You are on page 1of 2

Laporan Kasus

UTERUS BIKORNU

Herti Marni, Ferdinal Ferry, Bobby Indra Utama

Uroginecolgy Sub Division of Obstetric and Gynecology


Medical Faculty on Andalas University
M. Djamil General Hospital Padang

Abstrak
Latar Belakang :
Uterus bikornis subseptum adalah kelainan bentuk uterus seperti bentuk hati, fundus tampak
melengkung kearah dalam, serta mempunyai sekat atau dinding di bagian dalamnya hingga
cavum uteri. Kelainan ini terjadi oleh karena kegagalan fusi dari duktus mullerian kiri dan kanan.
Jika hamil, wanita yang memiliki bentuk rahim ini biasanya akan mengalami kelainan letak,
yaitu janin sering dalam keadaan melintang atau sungsang. Namun, wanita yang mempunyai
kelainan ini kadang menjadi sulit hamil sehingga mengalami infertilitas. Selain itu juga biasanya
terdapat gangguan pembentukan ginjal, namun pada pasien ini tidak ditemukan kelainan pada
traktus urinariusnya.
Pada kasus dimana pasien belum memiliki anak dan ditemukan kelainan uterus bikornu, maka
dilakukan repair uterus dan diharapkan dengan anatomi uterus yang kembali normal maka pasien
dapat hamil.

Objektif :
Mendiskusikan penanganan kasus kelainan kongenital organ genitalia interna pada pasien
dengan uterus bikornu.

Metode :
Laporan Kasus.
Kasus :
Dilaporkan seorang pasien usia 25 tahun dengan Infertilias primer 4 tahun serta uterus bikornu.
Pada pasien dilakukan kromotubasi terlebih dahulu, setelah dilakukan kromotubasi pasien
dilakukan metroplasti untuk membuang sekat pada uterus dan merepair uterus.
Selama followup post op dirumah sakit pasien tidak didapatkan tanda infeksi ataupun akut
abdomen, kemudian pasien dipulangkan pada hari ke 5. Pasien disarankan untuk kontrol teratur
ke poliklinik OBGYN untuk selanjutnya dilakukan followup terhadap keberhasilan repair
uterusnya. Penilaian dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya melalui USG
transvaginal untuk menilai apakah ada perlengketan pada endometrium dari hasil repair
uterusnya, dapat juga dilakukan HSG, SIS atau histeroscopy dalam menilai keberhasilan
metroplasty pada pasien ini.

Kesimpulan :
Setelah dilakukan metroplasti pada pasien dengan uterus bikornu, diperlukan followup lebih
lanjut untuk menentukan keberhasilan tindakan ini dengan melakukan USG lanjutan.

Kata Kunci :
Uterus bikornu, metroplasti

You might also like