Professional Documents
Culture Documents
8 bulan 10 bulan
Membesar ke atas Membesar dan melebar
Cocokkan dengan HT Cocokkan dengan HT
Pusat menonjol Pusat menonjol
Kepala janin sudah turun Kepala janin sudah turun
Epigastrium kejang Epigastrium lemas
Jadi tinggi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke-10, setelah bulan ke-9 tinggi fundus
uteri turun lagi pada primigravida karena kepala mulai turun ke dalam rongga panggul.
Cara lain untuk menentukan hanya kehamilan danberat badan janin dalam kandungan.
1) Dihitung dengan tanggal haid terakhir
2) Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “ feeling life” (quickening).
3) Mur sprelgelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis di peroleh.
4) Mac Donald : modifikasi spiegelberg, jarak fundus sampai simpisis dalam cm dibagi 3,5
merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
5) Ahlfeld : ukuran kepala-bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya bila diukur jarak kepala –
bokong janin adalah/30 cm,maka tua kehamilan adalah 8 bulan
6) Rumus Johnson-Tausah BB : (MD – Q) x 155
BB : berat badan : MD = jarak simpisis – fundus uteri
a.) Palpasi menurut Boedin
Dilakukan pada bagian II :
Pemeriksa menghadap klien dan berdiri di sebelah kanan klien.
Satu tangan diletakkan diatas fundus uteri dan mendorong ke bawah (agar punggung
lebih membungkuk dan mendekati dinding uterus).
Tangan yang lain meraba perbedaan rasa antara sebelah kanan dan kiri.
Bila perbedaan tahanan lebih keras dan jelas, keras dan memanjang itulah punggung
anak.
a.) Palpasi menurut Ahpeld
Dilakukan pada bagian II :
Posisi yaitu pemeriksa menghadap klien dan berdidi sebelah kanan klien
Pinggir tangan kiri tegak ditengah-tengah perut, kira-kira di daerah pusar dan menekan ke
bawah (arah punggung ibu).
Dengan demikian anak akan terdorong ke samping hingga punggung lebih jelas.
Bedakan rasa tahanan seperti di atas.
1. Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop
Biasanya dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan daptone. Dengan stetoskop dapat di
dengar bermacam-macam bunyi berasal dari :
1) Anak/janin
a.) Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v
Yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak :
” Dari adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan dan anak hidup.
” Dari tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi anak, posisi anak (kedudukan
punggung), sikap anak dan adanya anak kembar.
Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka presentasinya kepala, kaku
terdengar kiri kanan sehingga atau di atas pusat maka presentasinya bokong (letak sungsang).
” Sifat bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan anak, anak yang dalam keadaan sehat bunyi
jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120 – 140/menit.
b.) Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat tertekan, dengan mengubah sikap ibu
sering bising ini hilang.
c.) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
2) Ibu
a.) Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam adengan denyut nadi ibu, ini disebut
ateria uterine.
b.) Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk membedakan dengan bunyi
jantung anak maka nadi ibu harus dipegang.
c.) Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada dalam usus ibu
1. Perkusi
Dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut ( – ) pada hypovitaminose B1 dan penyakit saraf.
1. Penampilan umum
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
1. Untuk mengetahui keadaan umum ibu
2. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
3. Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada
1. Ibu yang pertama kali datang periksa
2. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
Macam-macam pemeriksaan
1. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
2. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
3. Keadaaan jantung dan keadaan paru
4. Adakah oedema
5. Tekanan darah
6. Berat badan
7. Pemeriksaan laboratorium
8. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamnese
9. Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
2. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
3. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
1. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.
1. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm
1. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran
normal : 10,5 – 11 cm.
1. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
1. Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke pertengahan
trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali ke
atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
Pertumbuhan janin
” 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
” 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis kelamin
belum ada, janin bergerak (USG).
” 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai
mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.
” 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu.
” 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
” 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
” 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
” 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai putih dan
keriput kurang.
” 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai ujung
jari, tulang rawan, telinga, rambut.
” 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
1. II. Konsep Dasar Keperawatan
1. A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat pra
kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur
sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).
1. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
1. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis,
peningkatan berat jenis, hemoroid
1. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan
BB 2 – 4 kg trimester pertama.
1. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28
minggu, nyeri punggung.
1. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat meningkat
relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
1. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12
minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20
minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada
bukan keempat dan kelima.
1. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan
progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi :
kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
1. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi
tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi
dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
1. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat
pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
1. B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial
dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi :
1. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan kemungkinan
pilihan / intervensi.
1. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga
mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan.
1. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan
biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan
kromosom.
1. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2
tahun sebelum kehamilan
1. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitaminzat besi setiap hari.
R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
1. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan
nutrisi.
1. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan normal
masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR.
1. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal,
khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
1. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
Tujuan :
Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi :
1. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan metabolisme KH dan
penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
1. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
1. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
1. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB
setiap hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
1. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
1. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
Tujuan :
Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.
Intervensi :
1. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun
kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
1. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :
alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin.
1. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.
1. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah :
mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik
meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen
untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.
1. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan :
Intervensi :
1. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga.
R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran
uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
1. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet
untuk mempertahankan status isotonik
1. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan
natrium dan diet.
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan
kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
1. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent, edema
berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
1. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.
1. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan :
Pola tidur teratur.
Intervensi :
1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini.
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur
malam dan tidur siang lebih dini.
1. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin
dapat mempersulit tidur.
1. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma hingga
membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun,
membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
1. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat ± 2 jam dan dapatkan 8
jam tidur per malam.
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan
lain.
1. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan :
Nyeri berkurang/hilang
Intervensi :
1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.
R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
1. Kaji status pernapasan klien.
R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan dispnea
khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam
kandungannya.
1. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-progesteron) pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
1. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan
susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/
ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus, pada saraf yang
menyuplai ekstremitas bawah.
1. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai
fisiologi aktivitas uterus.
R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester II
maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester
akhir. Saat efek perubahan progesterone pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin
meningkat.
1. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi
natrium/air.
Tujuan :
Kelebihan volume cairan teratasi.
Intervensi :
1. Pantau berat badan secara teratur.
R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan yang
potensial patologis.
1. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya
edema, masukan atau haluaran cairan.
R/ indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak
terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan
frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
1. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
R/ nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan HAK natrium
berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium dapat mengakibatkan
dehidrasi).
1. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.
R/ edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal, tetapi harus
dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.
Tujuan :
Klien dapat toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi :
1. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri sendiri.
R/ membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen.
1. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan jaringan
ibu/janin.
1. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
R/ kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa
oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, EGC, Jakarta.
Mansjoer, A. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Ed.3, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2, EGC, Jakarta.
Saifuddin, A.B., 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo, Jakarta.
Wilkinson, J.M., 2007, Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan Kriteria
Hasil NOC, EGC, Jakarta.
Rizki Kurniadi
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
► 18 (193)
► 17 (208)
▼ 16 (432)
o ► Agustus (28)
o ► Juli (200)
o ▼ Juni (204)
► 25 Jun (13)
► 24 Jun (3)
► 23 Jun (32)
► 22 Jun (27)
► 20 Jun (10)
► 19 Jun (16)
► 14 Jun (5)
► 13 Jun (39)
▼ 11 Jun (43)
PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHANRW II...
KUESIONER KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW II K...
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
ANALISA DATA KOMUNITAS
PRE PLANNING MMK III RW VI KELURAHAN PISANG KEC...
LAPORAN HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN III...
PRE PLANNING MMK II RW VI KELURAHAN PISANG KECA...
LAPORAN HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN II ...
FORMAT PENGUMPULAN DATA KOMUNITAS DI RW VI KELURAH...
ANALISA DATA, RENPRA, DAN PLANNING OF ACTION (POA)...
PRE PLANNING MMK I RW VI KELURAHAN PISANG KECAM...
LAPORAN HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN I D...
LAPORAN WINSHIELD SURVEY RW VI KELURAHAN PISANG ...
LAPORAN HASIL WINSHIELD SURVEY RW IV KOTO TUO KELU...
PRE PLANNING MMK I RW 4 KELURAHAN KAPALO KOTO K...
KERUSAKAN PEMELIHARAAN RUMAH
KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
GANGGUAN PROSES KELUARGA
KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
HAMBATAN MENJADI ORANG TUA
KETERLAMBATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN PENGOBATAN KELUARGA
KUESIONER KOMUNITAS DI WILAYAH RW II KELURAHAN BIN...
Kata Pengantar Asuhan Keperawatan Komunitas pada M...
Kesimpulan dan saran asuhan keperawatan komunitas ...
Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di RW VI ...
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW VI KELURAHAN P...
laporan akhir praktek profesi keperawatan komunita...
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS DI RU...
Teoritis Antenatal care
PRE PLANNING DIALOG INTERAKTIF NAPZA dan HIV AIDS...
PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI GOSOK GIGI YANG BENAR ...
PRE PLANNING PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI TENTANG ...
LEMBAR KUESIONER MANAJEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS K...
LEMBAR KUESIONER MANAJEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS K...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “D” DENGAN MENINGITIS...
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan Ruangan HCU Anak RSUP Dr. M. Dj...
KOMPETENSI KETERAMPILAN DI RUANGAN NEONATAL RESTI
FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK KLINIK
RESUME PASIEN KELOLAAN
LAPORAN PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PERAWAT ASOCIATE
► 09 Jun (10)
► 08 Jun (6)
► 12 (1422)
► 11 (62)
Rank &
Link