Professional Documents
Culture Documents
SISTEM PENGISIAN
A. Komponen utama Sistem Pengisian
1. Alternator
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang didapatkan
dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor disalurkan
sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak-balik
pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah
oleh diode-diode.
4. Rotor
Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor
terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk
membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor
berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat
pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua
kipas didalamnya.
kutub utara.
Gambar 4. Rotor
5. Stator
Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator coil.
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga
kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu
.
Gambar 5. Kumpaan stator
6. Dioda (rectifaer)
Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik
yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk
mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari diode
tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam
kutub negatif.
Gambar 27. dioda
7. Carbon brush
Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-cincin
gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang, atau menyatu
dengan regulator tegangan di dalam alternator yang dipasangkan pada plat
dudukan diode.
Karena elektromagnet mempunyai inti besi yang dililit kumparan, inti besi
akan menjadi magnet dan membangkitkan garis gaya magnet pada saat
dialiri arus.
Dalam hal lain, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan pada
kumparan stator naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini dialirkan ke
kumparan regulator sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih besar maka
P , akan terputus.
Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator tidak
dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator turun
dan hubungan titik kontak P terputus. Sekali lagi tegangan alternator akan
naik dan lengan kontak akan tertarik.
Karakteristic Regulator
Regulator berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang dibangkitkan
oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan. Sebenarnya,
disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak akan konstan tetapi
naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril) ada berbagai alasan
mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab utamanya adalah
karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini perlu disadari sebelum
melakukan penyetelan pada regulator.
1. Karakteristik Hysterestic
Bila kontak gerak berpindah dari titik (sisi) kecepatan tinggi ke titik
kecepatan rendah akan terjadi penurunan tegangan. Ini disebut
hysteresis effect.
Bila kontak gerak bekerja baik pada sisi kecepatan tinggi atau kecepatan
rendah, terjadi perubahan pada armature gap dan point gap dan
perubahan ini mengakibatkan kenaikan dan penurunan tahanan magnet.
Dan juga, pada saat moving point berpindah dari sisi kecepatan tinggi ke
sisi kecepatan rendah kemagnetan dari operasi kecepatan tinggi masih
terdapat pada inti kumparan selama waktu yang singkat. Fenomena ini
menyebabkan tegangan output alternator menurun.
2. KARAKTERISTIK TEMPERATUR
Kumparan magnet dari regulator tegangan mempergunakan kawat
tembaga dan bila suhu kawat ini naik maka tahanannya akan naik
sehinga akan terjadi penurunan gaya tarik (gaya elektro magnet) dari
kumparan magnet, ini menyebabkan tegangan output alternator menjadi
tinggi.
PENTING
Biasanya sampai tegangan stabil memerlukan waktu 5 sampai 15 menit.
Selama periode ini regulator tidak boleh disetel.
3. IC Regulator
a. Uraian
Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator
mempunyai fungsi dasar yang sama: membatasi tegangan yang
dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada
rotor coil. Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus
dilakukan oleh IC, sedang oleh relay pada regulator tipe point.
keuntungan
• Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat
Kerugian
Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar.
R dan Tr , ON, pada saat itu arus field ke rotor coil mengalir dari B rotor
coil F Tr E.
Gambar 16. Prinsip kerja IC regulator 1
c. Karakteristik IC regulator
1) Karakteristik beban batterai
Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output
(tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan
kecepatan alternator dan tidak ada hysteresis Charracteristic seperti
pada tipe titik kontak (point type).
Gambar 18. Grafik karakteristik beban batterai
3) Karakteristik temperatur
Karena zener diode yang digunakan untuk mengatur tegangan
output cenderung menjadi lebih konduktif bila temperatur
sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila temperatur
naik.
4. Rangkuman
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yanga
didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Komponen utama sistem
pengisisan adalan alternator, regulator. Regulator terbagi dua yaitu
regulator mkanik dan IC rgulator.
5. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
1. Sebutkan fungsi dari alternator ?
2. Sebutkan komponen-komponen utama alternator ?
3. Sebutkan dua macam regulator ?
4. Sebutkan fungsi dari regulator ?
5. sebutkan karakteristik yang ada pada IC regulator ?
B. Cara Keja Sistem Pengisian
hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran
alternator tetap pada 14,4 volt.
MIC mendeteksi tegangan pada baterai dan meng ON kan Tr1. Ini
menyebabkan arus mengalir ke rotor coil. Pada saat ini Tr1
dikendalikan MIC dengan kondisi terputus-putus atau ON dan OFF
secara terus menerus untuk mempertahankan arus ke rotor coil
sebesar 0,2 A, sebagai upaya penghematan arus dari baterai.
Karena mesin mati maka rotor tidak berputar sehingga tidak terjadi
pembangkitan arus listrik dan tegangan pada terminal P adalah NOL.
Kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr, bila TR3 ON
maka listrik akan mengalir dari bateri kontak, lampu, Tr3 dan massa,
sehingga lampu menyala.
Pada saat itu MIC juga akan meng ON dan OFF kan Tr1 untuk
mempertahankan tegangan output pada tegangan 13,3 -16,3 Volt. Ini
merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi
untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
e.
Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada rotor
menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator
terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P, karena
pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF kan Tr2
dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu menyala.
3. Rangkuman
Aternator menghasilkan arus denga cara meruibah enerkg gerak
menjadi tanaga listrik. Rotor pada pada alternator digerakkan oleh poros
engkol dngan menggunakan pully dan belt, dalam perjalan putaran mesin
tidak selalu konstan, kadang rendah kadang tinggi sesuai dengan ke
adaan di jalan, maka arus yang di hasil kan oleh alternator juga berdeda
beda.
g.
Supaya arus yang masuk ke batterai dan komponen kelistrikan lainya
tetap konstan maka di pwerlukan regulator supaya arus yang dikeluarkan
oleh alternator tetap konstan.
Pada saat kendaraan berjalan lambat arus yang di keluarkan tetap
konstan, begitu juga saat kendaraan dengan kecepatan yang tinggi, arus
yang di keluarkan tidak besar. Disitu lah peran dari regulator. Saat
kecepatan rendah, sedang maupun tinggi arus yang dikeluarkan oleh
alternator tetap konstan.
4. Latihan
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
1. Mengapa saat kunci kontak pada posisi ON waktu mesin mati lampu
pengisian hidup ?, dan saat mesin hidup lampu pengisisan mati ?
2. Sebutkan dua buah nama kumparan yang ada pada regulator mekanik?
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
http://rusyiam.blogspot.com/2011/04/prinsip-kerja-sistem-pengisian-ic.html
http://3.bp.blogspot.com/-
HtxovqqIULk/TbLGv6Mbb9I/AAAAAAAAALw/sEk6cvnzmpM/s1600/SAAT+KO
NTAK+ON+MESIN+MATI.JPG
www.automotive.web.id