Keberadaan teknis laboratorium sangat penting dalam menentukan keberhasilan akademik dosen dan mahasiswa. Pelayanan laboratorium dapat berjalan dengan baik dan professional apabila tenaga kerja laboratorium kompeten dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenang di dalam mengelola laboratorium pendidikan. Maka dari itu, diperlukan tenaga laboratorium yang mempunyai kualifikasi dan kopetensi yang disyaratkan. Dalam melaksanakan riset, mahasiswa kimia FMIPA Universitas Mataram pastinya akan melakukan kontak dengan bahan kimia baik langsung maupun tidak langsung. Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan kerja mahasiswa, dibutuhkan teknisi laboratorium yang mampu memberikan intruksi cara menangani bahan kimia, khususnya dari segi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Seorang teknisi laboratorium harus memenuhi kriteria dari ISO/IEC 17025 tahun 2017, yaitu memiliki hard skills dan soft skills yang memadai untuk bekerja dengan menerapkan prosedur keamanan dan kesehatan. Mereka juga harus memiliki pengetahuan terkait kebutuhan-kebutuhan dan standar pelaksanaan uji coba pada laboratorium agar aman dan sesuai dengan prosedur. Salah satu Informasi penting yang harus diketahui oleh para pelaksana di laboratorium adalah MSDS (Material Safety Data Sheet). MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Namun, saat ini masih ada teknisi laboratorium dan mahasiswa yang belum mengenal dengan baik MSDS, meskipun mereka rutin berkecimpung dengan aktivitas yang melibatkan kontak dengan bahan kimia. Mengingat ketersediaan MSDS di laboratorium yang belum memasyarakat, padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas pentingnya pengetahuan tentang MSDS bagi seorang teknisi laboratorium.