliran fluida dan
menurunkan tekanan statiknya.
a. Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter sama seperti diameter pipa
atau cerobong aliran. Lubang teknanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet cone
Bagian ini yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
2. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan, akhir bagian ini berbentuk bulat
datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambahkan
kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
3. Bagian divergen
a. Outlet cone
2
Bagian ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat,
dan pada outlet cone ini tekanan kembali normal.
b. Outlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa atau cerobong aliran.
𝑣1 𝐴 = 𝑣2 𝑎 𝑣2= 𝐴 𝑣1
𝑎
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 2
2 2
Kemudian gabungkan kedua persamaan di atas
1 1 𝐴2
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2 + 𝜌 2 𝑣1 2
2 2 𝑎
1 𝐴2 − 𝑎2
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑣1 2 ( )
2 𝑎2
𝑃1 = 𝑃2 − 𝜌𝑔ℎ + 𝜌′𝑔ℎ
𝑃1 − 𝑃2 = 𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
3
Dari persamaan-persamaan di atas,
1 𝐴2 − 𝑎2
𝜌𝑣1 2 ( ) = 𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
2 𝑎2
2
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)𝑎2
𝑣1 =
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)𝑎2
𝑣1 = √
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
𝑄 = 𝑎𝐴√
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔∆ℎ
𝑄 = 𝐴√
(𝑋 2 − 1)
Dimana,
g = percepatan gravitasi,
Dalam hal ini, untuk perhitungan diperlukan faktor koreksi atau koefisien
discharge,karena agar dapat menghasilkan perhitungan yang tepat walaupun
terdapat faktor gesekan fluida dan terjadi turbulensi. Maka persamaannya
menjadi:
4
2𝑔∆ℎ
𝑄 = 𝐶𝑑 𝐴√ 2
(𝑋 − 1)
b. ORIFICEMETER
Orificemeter adalah salah satu alat untuk mengukur laju aliran di dalam
pipa dan merupakan alat yang paling sederhana dibandingkan alat ukur laju aliran
lainnya. Untuk venturimeter, dengan sistem manometer tertentu, laju aliran
maksimum yang dapat diukut terbatas, maka jika laju aliran tersebut berubah-
ubah, diameter leher akan terlalu kecil untuk menampung laju aliran maksimum
yang baru. Dan orificemeter adalah alat untuk mengatasi kekurangan dari alat
ukur venturimeter dengan konsumsi daya yang lebih tinggi.
Prinsip alat ini hampir sama dengan prinsip alat ukur venturimeter.
Penurunan penampang arus aliran melalui orificemeter mengakibatkan head
kecepatan naik dan head tekanan turun. Penurunan tekanan diantara kedua titik
sadap diukur dengan menggunakan manometer. Persamaan Bernaulli memberikan
koreksi peningkatan-peningkatan head kecepatan dengan penurunan head tekanan.
2(𝑃1 − 𝑃2 )
𝑄𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐴2 𝑣2 = 𝐴2 √
𝜌(1 − 𝛽 4 )
5
Terdapat kerugian head antara titik 1 dan 2 sehingga berlaku persamaan :
𝑄 = 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 dan
𝑃1 𝑣1 2 𝑃2 𝑣2 2
+ = + + ℎ𝐿
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Pada gambar di atas, tekanan di vena kontrakta lebih kecil dari tekanan di
titik 1. Pertama disebabkan karena luas vena kontrakta lebih kecil dari luas awal.
A2 dinyatakan dengan :
Kedua disebabkan oleh adanya suati kerugian head yang tidak dapat
dihitung secara teoritis. Jadi, sebuah koefisien discharge orifis Co digunakan
untuk memperhitungkan kedua efek tersebut.
2(𝑃1 − 𝑃2 )
𝑄 = 𝐶0 𝑄𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐶0 𝐴0 √
𝜌(1 − 𝛽 4 )
dengan mengebor port secara sentrik dalam bagian tengah. Tipe orifice ini
6
(sumber: http://www.prisma-instruments.com/en/measurement-and-regulation-
instruments/flow-instruments/orifice-plates)
padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang
(sumber: http://www.hydropneumatics.co.in/images/Eccentric%20Orifice%20Plate.jpg)
7
Gambar 3.7. Alat ukur Orificemeter tipe Eccentric
hanya saja kalau jenis eccentric berbentuk lingkaran yang berada di bawah
atau dekat dasar pipa, sedangkan kalau jenis segmental ini berlubang
Gambar 8.
(sumber: http://static1-velaeasy.readyplanet.com/www.sivaee.com/images/content/original-1399008486784.png)
Diameter A = 26 mm
Diameter B = 16 mm
8
Diameter E = 51 mm
Diameter F = 20 mm
aljabar yang diolah dari data-data massa jenis air terhadap suhu agar
dapat diperoleh massa jenis air sesuai dengan suhu pada praktikum.
0 999.9
5 1000
10 999.7
20 998.2
30 995.7
40 992.2
50 988.1
60 983.2
70 977.8
80 971.8
90 965.3
100 958.4
(Sumber : http://www.jendelasarjana.com/2014/04/massa-jenis-air.html)
9
Grafik 4.1 Hubungan antara massa jenis air dan suhu
persamaan :
factor x adalah suhu dan factor y adalah massa jenis air. Sehingga, massa
= 997,0201 kg/m3
sebagai berikut :
10
Tabel 4.2 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Venturimeter
67.98
59.1
33.76
39.36
17.63
21.28
Tabel 4.3 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Orificemeter
67.98
59.1
33.76
39.36
11
17.63
21.28
V. PENGOLAHAN DATA
Untuk menghitung nilai debit aktual aliran air didalam pipa, digunakan
Volume
Q
aktual t
rata rata
waktu rata-rata yang diperoleh dari Tabel 4.2 dan Tabel 4.3, maka
nilai Q yaitu :
Volume
Q1 aktual =
t r1
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟑 𝐦𝟑
= m3/s
61.003
Volume
Q2 aktual =
t
r2
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−3 𝐦𝟑
= m3/s
38.5766
Volume
Q3 aktual =
t
r3
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟑 𝐦𝟑
= m3/s
21.4567
12
b. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida (Vb)
0 .5
2g PA PB
Vb
Ab 2 g g
1
Aa
Dimana,
PA PB
H =
g g
0.5
2g
Vb H
Ab 2
1
Aa
1
= 4 𝜋 (26 x 10^ − 3)2 m
= 5.3093 x 10-4 m
1
= 4 𝜋 (16 x 10 ^ − 3)2 m
13
= 2.011 x 10-4 m
a. Venturimeter
0.5
2 𝑥 9.81
Vb1 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.034]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 0.8825 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vb2 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.061]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 1.1821 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vb3 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.114]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 1.6159 m/s
1
= 4 𝜋 (51 x 10^ − 3)2 m
= 2.0428 x 10-3 m
1
= 4 𝜋 (20 x 10^ − 3)2 m
= 3.1416 x 10-4 m
14
b. Orificemeter
0.5
2 𝑥 9.81
Vf1 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.037]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 0.8623 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vf2 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.079]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 1.2599 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vf3 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.137]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 1.6592 m/s
Pipa
Q teoritis = Ab x Vb
a. Venturimeter
15
Q2 teoritis = (1/4 x π x DB2) . Vb2
b. Orificemeter
Variasi t rata-rata (s) Q aktual (m3/s) Hab (mm) Vb (m/s) Qhitung (m3/s)
16
3 21.4567 3.5047 x 10-4 114 1.6159 3.1416 x 10-4
Variasi t rata-rata (s) Qaktual (m3/s) Hef (mm) Vf (m/s) Qhitung (m3/s)
1. Venturimeter
17
VI. DATA AWAL
Diameter A = 26 mm
Diameter B = 16 mm
Diameter E = 51 mm
Diameter F = 20 mm
aljabar yang diolah dari data-data massa jenis air terhadap suhu agar
dapat diperoleh massa jenis air sesuai dengan suhu pada praktikum.
0 999.9
5 1000
10 999.7
20 998.2
30 995.7
40 992.2
50 988.1
18
60 983.2
70 977.8
80 971.8
90 965.3
100 958.4
(Sumber : http://www.jendelasarjana.com/2014/04/massa-jenis-air.html)
persamaan :
Dimana factor x adalah sushu dan factor y adalah massa jenis air.
19
= 997,0201 kg/m3
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Venturimeter
55,93
59.1
42.61
39.36
25.46
21.28
Tabel 4.3 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Orificemeter
55,93
1 241 204 37 61.003
67.98
20
59.1
42.61
39.36
25.46
21.28
Untuk menghitung nilai debit aktual aliran air didalam pipa, digunakan
Volume
Q
aktual t
rata rata
waktu rata-rata berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 diperoleh nilai Q
yaitu :
Volume
Q1 aktual =
t r1
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟑 𝐦𝟑
= m3/s
61.003
Volume
Q2 aktual =
t
r2
21
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟑 𝐦𝟑
= m3/s
38.5766
Volume
Q3 aktual =
t
r3
𝟕.𝟓𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟑 𝐦𝟑
= m3/s
21.4567
0 .5
2g PA PB
Vb
Ab 2 g g
1
Aa
Dimana,
PA PB
H =
g g
0.5
2g
Vb H
Ab 2
1
Aa
22
1
Aa = 4 𝜋 𝑑2
1
= 4 𝜋 (26 x 10 − 3)2 m
= 5.3093 x 10-4 m
1
= 4 𝜋 (16 x 10 − 3)2 m
= 2.011 x 10-4 m
a) Venturimeter
0.5
2 𝑥 9.81
Vb1 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.034]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 0.8825 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vb2 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.061]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 1.1821 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vb3 = [ 2.011 x 10−4 2 𝑥 0.114]
1−( )
5.3093 x 10−4
= 1.6159 m/s
23
1
Ae = 4 𝜋 𝑑2
1
= 4 𝜋 (51 x 10 − 3)2 m
= 2.0428 x 10-3 m
1
= 4 𝜋 (20 x 10 − 3)2 m
= 3.1416 x 10-4 m
b) Orificemeter
0.5
2 𝑥 9.81
Vf1 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.037]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 0.8623 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vf2 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.079]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 1.260 m/s
0.5
2 𝑥 9.81
Vf3 = [ 3.1416 x 10−4 2 𝑥 0.137]
1−( )
2.0428 x 10−3
= 1.660 m/s
didalam Pipa
24
Untuk menghitung nilai debit teoritis (Q teoritis) digunakan rumus :
Q teoritis = Ab x Vb
a) Venturimeter
b) Orificemeter
25
= (1/4 x 3.14 x (0.020)2) . 1.6592
Variasi t rata-rata (s) Q aktual (m3/s) Hab (mm) Vb (m/s) Qhitung (m3/s)
Variasi t rata-rata (s) Qaktual (m3/s) Hef (mm) Vf (m/s) Qhitung (m3/s)
a) Venturimeter
26
Hubungan Antara Qteoritis terhadap
Qaktual pada Venturimeter
0.0004
0.00035 y = 0.9552x
R² = 0.7886
Qaktual (m3/s)
0.0003
0.00025
0.0002
0.00015
0.0001
0.00005
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035
Qteoritis (m3/s)
Dari grafik di atas dapat dicari nilai Cd sesuai dengan persamaan berikut :
Qaktual = Cd x Qteoritis
y = m.x
y = 0.9552x
𝑦
= 0.9552
𝑥
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
0.9552= 𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 ... Pers (1)
27
Maka , persamaan 1 kedalam persamaan 2 diperoleh nilai
sebagai berikut.
𝐶𝑑𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝐶𝑑𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Galat =| | x 100%
𝐶𝑑𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
0.9552−1
=| | x 100%
1
= 0.0448 x 100%
= 4.48 %
b) Orificemeter
28
Hubungan Antara Qteoritis terhadap
Qaktual pada Orificemeter
0.0004
0.00035 y = 0.5844x
R² = 0.8276
Qaktual (m3/s)
0.0003
0.00025
0.0002
0.00015
0.0001
0.00005
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006
Qteoritis (m3/s)
y = m.x
y = 0.5844x
𝑦
= 0.5844
𝑥
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
0.5844= 𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 ... Pers (1)
29
Qaktual juga semakin besar dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari
bernilai positif. Hasil ini juga sesuai dengan rumus yang melibatkan
Cd (koefisien discharge):
Qaktual = Cd x Qteoritis
Tetapi dapat dilihat bahwa nilai debit actual tidak akan lebih besar
daripada debit teoritis. Hal ini disebabkan didalam kondisi nyata tidak
ada sesuatu yang ideal. Dalam aliran air didalam Venturimeter maupun
yang diterima benda saat berjalan adalah kecil, dan begitu juga
sebaliknya.
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
= gradient m
𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Seperti yang kita ketahui bahwasanya Cd = , sehingga
𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
30
nilai Cd untuk orificemeter adalah 0.5844. dimana nilai ini juga kurang
𝐶𝑑𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝐶𝑑𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Galat =| | x 100%
𝐶𝑑𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
0.5844−0.6
=| | x 100%
0.6
= 0.026 x 100%
= 2.6 %
1. Venturimeter
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd1 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
1.2327 x 10−4
= 1.7743 x 10−4
= 0.6947
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd2 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
31
1.9494 x 10−4
= 2.3767 x 10−4
= 0.8202
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd3 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
3.5047 x 10−4
= 3.1416 x 10−4
= 1.1156
2. Orificemeter
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd1 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
1.2327 x 10−4
= 2.7089 x 10−4
= 0.4551
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd2 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
1.9494 x 10−4
= 3.9581 x 10−4
= 0.4925
𝑸𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
Cd3 = 𝑸𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊𝒕𝒊𝒔
3.5047 x 10−4
= 5.2125 x 10−4
= 0.6724
32
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Debit dan Kecepatan pada Venturimeter
VIII. ANALISIS A
Analisis Cara Kerja Pada pecoban kali ini untuk menghitung debit aktual
pada aliran digunakan hydrolic bench. Cara kerja yang digunakan yaitu :
Aliran air dinyalakan dengan menekan tobol pompa pada samping alat.
Setelah pompa menyala tunggu beberapa saat agar aliran air stabil dan supaya
tidak ada udara lagi dalam diameter melintang pipa.
33
Waktu dihitung setelah beban diletakan pada lengan hydraulic bench. Pada
proses ini kesalahan dapat terjadi yaitu ketepatan waktu ketika meletakan
beban pada lengan hydraulic bench dan pemulaian menghitung waktu yang
tidak tepat ketika beban diletakan.
p1 – p2 = ρ(v22 – v12)
34
Pada percobaan terlihat perbedaan ketinggian cairan piezometer. Oleh
karena itu selisih tekanan sama dengan tekanan hidrostatis cairan setinggi selisih
tinggi permukaan cairan pada piezometer.
p1 – p2 = ρg∆h
Dengan menggabungkan kedua persamaan yang melibatkan perbedaan
tekanan tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida v1.
dan orificemeter
lurus. Semakin besar nilai Qteoritis, maka nilai Qaktual juga semakin
besar dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan grafik
35
yang naik dan kemiringan (gradient) yang bernilai positif. Hasil ini
Qaktual = Cd x Qteoritis
Pada perhitungan didapat bahwa nilai debit actual harus lebih kecil dari
debit teoritis. Hal ini disebabkan didalam kondisi nyata tidak ada
Qteoritis.
36
Hubungan Qaktual terhdapat delta Hab
0.14
0.12 y = 1122x1.1537
R² = 0.9974
0.1
0.06
0.04
0.02
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004
Qaktual (m3/s)
(grafik power)
merupakan Qaktual dan y adalah ∆ℎ. Dimana fungsi dari persamaan itu
Qb = Ab x Vb
0.5
2𝑔 𝑃𝑎 𝑃𝑏
Qb = Ab x [ Ab 2
𝑥( − )]
𝜌𝑔 𝜌𝑔
1−( )
Aa
0.5
𝑥 Hab ]
2𝑔
Qb = Ab x [ Ab 2
1−( )
Aa
37
nilai b atau pangkatnya sebesar 1.1537.sehingga dapat dilakukan
2−𝑏
Galat =| | x 100%
2
2−1.1537
=| | x 100%
2
= 0.42315 x 100%
= 42.315 %
38
Hubungan Qaktual terhdapat delta Hef
0.16
y = 2749.7x1.2384
0.14
R² = 0.9739
0.12
Delta Hef (m)
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004
Qaktual (m3/s)
(grafik Power)
merupakan Qaktual dan y adalah ∆ℎ. Dimana fungsi dari persamaan itu
Qf = Af x Vf
0.5
2𝑔 𝑃𝑒 𝑃𝑓
Qf = Ab x [ Af 2
𝑥( − )]
𝜌𝑔 𝜌𝑔
1−( )
Ae
0.5
𝑥 Hef ]
2𝑔
Qf = Af x [ Af 2
1−( )
Ae
39
nilai b atau pangkatnya sebesar 1.2384 .sehingga dapat dilakukan
2−𝑏
Galat =| | x 100%
2
2−1.2384
=| | x 100%
2
= 0.3808 x 100%
= 38.08 %
3) Analisis Kesalahan
4 ) Analisis Lain
Alat yang digunakan pada penghitungan debit dalam saluran tertutup salah
satunya adalah venturimeter. Venturimeter ini memiliki beberapa keunggulan
diantaranya :
40
1. Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi
2. Mempunyai penurunan tekanan yang relatif kecil padakapasitas yang
sama
3. Dapat menghitung debit aliran besar
4. Rugi tekan yang diterima oleh alat relatif rendah
Dari keterangan diatas dapat dtarik kesimpulan bahwa untuk debit pada
aliran besar penggunaan venturi meter lebih akurat dibandingkan dengan orifice
meter.
IX. KESIMPULAN
Venturimeter
Orificemeter
41
1 1.2327 x 10-4 37 0.8623 2.7089 x 10-4 0.5844 0.4551
𝐶𝑑 𝑉𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝑚 = 0.9552
𝐶𝑑 𝑂𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝑚 = 0.5844
Dimana hal ini dibuktikan dari gradient grafik yang bernilai positif dan
dari persamaan atau rumus yang melibatkan Cd. Namun, nilai Qaktual
berbanding lurus juga. Hal ini juga dibuktikan dengan gradient grafik
X. DAFTAR PUSTAKA
Hidraulika. Guildford:Erlangga.
42
Feby, Liska. 2016. LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DEBIT
SALURANTERTUTUP.https://www.academia.edu/32188166/LAPO
43