You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Peningkatkan kesehatan ibu adalah salah

satu dari tujuan Millenium Development Goals ( MDGs ) yang diadopsi oleh komunitas

internasional pada tahun 2000. Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi

angka kematian ibu sebanyak tiga perempat antara Tahun 1990 sampai 2015 (WHO, 2012).

Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan membawa resiko bagi ibu, World Health

Organization (WHO) Tahun 2012 memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita hamil

akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan, serta dapat mengancam

jiwa (Feryanto, 2012). Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012 Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata

melonjak angka kematian membuat pemerintah memerlukan kerja keras menurunkan (AKI)

sehingga 108/100.000 pada tahun 2015 sesuai dengan target Mellennium Development Goalds

(MDGS). Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah mencapai 116 per 100.000 kelahiran hidup,

Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu selama kehamilan dan

melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

kurang baik menjelang kehamilan dan kelahiran dan rendahnya fasilitas pelayanan

2 kesehatan prenatal dan obstentri yang rendah pula. Angka kematian maternal terjadi waktu nifas

sebesar 57,93%, pada waktu hamil 24,74%, persalinan sebesar 17,33%, sementara berdasarkan

kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah usia produktif (20-34) tahun

sebesar 66,96% kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67 % dan kelompok umur

<20 tahun sebesar 6,37% (Kemenkes RI, 2014). Ibu hamil dengan KEK adalah suatu keadaan

dimana seorang ibu hamil kekurangan energi protein yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi

energi dan protein dalam makanan sehari –hari dan apabila tidak segera diatasi akan

mengakibatkan (BBLR) di bawah 2500 dan kematian ibu hamil (Proverawati dan Asfuah, 2009).
Ibu hamil di ketahui menderita KEK dilihat pada pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil

dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5 cm (Sandjaja, 2009). Kekurangan energi kronis pada

ibu hamil mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal. Pada keadaan ini banyak

ibu yang meninggal karena perdarahan atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah (BBLR).Sehingga (AKI) dan (AKB) meningkat (Sandjaja, 2009). Berdasarkan data di

BPM Sri Handayani Karanganyar pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015,

didapatkan data ibu hamil sebanyak 770 orang. Ibu hamil normal sebanyak 720 orang, ibu hamil

dengan komplikasi sebanyak 50 orang antara lain ibu hamil dengan PEB 10 orang, ibu hamil

dengan CPD 8 orang, ibu hamil dengan KEK 8 orang, ibu dengan

3 anemia 13 orang, ibu hamil dengan presentasi bokong 7 orang, ibu hamil dengan letak lintang 3

orang.Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Sri di Handayani Karanganyar, didapatkan data dari

tanggal 1Oktober 2015 - 31 oktober 2015 diperoleh ibu hamil sebanyak 50 orang, ibu hamil normal

sebamyak 40 orang, ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 10 orang, antara lain ibu hamil dengan

anemia sebanyak 3 orang, ibu hamil dengan PEB sebanyak 3orang, dan ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis sebanyak 4 0rang. Berdasarkan dari data tersebut diatas, angka

kejadian KEK relatif rendah, tetapi apabila KEK tidak segera ditangani maka akan terjadi

komplikasi pada ibu pada saat hamil maupun persalinan dan janin maka penting dilaksanakan studi

kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. X G..P..A..Trismeter....dengan

Kekurangan Energi Kronis di BPM Sri Handayani Karanganyar”, dengan menerapkan manajemen

kebidanan menurut 7 langkah Varney. B.Perumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan pada

ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di BPM Sri Handayani Karanganyar dengan 7

langkah varney?

4 C.Tujuan Studi Kasus


1.Tujuan Umum Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan

Kekuangan Energi Kronis dengan 7 langkah Varney.

2.Tujuan Khusus a.Mahasiswa mampu: 1)Melakukan pengkajian (data subjektif dan data objektif)

pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 2)Menginterpretasikan data (diagnosa

kebidanan, masalah dan kebutuhan) pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

3)Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil denganKekurangan Energi Kronis.

4)Mengantisipasi tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 5)Menyusun

rencana tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. 6)Melaksanakan rencana

tindakan pada ibu hamil denganKekurangan Energi Kronis. 7)Mengevaluasi tindakan pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis. b.Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara

teori dan praktik di lapangan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis.

5 D.Manfaat Studi Kasus 1.Bagi PenelitiPenulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis sesuai teori yang telah

diberikan. 2.Bagi Profesi Diharapkan untuk menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan mutu

layanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3.Bagi Institusi dan

Instansi a.Institusi Pendidikan Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,

terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.

b.Rumah Bersalin Dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan dalam pemberian asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. E.Keaslian Studi Kasus Sebelumnya

telah ada yang melakukan penelitian yang menyangkut kejadian kekurangan energi kronis yaitu :

1.Kumalasari, Putri (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. H dengan

Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I


6 Colomadu Karanganyar”, asuhan yang diberikan meliputi informasi tentang gizi ibu hamil,

informasi tentang tablet besi, menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan mengurangi

aktifitas yang berat, memberikan tablet besi dan memberikan makanan tambahan serta

menganjurkan pemeriksaan kehamilan secara teratur setelah di lakukan asuhan selama 11 minggu

yaitu keadaan umum baik, conjungtiva kemerahan, turgor kulit normal, LILA 21,5 cm menjadi

23,8 cm, Hb 9,8 gr/% menjadi 11 gr/%, pola makan ibu menjadi baik, BB 43 kg, ANC tidak terjadi

diagnosa potensial dan ibu telah melaksanakaan semua anjuran bidan. 2.Ginarti (2012) dengan

judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny...Umur Kehamilan 24 Minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis di BPS Ariyanti Sragen”. Asuhan yang diberikan selama 4 minggu berupa

pemberian Tablet Fe 500 Mg, pemberian susu prenagen 450 gr, menganjurkan untuk istirahat

cukup, menganjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menganjurkan ibu untuk makan

sedikit tapi sering dan ngemil. Hasilnya Hb yang semula 9,5 gr% menjadi 11 gr%. LILA 21,5 cm

menjadi 23,5 cm. Diantara beberapa keaslian tersebut terdapat beberapa persamaan dengan studi

kasus ini, persamaan tersebut terletak pada judul mengenai Kekurangan Energi Kronis dan

perbedaan terletak pada subjek, tempat, waktu, dan penatalaksanaan studi.

Kekurangan Energi Kronis (KEK)

a.Definisi 1)Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi, yaitu keadaan

patologis akibat kekurangan zat gizi dan ambang LLA pada WUS dan PUS < 23,5 diperkirakan

akan melahirkan bayi dengan BBLR (Supariasa, 2010).


15 2)Kekurangan Energi Kronis adalah ibu yang ukuran LILAnya <23,5cm dan dengan beberapa

kriteria ibu Kekurangan Energi Kronis yaitu, berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg, tinggi badan

ibu < 145 cm, berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg, indeks masa tubuh (IMT)

sebelum hamil < 17,00, ibu menderita anemia Hb kurang dari 11 gr % (Kristiyanasari, 2010)

3)Kekurangan energi kronis adalah WUS dengan ambang LILAnya <23,5 cm dan beresiko

melahirkan bayi dengan BBLR, bayi prematur, cacat bawaan (Asfuah, Proverawati. 2009)

b.Tanda dan gejala KEK, Tanda-tanda klinis KEK meliputi :Berat badan ibu < 40 kg atau tampak

kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan < 145 cm, ibu menderita anemia dengan Hb <

11 gr%, lelah, letih, lesu, lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung

meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang–kadang pusing, mudah

mengantuk (Supariasa, 2010).

c.Etiologi KEK

1)Faktor sosial Ekonomi a)Pendapatan Keluarga Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya

adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubunganya dengan daya beli keluarga tersebut, status

ekonomi maupun sosial mempengaruhi pemilihan makanan (Marmi, 2014).

16 b)Pendidikan Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan

perilaku orang tua atau masyarakat tentang status gizi yang baik, faktor yang mempengaruhi

perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan

keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi (Marmi, 2014). c)Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya.

Bekerja bagi ibu-ibu kan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Marmi, 2014).

d)Budaya Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan, pada

umumnya, kaum ibu lebih memperhatikan keluarga dari pada saat hamil (Marmi, 2014).
Faktor Biologis a)Umur Lebih muda umur ibu hamil maka energi yang dibutuhkan semakin besar

(Marmi, 2014).

17 b)Berat badan Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,

merupakan faktor yang menentukan jumlahzat makanan yang harus mencukupi selama

hamil(Marmi, 2014). c)Jarak Kehamilan Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan

kualitasjanin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.Ibu tidak memperoleh

kesempatan untukmemperbaikitubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup

untukmemulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Denganmengandung kembali maka akan

menimbulkan masalah giziibu dan janin/bayi berikut yang dikandung ( Arisman, 2007)

Pencegahan KEK. Meningkatkan makanan yang bergizi yaitu, daging danalternatifnya (macam-

macam daging, berbagai ikan, telur dan kacang-kacangan).Ini merupakan sumber kalori yang

berasal dari lemak yang dibutuhkan akhir trimester, buah dan sayuran dan lebih disarankan yang

masih mentah. Buah dan sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang baik sekali untuk mencegah

terjadinya cacat bawaan pada anak, roti dan sereal yang tidak banyak diolah seperti makanan

kering, beras merah. Ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan terhadap suatu bahan makanan,

hal itu juga dilakukan sebagai bahan makanan sampingan setelah mengonsumsi nasi atau lainya,

susu dan hasil olahanya seperti keju dan yoghurt (Kristiyanasari, 2010).

Penatalaksanaan Kekurangan Energi Kronis Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk

mengetahui resiko KEK pada wanita usia subur juga dianjurkan, makanan cukup dengan pedoman
gizi seimbang, hidup sehat, tunda kehamilan, pertahankan kondisi kesehatan, bila hamil periksa

kehamilan kepada petugas kehamilan (ANC), diberi penyuluhan dan melaksanakan anjuran

(Supriasa dkk, 2012) Menurut (Astuti, 2012) yaitu,beri informasi tentang tablet Fe dan

menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe 60 mg minimal 90 hari , anjurkan ibu untuk

ANC teratur., anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk istirahat

cukup, observasi BB dan pengukuran LILA, pemberian makanan PMT, pelaksanaan Asuhan

Kebidanan.

izi ibu hamil a.Gizi ibu Hamil Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk

mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan

bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.kebutuhan tersebut yaitu : 1)Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan BB selama

kehamian, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat

terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan

22 Pada trimester I energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester II penambahan jumlah energi

280-300 kalori perhari dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan

payudara, dan penimbunan lemak, pada trimester III dibutuhkan sekitar 80.000 kalori perhari

digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Marmi, 2014). 2)Karbohidrat Janin memerlukan

40 gram glukosa/hari yang akan digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat di butuhkan

karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen, dan pembentukan struktur polisakarida.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi menurut Glade B.Curtis Mengatakan bahwa tidak

ada satu rekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat pada ibu
hamil, namun beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang yang dibutuhkan

tubuh adalah karbohidrat jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori

(Kristyanasari, 2010), karbohidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk mencegah

terjadinya konstipasi dan sulit buang air besar dan wasir (Marmi, 2014). 3)Protein dan asam amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, protein memiliki peranan

penting.

23 selamakehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68% peran protein selama

proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk

pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan karingan uterus, dan penambahan volume

darah. kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan (Kristiyanasari,

2010). Total protein fetal yang diperlukan selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g. Pada

kehamilan trimester I dan II protein yang dibutuhkan kurang dari 6 gram setiap hari, pada

kehamilan trimester III pertumbuhan janin sangat cepat sehingga perlu protein dalam jumlah besar

yaitu 10 gram perhari. Secara keseluruhan jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil yaitu

60-76 gram. Ini dapat diartikan bahwa wanita hamil membutuhkan protein 10-15 gram lebih tinggi

dari kebutuhan wanita yang tidak hamil (Asfuah, Proverawati. 2009) 4)Lemak Asam lemak

Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosa haxanoic Acid (DHA) memainkan peranan penting

untukpertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan otak.pertumbuhan dan

perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama.

Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk

24 pertumbuhan jaringan plasenta. pada kehamilan yang normal,kadar lemak dalam aliran darah

akan meningkat pada akhir trimester III. Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk

energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin.oleh karena itu,ibu hamil tidak boleh sampai
kurang mengkosumsi lemak tubuh.sebaliknya,bila asupanya berlebihan dikawatirkan berat badan

ibu meningkat tajam. keadaan ini akan menyulitkan ibu untuk hamil sendiri dalam, menjalani

kehamilan dan pasca persalinan. karena ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung

lemak tidak lebih dari 25 % dari seluruh kalori yang dikosumsi sehari (Kristiyanasari, 2010).

5)Vitamin Vitamin adalah zat organik yang esensial untuk kehidupan dan harus disuplai oleh

makanan dalam jumlah sangat sedikit setiap hari. Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu: a)Vitamin yang

larut dalam air (1)Vitamin A Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari 25

mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada trimester tiga yaitu berkisar 200 mg/hari.ibu

yang sedang hamil sebaiknya jangan terlalu sering mengkosumsi vitamin A dalam jumlah yang

besar

25 karena akan menjadi stimulator yang mengakibatkan teratogen. vitamin A mengalami

peningkatan 25% darisebelum hamil. Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan

sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi Rahim. sumbernya adalah

kuning telur, ikan dan hati. sumber provitamin A atau karotin adalah wortel, labu kuning, bayam,

kangkung, dan buah-buahan berwarna kemerah-merahan (Asfuah, Proverawati. 2009) (2)Vitamin

D Vitamin D berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan

kalsium dan fosfor. Ibu hamil membutuhkan 400 IU vitamin D. Sumber vitamin D adalah ikan,

susu, kuning telur, minyak ikan, mertega, dan hati. ( Kamariyah dkk, 2014). (3)Vitamin E Vitamin

E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir minggu ke 8-10 usia gestasi, ketika terjadi

peningkatan akumulasi lemak.untuk tetap menjaga pertumbuhan danperkembangan fetus yang

baik diperlukan RDA Vitamin E yaitu sebanyak 2mg/hari.Pada waktu hamil terjadi penigkatan

tubuh untuk membantu mengatasi mual dan muntah (Kristiyanasari, 2010)


26 b)Vitamin yang larut dalam air (1)Vitamin C Vitamin C berfungsi mencegah anemia, berperan

dalampembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu membangun

kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh dan stress,serta membantu penyerapan zat

besi.Kekurangan Vitamin C pada ibu hamil dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban

pecah dini (KPD), ibu hamil membutuhkan 70 mg/ hari (Kamariyah dkk, 2014). (2)Vitamin B6

(Piridoksin) Yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk mengurangi

keluhan mual-mual padaibu hamil, 2,2 mg/hari. (Marmi, 2014). (3)Asam folat Zat ini ada di dalam

serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, kuning telur, jamur, pisang, daging, hati, susu, ibu hamil

membutuhkan 400 mg / hari (Asfuha, Proverawati. 2009 Proverawati) 6)Mineral Mineral

merupakan unsur pokok dalam material tubuh vital dan beberapa diantaranya adalah pengatur dan

pengaktif

27 fungsi tubuh.Mineral yang memiliki fungsi penting selama kehamilan terdiri atas, kalsium,

magnesium, fosfor, zink, sodium. a)Kalsium Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar

dari pada ibu.pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium dari ibu ke fetus mencapai

50 mg/hari dan mencapai puncaknya apabila mendekati kelahiran yaitu 330 mg/hari. Kalsium pada

fetus digunakan untuk pembentukan tulang pada dasarnya setengah dari kalsium darah bersama

dengan albumin dan albumin konsentrasinya turun selama kehamilan. akibatnya total kalsium

plasma meningkat 5% pada minggu ke-34 usia gestasi.RDA untuk kalsium selama kehamilan

adalah 1200 mg. kebutuhan kalsium meningkat dari 800 mg menjadi 1200/1500 mg

perhari.kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu

kekuatan kaki serta punggung. Membantu efek ketenagan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan

untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu, ibu
hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil, yaitu sekitar 900mg (Kristiyanasari,

2010). Sumber kalsium adalah susu dan produk susu (Keju, Yogurt), ikan yang bias

28 dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (seperti biji bunga matahari, wijen),

produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau (brokoli, sawi, bayam), dan buah-buahan kering

(Asfuah, Proverawati. 2009). b)Magnesium Janin memerlukan 1 gram magnesium.konsentrasi

magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320mg dan 50 % dari magnesium diserap

oleh ibu, magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan jaringan lunak (Kristiyanasari,

2010). c)Fosfor. RDAnya sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita

yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg / hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun

(Kristiyanasari, 2010) d)Seng/ zink. RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini menunjukan

terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil.selama kehamilan dan

menyusui, kebutuhan seng meningkat 50 % seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan

tisu, terutama otak dan jenis kelamin (Kristiyanasari, 2010). Kadar Zn

29 yang dibutuhkan pada ibu hamil sebanyak 20mg/hari (Marmi,2014). e)Sodium Selama

kehamilan naik 5000-10000 meq/hari sehubung dengan peningkatan volume darah maternal

(Kristiyanasari, 2014). Kebutuhan zat gizi pada wanita dewasa dan wanita hamil melalui macam-

macam sumber makanan


DAFTAR PUSTAKA Arisma. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran. Astuti Hutari Puji. 2012. Asuhan Kebinanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima

Press. Asfuah, proverawati. 2009 Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika. Depkes RI.

2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah Feryanto, A.F. 2012.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Kemenkes

RI. 2007. Standar Profesi Bidan : Mentri Kesehatan Republik Indonesia. ____________. 2014.

Mother’s day. Jakarta : Pustaka dan informasi kementrian kesehatan. ____________. 2014.

Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Di Indonesia.Jakarta : Direktorat Bina

Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi Dan Kia Kementrian Kesehatan RI. Kristiyanasari, W. 2010.Gizi

Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Kamariyah, dkk.2014.Buku Ajar Kehamilan.Jakarta :

Salemba Medika. Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Manuaba. 2009. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC. _________.2010.Ilmu Kebidanan,

Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta : EGC.

Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S.

2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka. _________. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT

Bina Pustaka. Priharjo. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC. Rukyah dan Yulianti.

2010. Asuhan Kebidanan Patologi 4.Jakarta : CV. Trans Info Medika. Sandjaja.2009. Resiko

Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil DiIndonesia.Jakarta : Pusat Penelitian dan

Pengembangan Gizi dan Makanan, Depkes RI. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta. Nuha Medika. Saryono, S. A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :

Nuha Medika. Sulistyawati, A. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba

Medika. _____________. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Selemba
Medika. Sulistyawati, A. dan Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta :

Selemba Medika. Supariasa, dkk.2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

ECG.

You might also like