You are on page 1of 9

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL GURU

I. PENDAHULUAN

A. DASAR.
1. Keputusan MENPAN Nomor 84/93
2. Keputusan Bersama Mendikbud dan KA BAKN Nomor 0433/P/1993 dan Nomor 25 Tahun
1993
3. Keputusan Mendiknas Nomor 25/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
4. Keputusan Mendiknas Nomor 013/U/2002 tentang Perubahan Keputusan Mendikbud
Nomor 25/O/1993
5. Surat Edaran Mendiknas Nomor : 23113/A2/KP/2003
6. Permendiknas No 18 Thn 2005
7. Peraturan Ka BKN Nomor 28 Thn 2005

B. TUJUAN
Petunjuk teknis pelaksanaanjabatan fungsional guru dan angka kreditnya ini dimaksudkan
untuk menjadi pedoman yang lebih rinci bagi guru dan Kepala Sekolah agar ada kesatuan bahasa
dan pengertian dalam penyusunan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit ( DUPAK) sesuaI dengan
ketentuan yang berlaku.

C. JENIS GURU
1. Berdasarkan sifat, tugas dan kegiatannya, guru digolongkan 4 (empat) jenis sebagai berikut

a. Guru Kelas, adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang


dan hak secara penuh dalam pproses belajar mengajar seluruh mata pelajaran di
kelas tertentu

b. Guru Mata Pelajaran, adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab,


wewenang dan hak secara penuh dalam proses belajar mengajar pada satu mata
pelajaran tertentu di sekolah

c. Gruru Praktik, adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab,


wewenang dan hak secara penuh dalam proses belajar mengajar pada kegiatan
praktik di sekolah Kejuruan

d. Guru Bimbingan, adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang


dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah
peserta didik.

2. Pemilihan Jenis Guru


a. Seorang guru hanya dapat memilih satu jenis guru yang sesuai dengan
spesialisasi/keahlian atau tugas yang telah diembannya

b. Guru yang bertugas sebagai Kepala Sekolah dalam memilih jenis guru, maka yang
bersabgkutan harus memperhatikan bidang spesialisasi/keahliannya baik yang
diperoleh melalui pendidikan sekolah, pengalaman, maupun pelatihan yang pernah
diikutinya.

c. Pergantian jenis guru ke jenis guru lain dapat dilakukan apabila seorang guru
memperoleh bidang keahlian yang berbeda degan yang telah dimiliki. Pergantian jenis
guru hanya dapat dilakukan oleh Pejabat yang berwenang.

D. JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT YANG DISYARATKAN

PERSYYARATAN ANGKA
KREDIT KENAIKAN
PANGKAT/JABATAN
NO JABATAN GURU PANGKAT DAN GOLONGAN KOMULATIF PER
RUANG MINIMAL JENJANG
1 2 3 4 5

1 Guru Pratama Pengatur Muda II/a 25 15


2 Guru Pratama Tk I Pengatur Muda Tk I, II/b 40 20
3 Guru Muda Pengatur II/c 60 20
4 Guru Muda Tk I Pengatur Tk I, II/d 80 20
5 Guru Madya Penata Muda, III/a 100 50
6 Guru Madya Tk I Penata Muda Tk I, III/b 150 50
7 Guru Dewasa Penata, III/c 200 100
8 Guru Dewasa Tk I Penata Tk I, III/d 300 100
9 Guru Pembina Pembina, IV/a 400 100
10 Guru Pembina Tk I Pembina Tk I, IV/b 550 150
11 Guru Utama Muda Pembina Utama Muda, IV/c 700 150
12 Guru Utama Madya Pembina Utama Madya, IV/d 850 150
13 Guru Utama Pembina Utama, IV/e 1000

II. TUGAS POKOK DAN PEMBAGIAN KERJA GURU

A. TUGAS POKOK
Tugas popok guru, khususnya unsur proses belajar mengajar atau bimbingan dan unsur
pengembangan profesi adalah sebagai berikut :

a. Pada masing-masing jenis guru terdapat istilah yang berbeda dalam melaksanakan butir
kegiatan unsur proses belajar mengajar.
b. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat pula tugas, tanggungjawab,
dan wewenangnya.

c. Wewenang guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)/Bimbingan terdiri dari :

1. Melaksanakan dengan Bimbingan


2. Melaksanakan
3. Membimbing guru lain yang berwenang melaksanakan bimbingan

d. Standar Prestasu Kerja Guru

Standar prestasi kerja guru adalah kegiatan minimal yang wajib dilakukan guru dalam
proses belajar mengajar atau bimbingan untuk dapat naik pangkat/jabatan.

1). Standar prestasi kerja Guru Pratama samapai dengan Guru Dewasa Tk I
dalam melaksanakan proses belajar mengajar atau bimbingan meliputi :

 Penyusunan program pengajaran atau praktik atau bimbingan dan konseling


 Penyajian program pengajaran atau praktik atau bimbingan dan konseling
 Evaluasi belajar atau praktik atau bimbingan dan konseling.

2). Standar prestasi kerja Guru Pembina samapai dengan Guru Utama
dalam melaksanakan proses belajar mengajar atau bimbingan meliputi :

 Penyusunan program pengajaran atau praktik atau bimbingan dan konseling


 Penyajian program pengajaran atau praktik atau bimbingan dan konseling
 Evaluasi belajar atau praktik atau bimbingan dan konseling.
 Analisis hasil evaluasi belajar atau praktik atau bimbingan dan konseling
 Penyusunan program perbaikan dan pengayaan atau tindak lanjut
tindakanpelaksanaan bimbingan dan konseling
 Pengembangan profesi dengan angka kredit sekurang-kurangnya 12 ( dua belas)

3). Khusus standar prestasi kerja guru kelas, sesuai jenjang jabatannya ditambah
melaksanakan program bimbingan di kelas yang menjadi tanggungjawabnya.

e. Kewajiban Guru
Kewajiban guru adalah kegiatan minimal yang dilakukan guru dalam proses belajar
mengajar atau bimbingan agar memenuhi syarat untuk dapat diusulkan kenaikan
pangkat/jabatannya

1). Guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan wajib melaksanakan
kegiatan :

 Penyusunan program pengajaran


 Penyajian program pengajaran sekurang-kurangnya 18 jam jam pelajaran
perminggu
 Evaluasi belajar

2). Guru Pembimbing wajib melaksanakan kegiatan :

 Penyusunan program bimbngan dan konseling


 Pelaksanaan bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya 150 orang siswa
 Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling.

3). Khusus guru kelas disamping wajib melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut
pada butir 1) wajib melaksanakan program bimbingan di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya.

4). Guru Pembina sampai dengan Guru Utama wajib melaksanakan kegiatan :

 Penyusunan program pengajaran


 Penyajian program pengajaran sekurang-kurangnya 18 jam jam pelajaran
perminggu
 Evaluasi belajar
 Mengumpulkan angka krtedit dari unsur Pengembangan profesi sekurang-
kurangnya 12 angka kredit pada setiap jenjang jabatan
 Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
 Menyusun dan melaksankan program perbaikan dan pengayaan

B. PENGATURAN TUGAS GURU

1. Kepala Sekolah mengupayakan agar setiap guru mendapat kesempatan mengumpulkan


angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi
sesuai dengan kemampuan dan tugasnya.

2. Pemberian kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, guru didorong atau


dianjurkan untuk mengikutinya.

a. Pendidikan yang lebih tinggi baik dengan tugas belajar maupun izin belajar dari
pejabat yang berwenang dapat diikuti apabila

 Sesuai dengan bidang tugas pokok di sekolah


 Tidak mengganggu pelaksanaan tugas atau tugas tersebut dapat digantikan
guru lain

b. Pelatihan kedinasan apabila :

 Sesuai dengan bidang tugas pokok di sekolah


 Tidak mengganggu pelaksanaan tugas atau tugas tersebut dapat digantikan
guru lain
3. Pembagian kerja dalam kegiatan proses belajar mengajar atau praktik atau bimbingan
dan konseling

a. Jumlah jam mengajar atau praktik

1) Setiap guru kelas, guru mata pelajaran dan guru praktik diupayakan memperoleh
jam mengajar sekurang-kurangnya 18 jam /minggu dengan ketentuan :

a). Bagi guru mata pelajaran yang belum memenuhi 18 jam mengajar
perminggu atau karena struktur program menurut kurikulum yang
berlaku untuk seluruh kelas tidak mencapai 18 jam pelajaran, maka
yang bersangkutan diberi tugas sebagai berikut.

 Mengajar mata pelajaran yang serumpun dengan tugasdan jenis


guru yang bersangkutan
 Mengajar di sekolah lain baik negeri maupun swasta yang terdekat
 Melaksanakan kegiatan lain yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar.

b). Guru yang menyajikan program kurang dari 18 jam perminggu diberi
angka kredit secara proporsional dari angka kredit penyajian
program pengajaran.

c). Guru yang menyajikan program pengajaran melebihi 18 jam diberikan


bonus angka kredit maximal 12 jam pelajaran

2) Kepala Sekolah yang berasal dari Guru kelas, Guru Mata Pelajara atau guru
Praktik wajib mengajar tatap muka 6 jam perminggu. Bagi Kepala Sekolah yang
berasal dari Guru Pembimbing wajib memberikan bimbingan dan konseling
terhadap siswa sekurang-kurangnya 40 orang siswa.

3) Wakil Kepala Sekolah, Guru Inti, Pemandu Mata Pelajaran wajib mengajar 9 jam
tatap muka per minggu

4) Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Inti dan Pemandu Mata pelajaran
tidak diberi bonus angka kredit kelebihan jam mengajar, meskipun mengajar
lebih dari jam wajib tatap muka.

III. TATA CARA PENGAJUAN USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

A. Setiap guru yang berdasarkan bukti prestasi yang sesuai dengan ketentuan jumlah angka
kredit dipersyaratkan, diperkirakan telah memenuhi syarat untuk kenaikaqn
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menyampaikan bukti-bukti yang telah ditetapkan
sebagai berikut :

1. Fotocopy sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 2 tahun terakhir


2. Fotocopy sah Surat keputusan tentang pengangkatan/pengangkatan kembali dalam
jabatan guru
3. Fotocopy sah Surat Keputusan tentang kenaikan pangkat terakhir
4. Fotocopy sah Surat Keputusan pengangkatan sebagai Kepala Sekolah/Wakil Kepala
Sekolah ( kalau ada)
5. Foto copy sah Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
( CPNS)
6. Foto Copy sah surat Pengangkatan Sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS )
7. Foto copy sah Karpeg
8. Bukti-bukti Prestasi adalah sebagi berikut :

a. Pendidikan Sekolah adalah berupa fotocoy Ijazah/STTB yang telah dilegalisir.


b. Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan adalah fotocopy STTPL yang telah dilegalisir
( apabila ada)
c. Bukti asli telah melakukan Kegiatan Proses Belajar Mengajar ( formulir terlampir)
d. Hasil Karya dalam Pengembangan Profesi adalah berupa asli atau fotocopy yang
telah disahkan oleh pejabat yang berwenang ( apabila ada).
e. Bukti telah melakukan kegiatan Penunjang Proses Belajar Mengajar adalah
berupa asli atau fotocopy yang telah disahkan oleh pejabat yaqng berwenang
( apabila ada).
f. Fotocopy sah Penetapan Angka Kredit yang terakhir

B. Prestasi kerja dan angka kredit yang diusulkan dituangkan dalam unsur, sub unsur, butir
dan kolom/lajur yang sesuai dengan menggunakan formulir Daftar Usulan Penetapan
Angka Kredit (DUPAK) . ( contoh formulir terlampir)

C. Tata Cara Pengusulan untuk Sekolah negeri maupun Sekolah Swasta adalah sebagai
berikut :

1. Kepala Sdekolah dengan dibantu oleh guru senior mencantumkan perkiraan angka
kredit prestasi kerja guru tersebut sesuaio dengan bukti prestasi yang
disampaikannya

2. Pencantuman perkiraan angka krtedit setiap butir dilakukan secara berurutan.

3. Kepala Sekolah meneliti ulang kebenaran isinya kemudian menandatangani formulir


tersebut serta melengkapi bukti-bukti sevagaimana yang disyaratkan.

4. Usul penetapan angka kredit diajukan oleh :

a. Kepala Sekolah kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Kepala Biro


Kepegawaian Setjen Depdiknas untuk kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina
ke Guru Pembina Tk I , dan seterusnya sampai dengan Guru Utama
Tembusan Surat Pengantar disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Propinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota yang bersangkutan

b. Kepala Sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan di Propinsi untuk kenaikan


pangkat/jabatan Guru Madya ke Guru Madya Tk I, dan seterusnya sampai
dengan Guru Pembina
Tembusan Surat Pengantar disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kab/Kota yang bersangkutan

c. Kepala Sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan Kab/ Kota untuk kenaikan
pangkat/jabatan Guru Prtama ke Guru Pratama Tk I, dan seterusnya sampai
dengan Guru Madya.

D. Pengajuan usul penetapan angka kredit harus telah sampai pada pejabat yang
berwenang mentapkan angka kredit selambat-lambatnya 3 bulan sebelum kenaikan
pangkat .

1. Tanggal 15 Oktober untuk yang akan naik pangkat/jabatan pada periode April
2. Tanggal 15 Mei untuk yang akan naik pangkat/jabatan pada periode Oktober
E. Penyampaian usul penetapan angka kredit diajukan oleh Kepala Sekolah secara kolektif
atau perorangan.

IV. PRESTASI KERJA GURU YANG DAPAT DINILAI DENGAN ANGKA KREDIT

A. UNSUR PENDIDIKAN

1. Sub ubsur mengikuti Pendidikan Sekolah dan memperoleh gelar/Ijazah/Akta


a. Gelar/Ijazah/Akta dapat diberikan angka kredit apabila :

 Untuk pengangkatan pertama sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil

 Diperoleh setelah menjadi CPNS dan belum digunakan atau belum


tercantum dalam keputusan kepangkatan/jabatan yang bersangkutan

b. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotocopy


ijazah/STTB/Diploma/Akta yang dilegalisir pejabat yang berwenang.

c. Pemberian Angka Kredit :

 Pendidikan Sekolah yang sesuai dengan bidang tugas guru yang


bersangkutan

 Apabila memperoleh ijazah yang lebih tinggi, angka kredit yang diberikan
adalah selisih antara angka kredit yang diperoleh pertama (ijazah lama)
dengan angka kredit ijazah yang lebih tinggi tersebut.

 Mendapat gelar Sarjana Pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang


tugas/mata pelajaran yang diajarkan atau setara dengan ijazah yang
diperoleh sebelumnya, diberi angka kredit 15 pada unsur utama

 Mendapat gelar kesarjanaan lainnya yang bukan bidang kependidikan


dan tidak sesuai dengan bidang tgasnya diberi angka kredit 5 pada unsur
penunjang.

 Melapirkan Surat Keterangan Tugas belajar atau izin belajar dari Pejabat
yang berwenang.

2. Sub Unsur mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dan memperoleh STTPL

a. Latihan kedinasan diberi angka kredit apabila sesuai dengan tugasnya dalam
mengajar atau praktik atau bimbingan dan konseling.

b. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah STTPL yang dilegalisir oleh
Kepala Sekolah yang bersangkutan

c. Kesesuaian dilihat dari bahan kajian yang dimuat dalam STTPL atau judul
Pendidikan dan Pelatihan tersebut.

d. Latihan kedinasan yang dapat diberi angka kredit harus mencantumkan materi
kajian, jangka waktu pelaksanaan dan dilaksanakan oleh lembaga yang diakui
oleh Departemen Pendidikan Nasional.

e. STTPL/Sertifikat/Piagam yang dapat diberi angka kredit adalah yang diperoleh


pada periode penilaian.
V. PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN GURU

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan guru dari Calon
Pegawai Negeri Sipil, dalam Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ditetapkan
pula angka kredit dan jabatannya, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Memiliki Ijazah serendah-rendahnya

a. D II Keguruan dalam bidang yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan bagi

b. D III keguruan atau diploma III yang setingkat dan memiliki Akta III dalam bidang
yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan untuk guru SLTP

c. Sarjana Pendidikan (S 1 Keguruan) atau S 1 yang mempunyai akta IV dalam bidang


yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan untuk guru SLTA

2. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 tahun terakhir sekurang-
kurangnya baik.

3. Untuk menetapkan angka kredit jabatan guru seperti tersebut di atas aspek yang
diperhitungkan yang berasal dari :

 Unsur pendidikan
 Proses belajar mengajar
 Pengembangan profesi
 Penunjang PBM

Yang diperoleh semenjak yang bersangkutan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
sebelum diangkat dalam jabatan guru.

PEDOMAN

PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL GURU

H
FITIRI INDRA, BA
KEPALA SMA NEGERI 14 BATAM

DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN


PENDIDIKAN LATIHAN PRAJABATAN
YANG DISELENGGARAKAN OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KOTA BATAM

You might also like