You are on page 1of 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FITOFARMASETIKA

PERCOBAAN 2

Pembuatan Sediaan Semi Padat

Lulur Bengkoang

Oleh:

NAMA : REZKI NORHAFIZA SEPTYA AZMI

NIM : SF18232

KELOMPOK : IV

SEMESTER/KELAS : II/ALIH JENJANG S1 FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2019
I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengetahui cara dan metode pembuatan lulur bengkoang secara sederhana.

II. DASAR TEORI

Kulit adalah bagian paling luar dari tubuh. Luas permukaan pada orang

dewasa yaitu antara sekitar 1,6 – 1,8 m2. Hal ini membuat kulit menjadi organ tubuh

paling besar dan luas yang menyelimuti tubuh manusia. Fungsi kulit adalah

menyelimuti tubuh untuk melindungi tubuh dari pengaruh luar dan lingkungan.

Dapat dibayangkan jika tidak ada kulit di permukaan tubuh, ketika tubuh

bergesekan maka otot dan pembuluh darah akan terluka (Kartodimedjo.S, 2013)

Buah pepaya mengandung vitamin A, E, F, dan H yang dapat menghaluskan

kulit, memberi nutrisi, serta mempertahankan elastisitas kulit. Buah pepaya

mengandung 3 antioksidan kuat yaitu vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten. Buah

pepaya dikenal sebagai buah ajaib, karena mulai dari daging, getah, daun, biji

hingga bunga sangat bermanfaat bagi kulit. Namun dalam penelitian ini, peneliti

hanya akan membahas tentang biji pepaya. Peneliti memilih biji pepaya untuk

dijadikan sebagai lulur tradisional karena peneliti ingin mencari tahu manfaat lain

dari biji pepaya yang sejauh ini hanya digunakan untuk perawatan rambut. Peneliti

ingin mencoba memanfaatkan biji pepaya untuk perawatan kulit (Meliani, 2016).

Dalam biji pepaya mengandung alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak

atsiri. Enzim papain yang terkandung dalam biji pepaya dapat digunakan sebagai

bahan aktif dalam pembuatan krim pembersih, terutama wajah. Ini disebabkan
karena papain dapat melarutkan sel – sel kulit mati yang melekat pada kulit. Selain

kandungan dalam biji pepaya memang cukup bagus untuk kulit, manfaat lain yang

dapat diperoleh dari biji pepaya yaitu dapat digunakan sebagai scrub dalam lulur

tradisional. Tekstur biji pepaya yang kasar dapat berfungsi sebagai scrub yang dapat

mempermudah mengangkat sel kulit mati. Selain biji dari buah pepaya, buah lain

yang dapat dimanfaatkan sebagai lulur tradisional yaitu buah bengkuang (Suyanti,

2011)

Bengkuang merupakan liana tahunan yang dapat mencapai panjang 4 – 5 m,

sedangkan akarnya dapat mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan

rambut – rambut halus yang mengarah kebawah. Buah bengkuang yang mudah

didapat dengan harga terjangkau dapat dimanfaatkan sebagai berbagai produk

kecantikan kulit seperti lulur tradisional (Kartikasari, 2015). Seperti bahan alami

lain yang bermanfaat bagi kesehatan kulit, bengkuang mengandung antioksidan

vitamin C, flavonoid, dan saponin yang merupakan tabir surya alami untuk

mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas dan zat fenolik dalam bengkuang

cukup efektif menghambat proses pembentukan melanin, sehingga pigmentasi

akibat hormone, sinar matahari, dan bekas jerawat dapat dicegah dan dikurangi

(Murti, 2010).

Dengan mengkombinasikan kedua bahan tersebut sebagai lulur tradisional

untuk kulit kering, kandungan dari masing – masing bahan akan bekerja dengan

baik. Salah satu kandungan dalam buah bengkuang yaitu memiliki kandungan air

yang tinggi sehingga dapat melembabkan kulit. Salah satu kandungan dalam biji 4

pepaya yaitu enzim papain. Enzim ini mempunyai manfaat untuk kulit salah
satunya yaitu dapat melarutkan sel – sel kulit mati yang melekat pada kulit dan

sukar terkelupas. Selain itu butiran halus biji pepaya setelah dibentuk serbuk juga

dapat dimanfaatkan sebagai scrub dalam lulur tradisional

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Parutan bengkoang

2. Wadah atau Baskom

3. Sendok

4. Pot

5. Mortir kecil

6. Pengayak

7. Timbangan analitik

B. Bahan

1. Pati Bengkoang

2. Biji buah pepaya

3. Tepung beras

IV. CARA KERJA

1. Siapkan bengkoang yang akan diekstraksi. Taruh ke dalam sebuah wadah

tahan panas, tuangkan air secukupnya lalu tutup rapat. Panaskan dengan

api kecil, jaga jangan sampai terlalu mendidih, tunggu sampai menguap

hingga tinggal setengahnya.


2. Biarkan sampai setengah dingin lalu disaringUntuk mengambil daging

kelapa gunakan pisau tajam atau sendok logam yang kokoh.

3. Campurlah ekstrak yang telah disaring tadi dengan tepung beras dan

tepung jagung secukupnya.

4. Lumat lumatkan hingga benar-benar tercampur merata.

5. Jemurlah campuran tepung dan ekstrak tadi di bawah terik matahari

hingga kering. Untuk membunuh bakteri yang mungkin tersisa, maka

oven lah dengan suhu 50 derajat celcius sekitar 10 menit. Setelah itu

biasanya adonan akan menggumpal. Karena itu harus dihancurkan hingga

menjadi serbuk.

6. Kemudian disangrai agar benar-benar kering, Dan terakhir diayak untuk

mendapatkan serbuk yang halus.

7. Masukkan lulur ke dalam pot dan beri kemasan serta etiket

V. HASIL PERCOBAAN

Perhitungan

Bobot bengkoang basah = 100 gram

Bobot bengkoang kering = 60,3 gram

Bobot biji pepaya = 31,2 gram

Bobot tepung beras = 200 gram

Yogurt dan Parfum = Secukupnya


VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan body scrub. Body scrub ini

merupakan sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati

sehingga kulit tampak lebih cerah, bersih dan lembut.

Lulur tradisional dari biji pepaya dan pati bengkoang merupakan produk

perawatan kulit yang terbuat dari pati bengkoang dan serbuk biji pepaya yang

berfungsi untuk merawat kulit kering sehingga dapat mengurangi tingkat

kekeringan pada kulit.

Penggunaan dua bahan tersebut yaitu biji pepaya dan pati bengkoang

sebagai bahan campuran alami dalam pembuatan lulur tradisional untuk kulit kering

yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan, agar zat yang terkandung dalam biji

pepaya dan bengkoang yaitu enzim papain dan flavonoid dapat bekerja secara

maksimal untuk mengurangi tingkat kekeringan pada kulit. Selain itu biji pepaya

yang dicampurkan.

Pada percobaan pembuatan lulur dibuat dua jenis lulur yaitu lulur basah dan

lulur kering. Pembuatan lulur kering dengan campuran pati bengkoang 30 gram

dengan 30 gram serbuk biji pepaya yang sebelumnya telah di jemur di bawah sinar

matahari selama 3 hari dan setelah dicampurkan ulang dilakukan proses

pengeringan kembali menggunakan oven selama 10 menit dengan suhu 70˚C.

Pada pembuatan lulur basah dengan campuran pati bengkoang 100 gram,

tepung beras 200 gram dengan tambahan yogurt secukupnya. Kemudian dilakukan

proses pencampuran hingga lulur homogen tercampur secara merata.


Hasil evaluasi sediaan yang dilakukan, didapatkan sediaan body scrub yang

berwarna putih, homogen, dengan tekstur lembut dengan sensasi scrub di

dalamnya, mudah dicuci dan tidak meninggalkan bekas, tidak lengket, berbau

harum.

VII. KESIMPULAN

1. Pembuatan lulur menggunakan bahan pati bengkoang dan serbuk biji pepaya

2. Lulur yang dibuat berupa lulur basah dan lulur kering

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, N. 2015. Pengaruh Proporsi Pati Bengkuang dan Tepung Kentang


Terhadap Hasil Jadi Masker untuk Perawatan Kulit Wajah Flek Hitam
Bekas Jerawat. Jurnal Pendidikan Tata Rias 04 (01): 211-220. Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Surabaya.

Kartodimedjo, S. 2013. Cantik dengan Herbal Rahasia Putri Keraton. Cetakan 10.
Citra Media Pustaka. Yogyakarta

Meliani, Fury Indah., 2016, Pemanfaatan Biji Pepaya Dan Pati Bengkuang
(Pachyrhizus Erosus) Sebagai Lulur Tradisional Untuk Kulit Kering,
Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang

Murti, T. 2010. 101 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Berbagai Penyakit.


Cetakan Pertama. Insania. Yogyakarta.

Musfirah, Yaumi., dkk., 2018, Buku Petunjuk Praktikum Teknologi


Fitofarmasetika, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari,
Banjarbaru

Suyanti. 2011. Peranan Teknologi Pascapanen untuk Meningkatkan Mutu Buah


Pepaya (Carica Papaya L). Jurnal Pertanian. 07 (02). Buletin Teknologi
Pascapanen. Bogor.
LAMPIRAN
Bahan yang digunakan

Bengkoang Biji Pepaya

Tepung Beras Yogurt

Proses Pembuatan Lulur


Hasil pembuatan lulur (Produk)

Lulur Basah

Lulur Kering

You might also like