You are on page 1of 1

Moringa oleifera yaitu tanaman tradisional untuk pengobatan nyeri rematik dan

antikulani. Ekstrak moringa oleifera memeiliki efek dan anti inflamasi dari flavonoid tanin dan
steroid kemungkinan flavonoid dan steroid itu yang dihasilkan oleh ekstrak anti inflamasi dan
analgesik. Pada penelitian ini menggunakan hewan uji coba tikus.

Aktivitas analgesik menggunakan pengikatan induksi asam asetat pada tikus dan uji ekor tikus.
Kemudian aktivitas anti inflamasi menggunakan adema tikus yang di induksi karagenan dan
pembentukan pallet granuluma kapas pada tikus. Dan pada penelitian ini menggunakan dua
ekstrak yang berbeda yaitu patreleum eter dan metanol

 Hasil uji ekstrak kulit batang moringa oleifera pada adema tikus yang di induksi oleh
karagenan
 Perlakuan ekstrak patroelum eter dari kulit batang maringa oleifera yaitu pada dosis
(100, 200, dan 400 mg / kg , po) menunjukkan penghambatan yang signifikan (p ,< 0,01)
 Perlakuan ekstrak metanol dari kulit batang maringi oleifera yaitu pada dosis (100, 200,
400 mg / kg, po ) hasinya menunjukkan penghambatan yang signifikan (p, <0,01) inhibis
karagenan yang di induksi adema tikus kaki. S
 Hasil uji pengaruh ekstrak kulit batang Moringa oleifera pada pembentukan granuloma pallet
kapas lebih efektif di dosis 400 mg / kg, po.
 Hasil efek morangi oleifera ekstrak dalam asam asetat diinduksi menggeliat pada tikus yaitu
 Pada tikus yang di obati dengan ekstrak petroleum eter dari moringa eleifera
perlindungan 10% 21% 45% pada dosis 100, 200, dan 400 mg / kg, po menunjukkan hasil
signifikan (p < 0,01 ).
 Namun ekstrak metanol caesalpinia pulcherimms ditunjukkan perlindungan terhadap
25%, 32%, 52% pada dosis 100, 200, 400 mg / kg hasilnya lebih signifikan ( p <0,01 ).

Dari penelitian ini bahwa ekstrak kulita batang moringa oleifera dapat digunakan sebagai
aktivitas analgesik dan anti inflamasi.

You might also like