You are on page 1of 2

NUTRISI DAN SISTEM DIGESTI

BASTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari mekanisme homestasis dari sisitem
pencernaan udang litopenaeus vannamei ketika diberi makan anti nutrisi tripsin inhibritor
kedelai (SBTI), mengetahui hubungan terbaik antara sumber energi non-protein
(karbohidrat dan lemak) serta pengaruh lenzim pencernaan dari juvenile ikan Dourado,
memberikan wawasan pertama tentang pentingnya taurin pada penyerapan diet protein
dan lipid dan pemanfaatan metabolik, pada ikan sebelah (Solea senegalensis) remaja
yang diberi diet nabati. Tujuh diet yang diuji: pola makan tepung ikan (FM) dan formula
berbasis protein nabati (PP85) yang taurin ditambahkan dengan kadar: 0,2% (TAU1),
0,3% (Tau2), 0,4% (TAU3), 0,7% (TAU4) dan 1,5% (TAU5). Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa masing-masing individu dengan trypsin fenotip CBA
meningkatkan aktivitas 2 metallo peptidase selam 4 jam konsumsi SBTI, sementara
individu dengan dengan trypsin CB meningkatkan aktivita 3 metallo peptidase pada 23
jam postprandial. Bukti umpan balik dari sitem pencernaan pada litopenaeus vannamei
yang diberi makan SBTI adalah 1 jam postprandial, yang meningkat dalam aktivitas
metallo peptidase pada 4 jam atau 23 jam tergantung pada fenotip trypsin dalam setiap
spesimen. Dari hasil percobaan juvenile ikan Dourado didaptakan hasil petrbandingan
antara karbohidrat dan lemak yang menunjukkan tingkat pertumbuhan terbaik terjadi
saat perbandingan 0,7 : 1,0. Beberapa percobaan oleh peneliti lain juga menyebutkan
bahwa pada ikan karnivora leiocassis longirassti. Memiliki persamaan dengan juvenile
ikan Dourado, yaitu memakan pakan diet yang rendah rasio karbohidrat dan lemaknya.
Hal tersebut dapat memperkuat peryataan diet karbohidrat lebih efektif sebagai diet
sumber energi untuk ikan omnivore daripada ikan karnivora. Dari hasil percobaan ikan
sebelah ( Solea senegalensis) yang menerima diet rendah kandungan taurin (PP85 dan
TAU1) menunjukkan kemampuan pencernaan triacyglycerol yang buruk.Proporsi asam
amino 14C yang lebih tinggi dipertahankan dalam otot ikan ketika diberi makan TAU5
dibandingkan dengan diet PP85. Uji coba jangka pendek ini menunjukkan bahwa
suplementasi taurin untuk diet nabati mungkin bermanfaat untuk kinerja tunggal
dengan meningkatkan sintesis garam empedu dan pencernaan triasilgliserol
serta retensi asam amino otot.

You might also like