Professional Documents
Culture Documents
Ny. Ani Sutrisna mengalami koma selama 2 minggu dan dirawat di ICU sebuah rumah sakit daerah akibat kesalahan
mendapatkan obat gliklazid 80 mg yang diberikan 3 kali sehari.
2. Tim RCA.
Petugas pencatat
(notulis) Wati
3. Tanggal pelaksanaan RCA.
a. Observasi langsung:
b. Dokumen:
Status pasien: ny. Ani Sutrisna 65 tahun adalah pasien rujukan balik dari dokter spesialis THT, pasien diperiksa dr. Slamet
dengan diagnosa penyakit Rhinitis alergi dan mendapat resep obat prednisolone 5 mg 3 kali sehari.
Resep : tertulis didalam resep yg disimpan direkapan resep farmasi tertulis resep prednisolone 50 mg dengan dosis
pemakaian 3 kali sehari atas nama pasien ny. Ani S
Resep: terdapat 1 resep lain atas nama Ny. Ani S untuk pemberian Gliklazid 80mg dengan dosis 3 kali sehari
c. Wawancara:
Wawancara dengan petugas farmasi (Apoteker): pada hari kamis tanggal 19 mei 2016 ada dua resep dengan nama yang
sama yaitu ny. Ani S yang tidak ditulis lengkap,pada hari itu Apoteker bekerja di ruang farmasi dibantu oleh seorang tenaga
tehnis kefarmasian dan 2 orang tenaga cleaning service Sulastri dan Retno yang diminta membantu karena pasien yang
banyak. Obat yang diberikan kepada Ny. Ani Sutrisna disiapkan dan diserahkan oleh Retno. Apoteker mengatakan hal itu
terjadi karena tenaga tehnik kefarmasian sibuk melayani obat obat racikan yang banyak diresepkan pada hari tersebut.
Sedangkan Sulastri pada saat itu sedang diminta membersihkan lantai kamar mandi yang licin setelah ada kejadian anak
balita yang terpeleset jatuh dikamar mandi.
Waktu
Masalah Penjelasan
1. Ny. Ani Sutrisna menerima resep yang tidak Identitas pasien yang tidak lengkap ditulis
mencantumkan dengan lengkap nama pasien didokumen/resep dapat mengakibatkan kesalahan
pemberian obat.
2. Ny. Ani Sutrisna menerima obat yang seharusnya Terjadi kesalahan pemberian obat
untuk Ny. Ani Saputra
3. Seorang petugas cleaning service menyiapkan obat Petugas melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
dan memberikan obat kepada pasien yang seharusnya kompetensinya dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal
merupakan tugas seorang apoteker.
a. Tehnik mengapa
Masalah: Ny. Ani Sutrisna menerima resep yang tidak mencantumkan dengan lengkap nama pasien
Mengapa Karena Dr. Slamet tidak menulis dengan lengkap nama pasien pada resep
Mengapa Karena pasien yang diperiksa banyak ,pasien yang bernama ani ada 4 orang
Mengapa
Masalah: Ny. Ani Sutrisna menerima obat yang seharusnya untuk Ny. Ani Saputra
Mengapa
Mengapa
Masalah: Seorang petugas cleaning service mempersiapkan obat dan memberikan obat kepada pasien yang
seharusnya merupakan tugas seorang apoteker.
Mengapa Karena petugas farmasi sibuk mempersiapkan obat racikan
Mengapa Karena tenaga farmasi kurang
Mengapa
b. Analisis Penyimpangan:
Petugas yang berhak menulis Nama pasien pada resep tidak ditulis
resep dengan lengkap Terbukti
Akses ke ruang Obat/apotik Ada 2 cleaning service didalam ruang obat Terbukti
Resep diterima oleh oleh petugas apotik
Petugas yang berhak tetapi yang mempersiapkan dan diserahkan
menerima resep ke pasien oleh petugas Cleaning service terbukti
Pertahanan (barrier)apa saja yang Apakah Pertahanan (barrier)tersebut Mengapa Pertahanan (barrier)gagal,
sudah ada terkait masalah ini ada/dilakukan dan apa dampaknya
Puskesmas sedang dalam persiapan Dilakukan tetapi masih dalam bentuk Sop dan dokumen lain belum disusun
akreditasi, farmasi sdh menyusun draft dan disahkan sehingga belum ada
sebagian dokumen sosialisasi sehingga petugas tidak
memahami tugasnya
d. Analisis dengan diagram tulang ikan: MAN
MATERIAL
Jml Csdokter menulis resep tidak lengkap
titikurang
Apoteker
SOP pelayanan klinis belum ceroboh Tenaga farmasi kurang
ada di tempat
pppppppeppelayananPUNYA Obat tertukar
RAMBU Mbelum ada
SOP/sosialisasi SOP
3). MATERIAL 6.SOP belum lengkap (belum ada di tempat pelayanan farmasi)
Setelah mendapat laporan dari kepala dinas kesehatan tentang kasus pasien benama Ny. Ani Sutrisna , puskesmas segera
membentuk tim RCA untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Dari hasil wawancara dan telusur dokumen didapatkan bahwa
petugas pemberi pelayanan klinis belum mematuhi SOP pelayanan klinis, petugas non medis belum paham akan SOP akses
masuk unit pelayanan serta kebutuhan akan tenaga tehnis farmasi yang dirasakan masih kurang. Akar masalah yang paling
utama adalah belum ada/lengkap SOP pelayanan klinis terutama dibagian ruang periksa dan ruang obat/apotik. Diharapkan
setelah 1 bulan SOP dan dokumen lain yang diperlukan untuk pelayanan telah disusun secara lengkap, disahkan dan
disosialisasikan, sehingga semua karyawan terpapar SOP dan pelayanan berjalan dengan aman.
Laporan ini bersifat rahasia (confidential), hanya dilaporkan kepada Kepala Puskesmas, dan Komisi Keselamatan Pasien.
Laporan ini tidak boleh di foto copy.