You are on page 1of 9

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Abstrak
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan menusia serta makhluk hidup lainnya,
karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat
tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang
terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan
segala aspek dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang
tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Lingkungan yang tercemar akibat
kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negatif pada kesehatan, kenikmatan
hidup, kemudahan, efesiensi, keindahan serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya
alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengolahan lingkungan hidup merupakan
penanggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu lingkungan. Adapun juga teknik penilaian dampak pembangunan terhadap
lingkungan.
Kata kunci : makhluk, lingkungan, dampak.
A. Pendahuluan
Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi
dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan)
maupun dengan komponen abiotik (tanah, air, batuan dan lainnya). Manusia
juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan
mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari
interaksi tersebut, manusia menghasulkan dalam berbagai bentuk seperti
bahasa, teknologi dan lain-lain.
Pada awalnya, letila manusia belum mengenal teknologi, hubungan
manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalab secara
harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan
dalam mengambil sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologim dan
meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung
eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan.
Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-
bahan pencemar sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara
dan daratan. Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada
manusia, diantaranya adalah berkembangnya pennyakit, bencana alam, dan
lain-lain.
B. Pembahasan
1. Pengertian Manusia dan Lingkungan
a. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan sete-
rusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingku-
ngannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini
karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa
tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun
ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perban-dingan massa
otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi
intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berke-
mampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok,
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
b. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal,
mencari penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balikdengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki
daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut
juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.Kehidupan manusia tidak bisa
dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua
orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya.Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
1) Lingkungan Sosial
Perhatikanlah lingkungan sekitar. Di rumah,kita akan
melihat adik,kakak,dan orang tua. Di sekolah kita dapat melihat
tetangga,pedagang yang lewat,dan lain-lain. Semua itu adalah
lingkungan sosial di sekitar kita. Jadi, lingkungan sosial adalah
manusia,baik secara individu atau perorangan,maupun
kelompok yang ada diluar diri kita seperti keluarga,teman,para
tetangga,penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa
yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan
kehidupan kita.
Lingkungan sosial bukan merupakan suatu gejala yang
terjadi secara kebetulan, melainkan karena adanya hubungan
timbal balik antar anggotanya, baik dalam bentuk antarindividu,
antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.
Bentuk kehidupan bersama yang didalamnya terdapat hubungan
antarkomponen manusia itulah yang kita kenal dengan istilah
masyarakat.
Dalam lingkungan sosial terjadi interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang
dalam hubungan tersebut perilaku atau tindakan seseorang akan
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau
tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki perilaku atau tindakan individu yang lain atau
sebaliknya.
Interaksi sosial merupakan proses sosial yang dapat bersifat
mendekatkan maupun merenggangkan. Tahapan yang
mendekatkan diawali dari memulai (initiating), menjajaki
(experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan
(integrating), dan mempertalikan (bonding). Contoh: saat kita
mulai masuk sekolah, kemudian menjajaki hubungan dengan
orang lain, saling berkenalan dan bercerita. Hasil penjajakan
dapat menjadi dasar untuk memutuskan apakah hubungan akan
ditingkatkan atau tidak dilanjutkan. Karena hubungan sudah
semakin meningkat, biasanya muncul adanya perasaan yang
sama atau menyatu untuk kemudian menjalin tali persahabatan.
Pada tahap merenggangkan, dimulai dari tahap membeda-
bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), mena-
han (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan
(terminating). Contoh:diantara dua orang yang dulunya selalu
bersama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Karena
sering tidak bersama lagi, pembicaraan mereka pun mulai
dibatasi, ego sangat dimunculkan daripada kebersamaan, antar
individu mulai saling menahan, sehingga tidak terjadi lagi
komunikasi. Hubungan lebih mengarah pada terjadinya konflik,
sehingga walau ada komunikasi hanya dilakukan secara
terpaksa. Akhirnya, mereka saling menghindar agar tidak
menyulut konflik lebih jauh atau mungkin berada pada tahapan
pemutusan hubungan.
Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya interkasi sosial, yaitu :
a) Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain.
Proses imitasi dapat berarti positif, yaitu untuk
mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di
masyarakat. Dapat pula berarti nengatif, yaitu meniru
perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari
nilai dan norma.
b) Sugesti, yaitu suatu proses dimana seorang individu
menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah
laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya:
seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya
bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan
memberikan pandangan atau dari sikap dirinya,kemudian
diterima orang lain atau sebaliknya.
c) Identifikasi,yaitu mempersamakan dirinya dengan orang
lain. Bagi seorang anak laki-laki akan mengidentifikasi
dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan
ibunya. Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan
tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian,
identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau
imitasi.
d) Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap
orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional,
melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata.
Misalnya: seorang anak membantu orang tua menyebrang
jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat datang kesekolah
Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen
masyarakat. Dalam peristiwa tersebut tidak selamanya berjalan
lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat
menjaga hubungan tersebut,agar terhindar dari segala bentuk
penyimpangan dan masalah sosial. Dalam lingkungan sosial
terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan
antarkomponen tersebut agar lingkungan sosial dapat terjaga dan
terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya.
Nilai merupakan sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung
tinggi oleh masyarakat. Dengan nilai, masyarakat memiliki
pedoman tentang apa yang dianggap baik atau benar dan buruk
atau salah bagi kehidupan. Misalnya, menolong adalah
perbuatan yang baik dan dianjurkan, sedangkan mencuri adalah
perbuatan buruk dan dilarang.Seringkali lingkungan yang terdiri
dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
Ada dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya
interaksi sosial, yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya
persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan proses oposisi yang
berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok
untu mencapai tujuan tertentu (disosiatif). Diantara kedua proses
sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan
mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Bentuk-bentuk
asosiatif merupakan bentuk-bentuk sikap positif anggota
masyarakat terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk-bentuk
asosiatif adalah sebagai berikut:
a) Kerja sama
Kerja sama atau kooperasi (cooperation) adalah jaringan
interaksi antara orang perorangan atau kelompok yang
berusaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Contoh:
warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan
karena sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang
bersih.
b) Akomodasi
Akomodasi (accomodation) dalam sosiologi memiliki
dua pengertian yaitu menggambarkan suatu keadaan dan
proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan
berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan
dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.
c) Asimilasi
Asimilasi (assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-
sifat asli dimiliki dengan sifat-sifat lingkungan sekitar.
d) Akulturasi
Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-
unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu
kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan aslinya. Contoh: candi borobudur merupakan
perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia;
musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol
menghasilkan musik keroncong.
2) Lingkungan Biofisik
Disekitar kit terdapat tanah, batuan, air, dan udara serta
tentu saja makhluk hidup berupa tanaman maupun hewan.
Lingkungan tersebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir
sama artinya dengan sumberdaya alam.
Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi
kehidupan kita dan kita pun mempengaruhi proses-proses yang
terjadi dalam lingkungan fisik kita. Selain dipengaruhi, manusia
juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk
dijadikan lahan pertanian akan memperbesar tingkat pengikisan
atau erosi. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang
bersifat fisik dilingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan
kita. Secara garis besar lingkungan biofisik tersebut adalah
tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan.
a) Tanah
Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat
tergantung pada tanah,sehingga pertumbuhannya akan
banyak ditentukan oleh kondisi tanah . Tumbuhan tersebut
pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusi dan
hewan, sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup
tergantung pada keberadaan tanah.
Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar,
seringkali manusia kurang berupaya untuk memelihara dan
menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang
tadinya subur berubah menjadi menjadi kurang
subur,bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja.
Dampaknya tentu saja sangat merugikan manusia itu sendiri
karena kehilangan sumberdaya yang amat berharga.
b) Air
Keberadaan air sangat vital dalam menyokong kehidupan
didalamnya. Tanpa adanya air, maka makhluk hidup tidak
mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya
sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang
dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Semua keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c) Udara
Di lingkungan sekitar kita terdapat udara terus menerus
kita hirup. Manusia sangat tergantung pada udara.Andai
saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar,
maka kesehatan kita tentu akan terganggu. Oksigen sangat
penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan
terjadinya proses pembakaran. Udara juga melindungi bumi
dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa
d) Tumbuhan dan Hewan
Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis
tumbuhan dan hewan. Manusia tidak dapat melangsungkan
kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan
dan hewan dapat melangsungkan kehidupannya tanpa
manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada
manusia, tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik.
Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia
sangat terkait dengan tumbuhan dan hewan, tapi manusia
sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan
hewan hanya diambil manfaatnya, tetapi habitat seringkali
dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam
mendukung kehidupan manusia semakin menurun.
2. Hubungan Manusia dan Lingkungan
a. Lingkungan Hidup Manusia
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan
kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya”.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan
alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup
dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor
lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup
diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer,
air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik
diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
b. Pengaruh Manusia pada Lingkungan Hidupnya
Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia
makhluk dominan di muka bumi ini sehingga seluruh kegiatan
manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan
disekitarnya.Manusia sedikit demi sedikit mulai menye-suaikan diri
pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di
tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia
tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana
penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh
baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,
dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang
memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping
itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta
teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah
peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh
baik secara positif maupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,
dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan
antara lain sebagai berikut:
1) Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber
Daya Alam makin menciut (depletion);
2) Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3) Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus
menerus memerlukan subsidi energi;
4) Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5) Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan
tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Peranan Manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan
antara lain sebagai berikut:
1) Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan
bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2) Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya
erosi dan banjir;
3) Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar
kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak
melampaui nilai ambang batasnya;
4) Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi
kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian
yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5) Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
C. Simpulan dan saran
Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya manusia
memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia bertindak sosial dengan cara
memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnyademi kelangsungan hidup sejenisnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem
habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-
kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi
lingkungan dan manusia itu sendiri.
Manusia perlu mengambil kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha
untuk memperoleh efesiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita
sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan
lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal
tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan
lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat
kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
D. Daftar Pustaka
Setadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
(online).(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1971
06041999031-IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf,
diakses pada 19 april 2016).
(online).(http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/05/manusia-dan-
lingkungan.html, diakses 24 april 2016).

You might also like