You are on page 1of 4

Motivasi seseorang dalam menjalani perawatan ortodontik atau lebih dikenal

dengan kawat gigi cukup beragam. Maloklusi atau gigi berjejal merupakan salah satu
contoh motivasi seseorang dalam menjalani perawatan ortodontik selain perawatan
ortodontik yang dianggap trend dan dapat meningkatkan estetika. Perawatan ortodontik
diperlukan untuk merawat maloklusi karena akan didapat gigi yang disejajarkan dengan
baik sehingga lebih mudah untuk menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut
memperbaiki fungsi pengunyahan, fungsi bicara, dan memperbaiki penampilan.
Meskipun begitu dalam prosesnya perawatan orthodontik terjadi beberapa perubahan
bentuk baik pada rahang maupun jaringan lunak pada wajah dan pada dasarnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala melarang umat-umatnya untuk mengubah bentuk yang telah Allah
Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan. Hal tersebut kadang menimbulkan kebingungan
boleh tidaknya perawatan ortodontik/kawat gigi menurut islam. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan terhadap perawatan ortodontik menurut
islam pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Maka
dari itu dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat sebagai bahan edukasi mengenai prinsip-prinsip perawatan ortodontik yang
diperbolehkan ataupun dilarang menurut islam, Metode penelitian yang digunakan
adalah observasional deskriptif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data
dilakukan dengan bantuan lembar kuesioner dengan likert sebagai skala pengukuran
yang digunakan. Sampel penelitian ini berjumlah 76 mahasiswa dengan kriteria inklusi
yaitu mahasiswa aktif kedokteran gigi UMY angkatan 2015-2017 periode tahun ajaran
2018/2019, beragama islam, dan bersedai menjadi responden penelitian. Sebelum
dilakukan penelitian, responden dijelaskan mengenai tujuan serta jalannya penelitian
dan setelah responden paham kemudian melakukan menandatanganan lembar
persetujuan untuk mengikuti penelitian, dan terakhir responden mengisi lembar
kuesioner yang telah disediakan. Data yang didapat dari responden kemudian dianalisis
menggunakan analisis deskriptif dengan tabel distribusi dan frekuensi.
Penampilan fisik adalah hal yang pertama kali dilihat ketika seseorang

berinteraksi dengan orang lain, sehingga penampilan fisik memiliki peranan

yang besar dalam interaksi sosial. Wajah adalah bagian yang paling sering

diperhatikan dan menjadi karakter fisik dalam perkembangan citra diri dan

harga diri seseorang. Senyum dan penampilan gigi dapat mempengaruhi

menarik atau tidaknya wajah seseorang. Kelainan gigi seperti maloklusi

merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Studi epidemiologi yang

dilakukan di Amerika Serikat pada remaja berusia 12-17 tahun dilaporkan

bahwa 11% remaja yang memiliki oklusi normal, 34,8% mempunyai maloklusi

ringan, 25,2% mempunyai maloklusi berat sehingga beberapa kasus perlu

dilakukan perawatan. Maloklusi adalah kesalahan posisi gigi pada masing-

masing rahang. Tujuan perawatan ortodontik adalah memperbaiki susunan gigi,

memperbaiki penampilan wajah, meningkatkan fungsi bicara. Ditinjau dari segi

medis, jika seseorang ingin memperbaiki fungsi dan penampilan gigi dengan

perawatan ortodontik merupakan hal yang sah. Perawatan ortodontik berkaitan

dengan perubahan bentuk wajah, sehingga secara syariat perawatan ortodontik

memiliki keterkaitan dengan masalah dalam hukum Islam. Penelitian ini

bertujuan untuk mengulas bagaimana pemikiran mahasiswa Fakultas Agama

Islam terhadap perawatan ortodontik menurut agama Islam. Manfaat dalam

penelitian ini bagi masyarakat adalah sebagai wawasan baru mengenai

perawatan ortodontik menurut Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah

non eksperimental dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data

dilakukan dengan bantuan lembar kuesioner dengan likert sebagai skala

pengukuran yang digunakan. Sampel penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa

aktif Fakultas Agama Islam UMY angkatan 2012-2018 yang bersedia menjadi

responden penelitian. Sebelum dilakukan penelitian, responden dijelaskan

mengenai tujuan serta jalannya penelitian. Jika responden menyetujui maka

akan menandatangani lembar persetujuan untuk mengikuti penelitian, dan


responden mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan. Data yang didapat

dari responden kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan

tabel distribusi dan frekuensi.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran pengetahuan


terhadap perawatan ortodontik menurut Islam pada mahasiswa Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Manfaat penelitian ini bagi
dokter gigi yaitu sebagai masukan dalam memberikan edukasi yang maksimal
kepada pasien terkait tentang perawatan ortodontik menurut Islam dan bagi
masyarakat adalah sebagai wawasan baru mengenai perawatan ortodontik
menurut Islam.

Penelitian mengenai mengenai Pandangan Ulama NU Ponorogo terhadap Hukum dan


Jasa Pemasangan Behel oleh Mustofa (2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pandangan Ulama NU Ponorogo terhadap hukum penggunaan dan jasa
pemasangan behel. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat dua pandangan mengenai
hukum penggunaan dan pemasangan behel yaitu terdapat ulama yang memperbolehkan
dan tidak memperbolehkan. Ulama yang memperbolehkan penggunaan behel atas dasar
pengobatan dan pemasangannya atas dasar menolong para penderita cacat pada bentuk
gigi. Ulama yang tidak memperbolehkan atau mengharamkan penggunaan behel bila
tujuannya untuk merubah penampilan atau mementingkan kecantikan semata.
Pemasangan behel dikatakan haram bila penyedia jasa pemasangan behel hanya
mementingkan faktor ekonomi tanpa mempertimbangkan kondisi pasien.

Penelitian lain mengenai Orthodonti dalam Perspektif Fiqih Medis oleh Hendrawan
(2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perawatan ortodontik dari segi
medis serta legalitas pemasangan dari segi estetik dan medis. Sifat dari penelitian ini
adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Analisa
data yang digunakan adalah metode deduksi, induksi, komparasi dan analisis isi. Penelitian
bersumber dari kajian pustaka yang berkaitan dengan ortodontik dan syari’at legalitas
pemasangan alat ortodontik. Hasil dari penelitian adalah legalitas hukum ortodontik dari
segi estetika yang menghasilkan perbedaan pendapat. Pendapat yang memperbolehkan
perawatan ortodontik karena hanya kebutuhan sementara, sedangkan pendapat yang
tidak memperbolehkan dikarenakan dapat merubah ciptaan Allah SWT. Selain itu dari segi
medis, ortodontik diperbolehkan karena bertujuan memperbaiki kelainan yang
menyebabkan kemudaratan atau merugikan.

You might also like