You are on page 1of 6

ANALISA PENYEBAB PENINGKATAN HARGA TANAH DI

JAKARTA BARAT DAN PENGARUHNYA


PERIODE 2015-2018

Disusun oleh :

Benedictus Irvyn XIPS-1/ 05

Ian Cayo Suseno XIPS-1/ 08

SMA SANTA LAURENSIA


Jalan Sutera Utama, no 01 Alam Sutera
Serpong- Tanggerang Selatan
2018
A. Latar belakang

Dalam kehidupan manusia, faktor ekonomi menjadi peranan yang sangat penting.
Faktor ekonomi yang meliputi permintaan dan penawaran. Namun ada masalah inti
ekonomi yaitu kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang
terbatas. Sehingga menimbulkan kelangkaan seperti halnya dengan penelitian yang
akan kami lakukan yaitu ketersediaan tanah dengan jumlah penduduk yang ada
memiliki perbandingan yang tidak setara. Padahal tanah rumah untuk tempat tinggal
merupakan salah satu kebutuhan utama dari kehidupan manusia. Namun mahalnya
harga tanah membuat sebagian orang sulit memiliki hunian. Seperti yang masyarat
juga ketahui, Jakarta memiliki tingkat fertilitas tinggi dan urbanisasi tinggi,
menyebabkan meledaknya pertumbuhan penduduk di Jakarta sedangkan ketersediaan
tanah tidak bertambah. Permasalahan itulah yang menimpa masyarakat perkotaan
seperti di DKI Jakarta. Sebab menurut data Indonesia Properti Watch setiap tahun
wilayah Jakarta Barat mengalami peningkatan rata-rata harga tanah double digit.

Berdasarkan sebuah berita dari detikFinance, Normal rata-rata kenaikan harga tanah
di Jakarta 10-15%. Belum lagi berdasarkan artikel dari okezone finance, Perlu Anda
ketahui, harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada tanah di Jakarta pada akhir-akhir
ini mengalami perubahan ke atas. Artinya, nilai jual tanah di sejumlah wilayah
Jakarta mengalami kenaikan, berdasarkan Peraturan Gubernur Peraturan Gubernur
Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan, Perkotaan Tahun 2018 sejak 4 April 2018. Berdasarkan
berita yang beredar, kenaikan PBB tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya perubahan fisik lingkungan dari lahan kampung menjadi lahan elite
karena adanya kawasan perdagangan atau dibangun menjadi sebuah apartemen.
Sehingga, PBB juga mengalami kenaikan. penetapan NJOP tanah disesuaikan oleh
zonasi yang terbaru saat ini. Misalnya, sebelumnya tanah tersebut belum zona
dalam atau zona jauh dari infrastruktur, tetapi seiring pembangunan
infastruktur kini menjadi zona luar atau zona yang dekat infrastruktur atau
bisa juga dibilang lokasi strategis
Untuk NJOP dengan tertinggi di wilayah yang akan kami fokuskan dalam penelitian
ini yaitu Jakarta Barat berada di wilayah Jalan Pinangsia yaitu sebesar Rp29.375.000
per meter persegi, tentu angka tersebut merupakan angka yang tinngi.
harga terendah nya pun Rp 2,8 juta per m2 menurut cekaja.com dan finance.detik.com.

Disisi lain banyak ulasan pula yang mengatakan sebaliknya. Ditengah kondisi
naiknya NJOP dan sebagainya di Jakarta, kompas memiliki fakta bahwa masih ada
lahan murah di Jakarta dan belum semua harganya setinggi itu bahkan ada yang
harganya mencapai mencapai Rp 93 juta per meter persegi. Dari hasil penelusuran
Kompas.com pada Pergub yang baru, Di Jakarta Pusat, harga lahan yang masih relatif
terjangkau berada di kawasan Gambir, tepatnya di Jl Setia Kawan. Di sini harga lahan
per meter persegi yakni Rp 4.723.000 per meter persegi. Untuk di kawasan selatan
Jakarta, harga lahan termurah berada di kisaran Rp 2,4 juta hingga Rp 4,1 juta per meter
persegi. Lahan tersebut tersebar di Jl Sahardjo Gang Swadaya, Jl Swadaya, Jl Bedeng,
Kampung Bali Matraman, Jl Manggarai Utara dan Jl Menara Air. Sementara untuk lahan
di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, masih ada lahan yang berada di kisaran Rp 2,5 juta
per meter persegi. Lahan itu seperti di Jl CC, Jl Pahlawan, Jl Sukabumi Selatan, Jl Kp
Baru, dan Jl Pertambangan (Jakarta Barat). Untuk di Jaktim, lahan itu tersebar seperti di
Jl Belly, Jl Buah, Jl Budi Nusantara, Jl Bulak Sari, Jl Jambu, Jembatan Buah, Jl Lapan V,
Jl Yamaha Pintu I, dan Jl Pedurenan.

Sehingga, kesimpulannya adalah harga tanah di Jakarta mengalami perkembangan, di


penelitian ini kami memilih Jakarta barat sebagai subjek penelitian dan kami
memfokuskan sudut pandang ekonomi dan geografi di penelitian ini. Jakarta barat
memiliki tingkat fertilitas dan urbanisasi yang tinggi mengakibatkan
ketidakseimbangan pertambahan penduduk. Belum lagi ditambah faktor faktor lainya.
Berdasarkan banyak data, faktornya sungguh banyak seperti kawasan, NJOP, PBB,
dan sebagainya. Maka dari itu kami akan menganalisa apa saja dan seberapa besar
pengaruh faktor-faktor yang ada terhadap peningkatan harga tanah di Jakarta yang
sangat pesat ini.

B. Tujuan dan manfaat

 Tujuan: Tentu tidak ada gunanya meneliti sesuatu yang tidak memiliki
tujuan. Mengenai tujuan penelitian ini diperuntukkan kepada teman-
teman sekalian maupun pihak sekolah yang kurang paham mengenai
masalah ini. Berikut tujuannya:

 Sebagai perbandingan harga tanah antara Jakartra Barat dan


peningkatan harga tanah dengan wilayah lain
 Agar pembaca bisa mengetahui harga dan peningkatan harga
tanah di Jakarta barat
 Mengetahui secara jelas apa saja faktor-faktor yang
menyebabkan peningkatan harga tanah di Jakarta Barat
 Agar pembaca bisa mengetahui akibat dan dampak dari
peningkatan harga tanah di Jakarta Barat

 Manfaat:
 Pembaca bisa mengerti situasi dan kondisi harga tanah di
Jakarta barat
 Membantu memberi informasi bagi pembaca yang ingin
berpindah tempat khususnya ke daerah Jakarta barat
 Untuk membantu memberi informasi kepada pembaca yang
akan meneliti tentang topik ini

C. Rumusan masalah

Untuk menghasilkan hasil yang memuaskan dan tepat sasaran atas apa yang kami
ingin teliti, Diperlukan untuk adanya rumusan masalah. Maka dari itu, kami
merangkum hal ini dalam beberapa rumusan masalah.

1.Apa saja faktor perkembangan harga tanah di Jakarta Barat?butunarasi


2.Apa pengaruh dari perkembangan harga tanah di Jakarta Barat?

D. Batasan masalah

Setiap penelitian tentu mempunyai batas penelitiannya tersendiri. Karena waktu dan
sumber daya yang terbatas kami akan lebih memfokuskan penelitian kami ke aspek
dan wilayah yang kami tentukan. Maka dari itu dengan keterbatasan yang kami
miliki, berikut pembatasan masalah:

1. Kami akan memfokuskan penelitian kami di jangkauan wilayah Jakarta Barat


2. Kami akan meneliti penyebab masalah peningkatah harga tanah ini dari aspek
ekonomi dan geografi.
3. Data yang diambil merupakan data dari periode 2015-2018, sebab pada waktu ini
menunjukan banyak perkembangan harga tanah di daerah tersebut.

E. Sistematika Penyajian

Pada bagian ini, kami akan menjelaskan mengenai isi dari bab-bab dalam
karya ilmiah ini sendiri. Yang pertama, kami akan menjelaskan mengenai bab 1. Bab
1 berisi tentang hal-hal mendasar yang akan dilakukan pada penelitian karya ilmiah
ini, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, pembatasan masalah,
dan yang terakhir sistematika penyajian ini.
Pada bab 2, akan dijelaskan mengenai landasan teori yang berisi tentang
berbagai teori-teori dan penelitian sebelumnya yang mendasari dan mendukung
penelitian kita dalam karya ilmiah ini. Dalam bab 2 ini terdapat deskripsi konseptual,
hasil penelitian yang relevan, dan hipotesis dari penelitian kami.
Pada bab 3 dijelaskan mengenai metodologinya, atau bagaimana cara kami
meneliti suatu subjek yang akan kami teliti, contohnya dengan cara kuantitatif atau
dengan cara kualitatif, Dalam bab ini pula kami akan menjelaskan mengenai waktu
dan tempat penelitian, sumber data kami, variabel dan sampel, teknik pengumpulan
data, serta analisis data. Dan selanjutnya hasil mengenai penelitian kami sertakan
pada bab 4, dan kesimpulan serta data-data akhir seperti daftar pustaka dan aspek
geologis ada pada bab 5.

https://finance.detik.com/properti/d-3460845/menakar-harga-tanah-di-jakarta

https://economy.okezone.com/read/2018/08/12/470/1935462/njop-naik-19-54-picu-
tingginya-harga-tanah-di-jakarta
https://properti.kompas.com/read/2018/07/09/160921021/di-jakarta-masih-ada-
lahan-rp-335000-per-meter-persegi

You might also like