You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara yang


berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
dan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD RI 1945, di bentuklah peraturan tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun
2014 sebagai landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.

Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga


Administrasi Negara (LAN) adalah diklat prajabatan dengan pola ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan
dalam rangka membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya
saing. Serta PERKA LAN No 15 Tahun 2015 tentang pedoman
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan CPNS GOL
III.

Undang-undang Nomor : 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


mengamanahkan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya akan tetapi masih dalam sistem
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mewujudkan pembangunan nasional dibidang kesehatan yang


berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara
memberdayakan, menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah untuk
kepentingan daerah dan prioritas Nasional dalam mencapai Indonesia Sehat
2020. Rumah Sakit dr. Slamet merupakan salah satu fasilitas pelayanan

1
kesehatan harus memiliki peran yang optimal dalam upaya mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Garut.

Peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan secara


efisien dan efektif yaitu dengan menyesuaikan standar profesi, standar
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, pemanfaatan teknologi
tepat guna dan hasil penelitian untuk mengembangkan pelayanan
kesehatan/keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit dapat dilakukan dengan
mengembangkan akreditasi rumah sakit dimana indikator utamanya adalah
International Patient Safety Goals (IPSG) atau Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP) yang mencakup : identifikasi pasien dengan tepat; meningkatkan
komunikasi efektif; meningkatkan keamanan obat-obatan dengan
kewaspadaan tinggi; memastikan benar lokasi operasi, benar prosedur, dan
benar pasien; mengurangi resiko terkait infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan; mengurangi resiko bahaya pasien jatuh.

Maka dengan demikian saya sebagai siswa dilaktsar akan membuat karya
tulis mengenai dasar nilai nilai dasar profesi ASN di RSUD dr. Slamet Garut

1. Gambaran Umum Organisasi


a. Keadaan Umum Kabupaten Garut
Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian
Tenggara pada koordinat 6º56'49 - 7 º45'00 Lintang Selatan dan
107º25'8 - 108º7'30 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas
wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan
batas-batas sebagai berikut:
 Utara, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
 Selatan, Samudera Hindia
 Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
 Timur, Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan
dengan Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat,
merupakan daerah penyangga dan hinterland bagi

2
pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu,
Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam
memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung,
sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan
lingkungan.
Jumlah penduduk Kabupaten Garut berdasarkan data BPS
tahun 2014 adalah 2.526.186 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki
sebanyak 1.274.098 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
1.252.088 jiwa. Dengan luas wilayah 3.065,19 km2, tingkat
kepadatan penduduk pada tahun 2014 mencapai rata-rata sebesar
824,15 jiwa/km2 mengalami peningkatan rata-rata sebanyak 13
jiwa/km2 atau sekitar 1,6% bila dibandingkan dengan tingkat
kepadatan penduduk pada tahun 2012 mencapai sebesar 810,96
jiwa/km2.
b. Sejarah RSUD dr. Slamet
Hingga tahun 1917 Kabupaten Garut belum memilik
Rumah Sakit. Yang ada pada waktu itu hanyalah suatu rumah sakit
darurat yang didirikan oleh dr. Mulder/Chirurg dan dr.
Stichter/Internist. Letaknya di Jalan Cimanuk yang mana setelah
tidak terpakai lagi oleh RSD, bangunan tersebut dipergunakan
sebagai kantor “Stadpolitie”, kemudian setelah Indonesia Merdeka
dipergunakan sebagai asrama TNI hingga sekarang. Selain RSD
tersebut dr. Mulder mempunyai lagi sebuah gedung untuk praktek
partikulirnya yang dikenal dengan “Padang Bulan”,sekarang
gedungnya sudah berubah menjadi gedung Bank Jabar Banten
terletak disebelah barat kantor pos Garut. Pada waktu itu di gedung
tersebut dr. Mulder menjalankan macam-macam pembedahan dari
insisi sampai Iaparotomy dengan para pembantunya antara lain dr.
Stichter, Zr. Mulshoff, Menteri Sobari berasal dari CBZ, Ibu
Sukaesih dan Pak Harta salah seorang pegawai dari RSD
penderita-penderita penyakit dalam yang dianggap penting sekali,
kadang-kadang dirawat dirumahnya sendiri di JL. Ciledug. Gedung

3
rumah dr. Mulder tersebut sekarang dipergunakan oleh kantor
Inspektorat Pemerintahan Wilayah V Priangan Timur.
Penderita-penderita yang dianggap/disangka berpenyakit
paru-paru khusus dirawat di “Grand Hotel Ngamplang”, yangdikenal
juga sebagai “Sanatorium Grand Hotel Ngamplang”, kini Hotel
tersebut sudah tidak ada karena hampir hancur dibumi hanguskan
ketika pecah revolusi merebut kemerdekaan RI.
Kesibukan-kesibukan pada waktu itu untuk melayani
masyarakat yang sakit cukup berat, sementara tempat perawatan
dan para perawatnya sangat terbatas sehingga pada suatu ketika
baik di RSD maupun digedung prakteknya penuh oleh penderita-
penderita, maka timbullah suatu ide dari dr. Mulder untuk
mendirikan sebuah rumah sakit umum yang memenuhi syarat
sempurna dan permanen. Gagasan dari dr. Mulder dapat diterima
oleh atasan, sehingga terwujudlah sebuah komplek bangunan yang
permanen yang dapat memenuhi syarat untuk perawatan orang-
orang sakit pada waktu itu.
Sejak tahun 1980 berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Garut diberi nama RSU dr. Slamet Garut, hal ini untuk
mengingatkan kepada seorang Dokter (dr. Slamet Atmosudiro)
yang bekerja pada Rumah Sakit ini dan meninggal pada tanggal 11
Mei 1930 disebabkan oleh penyakit Pes, dan beliau adalah salah
seorang Dokter yang bertugas langsung memberantas penyakit
Pes yang saat itu menyerang penduduk Garut

Awal tahun 1993 Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit


mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 1981, status
Rumah Sakit masih kelas C dengan jumlah tempat tidur 210 buah
dan jumlah Spesialis terdiri dari 4 Spesialis Dasar ditambah 2
Spesialis lain yaitu Mata dan THT.
Selanjutnya sehubungan telah ditetapkannya Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 1994 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, maka

4
susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum dr. Slamet
Garut disesuaikan dengan Pedoman yang berlaku dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 1999, kemudian pada
tahun 2000 dengan Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor 1808/MENKES-
KESOS /SK/XII/2000 Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut
tingkatkan statusnya dari Rumah Sakit kelas C menjadi kelas B Non
Pendidikan.
Sejalan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84
tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2000
tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit
Daerah, maka organisasi Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum dengan Peraturan
Daerah kabupaten Garut Nomor 20 tahun 2001 dengan eselon II b
dab tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengelola Rumah Sakit Umum dr. Slamet Kabupaten Garut, dan
merupakan Badan Teknis yang berada di bawah serta bertanggung
jawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kondisi pada saat ini RSUD dr. Slamet Garut sejalan dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah adalah merupakan salah satu
perangkat daerah dan berbentuk lembaga teknis yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yaitu
urusan bidang kesehatan. Adapun susunan organisasi RSUD dr.
Slamet Garut diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut
Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut.

5
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
“RSUD dr. Slamet menjadi Kebanggaan Masyarakat Garut yang
Dipercaya, Aman, Nyaman dan Terjangkau”.
b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan


terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa
memperhatikan fungsi sosial;
2) Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD dr.
Slamet;
3) Membangun kemitraan dengan lembaga lainnya dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam menunjang program
pemerintah Kabupaten Garut;
4) Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana rumah sakit.
3. Tugas dan Fungsi Organisasi
a. Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut merupakan unsur
pendukung dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala
Daerah, yang mempunyai tugas pokok:
“Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna”
b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RSUD dr. Slamet


Garut mempunyai fungsi:
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;

6
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan;
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
a. Tugas
Tugas pokok Perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, pengelolaan
keperawatan dan pengabdian pada masyarakat.
b. Fungsi
1) Fungsi Independent
Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan
secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan
kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2) Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan
atas pesan atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian
tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau
dari perawat primer ke perawat pelaksana.

7
3) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat
saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.
5. Struktur organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24
Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 39) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24
Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 8) menyatakan bahwa struktur
organisasi RSUD Dr. Slamet Garut adalah sebagai berikut :
Direktur
Dewan Pengawas dr. H Maskut Farid,
M.M

Kelompok Jabatan Satuan Pengawas


Fungsional Intern

Komite Medik
Komite Keperawatan
dr. Hj Shelvy F Sp.PD

Aziz's Nurulhuda, S.
Kep., Ns

Wakil DIrektur Wakil Direktur Wakil Direktur


Umum Pelayanan Keuangan
Plt. dr. Eka A W , dr. Hj. Een Suryani, Dra. Hj Anne Hayati
M.M M.M M.Si

Bagian Perencanaan Bagian Sumber Daya Bagian Anggaran &


Bagian Tata Usaha Bidang Medis Bidang Keperawatan Bagian Akuntasi
& Evaluasi Manusia Belanja

Sub Bag Umum & Sub Bag Seksi Pelayanan Seksi Asuhan Sub Bag Mobilisasi
Sub Bag Perencanaan
Perlengkapan Kepegawaian Medis Keperawatan Dana

Sub Bag Aset &


Sub Bag Informasi & Seksi Penunjang Seksi Profesi
Analisis Pengendalian
Hukum Medis Keperawatan
Intern

Seksi Profesi Medis

8
B. Tujuan
1. Memahami nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang
mencakup ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA di dalam kegiatan
aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi perawat ahli pertama
sebagai ASN.

C. Manfaat
1. Diharapkan terbentukanya Aparatur Sipil Negara yang mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat
2. Diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan pelayanan institusi
menjadi pelayanan prima sesuai dengan visi misi institusi

9
BAB II

KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. KEGIATAN : MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN


1. Tahapan Kegiatan
a. Perawat menyapa pasien.
b. Perawat melakukan komunikasi terapeutik sesuai urutan
dengan pasien.
c. Perawat melakukan pengkajian keperawatan meliputi :
1) Pengumpulan data
2) Menganalisa hasil pengkajian yang dilakukan
3) Perumusan Masalah
d. Perawat menentukan diagnosa keperawatan berdasar hasil
analisa pengkajian.
e. Perawat menyusun intervensi keperawatan berdasar
diagnosa keperawatan yang muncul yang berisikan rencana
tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain.
f. Perawat melaksanakan kegiatan implementasi keperawatan.
g. Perawat melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawatan yang telah dilakukan.
h. Perawat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan
yang telah dilakukan pada form yang tersedia.

2. Hasil Kegiatan
Sebagai Acuan Penerapan langkah-langkah untuk Membantu
individu untuk mandiri, mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang kesehatan, membantu individu
mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara
optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatannya, dan membantu individu memperoleh derajat
kesehatan yang optimal

3. Nilai-nilai dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Memberikan asuhan keperawatan profesional sesuai prosedur
dengan jelas dan penuh tanggung jawab.

10
b. Nasionalisme
Mendokumentasikan hasil pemerikasaan dan memberikan motivasi
pada pasien merupakan suatu bentuk integritas dan sikap
menghargai pasien secara adil.

c. Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan dan
santun sebagai wujud pegawai yang memiliki etika atau moral yang
bailk

d. Komitmen Mutu
Melakukan asuhan keperawatan profesional yang sesuai dengan
prosedur akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan peningkatan
mutu pelyanan menjadi lebih efektif efisien

e. Anti Korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan merupakan
bentuk kepedulian dan kejujuran petugas dalam melakukan
tindakan

4. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Melaksanakan asuhan keperawatan merupakan suatu tindakan


keperawatan yang dilakukan sebagai upaya mengetahui status
kesehatan individu dengan pelayanan yang berorientasi pada mutu
dan berwawasan sehingga mewujudkan masyarakat yang sehat.

5. Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Dengan melaksanakan asuhan keperawatan secara professional,


santun, tepat dan akurat dapat sehingga diketahui masalah
kesehatan dan dapat diatasi guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat menguatkan nilai-nilai Etika publik.

6. Keterkaitan dengan Mata Diklat

B. KEGIATAN : MELAKSANAKAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH


SAKIT

1. Tahapan Kegiatan

a. Petugas membuat jadwal penyuluhan Instalasi Rawat Jalan setiap


bulan.
b. Petugas berkordinasi dengan edukator dari instalasi atau SMF
terkait untuk penyuluhan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.
c. Petugas PKRS mempersiapkan bahan penyuluhan yang akan
disampaikan.

11
d. Petugas PKRS mempersiapkan brosur penyuluhan sesuai dengan
topik yang akan disampaikan.
e. Petugas PKRS mempersiapkan alat LCD, OHP, sarana komunikasi
Mikrophone, TOA, dan Layar .
f. Promosi Kesehatan dilakukan pada saat pasien/klien berada
diruang tunggu IRJ saat pendaftaran, kunjungan.
g. Petugas mempersiapkan daftar pasien yang ikut penyuluhan.
h. Petugas PKRS membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
dan memperkenalkan penyuluh kepada pasien.
i. Selesai penyuluhan petugas PKRS menutup kegiatan, mengambil
kesimpulan dan mengucapkan salam semoga cepat sembuh
kepada pasien dan pengunjung rumah sakit
j. Petugas mengevaluasi dan membuat laporan bulanan ke Kepala
Instalasi PKRS.

2. Hasil Kegiatan

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan


kemampuan pasien / klien dan kelompok masyarakat agar dapat
mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya

3. Nilai-nilai dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan rumah sakit dengan
bertanggung jawab sehingga terlaksananya kegiatan promosi
kesehatan rumah akit demi tercapainya upaya promotif terhadap
penyakit.

b. Nasionalisme
Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit atau pendidikan
kesehatan cerminan sila ke 5 pancasila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia dengan baik.

c. Etika Publik
Pelaksanaan promosi kesehatan rumahsakit dilakukan dengan
jujur dan bertanggung jawab. Senyum salam sapa sopan santun
diterapkan dalam pelaksanaan

d. Komitmen Mutu
Dengan dilaksanankannya promosi kesehatan rumah sakit yang
optimal akan meningkatkan kepuasan pelanggan serta mutu
pelayanan kegiatan

12
4. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit sebagai upaya untuk


meningkatkan pengetahuan, kemandirian serta memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

5. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit menstimulus


kemandirian pasien sehingga peningkatan derajat kesehatan segera
tercapai dan menguatkan nilai nilai Akuntabilitas

6. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

C. KEGIATAN : MELAKSANAKAN KEGIATAN PENYUNTIKAN OBAT


VIA INTRA VENA

1. Tahapan Kegiatan
a. Menerima pendelegasian dari dokter penanggungjawab
b. Melakukan persiapan alat dan perlengkapan.
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur dalam pemberian obat.
d. Melaksanakan tindakan pemberian obat intra vena
e. Mengobservasi kondisi atau keadaan umum setelah dilakukan
prosedur
f. Mendokumentasian mencakup tindakan dan respon pasien

2. Hasil Kegiatan
Terlaksananya tindakan pemberian obat melalui intravena dengan
tepat cepat akurat dan dengan cara yang santun

3. Nilai-nilai Dasar ANEKA


a. Akuntabilitas
Menjelaskan tujuan dan prosedur secara transparan serta
meminta persetujuan dalam pemberian obat agar pasien
mengerti dan bisa bekerjasama.

b. Nasionalisme
Mengobservasi kondisi atau keadaan umum setelah dilakukan
prosedur sehingga diperoleh data kondisi atau keadaan umum
klien dengen mengedepankan nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila sila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan
beradab. Butir ke 6 menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

13
c. Etika Publik
Melaksanakan tindakan pemberian intravena secara
profesional, cepat, tepat, dan akurat.

d. Komitmen Mutu
Persiapan alat dan perlengkapan untuk mengetahui
ketersediaan alat dan perlengkapan untuk melakukan tindakan
pemberian obat melalui intra vena agar lebih efisien efektif
cepat tepat akurat guna memberikan pelayanan yang bermutu.

4. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Melakukan tindakan pemberian obat melalui IV merupakan
suatu bentuk kegiatan yang berbentuk kuratif. Yaitu suatu
upaya pengobatan yang diberikan untuk meningkatkan status
kesehatan pasien.

5. Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dengan melakukan tindakan pemberian obat melalui intravena
secara jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat dengan
berorientasi pada hasil yang efektif dan efisien dapat
menguatkan nilai-nilai Etika publik dan Komitmen Mutu
Pegawai di RSU dr.Slamet Garut sehingga masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan yang maksimal dan
bermutu.

6. Keterkaitan dengan Mata Diklat

D. KEGIATAN : MELAKSANAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF (SBAR)

1. Tahapan Kegiatan
a. Sebelum Menelepon Dokter :
1) Periksa pasien dengan benar
2) Lihat nama dokter penanggungjawab pasien yang sesuai untuk
ditelepon
3) Mengetahui diagnosis masuk pasien
4) Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
Pegang rekam medic pasien dan siap untuk melaporkan alergi,
pengobatan yang di berikan, cairan infuse, hasil tes maupun
laboratorium.

14
b. Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS tempat
perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien, umur,
kamar/ ruangan, serta masalah utama pasien saat ini (misalnya:
sesak nafas, nyeri dada, badan panas, dll)
c. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan:
1) Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG,
dsb)
2) Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2, Analisis Gas
Darah, dsb)
3) Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah, perdarahan,
dsb)
4) Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
5) Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya
d. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
1) Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb)
2) Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan syok,
dsb)
e. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
Saya meminta dokter untuk:
1) Memindahkan pasien ke ICU?
2) Segera datang melihat pasien?
3) Mewakilkan dokter lain untuk datang?
4) Konsultasi ke dokter lain?
Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
1) Foto Rontgen?
2) Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
3) Pemeriksaan EKG?
4) Pemberian Oksigenasi?
5) Beta2 antagonis nebulizer?
Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
1) Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital
2) Bila respon terapi tidak ada kapan harus menghubungi dokter
lagi?
Konfirmasi :
1) Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
2) Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter sampai disini?

15
Perawat/ bidan mencatat (writing down) semua rekomendasi/
instruksi dari dokter dalam kolom lembar komunikasi SBAR yang
tersedia/ lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi dalam rekam
medik pasien.
Tanggal dan jam pesan diterima, dosis obat yang akan diberikan
dan waktu pemberian harus spesifik untuk menghindari salah
penafsiran/ hasil test kritis yang dilaporkan.

2. Hasil Kegiatan
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
yang dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien

3. Nilai-Nilai Dasar ANEKA


a. Akuntabilitas
Pelaksanaan komunikasi yang efektif dengan transparan,
bertanggung jawab, dan penuh integritas sehingga informasi
yang disampaikan benar-benar akurat

b. Nasionalisme
Melaksanakan komunikasi efektif (SBAR) pencerminan dari
sila kemanusiaan yang adil dan beradab, butir ke 10
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan orang lain

c. Etika Publik
Melaksanakan komunikasi yang benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain. Komunikasi dilandasi
dengan jujur, berintegritas, dan bertanggung jawab

d. Komitmen Mutu
Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap,
jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan pasien.

4. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Melaksanakan komunikasi efektif merupakan suatu tindakan yang
dilakukan sebagai upaya menjaga keselamatan pasien,
meningkatkan komitmen mutu, dan kepuasan pelanggan

16
5. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Melaksanakan komunikasi efektf dengan tanggung jawab serta
dilaksanakan secara maksimal merupakan bentuk kepatuhan
Akuntabilitas terhadap standar

6. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

E. KEGIATAN : PENDIDIKAN KESEHATAN RANGE OF MOTION


(LATIHAN GERAKAN SENDI ) PADA KELUARGA
YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA DENGAN
GANGGUAN MOBILITAS FISIK

1. Tahapan Kegiatan
a. Menyapa keluarga dan pasien
b. Menjelaskan tujuan kunjungan
c. Membagikan leaflet.
d. Menjelaskan tentang materi dengan cara melihat tahap-tahap
tindakan
e. Mempraktekkan cara-cara latihan ROM
f. Berdiskusi dengan keluarga tentang materi yang belum
dimengerti
g. Evaluasi kegiatan

2. Hasil Kegiatan
Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot,
mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan, dan mencegah
kekakuan pada sendi

3. Nilai-Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Memberikan pendidikan kesehatan secara transparan terhadap
keluarga. serta menyampaikan informasi secara utuh.

b. Nasionalisme
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga dan pasien
merupakan bentuk sikap saling mencintai sesama manusia dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang tertuang pada sila ke
2 pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab.

17
c. Etika Publik
Dalam menyampaikan materi dan menyapa keluarga secara sopan
dan santun, dan memberikan informasi secara benar serta tidak
menyesatkan

d. Komitmen Mutu
Penyampaian materi dengan menggunakan leflet dan video
sehingga penyampaian informasi menjadi lebih efektif dan efisien.
Sehingga keluarga termotivasi untuk menyimak dan mempraktekkan
cara melakukan latihan rentang gerak sendi

4. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan, kemandirian serta memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

5. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Pemberian penyuluhan kepada keluarga dan pasien,dengan jujur dan
transparan serta tidak mengharapkan imbalan, sehingga keluarga dapat
mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan anggota keluarganya.
merupakan penguatan dari nilai akuntabilitas

18
B. JADWAL PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI

NO KEGIATAN APRIL MEI

TANGGAL 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

MELAKSANAKAN
1 ASUHAN
KEPERAWATAN

MELAKSANAKAN
PROMOSI
2
KESEHATAN
RUMAH SAKIT

MELAKSANAKAN
PEMBERIAN OBAT
3
LEWAT INTRA
VENA ( IV)

MELAKUKAN
4 KOMUNIKASI
EFEKTIF

RANGE OF
MOTION PADA
5 PASIEN DENGAN
GANGGUAN
MOBILISASI

19

You might also like