Professional Documents
Culture Documents
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : Tani/Swasta
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat :
Tgl MRS : 10 Januari 2019
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik (SH)
GENOGRAM KELUARGA:
Keterangan :
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meniggal
= Pasien
= Perempuan
= Laki-laki
= Tinggal serumah
= Hubungan keluarga
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum:
Keadaan pasien tampak lemah, kesadaran somnolen terpasang infus kalbamin dikaki
kiri 20 tpm, terpasang NGT dan DC, terpasang O 2 Nasal 2 lpm posisi terlentang tanpa
bantal.
2. Status Mental :
a. Tingkat Kesadaran : Somnolen
b. Ekspresi wajah : Tegang
c. Bentuk badan : Sedang
d. Cara berbaring/bergerak : Terlentang
e. Berbicara : Tidak bisa/tidak merespon
f. Suasana hati :-
g. Penampilan : kurang rapi
h. Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : -
Orientasi Orang : -
Orientasi Tempat : -
i. Halusinasi : Dengar/Akustic Lihat/Visual Lainnya
……..
j. Proses berpikir : Blocking Circumstansial Flight oh ideas
Lainnya
……..
k. Insight : Baik Mengingkari Menyalahkan orang lain
m. Mekanisme pertahanan diri : Adaptif Maladaptif
Keluhan lainnya : Tidak ada keluhan
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 37,5 0C Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : 97 x/mt
c. Pernapasan/RR : 25 x/tm
d. Tekanan Darah/BP : 189/104 mmHg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : Simetris
Kebiasaan merokok : …………………………………...Batang/hari
Batuk, sejak ……………………………………….……
Batuk darah, sejak ………………………………………
Sianosis
Nyeri dada
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
Nilai GCS : E : 2 (Respon terhadap nyeri)
V : 2 (Suara tidak jelas)
M : 4 (Fleksi normal menarik anggota badan yang
dirangsang nyeri)
Total Nilai GCS : 8 (Somnolen)
Kesadaran : Compos Menthis Somnolent Delirium
Apatis Soporus Coma
Pupil : Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Refleks Cahaya : Kanan Positif Negatif
Kiri Positif Negatif
Nyeri, lokasi ………………………………..
Pelo
Uji Syaraf Kranial :
Nervus Kranial IX : Saat diberikan repleks gak pasien tidak ada respon muntah
Nervus Kranial X : pasien tidak bersuara/tidak dapat berbicara.....................
Uji Koordinasi :
Ekstrimitas Atas : Jari ke jari Positif Negatif
Jari ke hidung Positif Negatif
Ekstrimitas Bawah : Tumit ke jempul kaki Positif Negatif
Uji Kestabilan Tubuh : Positif Negatif
Refleks :
Bisep : Kanan +/- Kiri +/- Skala................
Trisep : Kanan +/- Kiri +/- Skala………….
Brakioradialis : Kanan +/- Kiri +/- Skala………….
Patella : Kanan +/- Kiri +/- Skala………….
Akhiles : Kanan +/- Kiri +/- Skala………….
Refleks Babinski Kanan +/- Kiri +/-
Keluhan lainnya : Kesadaran menurun
Masalah Keperawatan : Perubahan perfusi jaringan serebral
b. Telinga / Pendengaran :
Fungsi pendengaran : Berkurang Berdengung Tuli
c. Hidung / Penciuman:
Bentuk : Simetris Asimetris\
Jenis Minuman Air putih & Susu Kopi, Teh, Susu, Air Putih
4. Kognitif :
-Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
-Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Aktivitas Sehari-hari
Pasien hanya terus berbaring lemah di tempat tidur, semua aktivitas pasien dibantu
penuh oleh perawat dan keluarga.
Masalah Keperawatan : Resiko kerusakan integritas kulit
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien beragama Kristen protestant
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan baik
2. Bahasa sehari-hari
-jawa
3. Hubungan dengan keluarga :
-tidak ada kesenjangan
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
baik
5. Orang berarti/terdekat : istri, anak
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang : menonton tv
7. Kegiatan beribadah :sholat mengaji
Tgl 10-01-19
Hasil pemeriksaan CT Scan : Perdarahan pada thalamus dan ganglia basalis kanan,
dengan edema perifokal, perdarahan subarachnoid pada fissure interhemisfere, fissure
silvii, sulci-gyri corticcalis biparietal, occipital serta perdarahan intraventrikuler, yang
menyebabkan hydrocephalus non communicant dan midline shift ke kiri sejauh lk 12
mm
Tgl 10-01-2019
No Parameter Hasil Nilai normal
1 Glukosa sewaktu 121 < 200 mg/dL
2 Ureum 75 21-53 mg/dL
3 Creatinin 2.17 0.17-1.5 mg/dL
4 Natrium (Na) 142 135-148 mmol/L
5 Kalium (K) 4,85 3.5-5.3 mmol/L
6 Chlorida (CI) 104 98-106 mmol/L
7 Calcium (Ca) - 0.98-1.2 mmol/L
8 Clotting time 400 4-10 menit
9 Bleeding time 200 1-3 menit
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tgl 10-01-20119
Infus Tutofusin : Kalbumin :D 10% 20 tpm
Injeksi citicolin 2x500 mg
Meropenem 2x1 gr 2 15.00 – 03.00
Injeksi lansoprazole 1x1 vial 1 15.00
Injeksi kalnex/asam tranexsamat 3x500 mg
Mecobelamin 3x1 A 3 15.00 – 23.00 – 07.00
Sohobion 3x1 A
Injeksi ceftriaxone ST(-) 2x2 gr 2 12.00 – 24.00
Infus PCT K/P
ANALISIS DATA
Analisa Data KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB
Ds : Tn. F mengalami Suplai O2 ke jaringan tidak Pola nafas tidak
penurunan kesadaran dengan adekuat efektif
GCS 8 (Somnolen)
Do : Sesak nafas
1. Tn.f tampak sesak
2. Type pernafasan dada & perut Pola nafas tidak efektif
3. Irama nafas tidak teratur
4. Suara nafas bronchovesikuler
5. Pernafasa 25x/m
6. SpO2 : 99%
Ds : Tn. F mengalami Perdarahan serebral Gangguan perfusi
penurunan kesadaran dengan jaringan serebral
GCS 8 (Somnolen) Suplai darah ke jaringan
Do : serebral tidak adekuat
1. Tn.f tampak lemah
2. Terjadinya peningkatan TD :
185/104 mmHg
3. Serta perubahan irama nafas
menjadi tidak teratur. (RR :
25x/m)
4. GCS : E 2, V 2, M 4.
Total 8 (somnolen)
5. TTV :
TD : 185/104 mmHg
N : 97 x/m
S : 37,5ºC
RR : 25 x/m
SpO2 : 99%
6. Hasil pemeriksaan CT Scan :
Perdarahan pada thalamus dan
ganglia basalis kanan, dengan
edema perifokal, perdarahan
subarachnoid pada fissure
interhemisfere, fissure silvii,
sulci-gyri corticcalis biparietal,
occipital serta perdarahan
intraventrikuler, yang
menyebabkan hydrocephalus
non communicant dan midline
shift ke kiri sejauh lk 12 mm
Ds : Penurunan fungsi nervus Resiko gangguan
kranial IX dan X pemenuhan nutrisi
cairan dan elektrolit.
Do : Proses menelan tidak adekuat
1. Saat diberikan repleks gak
pasien tidak ada respon muntah Resiko gangguan pemenuhan
(pemeriksaan nervus kranial nutrisi cairan dan elektrolit.
IX)
2. Pasien tidak dapat berbicara
(Nervus kranial X)
3. Pasien tampak lemah
4. Pasien terpasang NGT
5. Selain dari infus nutrisi, cairan
dan elektrolit haya bisa masuk
melalui NGT
6. Berat badan sebelum sakit 55
kg
7. Pola makan sehari-hari sesudah
sakit :
Frekuensi : 4x sehari
Porsi : 150 cc
Nafsu makan : Menurun
Jenis makanan : Susu cair
Jenis minuman : Air putih
dan susu
Jumlah minuman : 400 cc
Kebiasan makan : Pagi,
siang, sore dan malam.
8. Pola makan sehari-hari sebelum
sakit :
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 150 cc
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, Ikan,
Sayur dll
Jenis minuman : Kopi, teh,
air putih dan susu
Jumlah minuman : ± 1 Liter
Kebiasaan makan : Pagi,
siang dan malam
1. Tidak adanya
Dx 5 : dekubitus/lesi 1. Observasi keadaan umum pasien
Resiko kerusakan integritas 2. Tidak adanya 2. Ajarkan keluarga untuk melakukan
kulit b/d inmobilisasi fisik Setelah dilakukan luka tekan akibat tindakan ROM (miring kiri, miring kanan)
tindakan terlalu lama 3. Atur posisi pasien setiap 1-2 jam 1. Observasi membantu perawat dalam
perawatan selama berbaring 4. Periksa adanya luka tekan dan memantau ketat keadaan pasien.
1x7 jam, dekubitus/lesi pada tubuh pasien 2. Agar otot pasien tidak kaku dan sendi
diharapkan resiko 5. Bantu aktivitas sehari-hari pasien dapat bergerak bebas
kerusakan 6. Menjaga kebersihan laken/sprei agar tetap 3. Mencegah terjadinya dekubitus
integritas kulit bersih dan kering 4. Berbaring terlalu lama dapat
pasien tidak terjadi mengakibatkan luka tekan dan
terjadinya dekubitus pada daerah yang
jarang digerakkan
5. Pasien masih belum mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
6. Laken/sprei yang bersih membantu
menjaga kulit pasien tetap sehat.
Dx 3 : S:
1. Melakukan observasi keadaan umum pasien O:
2. Memberikan nutrisi, cairan dan elektrolit melalui NGT (Air putih dan 1. Masih terpasang NGT
susu Cair) 2. Pasien masih tampak lemah
3. Menghitung jumlah intake & output/7 jam 3. Terpasang infus kalbumin 20 tpm
4. Berkolaborasi dengan tenaga gizi untuk pemenuhan nutrisi, cairan 4. Pemberian diet susu cair 200 cc
dan elektrolit pasien. 5. Balance /7 jam = +372,8
A : Masalah teratasi sebagaian
P : Lanjutkan intervensi 2, 3 dan 4
Dx 4 : S:
1. Melakukan oral hygiene O:
2. Melakukan personal hygiene 1. Mulut pasien tampak bersih dan tidak berbau
3. Merapikan tempat tidur pasien atau gantikan laken jika kotor 2. Tubuh pasien terlihat bersih dan rapi serta tidak
berbau
3. Tempat tidur pasien terlihat bersih dan rapi
A : masalah teratasi
P : intervensi berhasil
S:
Dx 5 : O:
1. Observasi keadaan umum pasien 1. Pasien masih tampak lemah
2. Ajarkan keluarga untuk melakukan tindakan ROM (miring kiri, 2. Keluarga mengerti/memahami pentingnya
miring kanan) tindakan ROM (miring kiri, miring kanan)
3. Atur posisi pasien setiap 1-2 jam 3. Setiap 2 jam sekali posisi pasien dirubah
4. Periksa adanya luka tekan dan dekubitus/lesi pada tubuh pasien 4. Tidak adanya luka tekan, dekubitus/lesi pada
5. Bantu aktivitas sehari-hari pasien seluruh bagian tubuh pasien
6. Menjaga kebersihan laken/sprei agar tetap bersih dan kering 5. Alas tidur pasien tampak bersih dan kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 3, 4, 5, dan 6