You are on page 1of 8

HAK DAN KEWAJIBAN WRGA NEGARA

I. Pendahuluan
Warga negara merupakan suatu unsur pokok berdirinya sebuah negara.
Warga Negara sendiri adalah seseorang yang secara resmi ikut serta menjadi
bagian dalam sebuah penduduk suatu negara sehingga mereka menjadi salah
satu unsur warga negara. Secara konstitusi, warga negara merupakan warga
dari sebuah negara yang telah ditetapkan dengan berdasarkan Undang-Undang
yang berlaku di negara tersebut
Dalam hal ini, sering dijumpai permasalahan-permasalahan mengenai
hak dan kewajiban warga negara, atau bahkan ada diantaranya yang tidak
mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Atas dasar tersebut
penulis menyusun makalah ini yang diharapkan bisa menambah pengetahuan
penulis dan pembaca tentang hak dan kewajiban warga negara.
Hak dan kewajiban tersebut haruslah berjalan dengan seimbang. Saat
seorang warga negara menjalankan kewajibannya, mereka juga pantas
mendapatkan haknya.

II. Pembahasan
Di Indonesia, seseorang dinyatakan sebagai warga negara Indonesia
atau WNI apabila orang tersebut sudah diakui oleh Undang-Undang sebagai
seorang warga negara Republik Indonesia. Setiap warga Negara ini, memiliki
hak dan kewajiban yang harus dilindungi dan dijamin oleh pemerintah.
Dibawah ini akan dibahas mengenai masing-masing pengertian hak dan
kewajiban warga negara serta konsep hak dan kewajiban warga Negara dalam
UUD 1945.
A. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
a. Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan
(mutlak) oleh setiap manusia sejak ia diciptakan. Adapun dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hak adalah sesuatu hal yang benar,
milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh aturan, undang-undang, dan sebagainya),
kekuasaan yang benar atas sesuatu/menuntut sesuatu, derajat atau
martabat.
Hak menurut Prof. Dr. Notonagoro adalah kuasa untuk menerima
atau melakuakan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan
smata-mata (ansih) oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh
pihak manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.

Pengertian hak dalam al-Quran disebut dengan kata al-haq yang


mempunyai empat pengertian, yaitu:

a. Hak yang berarti untuk menunjukkan terhadap pelaku yang


mengadakan sesuatu yang mengandunng hikmah. Seperti adanya
Allah disebut sebagai al-haq karena Dialah yang mengadakan
sesuatu yang mengandung hikmahnya dan nilai bagi kehidupan.
Penggunaan hak yang demikian dapat kita jumpai pada ayat:

Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah,


Penguasa mereka yang sebenarnya (haq). (Qs: al-An’am :62)

b. Kata al-Haq digunakan untuk menunjukkan kepada sesuatu yang


diadakan mengandung hikmah. Misalnya Allah SWT menjadikan
matahari dan bulan dengan al- Haq yakni mengandung hikmah
kepada kehidupan. Penggunaan al-haq seperti ini dapat dijumpai
misalnya pada ayat:
... Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan
hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui. (Qs: Yunus :5)

hak[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan


itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.

c. Kata al-haq digunakan untuk menunjukkan keyakinan seseorang


terhadap sesuatu yang cocok dengan jiwanya. Seperti keyakinan
seseorang terhadap adanya kebangkitan di hari akhirat.

d. Kata al-haq digunakan untuk menunjukkan terhadap perbuatan atau


ucapan yang dilakukan menurut kadar atau porsi yang seharusnya
dilakukan sesuai keadaan waktu dan tempat.

b. Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus


dilakukan/dilaksanakan oleh masing-masing individu sehingga bisa
mendapatkan haknya secara layak. Suatu kewajiban dapat dikatakan
sebagai hutang yang harus dilunasi untuk memperoleh apa yang harus
seseorang miliki.

Menurut Prof. Dr. Notonagoro, wajib adalah beban untuk


memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan semata-
mata (ansih) oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepntingan.

Kewajiban memegang peranan penting dalam pelaksanaan hak.


Namun perlu ditegaskan bahwa kewajiban disinipun bukan merupakan
keharusan fisik, tetapi berwajib yaitu wajib yang berdasarkan
kemanusiaan, karena hak yang merupakan sebab timbulnya kewajiban
itu berdasarkan kemanusiaan. Dengan demikian, yang tidak memenuhi
kewajibanya berarti telah keluar dari fitrah kemanusiaannya.
Sebaliknya orang yang melaksanakan kewajibannya berarti telah
melaksanakan sikap kemanusiaannya.
c. Pengertian Warga Negara
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur
oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri.
Syarat-syarat menjadi warga negara Indonesia tercantum dalam
UU No. 12 Th. 2006 Pasal 9 yang berbunyi: Permohonan
pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun
berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-
turut.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,
tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan h.
Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
B. Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945
Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945, dinyatakan bahwa :
“Penduduk adalah warga negara Indonesia dan warga negara asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.” Dengan demikian yang dimaksud dengan,
‘bukan penduduk’ adalah warga negara asing yang tinggal dalam negara
bersifat sementara sesuai dengan visa. Atau lebih jelasnya Penduduk ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sementara Warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
Hak dan Kewajiban Warga negara tercantum dalam pasal 27, 28A, 28B,
28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, 30, 31.
Adapun yang menjadi Hak warga negara Indonesia adalah :
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, yang tercantum dalam
pasal 27 ayat 2 yang berbunyi : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, yang tercantum dalam
pasal 28A yang berbunyi : “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah, yang tercantum dalam pasal 28B ayat 1, yang
berbunyi : “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah”.
4. Hak atas kelangsungan hidup, yang tercantum dalam pasal 28B ayat 2,
yang berbunyi : “Setap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”.
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan hidup manusia, yang tercantum dalam pasal 28C ayat
1, yang berbunyi : “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmi pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia.”
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya, yang
tercantum dalam pasal 28C ayat 2 yang berbunyi : “Setiap orang berhak
untuk memajukan dirinya dlam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya”.
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum, yang tercantum dalam
pasal 28D ayat 1, yang berbunyi : “Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di hadapan hukum”.
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun, yang tercantum dalam pasal 28I ayat 1, yang berbunyi : “Hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun”.

Adapun Kewajiban Warga Negara Indonesia :

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan, yang tercantum dalam pasal 27


ayat 1, yang berbunyi : “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, yang tercantum dalam
pasal 27 ayat 3, yang berbunyi :”Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, yang tercantum dalam
pasal 28J ayat 1, yang berbunyi : “Setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusi orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara”.
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang,
yang tercantum dalam pasal 28J ayat 2, yang berbunyi :”Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, yang
tercantum dalam pasal 30 ayat 1, yang berbunyi :”Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”.

Masuknya rumusan HAM ke dalam Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kemajuan besar dalam proses
perubahan Indonesia sekaligus menjadi salah satu ikhtiar bangsa Indonesia
menjadikan Undang-undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 menjadi
Undang-Undang Dasar yang makin modern dan makin demokratis.

Dengan adanya rumusan HAM dalam UUD 1945, maka secara


konstitusional hak asasi setiap warga negara dan penduduk Indonesia telah
dijamin.

Dalam hubungan tersebut, bangsa Indonesia berpandangan bahwa


HAM harus memperhatikan karakteristik Indonesia dan sebuah hak asasi
juga harus diimbangi dengan kewajiban, sehingga diharapkan akan tercipta
saling menghargai dan mengormati akan hak asasi tiap-tiap pihak.

Rumusan HAM yang masuk dalam UUD 1945 dapat dibagi ke


dalam beberapa aspek yaitu :

 HAM berkaitan dengan hidup dan kehidupan


 HAM berkaitan dengan keluarga
 HAM berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi
 HAM berkaitan dengan pekerjaan
 HAM berkaitan dengan kebebasan beragama dan meyakini kepecayaan,
kebebasan bersikap, berpendapat dan berserikat
 HAM berkaitan dengan informasi dan komunikasi
 HAM berkaitan dengan rasa aman dan perlindungan dari perlakuan yang
merendahkan derajat dan martabat manusia
 HAM berkaitan dengan kesejahteraan sosial
 HAM berkaitan dengan persamaan dan keadilan
HAM berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain
III. Penutup
A. Kesimpulan
Kewajiban memegang peranan penting dalam pelaksanaan hak.
Namun perlu ditegaskan bahwa kewajiban disinipun bukan merupakan
keharusan fisik, tetapi berwajib yaitu wajib yang berdasarkan
kemanusiaan, karena hak yang merupakan sebab timbulnya kewajiban itu
berdasarkan kemanusiaan. Dengan demikian, yang tidak memenuhi
kewajibanya berarti telah keluar dari fitrah kemanusiaannya. Sebaliknya
orang yang melaksanakan kewajibannya berarti telah melaksanakan sikap
kemanusiaannya.

Dengan adanya rumusan HAM dalam UUD 1945, maka secara


konstitusional hak asasi setiap warga negara dan penduduk Indonesia telah
dijamin. Dalam hubungan tersebut, bangsa Indonesia berpandangan bahwa
HAM harus memperhatikan karakteristik Indonesia dan sebuah hak asasi
juga harus diimbangi dengan kewajiban, sehingga diharapkan akan tercipta
saling menghargai dan mengormati akan hak asasi tiap-tiap pihak.

You might also like