Professional Documents
Culture Documents
satu dari tujuan Millenium Development Goals ( MDGs ) yang diadopsi oleh komunitas
internasional pada tahun 2000. Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi
angka kematian ibu sebanyak tiga perempat antara Tahun 1990 sampai 2015 (WHO, 2012).
Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan membawa resiko bagi ibu, World Health
Organization (WHO) Tahun 2012 memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita hamil
akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan, serta dapat mengancam
jiwa (Feryanto, 2012). Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata
melonjak angka kematian membuat pemerintah memerlukan kerja keras menurunkan (AKI)
sehingga 108/100.000 pada tahun 2015 sesuai dengan target Mellennium Development Goalds
(MDGS). Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah mencapai 116 per 100.000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu selama kehamilan dan
melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang
kurang baik menjelang kehamilan dan kelahiran dan rendahnya fasilitas pelayanan
2 kesehatan prenatal dan obstentri yang rendah pula. Angka kematian maternal terjadi waktu nifas
sebesar 57,93%, pada waktu hamil 24,74%, persalinan sebesar 17,33%, sementara berdasarkan
kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah usia produktif (20-34) tahun
sebesar 66,96% kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67 % dan kelompok umur
<20 tahun sebesar 6,37% (Kemenkes RI, 2014). Ibu hamil dengan KEK adalah suatu keadaan
dimana seorang ibu hamil kekurangan energi protein yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari –hari dan apabila tidak segera diatasi akan
mengakibatkan (BBLR) di bawah 2500 dan kematian ibu hamil (Proverawati dan Asfuah, 2009).
Ibu hamil di ketahui menderita KEK dilihat pada pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil
dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5 cm (Sandjaja, 2009). Kekurangan energi kronis pada
ibu hamil mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal. Pada keadaan ini banyak
ibu yang meninggal karena perdarahan atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).Sehingga (AKI) dan (AKB) meningkat (Sandjaja, 2009). Berdasarkan data di
BPM Sri Handayani Karanganyar pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015,
didapatkan data ibu hamil sebanyak 770 orang. Ibu hamil normal sebanyak 720 orang, ibu hamil
dengan komplikasi sebanyak 50 orang antara lain ibu hamil dengan PEB 10 orang, ibu hamil
dengan CPD 8 orang, ibu hamil dengan KEK 8 orang, ibu dengan
3 anemia 13 orang, ibu hamil dengan presentasi bokong 7 orang, ibu hamil dengan letak lintang 3
orang.Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Sri di Handayani Karanganyar, didapatkan data dari
tanggal 1Oktober 2015 - 31 oktober 2015 diperoleh ibu hamil sebanyak 50 orang, ibu hamil normal
sebamyak 40 orang, ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 10 orang, antara lain ibu hamil dengan
anemia sebanyak 3 orang, ibu hamil dengan PEB sebanyak 3orang, dan ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis sebanyak 4 0rang. Berdasarkan dari data tersebut diatas, angka
kejadian KEK relatif rendah, tetapi apabila KEK tidak segera ditangani maka akan terjadi
komplikasi pada ibu pada saat hamil maupun persalinan dan janin maka penting dilaksanakan studi
kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. X G..P..A..Trismeter....dengan
Kekurangan Energi Kronis di BPM Sri Handayani Karanganyar”, dengan menerapkan manajemen
kebidanan menurut 7 langkah Varney. B.Perumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di BPM Sri Handayani Karanganyar dengan 7
langkah varney?
2.Tujuan Khusus a.Mahasiswa mampu: 1)Melakukan pengkajian (data subjektif dan data objektif)
pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 2)Menginterpretasikan data (diagnosa
kebidanan, masalah dan kebutuhan) pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.
4)Mengantisipasi tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 5)Menyusun
rencana tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 6)Melaksanakan rencana
tindakan pada ibu hamil denganKekurangan Energi Kronis. 7)Mengevaluasi tindakan pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. b.Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara
teori dan praktik di lapangan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan
Energi Kronis.
5 D.Manfaat Studi Kasus 1.Bagi PenelitiPenulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis sesuai teori yang telah
diberikan. 2.Bagi Profesi Diharapkan untuk menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan mutu
layanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3.Bagi Institusi dan
Instansi a.Institusi Pendidikan Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,
terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
b.Rumah Bersalin Dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan dalam pemberian asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. E.Keaslian Studi Kasus Sebelumnya
telah ada yang melakukan penelitian yang menyangkut kejadian kekurangan energi kronis yaitu :
1.Kumalasari, Putri (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. H dengan
informasi tentang tablet besi, menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan mengurangi
aktifitas yang berat, memberikan tablet besi dan memberikan makanan tambahan serta
menganjurkan pemeriksaan kehamilan secara teratur setelah di lakukan asuhan selama 11 minggu
yaitu keadaan umum baik, conjungtiva kemerahan, turgor kulit normal, LILA 21,5 cm menjadi
23,8 cm, Hb 9,8 gr/% menjadi 11 gr/%, pola makan ibu menjadi baik, BB 43 kg, ANC tidak terjadi
diagnosa potensial dan ibu telah melaksanakaan semua anjuran bidan. 2.Ginarti (2012) dengan
judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny...Umur Kehamilan 24 Minggu dengan Kekurangan
Energi Kronis di BPS Ariyanti Sragen”. Asuhan yang diberikan selama 4 minggu berupa
pemberian Tablet Fe 500 Mg, pemberian susu prenagen 450 gr, menganjurkan untuk istirahat
cukup, menganjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menganjurkan ibu untuk makan
sedikit tapi sering dan ngemil. Hasilnya Hb yang semula 9,5 gr% menjadi 11 gr%. LILA 21,5 cm
menjadi 23,5 cm. Diantara beberapa keaslian tersebut terdapat beberapa persamaan dengan studi
kasus ini, persamaan tersebut terletak pada judul mengenai Kekurangan Energi Kronis dan
a.Definisi 1)Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi, yaitu keadaan
patologis akibat kekurangan zat gizi dan ambang LLA pada WUS dan PUS < 23,5 diperkirakan
kriteria ibu Kekurangan Energi Kronis yaitu, berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg, tinggi badan
ibu < 145 cm, berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg, indeks masa tubuh (IMT)
sebelum hamil < 17,00, ibu menderita anemia Hb kurang dari 11 gr % (Kristiyanasari, 2010)
3)Kekurangan energi kronis adalah WUS dengan ambang LILAnya <23,5 cm dan beresiko
melahirkan bayi dengan BBLR, bayi prematur, cacat bawaan (Asfuah, Proverawati. 2009)
b.Tanda dan gejala KEK, Tanda-tanda klinis KEK meliputi :Berat badan ibu < 40 kg atau tampak
kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan < 145 cm, ibu menderita anemia dengan Hb <
11 gr%, lelah, letih, lesu, lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung
meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang–kadang pusing, mudah
c.Etiologi KEK
1)Faktor sosial Ekonomi a)Pendapatan Keluarga Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya
adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubunganya dengan daya beli keluarga tersebut, status
16 b)Pendidikan Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan
perilaku orang tua atau masyarakat tentang status gizi yang baik, faktor yang mempengaruhi
perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan
keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi (Marmi, 2014). c)Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya.
Bekerja bagi ibu-ibu kan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Marmi, 2014).
d)Budaya Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan, pada
umumnya, kaum ibu lebih memperhatikan keluarga dari pada saat hamil (Marmi, 2014).
Faktor Biologis a)Umur Lebih muda umur ibu hamil maka energi yang dibutuhkan semakin besar
(Marmi, 2014).
17 b)Berat badan Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,
merupakan faktor yang menentukan jumlahzat makanan yang harus mencukupi selama
hamil(Marmi, 2014). c)Jarak Kehamilan Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan
kualitasjanin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.Ibu tidak memperoleh
menimbulkan masalah giziibu dan janin/bayi berikut yang dikandung ( Arisman, 2007)
Pencegahan KEK. Meningkatkan makanan yang bergizi yaitu, daging danalternatifnya (macam-
macam daging, berbagai ikan, telur dan kacang-kacangan).Ini merupakan sumber kalori yang
berasal dari lemak yang dibutuhkan akhir trimester, buah dan sayuran dan lebih disarankan yang
masih mentah. Buah dan sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang baik sekali untuk mencegah
terjadinya cacat bawaan pada anak, roti dan sereal yang tidak banyak diolah seperti makanan
kering, beras merah. Ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan terhadap suatu bahan makanan,
hal itu juga dilakukan sebagai bahan makanan sampingan setelah mengonsumsi nasi atau lainya,
susu dan hasil olahanya seperti keju dan yoghurt (Kristiyanasari, 2010).
Penatalaksanaan Kekurangan Energi Kronis Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk
mengetahui resiko KEK pada wanita usia subur juga dianjurkan, makanan cukup dengan pedoman
gizi seimbang, hidup sehat, tunda kehamilan, pertahankan kondisi kesehatan, bila hamil periksa
kehamilan kepada petugas kehamilan (ANC), diberi penyuluhan dan melaksanakan anjuran
(Supriasa dkk, 2012) Menurut (Astuti, 2012) yaitu,beri informasi tentang tablet Fe dan
menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe 60 mg minimal 90 hari , anjurkan ibu untuk
ANC teratur., anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk istirahat
cukup, observasi BB dan pengukuran LILA, pemberian makanan PMT, pelaksanaan Asuhan
Kebidanan.
izi ibu hamil a.Gizi ibu Hamil Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk
mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan
bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.kebutuhan tersebut yaitu : 1)Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan BB selama
kehamian, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat
22 Pada trimester I energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester II penambahan jumlah energi
280-300 kalori perhari dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan
payudara, dan penimbunan lemak, pada trimester III dibutuhkan sekitar 80.000 kalori perhari
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Marmi, 2014). 2)Karbohidrat Janin memerlukan
40 gram glukosa/hari yang akan digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat di butuhkan
karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen, dan pembentukan struktur polisakarida.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi menurut Glade B.Curtis Mengatakan bahwa tidak
ada satu rekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat pada ibu
hamil, namun beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang yang dibutuhkan
tubuh adalah karbohidrat jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori
(Kristyanasari, 2010), karbohidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk mencegah
terjadinya konstipasi dan sulit buang air besar dan wasir (Marmi, 2014). 3)Protein dan asam amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, protein memiliki peranan
penting.
23 selamakehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68% peran protein selama
proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk
pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan karingan uterus, dan penambahan volume
darah. kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan (Kristiyanasari,
2010). Total protein fetal yang diperlukan selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g. Pada
kehamilan trimester I dan II protein yang dibutuhkan kurang dari 6 gram setiap hari, pada
kehamilan trimester III pertumbuhan janin sangat cepat sehingga perlu protein dalam jumlah besar
yaitu 10 gram perhari. Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu
60-76 gram. Ini dapat diartikan bahwa wanita hamil membutuhkan protein 10-15 gram lebih tinggi
dari kebutuhan wanita yang tidak hamil (Asfuah, Proverawati. 2009) 4)Lemak Asam lemak
Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosa haxanoic Acid (DHA) memainkan peranan penting
untukpertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan otak.pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama.
24 pertumbuhan jaringan plasenta. pada kehamilan yang normal,kadar lemak dalam aliran darah
akan meningkat pada akhir trimester III. Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk
energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin.oleh karena itu,ibu hamil tidak boleh sampai
kurang mengkosumsi lemak tubuh.sebaliknya,bila asupanya berlebihan dikawatirkan berat badan
ibu meningkat tajam. keadaan ini akan menyulitkan ibu untuk hamil sendiri dalam, menjalani
kehamilan dan pasca persalinan. karena ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung
lemak tidak lebih dari 25 % dari seluruh kalori yang dikosumsi sehari (Kristiyanasari, 2010).
5)Vitamin Vitamin adalah zat organik yang esensial untuk kehidupan dan harus disuplai oleh
makanan dalam jumlah sangat sedikit setiap hari. Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu: a)Vitamin yang
larut dalam air (1)Vitamin A Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari 25
mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada trimester tiga yaitu berkisar 200 mg/hari.ibu
yang sedang hamil sebaiknya jangan terlalu sering mengkosumsi vitamin A dalam jumlah yang
besar
peningkatan 25% darisebelum hamil. Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan
sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi Rahim. sumbernya adalah
kuning telur, ikan dan hati. sumber provitamin A atau karotin adalah wortel, labu kuning, bayam,
D Vitamin D berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan
kalsium dan fosfor. Ibu hamil membutuhkan 400 IU vitamin D. Sumber vitamin D adalah ikan,
susu, kuning telur, minyak ikan, mertega, dan hati. ( Kamariyah dkk, 2014). (3)Vitamin E Vitamin
E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir minggu ke 8-10 usia gestasi, ketika terjadi
baik diperlukan RDA Vitamin E yaitu sebanyak 2mg/hari.Pada waktu hamil terjadi penigkatan
dalampembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu membangun
kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh dan stress,serta membantu penyerapan zat
besi.Kekurangan Vitamin C pada ibu hamil dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban
pecah dini (KPD), ibu hamil membutuhkan 70 mg/ hari (Kamariyah dkk, 2014). (2)Vitamin B6
(Piridoksin) Yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk mengurangi
keluhan mual-mual padaibu hamil, 2,2 mg/hari. (Marmi, 2014). (3)Asam folat Zat ini ada di dalam
serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, kuning telur, jamur, pisang, daging, hati, susu, ibu hamil
merupakan unsur pokok dalam material tubuh vital dan beberapa diantaranya adalah pengatur dan
pengaktif
27 fungsi tubuh.Mineral yang memiliki fungsi penting selama kehamilan terdiri atas, kalsium,
magnesium, fosfor, zink, sodium. a)Kalsium Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar
dari pada ibu.pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium dari ibu ke fetus mencapai
50 mg/hari dan mencapai puncaknya apabila mendekati kelahiran yaitu 330 mg/hari. Kalsium pada
fetus digunakan untuk pembentukan tulang pada dasarnya setengah dari kalsium darah bersama
dengan albumin dan albumin konsentrasinya turun selama kehamilan. akibatnya total kalsium
plasma meningkat 5% pada minggu ke-34 usia gestasi.RDA untuk kalsium selama kehamilan
adalah 1200 mg. kebutuhan kalsium meningkat dari 800 mg menjadi 1200/1500 mg
perhari.kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu
kekuatan kaki serta punggung. Membantu efek ketenagan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan
untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu, ibu
hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil, yaitu sekitar 900mg (Kristiyanasari,
2010). Sumber kalsium adalah susu dan produk susu (Keju, Yogurt), ikan yang bias
28 dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (seperti biji bunga matahari, wijen),
produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau (brokoli, sawi, bayam), dan buah-buahan kering
magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320mg dan 50 % dari magnesium diserap
oleh ibu, magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan jaringan lunak (Kristiyanasari,
2010). c)Fosfor. RDAnya sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita
yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg / hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun
(Kristiyanasari, 2010) d)Seng/ zink. RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini menunjukan
terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil.selama kehamilan dan
menyusui, kebutuhan seng meningkat 50 % seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan
29 yang dibutuhkan pada ibu hamil sebanyak 20mg/hari (Marmi,2014). e)Sodium Selama
kehamilan naik 5000-10000 meq/hari sehubung dengan peningkatan volume darah maternal
(Kristiyanasari, 2014). Kebutuhan zat gizi pada wanita dewasa dan wanita hamil melalui macam-
Kedokteran. Astuti Hutari Puji. 2012. Asuhan Kebinanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima
Press. Asfuah, proverawati. 2009 Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika. Depkes RI.
2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Feryanto, A.F. 2012.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Kemenkes
RI. 2007. Standar Profesi Bidan : Mentri Kesehatan Republik Indonesia. ____________. 2014.
Mother’s day. Jakarta : Pustaka dan informasi kementrian kesehatan. ____________. 2014.
Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Di Indonesia.Jakarta : Direktorat Bina
Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi Dan Kia Kementrian Kesehatan RI. Kristiyanasari, W. 2010.Gizi
Salemba Medika. Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka. _________. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT
Bina Pustaka. Priharjo. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC. Rukyah dan Yulianti.
2010. Asuhan Kebidanan Patologi 4.Jakarta : CV. Trans Info Medika. Sandjaja.2009. Resiko
Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil DiIndonesia.Jakarta : Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi dan Makanan, Depkes RI. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika. Sulistyawati, A. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika. _____________. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Selemba
Medika. Sulistyawati, A. dan Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta :
Selemba Medika. Supariasa, dkk.2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
ECG.