Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya, kami dapat
menyelesaikan makalah ASKEP dengan GOUT ARTHRITIStepat pada waktunya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini.
Kami juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik yang membangun agar kami dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari.
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
B. Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut
periosteum.Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain
sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament.Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah,
dan limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast .Dibagian dalamnya terdapat
endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan
rongga dalam tulang kanselus.Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship
(cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang) tulang
panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di sternum, ilium, vetebra
dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih.
Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning.Jaringan tulang
mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah melalui
pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkman.Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan
memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil).Arteri nutrient memasok
darah ke sumsum tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
b. Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi
tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang).Osteon yaitu unit fungsional
mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan disekeliling kapiler
tedapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang
memperoleh nutrisi lewat prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal
yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c. Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks
tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang.Tidak seperti osteoblas dan
osteosit, osteoklas mengikis tulang.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang).Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.
- Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya
pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang
mengalami osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila
tulang kehilangan aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu
tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak dimana lebih banyak
terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat
berespon terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang.
Perubahan tesebut membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan.
Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang relative menjadi
lemah dan rapuh. Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga
memberi tambahan kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)
2. Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di
kaki.Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan.Bentuknya tidak teratur
dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
3. Tulang Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta
scapula (tulang belikat).Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan
permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk
hematopoesis.Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
4. Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari
tulang kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
5. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan
didukung oleh tendon dan jaringan fasial.Contoh : tulang patella (Kap lutut).Bentuk dan
kontruksi tulang ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.
F. Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang.Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat
untuk menyangga struktur tubuh.
- Kolumna Vertebralis
Kolumna vertebralis terdiri atas 26 tulang berbentuk tidak teratur, terbentang
antara tengkorak dan pelvis.Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung.
Kolumna vertebralis dibagi dalam 7 vertebra sevikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra
lumbalis, 5 vertebra sacrum dan 4 vertebra koksigius.
- Thoraks tulang
Thorak tulang terdiri tulang dan tulang rawan.Thoraks berupa sebuah rongga
berbentuk kerucut terdiri dari 12 vertebra torakalis dan 12 pasang iga yang melingkar
dari tulang belakang sampai ke sternum.
Pada sternum terdapat beberapa titik penting yaitu supra sternal notch dan
angulus sterni yaitu tempat bertemunya manubrium dan korpus sterni. Bagian-bagian
tersebut merupakan penunjang kepala, leher, dan badan serta melindungi otak, medulla
spinalis dan organ dalam thoraks.
2. Kerangka Apendikular
Kerangka apindikuler terdiri atas :
- Bagian bahu (Singulum membri superioris)
Singulum membri superior terdiri atas klavikula dan scapula.Klavikula
mempunyai ujung medial yang menempel pada menubrium dekat suprasternal notch
dan ujung lateral yang menempel pada akronion.
- Bagian panggul (Singulum membri inferior )
Terdiri dari ileum, iskium, pubis yang bersatu disebut tulang koksae.Tulang
koksae bersama sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang.Ekstremitas bawah
terdiri dari femur, patella, tibia, fibula, tarsus, metatarsus.
D. Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot
yang menempel pada tulang.Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada
tulang.Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan
aperiosteum.Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi
tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit.Selubung ini bersambungn
dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.
E. Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan
langsung di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal,
jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.Yang
demikian disebut fascia dalam.
F. Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di
atas bagian yang bergerak.Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-
otot.Bursae dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial.Bursae
merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae
terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
G. Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia
atau otot. Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang
yang lain melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat
cairan pelumas (cairan sinofial).Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut
tendon.Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut
ligamen.Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan
berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis, amfiartrosis,
diarthroses.
3. Sendi pelana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan
berporos dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
Memungkinkan gerakan 2 bidang yang saling tegak lurus. Misal persendian dasar ibu jari
yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.
4. Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar pegangan pintu,
misal persendian antara radius dan ulna.
5. Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah.Contoh adalah sendi-sendi
tulang karpalia di pergelangan tangan.
H. Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan terutama
adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam sel
yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada pada
jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit
polimorfonuklear.Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan
peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik.Jenis sel yang kedua dalam sel
penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast, kondrosit,
osteoblas.Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari substansi dasar
dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang tersendiri.
Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin.Serat-
serat elastin memiliki sifat elastis yang penting.Serat ini didapat dalam ligament, dinding
pembuluh darah besar dan kulit.Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.
I. Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak.Kontraksi otot
menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk
mempertahankan temperature tubuh.Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil.
Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan
dalam :
· Otot rangka (striadted / otot lurik).
Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur
tubuh dan menghasilkan panas.
· Otot polos (otot visceral).
Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot ini mendapat
rangsang dari saraf otonom yang berkontraksi di luar kesadaran
· Otot jantung.
Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.Otot rangka dinamai
menurut bentuknya seperti deltoid, menurut jurusan serabutnya seperti rektus abdominis,
menurut kedudukan ototnya seperti pektoralis mayor, menurut fungsinya seperti fleksor dan
ekstensor.Otot rangka ada yang berukuran panjang, lebar, rata, membentuk gumpalan
masas.Otot rangka berkontraksi bila ada rangsang.Energi kontaraksi otot diperoleh melalui
pemecahan ATP dan kegiatan calsium.
2.2 Definisi
Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal monosodium
urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi
dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat. (Aru W.Sudoyo. 2009).
Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai dengan hiperurisemia
dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan akut (Hendarto
Natadidjaja.1999).
Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan
hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan
penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi
degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-
40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan
dan bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).
Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri
pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian
tengah.(Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang
menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407).
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungandengan defek genetic
pada metabolism purin atau hiperuricemia.(Brunner &Suddarth. 2001;1810).
Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit gangguan
metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat
yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
2.3 Klasifikasi
2. Stadium interkritikal
Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu.Jangka
waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada aspirasi sendi
ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut,
walaupun tanpa keluhan. Dengan manajemen yang tidak baik , maka keadaan interkritik akan
berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.
1. Gout primer
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat berlebihan,
penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.
2. Gout sekunder
Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.
a. Obat-obatan
Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC), levodopa (obat
parkinson), asam nikotinat,ethambutol.
b. Insufisiensi ginjal
Gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih lazim hiperusemia. Pada
gagal ginjal kronikkdar asam urat pada umumnya tidak akan meningkat sampai kretinie
clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada faktor-faktor lain yang berperan.
Pada kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati karena keracunan timbal menahun,
hiperusemia umumnya telah dapat diamati bahkan dengan insufisiensi ginjal yang
minimal.
2.4 Etiologi
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam
urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam
urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang
kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti:
a. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan
(hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang
akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.
c. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat seperti : aspirin,
diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
d. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang
dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.
2.5 Manifestasi Klinis
Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal.Daerah khas yang
sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, disebut podagra.Gejala lain
dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan denyut jantung
yang cepat,sendi bengkak, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang
terserang yang terjadi mendadak (akut).
Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan gout menahun
(kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang klasik dan didapat deposisi yang
progresif kristal urat. Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat
(biasanya sendi pangkal ibu jari kaki).Pada saat serangan, daerah sekitar sendi tersebut menjadi
panas, merah, bengkak, dan keras.Dapat juga disertai demam.Nyerinya, yang dapat sangat hebat
biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.
2.6 Patofisiologi
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau
penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme
purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor
nonpurin.Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara
menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan
oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat
reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-
PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang
fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan.Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara
seperti pada jalur de novo.Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan
PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua
enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase
(APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh
glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi
kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pathway Gout Arthritis
2.7 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium
1) Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada pria
8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
2) Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan berwarna
putih seperti susu dan sangat kental sekali.
3) Pemeriksaan darah lengkap
4) Pemeriksaan ureua dan kratinin a. kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl b. kadar kratinin
darah normal :0,5-1 mg/dl
2.8 Penatalaksanaan
A. Penatalaksanaan Medis
1. Fase akut Obat yang digunakan :
a) Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati
serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari.Obat ini
jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet
0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata
dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang
hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus
dihentikan.
b) Fenilbutazon
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati
artritis gout akut.Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin
digunakan sebagai terapi pencegahan.Indometasin juga cukup efektif.
c) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
4. Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti:
1. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat
menurunkan kadar asam urat serum. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk
menentukan efektivitas suatu terapi.
2. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat
menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan demikian
meningkatkan ekskresi asam urat.
B. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging
kambing) serta banyak minum.
b. Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
c. Latihan Fisik.
Mengajak klien melakukan latihan ROM, gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit
dan melakukan perawatan diri.
d. Pemberian HE
Untuk melatih kemandirian keluarga dalam pemberian perawatan pada penderita.
2.9 Komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan. Untuk itu,
diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah klien sehingga dapat memberi
arah terhadap
1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mengetahui :
Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama, bahasa yang digunakan,
status perkawainan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register,
tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri pada daerah sendi yang
mengalami masalah.Untuk mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien,
perawat dapat menggunakan metode PQRST.
Provoking incident : Hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah peradangan.
Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifat menusuk.
Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri terjadi di sendi
yang mengalami masalah.
Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada diantara 1-3 pada rentang skala
pengukuran 0-4.
Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah bertambah buruk pada malam hari
atau siang hari.
Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan secara umum mencakup awitan
gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang.penting di tanyakan berapa lama
pemakaian obat analgesic, alopurinol
Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout.
Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawqat dengan masalah
yang sama.kaji adanya pemakaian alcohol yang berlebihan dan penggunaan obat diuretic.
Riwayat penyakit keluarga
Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai keluhan yang sama dengan klien
karena penyakit gout berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam urat yang
berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.
Riwayat psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan penyakit klien dalam
keluarga dan masyarakat. Respon yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan
rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya
sensasi nyeri,hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program
pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya
perubahan peran dalanm keluarga akibat adanya nyri dan hambatan mobilitas fisik
emberikan respon terhadap konsep diri yang maldaptif.
2. Pengkajian Berdasarkan Pola
a. Pola Presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluhan utama nyeri pada pada sendi
Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi
serangan.
Riwayat penyakit Gout pada keluarga
Obat utntuk mengatasi adanya gejala
b. Pola nutrisi dan metabolic
Peningkatan berat badan
Peningkatan suhu tubuh
Diet
c. Pola aktifitas dan Latihan
Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang terkena
d. Pola presepsi dan konsep diri
Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan
Presepsi diri dalam melakukan mobilitas
3. Pemeriksaan Fisik
a. B1(Breathing)
Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat suara ronki
atau mengi.
b. B2 (Blood) :pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan keringat dingin,dan
pusing karena nyeri.
c. B3 (Brain) :kesadaran biasanya kompos mentias kepala dan wajah : ada sianosis mata :
sclera biasanya tidak ikterik leher : biasanya JVP dalam batas normal
d. B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada sistem
perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa
pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan menimbulka perubahan fungsi pada
sistem ini
e. B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi perlu dikaji
frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekiensi, konstitensi,
warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak
ada nafsu makan, terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia
f. B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan Look : keluhan nyeri sendi yang merupakan
keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun sebelumnya sendi
sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan dan sedikit
berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang
lebih dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi
dengan temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesar Feel : ada nyeri
tekan pada sendi yang membengkak Move : hambatan gerahan sendi biasanya semakin
memberat.
5. Gangguan citra diri b/d perubahan pada bentuk tulang dan sendi
No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi dan Rasioanl
1 Nyeri b.d proses Rasa nyaman 1. Berikan posisi yang
penyakit klien nyaman, sendi yang nyeri
terpenuhi (kaki) diistirahatkan dan
atau terhindar diberikan bantalan.
dari nyeri
R: Istirahat dapat menurunkan
metabolisme setempat dan
mengurangi pergerakan sendi
yang terjadi.
R: keduanya mempunyai
efek membantu pengeluaran
endorfin dan dingindapat
menghambat impuls-impuls
nyeri
R: untuk membiasakan
dengan kondisi klien
R: usahakan untuk
meningkatkan kembali
pada aktivitas yang
normal.
2. diskusikan tentang
pentingnya diit yang
terkontrol, misal dengan
menghindari makanan
tinggi purin seperti hati,
ginjal, sarden.
R: kekambuhan
diminimalisasi dengan
makanan yang sehat
3.4 EVALUASI
2. Nyeri terkontrol
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan masukan
yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang akan datang,
diantaranya :
1. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana
keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis, pendokumentasian harus jelas dan dapat
menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.
2. Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan rheumatoid artritis maka tugas
perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien yang mengalami
rheumatoid artritis.
3. Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan keluarga
sehingga keluarga diharapkan mampu membantu dan memotivasi klien dalam proses
penyembuhan.